Ketika Raja Jalaluddin Menyusup Ke Amer. Percayakah anda kalau saya katakan, tidak ada episode dari serial Jodha akbar yang layak untuk tidak di tonton. Jika anda sangat menyukai jalan kisahnya pasti anda sependapat dengan saya. Mungkin Jalaluddin, tidak menarik awalnya untuk di sukai penonton. Karena karekaternya yang antagonis di awal episode. Suka membunuh, arogan dan selalu berbuat sesuka hatinya. Tapi setelah di selami, ternyata dia berjiwa manis. Dan semua sikap baiknya itu bermula sejak dia menyusup ke amer dan bertemu Rajkumari Jodha (Putri Joha bai).
Jalal menyusup ke amer terjadi di episode 6 hingga episode 12. Selama 6 episode itu, Jalal menyususp di amer dengan cara menyamar. Pertama dia menyamar sebagai bangsawan, lalu menyamar sebagai prajurit amer. Karena kepandaiannya itu, penyamaran Jalal tidak terbongkar oleh siapapun kecuali oleh dirinya sendiri. Yaitu saat harus menyelamatkan Abdul, abdinya yang setia. Peristiwa penyusupan Jalal ke amer secara singkatnya adalah seperti berikut.
Jalal menyususp ke Amer
Jalal sangat tertarik dengan Amer, ingin menaklukan sekaligus menguasainya. Bukan hanya negerinya tetapi juga tuan putrinya. Sejak mendengar nama Jodha, Jalal sangat ingin bertemu dengannya untuk membuktikan ucapan orang tentang segala kelebihan yang di miliki putri Rajput itu. Untuk mengenal lebih dekat tentang Amer dan seluk beluknya, Jalal memutuskan untuk menyusup masuk ke sana. Abdul, pelayan nya yang cacat, memperingatkan Jalal bahwa jika Bairam mendengar rencananya itu dia akan marah. Tapi Bairam khan sedang kembali ke Agra, dan Jalal bebas melakukan apa saja yang di inginkannya. Jamal memasuki Amer di temani oleh Abdul. Saat itu di amer sedang akan diadakan upacara Ganghaur puja. Karena itu Amer di hias dengan sangat indah dan meriah.
Dalam penyamarannya, Jalal bertemu dengan seorang tukang masak. Yang dengan baik hati telah memberinya makan. Dia juga bertemu dengan seorang pengasah pisau. Keduanya berbincang-bincang. Orang itu menawarkan jasanya pada Jalal dan mengatakan bahwa dia adalah pengasah pisau terbaik, bahkan pisau yang di asahnya dapat memotong kepala raja mughal hanya dalam satu kali tebasan. Saat orang itu bertanya, dia siapa, jalal berkata, “bagaimana kalau ku katakan aku adalah yang mulia raja mughal Jalaluddin Muhammad?” Orang itu dengan bercanda langsung memperkenalkan dirinya sebagai raja bharmal. Orang itu berkata, “tidak mungkin Jalal berani datang kesini sendirian.” Jalal pun membalas perkataan orang itu dengan berkata, bahwa sama tidak mungkinnya dengan memotong kepala raja mughal.
Jalal berkeliling dengan bebas di amer. Semua orang sibuk menyiapkan festival sehingga tidak ada yang menyadari kehadirannya. Jalal merasakan sesuatu yang lain di amer, seperti berada di dunia lain, yang tidak terbayangkan olehnya. Saat mendengar tandu putri Jodha lewat dan prajurit meminta orang menyingkir untuk memberinya jalan, dia mendapat kesempatan untuk melihat bayangan wajah Jodha untuk pertama kalinya dari balik tirai tandunya. Hati Jalal bergetar. Dia segera mengikuti tandu Jodha sampai ke danau di mana upacara mengapungkan diya ke air akan diadakan. Semula Jalal tidak diperbolehkan masuk kedalam, tetapi setelah berbohong kalau dia adalah rombongan raja suryabhan singh, prajutit membiarkannya masuk.
Jodha bersiap-siap mengapungkan Diya ke air. Raja Suryabhan singh mencari posisi yang tepat agar bayangan wajahnya bisa terlihat di air oleh Jodha. Dan Jalal berjalan satu tangga diatasnya, tanpa tahu apa maksud dari upacara itu sebenarnya. Jodha meletakan diya ke air danau, diya mengambang dan bergerak tertiup angin. Jodha memejamkan mata berdoa, agar dewa memperlihatkan siapa orang yang akan menjadi teman hidupnya. Suryabhan singh tiba-tiba berjongkok untuk mengambil sesuatu. Sementara Jalal tetap berdiri di posisinya sambil menatap kearah Jodha. Jodha membuka matanya, yang terlihat olehnya adalah bayangan wajah Jalal. Jodha bermaksud memastikan dengan menoleh ke belakang, tapi tiba-tiba angin bertiup keras di sertai hujan deras. Dan semua orang berlari menyelamatkan diri, kecuali Jalal. Sejak saat itu bayangan wajah Jalal terbayang di benak Jodha. Begitu pula sebaliknya.
Awalnya dia menduga itu adalah wajah Suryabhan singh. Tapi saat di penjara, dia bertemu dengan Jalal yang menyamarkan sebagai prajurit. Jodha teringat bayangan wajah Jalal dan mencurigainya. Jodha bahkan sempat mengalungkan pedang di leher raja mughal itu. Tapi kepandaian Jalal bersilat lidah telah menyelamatkannya. Namun bayangan wajah Jodha yang marah dan ucapan-ucapan kebencian Jodha tentang dirinya telah membuat tekat Jalal semakin kuat untuk menaklukan Amer dan memiliki putri Jodha. Keinginan yang di kemudia hari terwujud.