Sinopsis Jodha Akbar episode 219 by Meysha Lestari. Jalal berlari untuk melindungi para wanita yang di lempari batu tanpa menyadari bahwa salah satu dari wanita itu adalah Jodha. Sebuah lemparan batu tepat mengenai pelipis Jalal hingga mengeluarkan darah. Darah itu jatuh membasakhi kening Jodha. Jalal berteriak menyuruh para pelempar batu agar menghentikan aksinya. Jodha mengenali suara Jalal dalam hati di aberteriak, “yang mulia? Kenapa?” Para pelempar batu dengan semangat masih melempari mereka. Jalal menjadikan tubuhnya sebagai tameng. Sehingga batu lebih banyak mengenai dirinya, dan para wanita aman dalam dekapannya. Tapi lama kelamaan Jalal tidak tahan juga, dia berteriak dengan suara sangat keras, “Hentikan!”
Lemparan batu terhenti. Orang-orang menatapnya dengan rasa ingin tahu. Jalal berkata, “apa yang kalian lakukan pada wanita ini?” Suasana senyap sesaat. Jalal berdiri menghadap kearah warga. Jodha dengan perlahan berdiri dan berlalu pergi. Di ikuti shehnaz. Salah satu warga menjawab pertanyaan Jalal dengan berkata, “itu bukan urusanmu!” Jalal jadi merah mendengarnya danberkata, “kalau seperti ini, ini jadi urusanku.” Jodha dan shehnaz bersembunyi di balik sebatang pohon kamboja dan mengintip Jalal dari baliknya. Warga yang terlihat seperti kepala desa berkata, “kau bukan berasal dari sini! Jadi jangan ikut campur. Sebaiknya kau pergi dari sini!” Jalal membentak orang itu agar diam. Lelaki itu melotot kaget. Jalal berkata, “lihatlah apa yang kau lakukan pada dia, dia hanya wanita.” Terdengar teriakan warga yang mengatakan kalau wanita itu telah melakukan dosa. Dia seorang janda dan dia berani jatuh cinta lagi. Semua warga membenarkan perkataan lelaki itu dan berteriak agar wanita itu di hukum. Lelaki itu berkata kalau itu adalah perbuatan dosa di kota ini, jadi wanita itu harus di hukum. Jalal menatap lelaki itu dengan tajam dan berkata, “kau sadar dengan apa yang kau katakan? Bagaimana kau bisa perlakukan wanita seperti ini? Siapa bilang kalau mencintai seseorang itu dosa? Tuhanlah yang menciptakan kita agar mampu mencintai. Tuhan telah menga-anugerahkan kita dengan kelebihan itu. Hanya beberapa orang yang beruntung menemukan conta sejati mereka. Kalau dia bisa memulai hidup baru, kenapa kalian ada masalah dengan itu?” Seorang warga menyahut, “kami punya hak. Dia akan menjadi contoh buruk untuk wanita lain di kota. Masyarakat kita tidak mengijinkan janda untuk jatuh cinta. Jangan menghalangi! Dia telah melakukan kejahatan yang serius.”
Sinopsis Jodha Akbar episode 219 . Jalal berteriak, “siapa bilang cinta itu kejahatan? Apa salah dia? Saat suaminya meninggal, apa kalian menghibur dia? Dan saat ada pria baik hati membantu dia memulai hidup baru, kalian semua memutuskan menghalangi dia! Kau sadar apa yang di arasakan saat dia lihat suaminya meninggal?” Warga tertegun mendengar kata-kata Jalal, dan serentak membuang batu yang ada di tangan mereka. Jalal melanjutkan, “tuhan itu maha pengasih, dan dia akan berikan kesempatan kedua dalam hidup. Yang kalian semua lakukan ini adalah dosa!” Seorang warga membalas ucapan Jalal, “dia hanya boleh mencintai suaminya saja. Kalau di aberani mencintai pria lain, artinya dia tidak bermoral!” Semua warga menyahut, “benar, dia tidak bermoral!” Jalal balas berteriak, “siapa bilang seseorang tidak boleh jatuh cinta lagi? Apa yang membuat kalian percaya kalau tuhan tidak memberikan kesempatan kedua untuk menemukan kebahagiaan?” Dari ranting pohon, Jodha tersenyum sedih mendengar kata-kata Jalal. Kata Jalal lagi, “mereka yang tidak menghargai cinta adalah orang yang malang. Mereka menebus dosa begitu orang yang di cintainya pergi jauh dari mereka (ngomongin diri sendiri nih kayaknya). Semua orang yang tidak punya cinta, adalah orang yang paling menyedihkan di dunia ini.” Jalal mmenghampiri wanita itu dan membantu melepas ikatannya.
Di tempat sembunyinya, Shehnaz berkata, “lakshmi, pria itu sangat luar biasa, benarkan?” Jodha menatap Jalal dengan sedih. Saat itu Jalal sedang membantu wanita itu berdiri. Shehnaz berkata lagi, “dia rela menolong orang yang tidak dia kenal, sangat mengagumkan. Aku tak pernah lihat pria seperti dia.”
Kepala warga berteriak sambil menuding Jalal, “Lihatlah! Pria ini ingin menolong Janda itu. Kalau pria ini menolong nyawa janda itu, maka semua janda lain akan meniru dia. Ini melanggar norma masyarakat kita. Hari ini dalam perayaan Holika Dahan, kami akan pastikan tidak ada pendosa yang bisa hidup! Kita harus bunuh pria ini bersama dengan janda itu!” Warga serentak menjawab, “benaarr! Dia harus mati! Mereka berdua harus mati!” Jalal segera meraih tongkat yang ada di dekatnya. Jodh adan shehnaz terlihat cemas. Beberapa warga bersenjatakan tongkat yang sama seperti yang di pegang Jalal, mengepungnya. Jalal bersiaga. Taklama kemudian pengeroyokanpun terjadi, beberapa warga melawan Jalal seorang diri. Jodha sangat cemas. Tapi seperti kata orang, 1 prajurit terlatih lebih perkasa dari pada puluhan warga biasa. Setelah dipukul sana, di pukul sini, manangkis sana, menangkis sini, akhirnya Jalal berhasil mengalahkan semua pengeroyoknya, sisa dari mereka segera meninggalkan arena untuk melarikan diri. Jalal sudah terluka para, tapi dia masih bisa bersuara lantang menantang siapa saja yang ingin melawannya. Tapi tak ada stupun dari warga yang tersisa berani maju melawan Jalal.
Sinopsis Jodha Akbar episode 219. Beberapa pengeroyok yang bis abangkit berkat akalau Jalal adalah prajurit dan mengajak teman-temannya untuk kabur sebelum Jalal membunuh mereka.Jodha tersenyum lega. DI hadapan warga yang masih tersisa Jalal berkata, “aku merasa tersinggung mangatakan kalau kalian semua tidak berbeda dengan binatang. Kalian harusnya malu menyebut diri kalian sebagai manusia. bahkan binatang menghormati cinta. Wanita ini jauh lebih manusia daripada kalian. Tuhan selalu memberikan kesempatan kedua bagi semua orang. ~Jodha tersenyum bahaggia mendengar kata-kata Jalal~ Tapi kenapa kalian tidak? Jangan lupa kalau cinta adalah hal terpenting dalam hidup! Kalau seseorang tidak memiliki rasa cinta dalam hidupnya, hidup dia tak ada artinya. Kalau ada yang punya hak untuk memutuskan nasibnya, adalah pria yang ingin dia bahagia lagi. Semua agama menganggap cinta diatas segalanya. Jadi semua orang punya hak yang sama! Ini adalah kota mathura. Kot adi mana dewa krishna menghabiskan masa kecilnya. Di aadalah lambang dari cinta. Kenapa kalian tidak ikuti teladan dia? Kenap akalian menentang wanita yang mengharapkan cinta?” Terlihat beberap aorang yang bersuara paling keras tadi keluar dari kerumunan dengan kepala tertunduk. Jalal berkata pada wanita itu agar pergi dari sini, karena sekarang dia sudahbebas dan dapat hidup seperti yang diinginkannya. Kau berhak bahagia dan mencintai lagi. Jalal mendoakan semoaga wanita itu tak kan berpisah dengan cintanya lagi. Wanit aitu mengucapkan terima kasih pada Jalal dan melangkah pergi. Jodha menatap Jalal dengan perasaan sedih bercampur lega. Di bibirnya tersungging senyuman tapi matanya menyiratkan kesedihan dan kerinduan.
Jalal berjalan pergi dari lapangan dengan terpincang-pincang menahan sakit di tubuhnya bekas lemparan dan pukulan. Jodha mengawasinya dari jauh. Dalam hati Jodha berkata, “yang mulia terluka parah, dia perlu diobati, tapi bagaimana caranya? Dewa, kenapa kau buat aku berada dalam dilema seperti ini?” Jodha menghapus air mata di pipinya. Shehnaz melihat Jodha diam saja menegur, “lakshmi, kenapa kau bengong? Ayo kita pergi ke asilum (pertapaan).” Jodha berkata dia kan pergi nanti dan menyuruh shehnaz pergi duluan. Tanpa membantah, shehnaz pun pergi.
Jodha menatap Jalal yang berjalan tertath-tatih denga sedih. Tiba-tiba Jalal sempoyongan. Refleks Jodha bergegas lari ke arahnya dengan niat ingin membantu. Tapi Todal mal muncul dan meraih tubuh Jalal yang hampir jatuh. Melihat itu Jodha segera menghentikan larinya. Todal mal berkata Jalal, “kau? Apa yang terjadi?” Melihat itu Jodha segera menutupi wajahnya dengan dupatta. Jodha ingat pada Todal Mal, dia pernah bertemu dengannya saat melakukan perjalanan ke tempat salim chisti di sikri. Todal Mal membanggil orang agar membantu nya memapah Jalal. Jodha mengucap syukur dalam hati, “terima kasih, kanha. Sekarang yang mulia akan baik-baik saja.” Beberapa membantu Todal Mal memapah Jalal. Jodha mengawasi semuanya sampai dia merasa pasti kalau Jalal aman.
Sinopsis Jodha Akbar episode 219. Jodha memasuki pondoknya dan langsung duduk bersimpuh di depan Kanha. Dia teringat bagaimana jalal mencaci makinya dulu, ~”kau tidak malu memiliki hubungan dengan pria lain selain suamimu? Dan kau sekarang tidak mau mengakuinya!”~ Jodha teringat bagaimana Jalal menunjuk wajahnya danbertanya, ~”Ratu Jodha, apakah kau kenal pria itu?” Jodha menjawab,”ya.” Lalu Jalal hendak menamparnya tapi tidak jadi.~ Jodha juga teringat bagaimana Jalal memutuskan hubungan denganya dan mengusirnya, ~”aku bebaskan kau dari hubungan ini! Sebelum matahari terbit tinggalkan istana ini selamanya!”~ Johda menangis tersedu-sedu.
Pada kanha, Jodha berkata, “kenapa kau mengujiku, kanha? Kaisar memutuskan untuk membuangku dari kehidupannya, dia tidak mempercayaiku. Lalu kenapa dia datang kesini? Dia sudah katakan apa yang dia ingin katakan padaku. Dia telah menuduh aku. Lalu kenapa dia kesini sekarang? Sangat sulit bagiku untuk menjauh dari dia. Aku tak mau tergoda untuk kembali pada dia lagi, kanha. Jangan lakukan initerhadapku.” Tiba-tiba angin kencang bertiup membuat diya di kakai kanha bergoyang-goyang. Jodha menutupi diya dengan kedua tanganya. Jodha berkata, “aku tahu kalau dia tidak bahagia sama seperti aku sekarang. Tapi sekarang tidak ada yang bisa di rubah. Aku tidak punya pilihan. Jangan lakukan ini padaku.”
Shehnaz masukkedalam pondok danmemanggil Jodha, “Laksmi,” Jodha melirik Shehnaz dan segera menghapus air matanya. Shehnaz berkata, “kau sudah oleskan obat di lukaku. Tapi kau lupa mengobati lukamu sendiri.” Shehnaz duduk di depan Johda, melihat jodha menangis, Shehnaz kaget, “eih.. kau menangis? ~jodha mengusap airmatanya~Kau menangis karena kesakitan, bukan? Aku akan oleskan obat ini di lukamu. Kau akan segera sembuh. Ini akan sakit sedit..” Shehnaz mengoleskan obat ke luka di kening Jodha. Jodha berjingkat kesakitan, Shehnaz ikut-ikutan merasakan sakit dan meniup luka Jodha dengan perlahan. Jodha menatap Shehnaz dan berkata dalam hati, “kau akan bisa mengobati luka di tubuhku, tapi bagaimana dengan luka di hatiku? Tidak ada yang bisa mengobatinya.” Selesai mengobati JOhda, shehnaz melihat obat di tangannya masih banyak, dia berkata, “obatnya masih banyak tersisa, andai saja kita bisa berikan obat ini pada pria itu.. maksudku, pria yang menyelamatkan nyawa kita, dia terluka parah,” Jodha jadi sedih lagi mendengarnya.”Lakshmi, besok kita bisa cari dia di kota. Begitu kita temukan dia, kita berikan obat ini padanya. Obat ini sangat ampuh. Ini akan bantu menyembuhkan dia.” Jodha teringat saat di amngobati Jalal yang terluka tangannya saat berlatih pedang dengan lumpur dari bawah poho tulsi. Tapi shehnaz mulai ngelantur lagi. Dia berkata, ‘tapi aku tidak tahu apakah obat ini bisa mengobati patah hati dia atau tidak.” Dalam hati Jodha berkata, “Seandainya aku bisa mengobati lukanya. Seandainya aku bisa membantu dia pulih. Kanha, kumohon pastikan agar dia cepat pulih.”
Sinopsis Jodha Akbar episode 219. Di salah satu pondok yang lain di Asilum itu, jalal sedang berbaring di dipan. Tatapannya menerawang jauh seolah mencari keberadaan Jodha. Di wajahnya terlihat memar dan luka yang mengeluarkan darah. Todal Mal berdiri disampingnya dan menyapa, “kau sudah sadar?.” Jalal berusaha untuk mangun tapi Todar mal menghalanginya, “Jangan bangun. Istirahat saja.” Jalal menatap Todal Mal dan bertanya, “apa aku mengenalmu? Aku merasa kalau kita pernah bertemu.” Todal mal menjawab, ‘”dlu kita pernah bertemu. Jadi aku tahu kalau kau adalah kaisar.” Jalal terkejut, “bagaimana kau tahu?” Todal mal berkata kalau mereka dulu pernah bertemu. Jalal teringat saat dia bertarung untuk membantu Todal Mal dari serangan perampok. Todal mengatakan waktu itu dia mendengar Jalal bicar adengan Jodha, jadi dia tahu kalau Jalal adalah kaisar. Jalal berntanya, “kalau kau mengenaliku, kenapa kau tidak bilang?” Todal menjawab, “karena saat itu kau sedang menyamar. Itu sebabny aaku sadar kalau kau tak mau kalau jati dirimu di ketahui. Aku tidak mau menciptakan masalah untukmu. Karena aku mengenalimu, maka aku hadiahkan kau stempel yang di berikan mendiang ayahmu padaku. Kaisar humayun memberi aku stempel itu saat aku melindungi ratunya. Aku ingin berikan stempel itu pada orang yang pantas mendapatkannya.” Jalal terlihat lega dan berkata, “tentu. Aku tidak tahu kenapa aku tidak menyadari kalau aku sangat bersyukur padamu karena menolong ayahku. Dan sekarang kau menolongku. Tapi… kenap akau ada di mathura?” Todal mal mengatakan dulu di apernah memberitahu Jalal saat pertama kali bertemu, kalau dia membagi penghasilannya dalam beberapa bagian yang sama, “aku gunakan sebagian untuk mengurus tanggung jawab sosialku. Dan sebagian untuk membayar pajak yang di pungut dari non muslim yang tidak mampu membayarnya. Aku mendanai pertapaan/asilum untuk parantauan dan tuna wisma di mathura. Sekarang kau ada di pertapaan itu. Apakah kau kesini seorang diri? Apa ratumu tidak bersamamu kali ini?” Jalal terdiam dan terlihat sedih.
Jodha sedang berjalan di luar saat dia mendengar orang-orang membicarakan Jalal. Jodha mendengarkannya. Wanita pertama berkata, “kudengar pria itu menyelamatkan nyawa seorang janda. Dia juga menyelamatkan nyawa Lakshmi dan shehnaz. Orang -orang melempari mereka dengan batu. Pria itu melindungi para wanita itu dari lempara batu. Dan dia terluka.” Wanita kedua menimpali, “semoga dewa memberkati Todar Mal, dia membawa pria itu kesini tepat waktu. Mereka sudah memanggil tabib untuk mengobati dia.’ Wanita yang ketiga bertanya, “apa pria itu ada di pertapaan ini?” Wanita pertama menjawab, “ya. dia da disini.” Jodha yang mendengarnya jadi bingung, dalam hati dia berkata, ‘yang muli asangat terluka parah. Kanha, tolong lindungi dia.”
Sinopsis Jodha Akbar episode 219. Di pondok jalal, todar mal meminta maaf karena menanyakan Jodha. Jalal berkata, “aku tidak tersinggung dengan pertanyaamu, Todar Mal. tapi sekatang situasiny asulit. Dan aku tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaanmu. Yang bis akukatakan adalah, cinta itu memang hal yang aneh. Cinta bisa terjadi pada seorang kaisar maupun pengemis. Cinta membuat seseorang melakukan hal yang tidak pernah bisa di bayangkan.” Todar mal mendengar keluhan Jalal bertanya, “sepertinya kau sangat sedih mengenai sesuatu.” Jalal tersenyum getir dan menjawab, “kau benar. Anehnya, aku sendiri yang bertanggung jawab atas kesedihanku ini. Karena kesalahanku ratu Jodha di paksa meninggalkan agra. Aku pergi dari kota ke kota untuk mencari dia. Aku sudah cari dia kemana-mana. Dia tidak ada di kampung halamannya di Amer. Jodha adalah pengikut dewa krishna. Jadi kupikir dia pasti ke Mathura. Itu sebabnya aku ke sini. Tapi kurasa dia tidak ada di sini.” Todal mal memberitahu Jalal, mathura adalah kotanya krishna. Krishna mengabulkan semua permintaan orang yang datang ke kota ini. Todar Mal yakin, Jalal akan segera menemukan ratu Jodha, “besik adalah hari raya holi. Kuharap hari raya ini akan membawa harapan dan kebahagiaan untukmu. Kau harus istirahat. Aku sudah memanggil tabib. Lukamu akan segera pulih. Jalal berkata, “Todar Mal, aku ada permintaan padamu. Tolong beritahu tentaraku kalau aku ada di sini. Mereka pasti sedang mencariku.” Todar mal menyetujuinya dan meminta Jalal agar beristirahat yang cukup. Todar Mal pergi meninggalkan jalal.
Tak lama kemudian dia datang lagi bersama seorang tabib. Tabib memeriksa luka jalal dan berkata kalau lukanya sangat dalam. Pengawal bertanya, “apa ada yang perlu di kuatirkan?” Tabib berkata, “tidak ada, lukanya bisa di obati. Yang dia butuhkan adalah istirahat selama beberapa hari.” Pengawal mengucapkan terima kasih. Tabib kemudian mengoleskan obat pad semu aluka yang ada di tubuh Jalal.
Jodha datang ke depan pondok Jalal sambil membawa mangkok obat. Seseorang menghampiri Jodha dan bertanya apakah dia butuh sesuatu? Jodha berkata, “ya. Aku membawa obat untuk pria itu. Obatnya sangat manjur. Kalau kau oleskan ini di lukanya. pasti akan cepat pulih. tolong minta seseroang untuk oleskan obat ini pada luka di kepalanya.” Jodha menyerahkan mangkok obat untuk Jalal pada orang itu yang segera membawanya masuk kedala pondok. Jodha mengawasinya dari luar.
Lelaki itu menemui tabib dan memberikan obat itu pada tabib. Todar Mal bertanya siapa yang memberikan obat itu? Lelaki itu menjawab, “seorang wanita.” Tabib mengambil obat itu dan menciumnya, dia berkata, “wah, ini obat yang tepat untuk luka semacam ini. Semua bahan yang digunakan sangat tepat. Obat ini akan sangat manjur. Aku yakin, wanita yang membuat obat ini tahu banyak tentang pengobatan.” Tabib segera mengoleskan obat itu pada luka-luka di tubuh Jalal. Jalal teringat saat Jodha mengobati lukanya waktu dia terluka ketika berlatih pedang. Dalam hati Jalal berkata, “Jodha, kau biasanya selalu mengolekan obat di lukaku. Tapi bagaimana caraku mengobati luka di hatimu?” Jalal terus memikirkan jodha, tanpa tahu kalau yang dipikirkan ada di luar pondok sedang mengawasinya dengan cemas….Sinopsis Jodha Akbar episode 220