Sinopsis Jodha Akbar episode 76 by Meysha Lestari. Maham berkata pada Resham kalau keluar dari istana tanpa izin jalal adalah melanggar peraturan. Dan Jodha setiap kali selalu melanggar peraturan dan menciptakan masalah serta membuat kerajaan mughal kehilangan kehormatannya. Kalau samapai rakyat mendengar kabar ini, mereka akan mulai membicarakan mereka. Maham menyuruh Resham menemukan Jodha bagaimanpun caranya. Adham datang dan bertanya apakah Maham sudah mendengar kabar? Adham dengan santai berkata, “Tidak ada yang melakukan sesuatu tanpa izin raja, tapi ratu Jodha sudah kabur dari istana.” Maham berkata pada Adham kalau kabar itu basi dan buruk dan tidak enak di dengar jadi tidak usah di ulang. Maham menyuruh Resham segera pergi mencari Jodha. Adham bertanya kenapa Maham begitu peduli padanya? Kenapa ingin mencarinya? Apa pentingnya Jodha bagi Maham? Maham berkata kalau Adham bisa mengerti masalah ini, dia sudah menjadi menteri dan bukan kepala pasukan. Adham langsung manyun dan terdiam. Maham menduga kalau Johda pulang ke Amer, tetapi ternyata dia hilang dan itu bisa membuat masalah untuk kerajaan mughal. Maham segera menyuruh Resham pergi secepatnya. Maham terlihat sangat cemas. ~sinopsisjodhaakbar.blogspot.com~
Di kamar Jodha, Jalal sedang mengumpulkan para pelayan yang dibawa Jodha dari Amer. jalal memarahi mereka. Jalal berkata, “kalian semua datang dari Amer ke sini untuk menjaga ratu Jodha, iyakan? Jawab pertanyaanku!” Moti dengan gugup menjawab, “ya”. Jalal membentak, “lalu kenapa dia bisa hilang di bawah pengawasanmu? Kalian ini selalu bersama ratu Jodha, dimana kalian saat dia pergi dari sini?” Moti mengatakan kalau Jodha menyuruhnya pergi karena Jodha ingin sendirian. Jalal membentak Moti, “kenapa kau menyetujuinya? Seperti itukah kau menjalankan tugasmu?” Moti berlutut di kaki jalal sambil menangis dan berkata, “Anda bisa menghukumku kalau mau yang mulia, tapi aku mohon temukan ratu Jodha. Dia sangat tertekan sekali. Saya berpikir apa yang bisa terjadi padanya. Aku memohon padamu, yang mulia. Sebelum sesuatu yang buruk terjadi padanya…” Moti bahkan berkata dia rela kalau kepalanya di penggal asal Jalal mau mencari dan menemukan Jodha. Jalal menatap moti yang menangis dan memohon-mohon padanya dengan iba sekaligus marah. Tanpa menunggu lebih lama lagi, Jalal segera ke gerbang istana dan menanyai (memarahi?) pengawal yang bertugas jaga. Jalal bertanya begitu banyak pos penjagaan bagaimana Jodha bisa kabur? Seorang pengawal megatakan kalau mereka tidak punya pilihan lain selain mematuhi perintah Jodha. Dia sedang marah dan melarang mereka mengikutinya. Pengawal yang lain memberitahu Jalal, kalau Jodha merebut tali kendali kudanya dan mengendarainya keluar benteng. Para pengawal merasa tidak berdaya karena Jodha adalah ratu dan mereka hanya pelayan.
Kabar kaburnya Jodha segera menyebar di istana. para pengawal, pelayan hingga para istri berbisik-bisik membicarakannya. Ada yang menyayangkan kepergian Jodha, ada juga yang segera berdoa mendoakan arwah Jodha. banyak dari mereka yang menuduh maham angga sebagai penyebabnya.
Sinopsis Jodha Akbar episode 76. Atgah melapor pada Jalal kalau dia sudah menyuruh prajurit mencari Jodha hingga ke sudut-sudut istana sampai ruang bawah tanah, tapi tidak menemukannya. jalal menyuruh pengawal mempersiapkan kudanya. Karena kalau Jodha tidak di temukan di dalam istana berarti dia keluar istana. Jalal mengatakan kalau pintu keluar dari istana hanya ada 3, yaitu pintu rahasia yang Jodha pasti tidak tahu, pintu gerbang utama dan pintu yang menuju ke hutan. Jalal segera mengendarai kudanya keluar istana untuk mencari Jodha di ikuti oleh Atgah dan pasukannya.
Maham dan Ruq melihat apa yang di lakukan Jalal dari balkon istana. Maham bergegas mengejar Ruq yang masuk ke kamarnya. Maham berkata kalau Ruq membuat kesalahan besar dengan mengatakan kalau Jodha akan bunuh diri pada jalal. Karena mereka pasti bisa menyingkirkan Jodha kalau memang dia berniat bunuh diri. Sekarang Jalal sedang mencarinya kemana-mana dan bisa jadi dia akan menemukannya dan membawa Jodha kembali ke sini. Ruq berkata kalau Jodha sangat menderita di sini. Dia tidak tertarik melihat Jodha mati kalau kenyataanya dia sudah mati. Maham berkata kalau Ruq mengampuni musuh, bisa jadi suatu hari dia akan menusuknya dari belakang. Maham angga memperingatkan Ruqaiyah agar mendengarkan kata-katanya, “suatu hari anda akan menyesal tidak membiarkan dia mati saat punya kesempatan. Dia akan bahagia sementara anda akan menderita. Kalau sampai ratu Jodha di temukan, hidup anda akan lebih buruk dari kematian.” Ruqaiya balik bertanya, “apa kau pikir ratu Jodha bisa membuatku menderita? Dia itu tidak lebih dari seekor semut bagiku,” Ruq tertawa bangga. Maham berkata, “tapi semut juga bisa menyebabkan rasa sakit bagi gajah. Anda sepertinya tidak sadar, ratu Ruqaiya, betapa kuat dan hebatnya ratu Jodha.” Ruqaiya menertawakan Jodha yang di bilang hebat oleh Maham. Ruq berkata dia tahu bagaimana kemampuan Jodha dan dia mampu kabur. Maham berkata kalau Jodha juga mampu membuat sang raja mencarinya. Ruqaiya tidak menyadarinya. Untuk pertama kali seorang ratu mengikuti agama yang berbeda dan Jalal membiarkan dia menjalankan tradisi dan agamanya itu. Jalal bahkan membiarkan dia memiliki kuilnya sendiri, dan di izinkan merayakan holi. Maham berkata, “Anda boleh berpikir kalau yang mulia tidak perduli pada ratu Jodha, tapi saya tahu kalau yang mulia itu belum sadar kalau dirinya ternyata perduli pada ratu Jodha. ratu Jodha telah mempersiapkan perayaan holi di meena bazar dan tidak ada yang menyadarinya.” Maham berkata kalau Jodha sudah melempar warna kemukanya, tak lama lagi dia akan membuat sang raja tunduk padanya, bahkan mungkin Jodha akan menggantikan posisi Ruqaiya di sisi Jalal. Kalau sampai itu terjadi, Ruq jangan sampai menyalahkan Maham karena tidak memperingatkan dirinya. Ruq menyuruh maham diam. Seandainya jalal tidak menganggap maham seperti ibunya sendiri, Ruq pasti sudah menghukumnya. Ruq berkata kalau dia tidak perlu kuatir dengan Jodha, bahkan kalau peramal atau malaikat datang memberitahu dia kalau Jalal mencintai JOdha, dia tidak akan percaya. Karena Ruq tahu kalau Jalal tidak punya perasaan dan Jalal hanya mendengarkanapa kata Ruq saja, karena Ruq telah menguasai pikiran Jalal. Maham dan Ruq sama-sama tidak ada yang mau mengalah, dan tetap pada pendapatnya masing-masing tentang Jodha dan jalal. Padahal orang yang sedang mereka pertengkarkan saat ini sedang bersama diluar sana, saling memperhatikan meski tanpa sadar.
Sinopsis Jodha Akbar episode 76. Jodha sedang mengendarai kuda menuju kearah hutan. Dalam benaknya terbayang kembali perkataan menawati yang menolak membawanya ke Amer dan perkataan Jalal yang mengatakan satu-satunya alasan dia menikahi Jodha adalah karena dia ingin menghinanya. Di belakangnya, terlihat Jalal yang muncul dengan mengendarai kuda. Wajahnya terlihat cemas. Matanya menatap berkelilingin mencari-cari sosok Jodha. Di belakang jalal muncul Atgah dan pasukannya. Sampai di puncak sebuah tebing diatas danau, Jodha turun dari kudanya dan berlari kearah tebing. Jalal melihat kuda Jodha dan Jodha yang sedang berlari. Jalal segera turun dari kudanya dan mengejar Jodha. jalal berteriak menyuruh Jodha berhenti, dan mengatakan kalau itu perintahnya. Tapi Jodha malah mempercepat larinya. Jodha sampai di atas tebing, di bawahnya ada danau. Kata-kata menawati dan Jalal kembali terngiang di telinganya, tanpa berpikir panjang lagi, Jodha menceburkan diri kedanau. Jodha hampir tenggelam ketika Jalal sampai ditebing dan melompat ke danai menyusul Jodha. Jalal menyelamatkan Jodha dan menariknya ketepi dengan susah payah. Jalal menarik tubuh Jodha kesebuah batu dan keduanya menjatuhkan diri di sana.
Jodha menarik tubuhnya menjauhi Jalal, tapi rambutnya melingkari leher Jalal. Semula terpikir kalau air danau telah mengikis kemarahan Jodha, ternyata tidak. Setelah menemukan dirinya kembali, Jodha bertanya pada Jalal dengan sengit, kenapa dia menyelamatkan dirinya? Apa yang ingin di buktikan oleh Jalal? “apa kau ingin membuktikan kalau kau yang mengendalikan hidup dan matiku? Apakah kau berusaha menunjukan padaku kalau aku ini bahkan tidak pantas untuk mati? Aku tidak bisa tinggal di Agra ataupun kembali ke Amer. Aku sendirian dan kau yang bertanggung jawab atas semua ini. Kau bahkan tidak membiarkan aku mati dengan niatku sendiri. Kenapa kau menyelamatkan aku? Katakan!” Jodha menyuruh jalal pergi dan meninggalkan dirinya sendirian. Jaodha berdiri dan akan bergegas pergi, tapi Jalal menarik tanganya sehingga tubuh Jodha berputar menghadap Jalal. Jalal mengangkat jari telunjuknya ke depan muka Jodha. Dengan amarah yang berapi-api jalal berkata, “Cukup! aku tidak ingin mendengar kata-kata mu. Yang kau lakukan hanya mengeluh dan mencelaku. Kau selalu mengeluh bagaimana aku memperlakukanmu. Dan hari ini kau menuduhku telah menghancurkan hidupmu. tapi sepertinya kau sudah lupa, kalau aku membiarkanmu melakukan apa yang kau mau sampai sekarang, aku memenuhi syarat-syaratmu dan semua keinginanmu. Aku bahkan mengizinkan mu kembali ke Amer. Tapi kau malah melakukan kebodohan ini. Kau pikir kau itu siapa? Aku setuju kau berhak hidup sesuai apa yang kau inginkan. Tapi adalah tugasku untuk menjaga kehormatan dan hukum dari kerajaan mughal, Jodha. Dan aku tidak akan membiarkan dirimu menghancurkan reputasi kerajaan mughal. Aku akui aku telah salah menuduh mu membunuh anakku, tapi aku sadar dan telah meminta maaf padamu di hadapan semua orang. Apa kau tidak pernah menyadarai kenyataannya, bahwa bukan hanya kau yang ingin di hormati yang lain juga ingin di hormati. Aku tahu aku menikahimu hanya karena aku membencimu. Tapi kaulah yang memulai semua ini, kau menentang aku. Aku hanya berusaha membalas dendam padamu karena telah mempermalukan aku di depan banyak orang. Aku ingin menyakitimu karena kau telah mengalungkan pedang ke leherku. Aku ingin kau menderita karena melakukan itu dan aku telah berhasil. Jika ibumu menolakmu kembali ke Amer, itu bukan salahku. Aku tidak akan membiarkan mu menghukumku karena hal itu dan tidak akan membiarkan mu menghancurkan reputasi keluarga dan kerajaanku. Aku masih membencimu, aku menganggap rendah semua tentang mu. Aku benci kau!” Jalal terlihat puas setelah mengucapkan kata-kata terakhirnya. Jodha menatap jalal dengan tatapan menantang dan bertanya, “kalau kau membenciku dan merendahkan semua tentang ku, lalu kenapa kau tidak membiarkan aku mati saja?” Jalal membentak Jdha, “kalau aku membiarkanmu mati, maka kau berhasil membuktikan kalau kau yang lebih membenciku. Dan aku tidak akan membiarkan dirimu mempertaruhkan kehormatan mughal dalam hal ini. Jika orang tuamu belum siap menerimamu kembali, maka kau di izinkan tinggal di istanaku sebagai ratuku, walaupun kita sudah tidak punya hubungan seperti suami istri. Kau akan di berikan semua kenyamanan dan kemewahan yang biasa di berikan pada seorang ratu. Satu hal lagi Jodha, jika ada orang yang tahu kau berusaha bunuh diri, aku tidak akan mengampunimu. Kau mengerti?” ~sinopsisjodhaakbar.blogspot.com~
Atgah dan pasukannya tiba di tanah lapang di dekat tebing. Atgah melihat Jalal berkuda dengan Jodha duduk di depannya. Atgah menduga, Jalal akan kembali ke istana. Atgah lalu memerintahkan prajuritnya memberitahu pasukan yang lain dan segera kembali ke istana. Jalal berkuda bersama jodha melewati jalan-jalan di perkampungan. Jodha terlihat tegang, sesekali dia melirik Jalal dengan sudut matanya, Tapi Jalal yang rupanya masih marah membuang muka dan tak mau menatap Jodha. Penduduk desa yang berpapasan dengan Jalal dan Jodha terlihat saling pandang dan tersenyum, mungkin membayangkan kemesraan yang sedang terjadi pada ratu dan raja mereka. Jodha terlihat canggung dan kikuk tapi tak tahu harus bagaimana, karena Jalal sepertinya sudah tidak mau lagi memberi dia peluang untuk memberontak. Dengan memaksa Jodha duduk di depannya, jalal telah membuktikan kalau dia telah berhasilmanaklukan Jodha.
Sinopsis Jodha Akbar episode 76. Jalal menghentikan lari kudanya di suatu tempat. Di amenyuruh Jodha turun dari kuda. Jalal menyuruh Jodha mengikutinya. Tapi Jodha hanya diam. Jodha menatap sekeliling tempat itu dan bertanya, “kau mau membawaku kemana?” Jalal berkata, “ikuti saja aku” Jodha berkata kalau itu bukan jawaban dari pertanyaanya. Jalal mendekati Jodha dan berkata, “setelah apa yang kau lakukan, apa kau benar-benar berharap aku akan menjawab semua pertanyaanmu?” Jalal meraih tangan Jodha dan dengan paksa menyeretnya. Jodha bersuaha menarik tangannya, tapi pegangan Jalal sangat kuat. Jalal mengajak Jodha berjalan melewati ranting-ranting peohonan yang lebat menuju ke sebuah pintu. Di balik pintu itu terdapat lorong yang sangat panjang dan di terangi nyala obor. Jalal berkata kalu itu adalah jalan rahasia menuju istana. Maham dan Ruq berdiri diatas balkon. Hamid adan para kerabat wanitany amenunggu di pintu gerbang. Atgah dan beberapa prajutir datang. Hamida bertanya pada Atgah kemana perginya Jalal danJodha. Atgah balik bertanya, “apa mereka belum sampai? saya melihat yang mulia berkuda bersama ratu Jodha menuju istana. Mereka ada didepan saya. Seharusnya mereka sampai lebih dulu.” Hamida berkata kalau Jalal dan Jodha belum sampai, dia sudah menunggu dari tadi di sini. Jalal muncul dengan mengendarai kuda seorang diri. Hamida bertanya, “Jalal, Jodha mana?” Jalal menjawab kalau dia sudah menemukan Jodha, dia aman dan selamat. Jalal erkata, “dia telah membuat kesalahan dengan keluar dari istana tanpa meberitahu siapapun, jadi aku memerintahkan dia untuk berdiam diri. Tidak boleh ada yang bertemu dengan dia tanpa izin dariku.” Jalal berkata pada hamida kalau dirinya juga tidak boleh menemui Jodha tanpa seizin Jalal.
Di atas balkon moti melihat kalau Jalal kembali seorang diri, segera menduga yang tidak-tidak dan mulai menangis. Jalal melihat itu dan menyempatkan diri memberitahu moti kalau ratunya selamat. Moti akan segera bertemu dengannya tapi tidak hari ini. Jalal berlalu, moti terlihat gembira dan mengucap syukur.
Hamida memanggil Ruqaiya. Mereka bertemu diatas balkon istana. Ruq bertanya apakah hamida memanggilnya. Hamida menjawab, “ya ratu Ruqaiya. Aku ingin tahu apakah Jalal ada memberitahumu tentang Jodha?” Ruqaiya menjawab tidak, diapun belum bertemu dengan Jodha setelah dia kembali. Hamida berkata, “baiklah, aku hanya ingin tahu itu.” Seorang pelayan memberi tahu Hamida kalau Pir Allah rakha sudah datang. Ruq terlihat terkejut dan bertanya, “opir allah rakha ada disini? apakah dia sudah di beri gelar guru sufi?” hamida berkata kalau dia yang meminta pir datang untuk meminta saran atas masalah-masalah yang saat ini sedang mereka hadapi. Hamida dan para wanita segera beranjak menemui Pir, Ruq mengikuti mereka.
Hamida memberi salam pada Pir. Pir memberkati Hamida dan berkata semoga tuhan mengabulkan semua keinginanmu. Pir sahab kemudian terlihat diam seperti berpikir. Hamida bertanya apakah semuany abaik-baik saja? sebab setelah kejadian beberapa hari terakhir ini, perasaan Hamida tidak enak. Hamida ingin Pir sahab memberitahu apa yang akan terjadi di masa depan. Pir berkata, “tidak perlu kuatir, yang mulia ratu. Terkadang kau mendapat banyak cobaan. yang datang beberapa hari ini akan sedikit lebih sulit untuk anakmu, yang mulia Jalaludin.” Semua yang hadi rterkejut mendengarnya. Hamida meminta Pir sahab memberitahu mereka bagaimana memecahkan masalah itu. Pir berkata kalau tuhan maha pengampun, Dia memberi cobaan, Dia juga pasti memberi solusinya. Hamida meminta Pir memberitahunya bagaimana caranya dia bisa membuat segalanya menjadi mudah bagi Jalal. Pir mengatakan kalau Jalal harus pergi ke Ajmer Sharif. Jalal harus berdoa pada yang kuasa bersama salah satu istrinya. Dan hanya Tuhan yang bisa membimbing mereka siapa ratu yang harus di bawa. Ratu yang wajahnya pertama kali terkena sinar matahari terbit akan pergi bersama sang Raja ke ajmer sharif. hamida mengangguk mengerti. Ruq bicara dalam hati kalau ratu yang akan pergi dengan jalal ke ajmer sharif adalah dirinya…..Sinopsis Jodha Akbar episode 77