Sinopsis Jodha Akbar episode 248. Jodha datang memenuhi panggilan Ruqaiya. Ruq menyuruh Jodha duduk. Keduanya duduk berhadapan. Ruq mangamati Jodha dan berkata, “hari ini sangat indah.” Jodha mengangguk setuju. Ruq melihat anti jodha bengkok, Ruq berkata, “ku pikir kau pasti lupa melepasnya sebelum tidur. Aku akan membetulkannya.” Ruqaiya berdiri menghampiri Jodha dan melepaskan anti itu dari telinganya. Ruqaiya melakukan sesuatu pada anting itu sambil berkata kalau dia sangat suka meluruskan hal-hal yang berngkok. Setelah selesai dia menyerahkan anting-anting itu kembali pada Jodha yang segera memasangnya. Ruq juga berkata kalau sepertinya Jodha tidak berganti gaun sebelum tidur karena masih memakai baju yang sama seperti yang di pakainya di pesta. Jodha bilang dia lelah jadi langsung tidur. Ruq bertanya apakah Jodha menyembunyikan sesuatu? Jodha menjawab tidak. Ruq menatap Jodha dan berkata, “mata anda mengatakan kalau anda tidak tidur semalam. pasti bermain dengan rahim.” Lalu kata nya, ‘kau tahu kan kalau Jalal sangat mencintaiku sejak kanak-kanak, dia memberiku anting-anting ini. Dia membelinya dari kabul. Setelah menikah dia menghabiskan sebagian besar waktunya di kamarku. Adalah kebiasaannya kalau menyukai sesuatu dia akan terus menyimpannya. Kemudian istri-istri baru datang dan kami menjadi teman baik kemudian hanya menjadi suami istri. Tapi laki-laki selalu begini. Mereka menginginka tujuan, mereka berjuang untuk meraih tujuan itu tapi setelah tercapai, mereka mencari tujuan yang lain.” Jodha mendengarkan kata-kata Ruqaiya dengan perasaan yang tidak menentu. Antara cemburu dan kesal. Tapi masih dengan lemah lembut dia bertanya apa tujuan Ruq memanggilnya. Ruq berkata, “kau tahukan kalau aku hamil, aku akan memberikan anak pada Jalal, aku akan me;ahirkan pewaris mughal, jadi aku ingin kau mengurusku.” Jodha menatap Ruq tak mengerti, “maksudmu apa?” Ruq menjelaskan maksudnya, dia merasa memiliki kabahgiaan terbesar, yaitu akan memberi jalal anak. Jalal ingin anak, dan itu merupakan berita dan kebahagian yang besar buatnya. Ruq berkata dia pernah keguguran, dan Jalal mempunyai banyak musuh, karena itu dia tidak percaya pad pelayan manapun, dia hanya percaya pada Jodha. Karena Jodha adalah wanita yang baik hati. Tiba-tiba Ruq merasakan sakit di kakinya dan berkata, “kakiku bengkak, maukah kau memijatnya?” Jodha tertegun tak tahu berkata apa. Ruq bilang dia tidak enak menyuruhnya, tapi hanya Jodha yang paling memenuhi syarat. Akhirnya Jodha mengangguk, dia bersimpuh di lantai dan memijat kaki ruq. Ruq mnenatap Jodha yang dengan tulus memijat kakinya. Dan dengan wajah yang tidak enak di lihat Ruq bertanya, “apakah kau mau merawatku?” Jodha mendongak menatapnya, Ruq tersenyum penuh harap. Jodha berkata, ya.” Ruq terlihat bahagia dan berkata, “sekarang aku bisa tenang. Aku percaya padamu.” Ruq memegang tangan Jodha dan sekali lagi bertanya, “Jodha begum, kau akan mengurus ku kan, demi anak Jalal yang berlum lahir?” Jodha menatap Ruq lalu menunduk.
Jodha kembali kekamar dan duduk di tepi tempat tidur tanpa gairah. Kata-kata Ruq terngiang di telinganya. Jodha terlihat tidak bahaggia, matanya berkaca-kaca. Satu persatu dia melepas perhiasan di tubuhnya. Jalal masuk ke kamar sambil berkata, “apa ini Jodha begum? aku menunggumu dan kau tidak datang. Mengapa ruq memanggilmu?” Jalal melihat Jodha bersedih. Dia jongkok didepan Jodha dan bertanya, “kenapa ada airmata di matamu?” Jodha menjawab tidak ada apa-apa”. Jalal bertanya, “kenapa Ruq memanggilmu?” Jodha mengatakan bahwa Ruq ingin dia merawatnya setelah insiden buruk yang terjadi dengan kehamilan sebelumnya. Jalal bertanya kenapa dia meminta Jodha, bukankah banyak pelayan di istana?. Dia melarang Jodha melakukannya, karena jalal akan bicara pada Ruqaiya. Jalal berdiri dan akanberanjak pergi ketika Jodha memegang tanganya. Jodha mengatakan agar Jalal jangan melakukan itu. Jalal bilang dia tidak bisa melihat airmata Jodha. Jodha berkata bahwa Ruq sedang mengandung anaknya, dia akan melahirkan pewaris mughal, dia akan melahirkan anak Jalal. Kata Jodha, “jika Ruq ingin aku merawatnya dan dia mendapatkan ketenangan dengan itu, maka aku akan melakukannya. Karena Ruq bukan hanya istrimu tapi juga ibu dari anakmu yang belum lahir…” Jodha berkata bahwa anak itu adalah kebahagiaan Jalal, dan Jodha akan melakukan apa saja untuk memberi anda kebahagiaan. Jodha akan menjaga Ruq dan anaknya akan sehat. Jalal terharu mendengarnya dan dia berkata kalau dia tidak pernah mengerti wanita, “kalian para wanita selalu berbeda, ketika menjadi kekasih, istri dan saat menjadi ibu.” Jalal memuji Jodha dengan berkata, “kau telah membuktikan ~sekali lagi~ memiliki jiwa yang besar. Kau berbeda dari semua orang.” jalal bertanya, “krisna punya istri berapa?” Jodha menjawab, “16..” jalal berkata, “tapi dengan siapa dia berdiri untuk di puja?” Jodha terpana sesaat, ddan memahami maksud Jalal. Jodha berkata “Radha..” Jalal mengangguk, keduanya saling bertatapan. Jalal menyentuh pipi Jodha lalu mencium keningnya. Jalal mengatakan dia akan membuat pengumuman besar dan meminta Jodha untuk datang. Jodha mengangguk. Sebelum pergi, Jalal mencium tangan Jodha dan sekali membelai pipinya. Jodha tersenyum bahagia.
Sinopsis Jodha Akbar episode 248. Ruq sedang duduk bersandar di ranjang ketika Jodha datang menemuinya. Jodha memberi salam dan Ruq membalasnya. Ruq bertanya, “kau kesini?” Jodha menjawab, “Ya. Katanya kau merasa aman dengan kehadiran ku makanya aku kesini.” Jodha melihat hokaah di samping Ruqaiya. Jodha mengatakan tidak baik menghirup hookah saat hamil. Ruq menatapnya seperti tidak terimah. Jodha meminta pelayan berhenti memberikan hookah dan hanya memberi makanan yang sehat saja. Jodha juga mengatakan agar memijat Ruq sehari dua kali. Ruq hanya melihatnya saja. Ruq berkata udara sangat panas. Jodha memyuruh pelayan meletakan kain dingi di balik tirai. Ruq tampak terkesan dengan pelayanan Jodha. Jodha menjelaskan bahwa cuaca panas menghilangkan air dari tubuh karena itu dia meminta Ruq untuk mengkonsumsi makanan berair setiap satu jam sekali. Jodha lalu duduk di samping Ruq dan menyentuh dahinya, kalau-kalau Ruq deman. Tapi ternyata tidak. Tiba-tiba Ruq merasa kepalanya sakit, dan meminta Jodha memijatnya. Jodha dengan senag hati mengerjakan apa yang minta Ruq dengan gembira. Ruq berkata kalau dia merasa tenang dan damai dan mengerti kenapa Jalal terus memuji Jodha. Jalal tiba-tiba muncul. Dia menyuruh Ruq tetap berbaring. Jodha mengatakan kalau Ruq baik-baik saja. Jalal memanggil pelayan agar membawakan Ruq jus. Jodha mengatakan kalu dia sudah pun menyuruh pelayan melakukan itu. Jalal bilang dia lupa kalau di sini ada Jodha, sehingga kesalahan tidak mungkin terjadi. Ruq marah mendengarnya. Hamida datang dan duduk di samping Ruq. Dia meminta Ruq agar menjaga kesehatannya. Ruq menjawab dia baik-baik saja karena mereka semua ada bersamanya. Hamida berkata Ruq akan melahirkan pewaris mughal jadiharus kuat. Salima berkata kalau Hamida membawa beberapa hadiah untuk Ruq. Hamida memberi Ruq sebuah gelang. Hamida mengatakan kalau gelang itu di berikan kepadanya ketika jalal hendak lahir. Jodha dan Jalal saling bertukar pandang. Ruq senang dan memamerkannya pada Jodha.
Jodha memujinya dengan mengatakan kalau gelang itu indah. Salima senang Ruq dan Jodha dapat bersama-sama. Ruq menjawab, waktu telah mengubah segalanya. bayi yang belum lahir itu telah mengubahnya. Salima berkata, “baguslah, kalau keu mengerti kebaikan hati Jodha.” Hamida berkata kalau dia akan pergi, karena jodha sudah ada untuk menjaganya. Jalal dan Jodha sekali lagi saling melempar pandang. Hamida dan Salima pun meninggalkan mereka. Tinggal Jodha, Jalal dan Ruq. Jalal terlihat sedikit salah tingkah. Dia menyuruh Jodhamembuatkan jus untuk Ruq. Jodha pergi duduk di sofa membuat sirup, sedang Jalal berbincang-bincang sedikit dengan ruq. Setelah itu Jalal berpamaitan karena harus pergi sekarang. Ruq pun memberi salam. Namun sebelum pergi, Jalal menghampiri Jodha yang duduk disofa. Dia jongkak di depan Jodha dan berbisik, “jangan lupa padaku ketika mengurus semua orang. Pikirkan aku juga. Aku ingin berbicara denganmu, datanglah kekamarku.” Jodha mengatakan kalau dia tidakbisa karena harus bersama Ruq. Jalal bilang, “kapanpun ada waktu, usahakan untuk menemuiku.” Kedaunya saling tersenyum. Sementara Ruq yang melihat kedekatan Jalal – Jodha dari atas ranjang menjadi marah dan cemburu. jalal pergi. Jodha memberikan jus pada Ruq. Ruq meminumnya dan mengucapkan terima kasih. Pelayan datang untuk memberitahu kalau Jalal memanggil Jodha. Jodha menatap Ruq. Ruq dengan berat hati menyuruh Jodha pergi menemui Jalal, karena mungkin ada sesuatu yang dibutuhkan Jalal. Ruq berkata kalau dirinya akan baik-baik saja. Sebelum pergi Jodha memberikan beberapaperintah pada pelayan, lalu berpamitan pada Ruqaiya.
Jodha menemui Jalal dan membei salam. Dia bertanya ada pekerjaan mendesak apa sampai memanggilnya. Jalal berkata kalau dia pernah mendengar bahwa wanita rajvanshi sangat memperhatikan suami mereka, itu kewajibannya. Jodha menjawab, “betul. Apa yang kau inginkan?” jalal mengatakan kalau dia merasakan nyeri dan tak tahu bagaimana menyingkirkannya. Jodha terlihat kuatir dan bertanya, di bagian mana rasa sakit itu? Jalal meraih tangan Jodha dan meletakan di dadanya sambil berkata, “sampai kau ada di hadapanku, jantungku berdetak, tapi kalau kau pergi ia berhenti.” Jodha menarik tanganya dan berkata, “tidak baik. Aku mengurus Ruq dan anda memanggilku untuk berbohong?” Jalal berkata, “kau juga berbohong dan pergi dariku.” Jalal mengatakan kalau sekarang waktunya Ruq tidur jadi Jodha dapat kosentrasi padanya. Jodha tersipu.
Di kamarnya Ruq gelisah dan bertanya-tanya mengapa Jalal memanggil Jodha, pekerjaan apa yang dikerjakan Jalal sampai tidak bisa berhenti. Ruq menyuruh pelayan membawakan hokaah untuknya. Tapi pelayan berkata kalau Jodha melarangnya menghirup hokaah. Ruq marah dan berkata kalau dia pelayan nya bukan pelayan Jodha. Dengan ketakutan pelayan itu mengambilkan hokaah untuk Ruq.
Sementara itu, dikamarnya, Jalal sedang berbaring dipangkuan Jodha. Jalal mengatakan kalau semua orang berpikir Jodha adalah ratu, tapi baginya dia penyihir. Penyihir yang dapat menghilangkan segala keresahan. Seorang pelayan memasuki kamar Jalal. Jalal marah. Pelayan itu memberitahu kalau kesehatan Ruq memburuk. Jalal dan Jodha terkejut…Sinopsis Jodha Akbar episode 249