Jodha Jatuh Cinta

Jodha Jatuh Cinta by Meysha Lestari. Akhirnya Jodha jatuh cinta pada Jalal. Tidak secara langsung dan serta merta, tetapi secara perlahan dan bertahap. Seperti pepatah yang mengatakan bahwa “cinta yang muncul secara tiba-tiba akan cepat pula sirna, tapi cinta yang menapaki jalan terjal dan berliku untuk sampai pada tujuannya akan mekar sepanjang masa”. Percaya atau tidak mungkin itu yang terjadi pada pasangan suami istri ini. Sejak mendengar nama Jalal di telinganya, hanya amarah, benci dan dendam saja yang ada di hati Jodha. Semua bermula karena impresi yang salah yang di berikan oleh para tentara mughal atas nama Jalal. Karena itu jangan pernah menghakimi seseorang karena perbuatan orang lain. Dan pandai-pandailah memilih rekan kerja atau anak buah, karena kelakukan mereka akan berimbas pada kehormatan dan nama baik anda.

jodha akbar 1111Setelah hampir tiga bulan tanyang, akhirnya nampak tanda-tanda kuncup bunga cinta bersemi di hati Jodha dan Jalal. Apakah anda ikut merasakannya? Tidak? Wajarlah, karena tanda-tanda yang di berikan sangat tipis dan terlalu transparan untuk menampilan wujud sebenarnya. Tanda-tanda munculnya kuncup bunga cinta di hati Jodha mulai sedikit tersembul ketika Jodha hendak bunuh diri dan Jalal menyelamatkannya yang kemudian di follow up dengan perjalanan mereka berdua ke Ajmer Sharif. Sayangnya keduanya sangat bandel dan terlalu arogan untuk dapat mengerti bahwa kebencian di hati mereka berdua telah berubah bentuk secara perlahan namun meyakinkan.

Dalam perjalanan ke Ajmer Sharif, Jalal sepertinya sudah mulai tertarik pada Jodha dan mulai berani mengungkapkan perasaan yang ada di hatinya walaupun hanya melalui perantara seekor ular dan dengan kalimat-kalimat bernada sindiran. Malam itu, Jalal memaksa untuk tidur di tenda Jodha demi keamanan Jodha. Jalal tidur di sofa, sedangkan Jodha tidur di tempat tidur. Seekor ular merambati dupatta Jodha dan Jalal dengan sigap merenggut nya, Jodha salah paham dan mencaci maki Jalal. Jalal membalas cacian Jodha dengan memarahi ular yang terbalut dalam dupattanya. Jalal mengembalikan dupatta Jodha dan membebaskan ular tersebut dan berkata kalau dia membebaskan ular tersebut agar jangan sampai ratu Jodhanya yang di salahkan kalau ular itu sampai mati. Untuk pertama kalinya, malam itu, Jodha tersenyum tulus untuk Jalal dan mengucapkan terima kasih. ~sinopsisjodhaakbar.blogspot.com~

Cinta untuk Jodha mulai bersemi dalam hati dan pikiran Jalal, sejak Jodha merawatnya ketika dia diserang oleh harimau. Saat itu mungkin Jalal terlihat senang ketika mendengar Ruq menampar Jodha. Tapi lihat matanya… ada yang tersimpan di sana yang sengaja dia sembunyikan dari Ruq ketika dia berkata, “untuk kejahatan sebesar itu hukumannya terlalu ringan.” CInta pula yang membawa Jalal dengan rela hati dan tanpa paksaan mengunjungi Kuil dewi Kali dan meletakkan kepala di kakinya demi memenuhi sumpah Jodha. Tindakan yang kemudian menciptakan kekacauan di Agra karena para tokoh agama meragukan keimanannya dan melarang Jalal memasuki istananya sendiri bahkan memintanya untuk meninggalkan tahtanya. Bahkan ketika semua orang menuntut agar Jodha masuk islam demi menyelamatkan Jalal, Jalal sendiri lebih memilih untuk turun tahta daripada memaksa Jodha masuk islam. Atau ketika Jodha di fitnah hamil (baca: Jodha pura-pura Hamil) dan Jalal tidak pernah merasa menghamilinya, dia hanya menyimpan keraguannya seorang diri dan tidak memberitahu orang lain. Bahkan ketika Jalal mempertanyakan ayah bayi yang kandung Jodha dan berita bahwa anak yang di kandung Jodha bukan anak Jalal menjadi rumor dan bahan perbincangan di istana yang kemudian meyebabkan Jodha di caci dan di hina, Jalal dengan sukarela mengorbankan perasaanya dan  mengatakan kalau dia adalah ayah dari bayi yang di kandung Jodha. Meski pengakuannya yang berubah-ubah membuat Jodha dan Hamida memusuhinya.

Lalu apa yang membuat Jodha jatuh cinta pada Jalal? Mungkin karena Jalal adalah pria yang jujur, bertanggung jawab, sangat memegang teguh janji, humoris walaupun sedikit arogan. Sifat arogan yang layak di miliki oleh seorang raja.  Sebenarnya Jalal adalah seorang perasa, tapi karena sejak semula dia berpendapat kalau dirinya tidak punya hati, maka sifat perasanya itu terabaikan secara alami dan untuk mendeksripsikan sifat itu dia mencari ungkapan yang lain yang menurutnya tepat, yaitu kelamahan diri. Jalal tidak pernah berkata bohong. Jalal sangat bertanggung jawab, baik pada keluarga, rakyat dan agamanya. Saat adiknya bakshi banu menjanda, Jalal adalah orang yang paling berduka. Saat Sukanya hampir gagal menikah  karena masalah benteng Ratanpur, Jalal juga yang menyelesaikan persoalannya. Jalal juga sangat memegang teguh janji. Ketika Jalal berjanji tidak akan menyentuh Jodha tanpa izinnya, Jalal menepati janjinya itu, meski kesempatan ada di depan mata, (baca: sinopsis Jodha akbar episode 98).

Cinta adalah misteri. Tidak akan ada yang tahu kapan dan bagaimana cinta menyapa hati manusia. Tapi begitu cinta menyentuh jiwa, tidak ada yang tidak mungkin atas nama cinta. Dulu jangankan di pegang Jalal, melihat wajahnya saja Jodha sudah panik dan tegang, tapi setelah Jodha jatuh cinta pada Jalal, tidak melihatnya saja hidupnya terasa kehilangan warna.  Jodha pernah meminta Ruq agar menjauhkan Jalal dari dirinya, setelah Jodha jatuh cinta, dirinya sendiri selalu ingin berada di dekat jalal. Cinta yang tidak di sadari Jodha atau Johda terlambat menyadarinya. Ketika Jodha minum racun untuk Jalal,  ketika dia merawat Jalal saat terluka, atau ketika hampir pingsan mendengar Jalal meninggal ….semua di artikan Jodha sebagau bentuk tanggung jawab seorang istri pada suami. Tanpa menyadari bahwa sebenarnya cinta yang memegang peranan penting di sana.

Cinta yang sesungguhnya. Yang hadir dari kedalaman jiwa. Yang bersemi secara perlahan dan butuh waktu yang lama. Cinta yang akan di kenang sepanjang masa. Cinta Jodha Akbar.