Sinopsis Jodha Akbar episode 172 by Jonathan Bay. Di dalam Penjara, seseorang yang sangat ramah tampak sedang mengganggu Jalal dengan berbagai pertanyaan. Jalal terlihat terganggu, tapi Jodha sesekali terlihat tersenyum mendengarkan percakapan keduanya. Ketika orang itu bertanya pada Jalal kenapa dia masuk penjara, Jalal menjawab dia mencuri sesuatu. Orang itu bertanya lagi, apa yang kau curi? Jalal menatap Jodha. Jodha balas menatap Jalal dengan tegang, dia tau dengan menatapnya, Jalal seolah mengatakan bahwa dia mencuri Jodha. Benar saja, lelaki itu ikut menatap Jodha dan salah sangkah, dia berkata, “haaa… kau mencuri sesuatu yang besar, dia seperti seorang putri, bagaimana kau mendapatkannya?” Jalal tidak menjawab, Jodha memasang muka tidak suka, tetapi ketika lelaki itu mengatakan kalau jalal dan Jodha seperti awak kapal dan mutiara…. Jodha menertawakannya. Giliran Jalal yang memasang muka tidak terima. Lelaki itu juga berkata kalau Raja Jalal mempunyai istri yang sangat cantik yang minum racun untuk Jalal. Lelaki itu kemudian mebandingkan raja Jalal dengan Jalal yang ada di depannya, lalu tertawa, dan dengan nada bercanda dia memeluk Jalal. Jalal menepis lelaki itu sampai jatuh. Tapi lelaki itu masih tertawa. Jalal menatap Jodha, Jodha tertawa.
Malam nya, Jalal mendekati Jodha dan bertanya apakah dia baik-baik saja? Jodha mengiyakan. Jalal berkata Jodha pasti lapar, lalu Jalal meminta makanan pada penjaga. Tak lama kemudian pengawal membawa makanan untuk para tahanan, makanan yang tidak layak makan. Jalal protes dan menolak untuk makan. Pengawal mengejeknya dengan mengatakan kalau dia bukan jalaludin jadi makan saja apa adanya. Jalal bertanya siapa yang menyuruh mereka mengambil pajak untuk terat yatra? Pengawal menjawab kalau itu adalah perintah Jalal. jalal berkata tidak mungkin. Kepala pengawal mendengarnya dan menunjukan surat pernyataan tentang pajak yatra yang dilengkapi stempel shahi. Jalal tertegun dan berkata itu tidak benar. Medengar kata-kata Jalal pengawal kepala marah dan berkata karena menentang perintah Raja , jalal akan di hukum. Jalal bertanya kenapa karena ingin pergi yatra harus bayar pajak? Pengawal berkata karena kau hindu, maka harus bayar pajak. Beberapa pengawal masuk kepenjara dan membawa Jalal menuju ke tempat hukuman. Jodha tidak mau ketinggalan, dia ikut membuntuti Jalal. Jalal di ikat di sebuah tiang akan menerima pukulan dari pengawal, ketika Jodha menghentikannya. Jodha menghampiri jalal dan berkata kalau mereka harus memberitahu pengawal itu siapa mereka sebenarnya. Tapi Jalal melarang, karena dia ingin melihat dan merasakan masalah yang di hadapi oleh orang biasa. Jalal meminta Jodha agar bersumpah untuk tidak mengatakan apa-apa. Jodha masih berusaha membujuk Jalal. Seorang pengawal menarik tangan Jodha agar menjauh dari Jalal. Pengawal kepala sudah siap dengan cambuk ditangan. Sekali lagi Jodha mencegahnya, dia merampas cambuk pengawal dan membuangnya. Jodha menawarkan semua perhiasan di tubuhnya untuk mengganti hukuman Jalal. Pengawal setuju. Akhirnya Jalal di bebaskan. Jalal menyayangkan tindakan Jodha yang telah menyambar kesempatannya untuk menanggung aturannya sendiri. Jodha berkata kalau dia tidak bisa melihat Jalal di pukuli. Pengawal membebaskan Jodha dan Jalal dan menyuruh keduanya pergi. ~sinopsisjodhaakbar.blogspot.com~
Sinopsis Jodha Akbar episode 172. Jalal dan Jodha melanjutkan perjalanan ke Sikri hanya berdua saja. Karena pengawal dan pelayan mereka masih di tahan di penjara. Malam itu hubungan keduanya menjadi begitu dekat. Jalal mengandeng tangan Jodha, keduanya berjalan berdampingan. Jalal berkata kalau mereka sebaiknya istrirahat dulu karena mereka hanya berdua dan tanpa pengawal, sehingga tidak aman untuk melanjutkan perjalanan di malam hari dan lagi Jodha sudah terlihat sangat lelah. Jodha berkata kalau dirinya baik-baik saja. Jalal berkata kalau itu tidak benar, dan menyuruh Jodha melihat kakinya yang bengkak. Jalal menyuruh Jodha duduk, dia membuat api unggun. Jalal melepas kain ikat pinggangnya, mengambil segenggam tanah dan membungkusnya dengan kain lalu membasahinya. Jalal kemudian memanaskan kain berisi tanah tadi di atas api sampai hangat. Dengan kain itu Jalal berniat untuk mengompres kaki Jodha. Tapi Jodha menarik kakinya dan berkata kalau seorang suami tidak boleh menyentuh kaki istri, itu adalah peraturan rajvanshi. Jalal bertanya “apalagi yang tidak di perbolehkan dalam peraturan Rajvansi? Akumenyentuh kakimu karena kaki itu sakit, tapi kalau kau tidak ingin aku tidak akan menyentuhnya, mungkin kau akan mendorongku lagi..” Jodha terenyuh mendengar kalimat terakhir Jalal. Jodha mengambil kain berisi tanah itu dari tangan Jalal, lalu mengompres kakinya sendiri. Jalal memgamatinya saja. Jodha bertanya bagaimana Jalal bisa tahu tentang semua ini? Jalal berkata kalau dia seorang pemburu jadi dia tahu tentang hal-hal kecil seperti ini. Tiba-tiba telinga keduanya mendengar suara musik di kejauhan. Jalal mengusulkan agar mereka pergi kesana. Jodha setuju.
Di penjara Amer, Sharifudin marah karena sampai saat itu Jodha belum juga membawanya keluar dari penjara. Padahal dia telah membantu Jodha dengan mengatakan siapa sebenarnya Benazir. Sementara itu Adham mengatakan pada Maham kalu Sharif punya pikiran bahwa dia akan dibebaskan. Tapi Maham berkata tidak mungkin, karena Jalal tidak akan membebaskannya dan lagi keberadaan sharif sangat berbahaya bagi Adham. Maham berpikir keras, kalau sharifudin bisa keluar pasti ada orang yang membantunya, kira-kira siapa orang itu.
Sinopsis Jodha Akbar episode 172. Jalal dan Jodha tiba di sebuah tanah lapang di mana sebuah karavan sedang beristirahat, mereka semua mempunyai gaya Rajhistani. Jodha ragu-ragu untuk bergabung, tapi Jalal meyakinkan Jodha bahwa dia akan selalu bersamanya. Orang-orang karavan itu sangat ramah, mereka menyambut Jodha -Jalal dengan hangat. Seorang laleki yang sepertinya pemimpin karavan itu memanggil istrinya untuk menyambut Jodha. Lelaki itu bahkan menawari Jalal menghirup hookah. Istrinya mengajak Jodha pergi dan memberinya sebuah gelang sebagai tanda kalau dia wanita yang sudah menikah. Lelaki itu bertanya pada Jalal dari mana. Jalal menjawab kalau dia dari mewaar dan sedang pergi untu terat Yatra. Jodha kembali duduk di sebelah Jalal, dan pertunjukan tarian pun di mulai. Jalal dan Jodha sangat menikmati tarian dan nyanyian itu, bahkan keduanya saling mambayangkan pasangannya masing-masing. Jalal membayangkan kalau yang menari di depannya adalah Johda. Sedang Jodha membayangkan kalau pemain musik itu adalah Jalal. Jodha senyum senyum sendiri. Jalal bertanya dengan logat rajhistani, ‘ada apa?” Jodha menjawab tidak ada apa-apa. Jalal berkata kalau kalian para wanita sangat susah di mengerti. Jodha berkata, ” kenapa mencobanya?”
Petunjukan selesai. Lelaki tadi meminta istrinya membuat makanan karena dia lapar. Jalal bertanya kenapa mereka ada di sini? Lelaki itu memberitahu Jalal kalau mereka sebenarnya sedang dalam perjalanan dan istirahat sebentar di sini karena tempat ini tidak aman banyak pencuri berkeliaran, maka mereka akan pergi secepatnya dari sini. Jodha melihat para wanita sedang membuat roti. Jodha menghampiri wanita tersebut dan berkata kalau dia ingin membuat roti untuk suaminya. Wanita itu mempersilahkan Jodha membuatnya bahkan memujinya dengan mengatakan kalau Jodha pasti sangat mencintai suaminya. Jodha duduk di depan tungku dan mulai membuat roti. Tidak sedetik pun tatapan Jalal terlepas dari Jodha. Dia menatap Jodha dengan tatapan penuh cinta. Bahkan saat tangan Jodha tersentuh penggorengan yang panas, jalal yang merasakan sakitnya dan terlihat sangat khawatir. `sinopsisjodhaakbar.blogspot.com`
Sinopsis Jodha Akbar episode 172. Ruq memutuskan untuk pergi menyusul Jalal. Hamida bertanya bagaimana dia akan menemukan Jalal? Ruq sangat yakin dia pasti akan menemukan Jalal walaupun dia sedang dalam penyamaran. hamida memuji Ruq dengan mengatakan kalau dia adalah orang yang istimewa diantara semua istri-istri Jalal. Wanita manapun yang datang dalam hidup Jalal, Ruq akan tetap pada posisinya. Ruq mengucapkan terima kasih atas pujian Hamida. Ruq berpamitan pada Hamida, “saya pergi ..” Hamida berkata, “ya pergilah.” Ruq mengampiri Maham angga dan keduanya berjalan berdampingan. Maham berkata kalau Ruq mendengarkannya sejak awal maka segala sesuatunya akan berbeda, tapi lebih baik terlambat daripada tidak. Ruq pergi. Gul badan bertanya pada hamida mengapa Ruq tiba-tiba ingin menyusul Jalal? hamida berkata kalau Ruq merasa tidak aman dan posisinya dalam bahaya karena dia berpikir Jodha akan mengambil Jalal darinya.
Jodha menghidangkan roti yang di buatnya ke hadapan Jalal dan berkata kalau ini adalah makanan orang biasa. Jalal berkata “tidak apa-apa,” lalu dengan penuh perhatian Jalal bertanya, ” tapi katakan padaku apakah tanganmu baik-baik saja?” Jodha berkata kalau lukanya tidak serius, tapi dia sangat senang karena Jalal memperhatikan dirinya. Jodha mempersilahkan Jalal makan….. Sinopsis Jodha Akbar episode 173