Sinopsis Jodha Akbar episode 361 by Kay Elle. Jodha keluar ke Balkon sambil mengendong Salim. Jodha bertanya pada Pelayan apakah dia melihat Jalal? Pelayan menjawab kalau Jalal pergi ke harem. Jodha duduk di teras sambil mengeluh kesal, karena Jalal pergi ke istrinya yang lain sedangkan dia di sini terjebak dengan salim dan mengatakan kalau Jalal tidak bertanggungjawab. Tapi kemudian Jodha berpikir, kenapa dia marah? Mereka semua toh istri Jalal juga. Yang terpenting bagi Jodha adalah salim. Jodha mengendong salim dan berdiri menatap ke taman. Dia melihat jalal sedang bicara dengan seorang wanita. Jodha melihat Jalal tertawa-tawa dengan wanita itu. Jodha mengawasinya sambil menduga-duga siapa wanita itu. Jodha mengalihkan pandangannya sesaat kearah salim, ketika dia melihat ke tempat Jalal, dia dan wanita itu sudah lenyap. Jodha menatap sekeliling taman untuk melihat kemana perginya jalal, tapi dia tidak melihatnya. Tiba-tiba Jalal muncul di belakang Jodha. Dia mndengar Jodha mengatakan sesuatu, tapi tidak mengganggunya. Baru setelah Jodha diam, Jalal berteriak, “ada ular..” Jodha terloncat kaget, “dimana ularnya?” Jalal menjawab, “di hatimu!” Jalal bertanya kenapa Jodha memata-matainya? Jodha menjawab dia tidak memata-matai Jalal, dia sedang mengasuh salim di luar dan kebetulan melihat dia berdiri dengan seorang wanita, “aku tidak perduli apa yang kau lakukan, tapi katakan padaku siapa wanita itu?” Jalal seperti biasa dengan kalimat berbelit-belit dia mengatakan kalau wanita itu adalah ibunya, marium Makani, yang mulia ratu, Hamida Bano. Jodha tersenyum. Jalal berkata kalau dirinya tidak menemui wanita lain selain Jodha, sebeb kalau dia pergi ke istri-istrinya yang lain dia takut Jodha akan membunuhnya. Jodha cepat menutup mulut Jalal dengan tangannya dan meminta Jalal agar tidak berkata tentang pembunuhan. Jalal menyahut setidaknya karena kata-kata itu kau menyentuhku. Jodha tersenyum dan berkata kalau dirinya akan pergi untuk menidurkan Salim. Tapi Jalal memintanya dan mengatakan kalau dirinya yang akan menidirkan Salim.
Shaguni dalam perjalanan menemui Jodha. sampai di depan istana Agra, kerang-kerang nasibnya terjatuh dan berserakan. Shaguni hendak memunggutinya ketika tiba-tiba kerang-kerang itu bergerak membentuk formasi tanda panah yang mengarah ke rumah Zil bahar. Shaguni bertanya pada seorang lelaki, itu rumah siapa? Lelaki itu menjawab kalau itu rumah Zil Bahar dan suaminya Rashid. Shaguni menatap gubuk itu lalu menoleh menatap istana Agra. Shaguni berkata, sungguh menarik gubuk di depan istana. Shaguni kemudian mendekati gubuk Zil bahar dan mengintip dari luar. Dia melihat Zil bahar sedang berdoa dan juga sedang hamil. Zil bahar melihat shaguni, dengan ramah dia bertanya apa yang bisa dia bantu. Shaguni mengatakan kalaus uatu saat dia akan tinggal di istana. Zil bahar bertanya apa maksudnya. Shaguni menyampaikan ramalan untuk Zil bahar bahwa kelak anak yang di kandungnya itu akan membawa dia ke istana. Zil bahar akan mendapat cobaan. tapi akan ada seorang gadis yang akan mengubah sejarah mughal, dan gadis itu adalah anaknya. Zil bahar menjadi tegang. Sebelum pergi, sekali lagi shaguni mengatakan kalau anak zil bahar akan membawanya tinggal di istana suatu masa kelak. Lalu sambil tertawa-tawa shaguni meninggalkan Zil bahar yang menatapnya dengan takjub dan rasa tak percaya.
Shaguni memasuki istana agra. Dia mendekati pelayan dan menanyakan sesuatu. Dari arah lain, Ruqaiya dan Hoshiyar sedang berjalan. Keduanya berpapasan dengan shguni, Ruq menghentikan langkahnya dan bertanya siapa wanita tua itu. Hoshiyar memanggil pelayan dan bertanya. Pelayan mengatakan kalau shaguni bai dari Amer datang untuk menemui Jodha. Ruq berkata, oh wanita peramal itu, setelah itu dia segera pergi. Shaguni melihat jejak tapak kaki ruq dan berteriak kaget karena tapak kaki yang semula searah tiba-tiba sebagian berubah menjadi berlawanan arah. Shaguni berkata kalau ini bukan pertanda baik. Langkah kaki yang berwanan adalah milik penyihir yang kadang-kadang muncul dalam bentuk manusia. Shaguni menatap punggung Ruq.
Jodha sedang memandikan Salim di bantu Salima dan seorang wanita lain. Jodha mengangkat Salim dari dalam bak mandi dan menyelimutinya dengan handuk ketika seorang pelayan datang memberitahu kalau Shaguni Bai datang untuk menemuinya. Jodha heran, “Shaguni bai? di sini?” Jodha berkata pada pelayan kalau dia akan menemuinya. Sambil mengendong salim, Jodha pamitan pada Salima.
Shaguni duduk bersama Jodha di teras. Shaguni berdiri dan mendekati salim. Memegang tanganya yang mengenakan tabeez (benang suci) dan mengatakan kalau salim baik. Dan orang yang telah memasangkan benang suci ditangan salim ini telah membuat hubungan dengan salim.” Jodha bertanya apa maksudnya? Shaguni berkata, ” hubungan hati, yang dibuat oleh nasib dan tidak dapat di rubah.” Shaguni bai kemudian menyentuh kepala salim lalu melemparkan kerang-kerangnya ke tanah. Kerang membentuk formasi ke berbagai arah. Shaguni menyampaikan ramalannya, kalau salim akan memenangkan hati siapa saja tetapi hatinya itu akan membawa badai dalam istana. Karena dia akan berpikir dengan hati saja yang akan menyebabkan pertumpahan darah. Kisah cinta salim akan di tulis dengan darah, cintanya akan menjadi sebab kehancurannya. Cintanya akan menyebabkan perpecahan. Dan jodha akan terbagi antara cinta dan kejujuran. Salim akan menjadi raja besar tapi hatinya akan patah. Dia akan memiliki 2 wanita dalam hidupnya, 1 yang akan mematahkan hatinya, dan 1 lagi yang akan menyatukannya. Dia akan mempunyai masalah dengan cintanya.
Jodha duduk didepan patung kanha dengan Salim bermain di pangkuannya. Jodha terlihat sedih setelah mendengar ramalan shaguni bai. Jalal muncul di belakang Jodha, membelai kepalanya dan meminta Jodha agar jangan tegang. Jodha mengatakan kalau ramalan shaguni bai selalu benar. Jalal berkata kalau hal seperti itu tidak akan terjadi, mereka akan menanganinya. Jalal mengatakan kalau dirinya sangat mencintai salim, mereka tidak mungkin bertengkar, kalaupun itu terjadi, Krishna Jodha akan ada bersama dirinya dan menunjukan jalan yang terbaik. Jodha dan Jalal kemudian berdoa di depan patung Krishna.
Narator berkata: waktu berlalu dan Jodha lupa dengan ramalan Shaguni.
Suatu hari, Salim mendapat demam yang sangat tinggi hingga tak sadarkan diri. Jodha dan jalal sangat takut dan gugup. takut kalau hal yang terjadi pada Hasan dan HUsein menimpa Salim. Tabib merawat Salim. Di tempatnya, Shaguni sedang melakukan Puja. Di rumah Zil bahar, dia sedang kesakitan karena akan segera bersalin. Jodha duduk di depan patung kahna , berdoa untu keselamatan Salim. Jalal juga berdoa mendoakan Salim. Rashid membawa Zil bahar ke rumah tabib dengan gerobak. Tabib membantu Zil bahar bersalin. Zil melahirkan seorang anak perempuan. Di saat yang sama, di istana, Salim sadar dari pingsannya.
Narator berkata: kisah cinta baru akan lahir. Anarkali telah lahir. Dan jantung Salim kembali berdetak. Anarkali telah membuat jantung Salim berdenyut.
Zil bahar dan Rashid datang menemui Jalal dan Jodha dengan membawa Anarkali. Zil bahar berkata pada Jalal kalau dia pernah berjanji akan memberi nama anaknya. Jalal menatap anarkali dan memberinya nama Nadira. Zil bahar menghampiri Jodha dan memintanya memberkati anarkali. Jodha memberkatinya.
Narator berkata: Salim dan anarkali terhubung sejak saat itu. Jalal tidak tahu kalau anak yang di berinya nama akan membawa masalah dalam hidupnya kelak. Gadis yang itu suatu saat nanti akan dipanggil Anarkali.
Terdengar pembicaraan Jodha-Jalal
Suara jiwa Jodha: 8 tahun telah berlalu, saat itu usia salim sudah 9 tahun ~ terlihat salim sedang berlari mengejar merpati. Salim menangkap merpati itu dan membelainya.~
Suara jiwa Jalal : itu betul, Salim terbiasa berpikir menggunakan hati, pesis seperti JOdha. ~terlihat salim melepas merpati terbang ke angkasa~ Anak kita berbeda.
Suara jiwa Jodha: anak kita nakal
Salim mengajari nadira memanah. Salim menyuruh nadira mengarahkan anak panahnya ke angkasa. Anak panah nadira mengenai merpati. Salim dan nadira berlari. Salim berhasil menangkap merpati itu sebelum jatuh dan menatapnya denga penuh cinta….