Sinopsis Jodha Akbar episode 68 by Jonathan Bay. Rahim menatap Jalal dengan rasa takut dan berkata kalau dia tidak mencurinya dan dia bukan pencuri dan meminta agar Jalal jangan menghukumnya. Jodha berkata pada Rahim agar mengatakan dimana dia menemukan kotak itu, siapa yang dia lihat sedang mencampur dathura. Jodha meminta Rahim mengatakan semua pada Jalal. Jalal marah dan membentak Jodha karena mengarahkan pembicaraan, Jalal memyuruh Jodha diam dan biar dia saja yang bicara pad Rahim. Dengan tegas jalal bertanya, “Rahim! apakah kau yang mengambil kotak/botol ini?” Rahim menatap Jalal ketakutan dan berkata kalau dirinya tidak mencuri. Rahim menatap Jodha dan berkata, “aku tak mau bicara padamu. Choti ami jaan jahat… choti ami jaan jahat, aku tak suka padamu.” Lalu Rahim berlari keluar meninggalkan Jalal dan Jodha dan tak peduli pada Jodha yang memanggilnya. Jalal memarahi Jodha karena menggunakan anak kecil sebagai saksi mata. Jalal bahkan menuduh Jodha memaksakan kebenaran pada anak usia 4 tahun agar berbohong dan memuaskan egonya. Jalal menanyakan kemana perginya hati nurani Jodha. Jodha berkata kalau kebenaran itu pasti siapa yang mengatakannya. Jalal mengatakan kalau Rahim benar saat mengatakan Jodha wanita jahat. Jodha membela diri dengan mengatakan kalau Rahim anak kecil, di atakut kalau di hukum Jalal karena mencuri botol itu. Itu sebabnya dia lari dari sini. Jalal membantah, “Rahim lari karena kecewa padamu, Jodha. Pergilah dari sini sebelum aku kehilangan kesabaranku lagi.” Jalal memperingatkan Jodha agar tidak menuduh orang tanpa bukti yang kuat. Jodha menjawab kalau itu memang kebodohannya yang mencoba menyadarkan seseorang yang tidak mau melihat kebenaran. Kalau ingin bersikap adil, Jalal harus objektif dan tidak boleh emosi. Jalal semakin emosi dan mengusir Jodha. Sepeninggal Jodha Jalal bicara sendiri dan bertanya-tanya kenapa Jodha selalu mengganggu hidup Maham angga.
Jodha curhat pada moti dan mengatakan kalau dirinya kurang pertimbangan dan dia tak punya ide lagi bagaimana membuktikan pada Jalal. Moti berkata kalau Rahim berkata jujur, kenapa dia menolak mengatakan hal yang sama pada Jalal? Jodha membela Rahim dengan mengatakan kalu Rahim hanya anak kecil, dia sudah ketakutan melihat Jalal marah dan takut di hukum karena itu tak berani berkata apa-apa pdahal dia satu-satunya saksi mata. Moti bertanya apa yang akan di lakukanJodha sekarang? Jodha bilang kalau dirinya tidak akan menyerah dan akan terus berbicara sampai berhasil. Dan berharap dewa amba menunjukan jalan yang benar. Seorang pelayan datang memberi Jodha prasad dari dewa amba. Jodha bertanya bagaimana dia bisa mendapatkan prasat dari dewa amba di agra? Pelayan menjelaskan kalau kuil tuda dewa amba ada di dekat pasar Agra. Jodha berpikir itu adalah pertanda baik dan mengajak moti untuk pergi ke sana. ~sinopsisjodhaakbar.blogspot.com~
Sinopsis Jodha Akbar episode 68. Bharmal sedang dalam perjalanan pulang ke Amer, ketika maharana pratap mencegatnya di jalan. Bharmal bertanya kenapa pratap menghentikan dirinya. Pratap mengatakan pengkhianat dan orang tidak setia akan mendapati pratap sebagai halangan dalam perjalanannya. Bharmal mengatakan kalau dirinya bukan pengkhianat. Pratap mengejek Bharmal dengan mengatakan kalau memalukan adalah gambaran yang tepat untuk Amer. Dan menyuruh Bharmal mencabut pedangnya kalau kata-katanya terasa berat. Pratap berkata, “kenapa kau ingin menodai kesucian dari simbol keberanian itu?” Bahramal menyebut nama Pratap. Tapi pratap menyuruhnya menyebut namanya sekaligus gelarnya, pangeran pratap. Pratap mengejek, “sejak kau berbaur dengan mughal, kau sudah melupakan budaya dan sopan santun. Kau pergi ke Agra untuk menengok putrimu, tapi malah memimpin mereka untuk membunuh calon menantumu yang lain. Apa yang akan kau lakukan sekarang? Apakah kau akan menikahkan putrimu Sukanya pada mughal yang lain?” Bharmal marah dan menyuruh Pratap menutup mulutnya. Bharmal mengatakan kalau ini urusan pribadinya. Pratap berkata bukan hanya urusan Bharmal, karena reputasi Rajput telah runtuh akibat ulah pengecut Bharmal. 17 pangeran telah menolak menikahi Sukanya, smeua karena jiwa pengecut Bharmal. Mereka melakukan itu karena mencontoh dirinya, Maharana Pratap, yang tidak ingin jiwa pengecut Bharmal menodai masa depan Rajput. Raja Sujaanpur ingin menolong Bharmal, tapi bukannya berterima kasih, dia malah di bunuh. Rasanya tidak mungkin lagi menemukan suami untuk Sukanya. Bharmal dengan marah berkata kalau dia tidak mau berdebat dengan Pratap. Pratap memberitahu Bharmal tentang Sujamal, dan berkata kalau dirinya sudah mengutuk bayangan Sujamal. Dengan tegas pratap mengatakan siapapun yang memihak bangsa Mughal akan menjadi musuhnya.
Jalal menemui Ruq dan bertanya di mana pembuat botol itu tinggal, Ruq mengatakan kalau Hoshiyar yang membawanya danbertanya kenapa Jalal menanyakan itu? jalal berkata kalau dia ingin meminta keterangan dari orang itu. Ruq memberi tahu Jalal kalau nama orang itu altaf qadri dan dia punya toko kecil di dalam pasar di dekat istana. Ruq menawarkan diri untuk memanggil orang itu ke istana. Tapi Jalal melarangnya. Dia yang akan menemui orang itu agar pelaku yang tinggal di istana tidak tahu. Jalal juga meminta Ruq agar tidak memberitahu siapapun tentang rencananya.
Jodha menemui Hamida dan meminta izin agar dia bis pergi ke kuil dewa amba di luar istana untuk berdoa. Hamida mengatakan kalau dia suka dengan niat Jodha. Jodha berkata untuk keluar istana dia memerlukan izin raja, tapi raja tidak ada, jadi dia meminta izin dari Hamida sebagai wakilnya. Hamida berkata kalau Jodha tidak perlu izin siapapun untuk pergi beribadah, karena itu hal baik. Dan dalam pikiran Hamida, Jalal juga tidak akan keberatan. Jodha mengucapkan terima kasih dan pergi.
Sinopsis Jodha Akbar episode 68. Jodha pergi ke kuil bersama moti. Kuil itu letaknya berdekatan dengan pasar sehingga sangat ramai dengan lalu lalang orang. Sebelum memasuki kuil, Jodha melepas sandalnya. Altar tempat patung dewa Amba berada sangat koto dan berdebu. Jodha membersihkannya, memasang tilak di kening patung dan menaburi bunga di tubuh patung. lalu berdoa. Di luar kuil, Jalal muncul dengan menyamar sebagai pengemis tua dengan jengot putih yang lebat. Dia meminta sedekah sambil lalu sambil berkata, “kasihanilah…berilah aku sedekah, demi Allah. Jika kau tolong yang miskin, Allah akan memandikamu dengan kebahagiaan. Jika kau sedang sakit, tuhan akan melimpahkan rahmat- Nya padamu. Jika kau beri makan pada yang lapar, Tuhan akan memasukanmu ke surga…”
Jodha keluar dari kuil. Jodha berbicara dengan orang yang berdiri di depan kuil, menyuruh mereka untuk menjaga kuil agar tetap bersih dan rapi layaknya rumah mereka sendiri. Jalal melihat Jodha dan bertanya sendiri kenapa Jodha ada di sini? Lalu Jalal duduk di emperan kuil. Ketika hendak membagikan sedekah, Jodha mendengar orang-orang bicara tentang Jalal. Kata mereka kalau raja tidak mengasihi istrinya sendiri, dia tidak tak kan bisa mencintai rakyatnya. Yang lain menyetujui pernyatan itu dan menambahkan, betapa tega jalal memenjarakan istrinya sendiri. Jalal dan Jodha sama-sama tertegun mendengar pembicaraan orang-orang itu. Seorang pria berkata, “aku dengar ratu Jodha diizinkan untuk berdoa pada tuhannya sendiri.” yang lain mengatakan kalau itu hanya bentuk dari kemunafikan sang raja, bagaimana dia bisa percaya dengan tuduhan palsu yang terburu-buru pada ratu Jodha? Jodha yang mendengarkan omongan mereka segera menyela dan mendekati mereka, “apa yang kalian bicarakan? Dia adalah rajamu, dia adalah pemimpinmu. Dia di sumpah untuk melindungimu, bisa-bisanya kalian menfitnah dia seperti itu?” Jalal melihat den mendengarkan perkataan jodha yang membelanya. Seorang pria mengatakan kalau Jodha tidak tahu betapa kejinya Jalal. Pria yang lain memberitahu orang itu kalau Jodha lebih tahu dari pada dirinya, karena dia ratu Jodha. Orang-orang segera memberi salam pada Jodha. Jodha membalas salam mereka dan berkata, “aku yakin kau punya keluarga, aku juga begitu. Hal biasa jika dalam keluarga terjadi pertengkaran dan perbedaan pendapat, ini masalah kami. Bagaimana perasaanmu kalau ada yang menfitnah salah satu anggota keluargamu? Raja dan ratu juga manusia. Kita tidak boleh membicarakan masalah pribadi mereka. Dia rajamu, sudah seperti ayah bagimu. Seorang anak tidak boleh menggunjingkan ayahnya. ” Orang-orang itu kemudian minta maaf pada Jodha. Jodha berlalu meninggalkan mereka untuk membagikan sedekah pada mereka yang antri. Jodha tiba di depan Jalal yang menyamar sebagai pengemis. Matanya terlihat gelang di tangan Jalal. Jodha mengamati nya. Merasa di amati Jodha, Jalal berdiri dan meminta sedekah. Jodha menatap gelang di tangan Jalal, merasa di amati gelangnya, Jalal segera menarik lengan bajunya untuk menutupi gelang itu, sayangnya cincin di jari-jarinya malah terlihat jelas. Jodha berkata, bagaimana aku bersedekah pada seseorang yang memberikan segalanya pada semua rakyatnya? Saya tak bisa mengenalimu saat menyamar di Amer, tapi anda tak bisa mengelabuiku lagi.” Jalal mengangkat wajahnya menatap Jodha. tatapan mereka bertemu. Jalal berkata, “jadi kau mengenaliku?” Jodha menjawab kalau gelang di tangan Jalal adalah pemberian Bharmal di pernikahan mereka.Jalal menatap gelangnya. Jodha berkata, “tidak baik seorang raja meminta-minta di depan rakyatnya, dan seorang istri tidak suka melihat suaminya meminta-minta pada orang lain.” lalu Jodha berlalu meninggalkan Jalal. Jalal tersenyum menatap kepergian Jodha.~sinopsisjodhaakbar.blogspot.com~
Sinopsis Jodha Akbar episode 68. Jalal menemui Altaf Qadri. Semula altaf menduga Jalal adalh pengemis dan akan memberinya koin, tapi Jalal menolak, dia bertanya tentang botol dan menunjukan botolnya. Altaf bertanya siapa dia? Jalal menjawab kalau dia adalah orang yang kehilangan anakny karena ekstra dathura yang tersimpan dalam botol itu. Altaf segera meminta maaf dan memberi salam. Jalal meminta altaf menceritakan kronologis peristiwa di malam dia menyerahkan botol itu pada pemesannya. Jalal bertanya apakah Altaf mengingat wajah orang itu? Altaf berkata kalau wajahnya bercadar, tapi dia masih ingat raut muka yang tidak tertutupi. Jalal membawa Altaf ke istana.
Di istana, di hadapan pelukis, Altaf mengambarkan wajah pemesan botol itu secara mendetail. Pelukis membuat sketsanya. Setelah selesai, alangkah terkejutnya Jalal melihat sketsa iu adalah wajah maham angga. Jalal bertanya pada Altaf, apakah dia yakin orang ini den warna mata ini milik orang itu? Altaf yakin seyakin-yakinnya. jalal teringat kata-kata pengakuan maham angga waktu dia mengecoh Jodha. Jalal juga teringat Jodha meminta Rahim untuk mengatakan apa yang dilihatnya. Jalal sangat marah dan terluka…..Sinopsis Jodha Akbar episode 68