Air Mata CINTA bag 2 by Sri Murtini. Malam itu jodha gelisah dikamarnya, dia telah menyadari kesalahannya. Jodha berdoa didepan kahna, “Bagaimana bisa kau membiarkan diriku salam paham padanya kahna.Sekarang apa yg harus aku lakukan.Aku bahkan malu utk bertemu dgnnya.” Jodha tdk bsa tidur, dia keluar dr kamarnya dan berjalan-jalan ditaman. Jalal jg merasakan hal yg sama. Jalal pergi kearah taman. Dan akhirnya mereka bertemu. Jalal dan jodha berdiri berhadapan, mereka saling tatap, dengan tatapan yg sulit diartikan. Jodha berjalan kearah jalal, tapi bukan ingin menghampiri jalal ,melainkan ingin lewat di sebelah jalal. Jalal terlihat kecewa tapi dia seakan tak ingin melewatkan kesempatan utk brsma jodha, jalal bergegas menarik tangan jodha. Jalal berkata “berhenti ratu jodha.” Jodha yg merasa tak bisa berbuat banyak berbalik melihat kearah jalal, “Yg mulia aku…” jalal langsung memotong kata-kata jodha. Jalal meletakan jari telunjuknya di bibir sexy jodha. Jalal mendekati jodha, mereka sangat dekat, dan mmbuat jodha gugup. Jalal memegang kedua pipi jodha dan berkata “Ratu jodha aku tak sanggup jika kau terus diam seperti ini padaku, aku tak sanggup mlihat air matamu mengalir. Kau boleh menghukum ku ratu jodha, aku selalu saja menyakitimu. Aku mampu membuat rakyatku bahagia, tapi aq tak mmpu mmbuat mu bahagia.” Jalal meneteskan air mata, jodha yg melihatnya jd ikut terharu. Mereka berdua menangis saling menyalahkan diri mereka. Jodha mnghapus air mata dipipi jalal dan berkata, “Hentikan yg mulia. Kau sdh cukup bnyk bicara, sekarang izinkan aku yg bicara. Bagaimana bisa seorang istri bisa menghukum suaminya dan bagaimna bisa kau mengatakan kau tak mmpu membuat q bahagia. Kau tau yg mulia aku sangat bahagia setiap kali kau berada disisiku, dan disaat aq tau kau sudah mulai mempercayaiku dan menjadikan ku salah satu ratu spesialmu itu menjadi alasanku kenapa aq masih disini. Ini semua salahku, aku telah salah paham padamu,aku telah melukai hatimu.” Jodha menangis tersedu-sedu. Jalal berkata “jadi kau telah memaafkanku ratu jodha?” Jodha mengganguk dan jalal tersenyum bahagia. Jodha jatuh dalam pelukan jalal. Mereka cukup lama hanyut dalam hangatnya pelukan dan dinginnya malam.
Malam semakin dingin, angin semakin kencang, Jodha merasa kedinginan. Jalal menuntun jodha utk kembali kekamarnya. Jalal memegang pundak jodha. Jodha memegang duppatanya yg berkibar tertiup angin. Saat mereka Jalan, pandangan mereka sering ketemu dan tersenyum.
Suara hati jodha “Malam ini aku sangat bahagia bisa berada sgt dekat denganmu yg mulia, berjanjilah yg mulia kau akan selalu mncintai dan mempercayaiku.”
Suara hati jalal “Aku janji padamu ratu jodha,aku akan sllu mmbuatmu bahagia,aku akan sllu mencintai dan mmpercayaimu seutuhnya.Kau bkn hanya putri amer,ratu mughal tpi kau jg ratu dihatiku.
Keesokan paginya, jodha sedang duduk dimeja rias mmbenahi pakaianya,memasang perhiasan. Moti datang dan memberi salam. Moti berkata “Jodha kenapa kau pucat sekali, apakah kau sakit?” Jodha menjawab, “Tidak moti, aq baik-baik saja. Aku hanya kurang istirahat.Td malam aq tidur trllu larut.” Moti bertanya, “apa yg mmbuatmu tidur larut malam?” Jodha menjawab “td mlam aq brsama yang mulia moti.” Moti terkejut tak percaya, “Benarkah jodha.” Moti senyum-senyum menggoda jodha. Jodha seakan mengerti yg dipikiran moti. Moti kau salam paham, aq bersama yg mulia hanya duduk dan mengobrol ditaman.” Moti tertawa lepas melihat reaksi jodha yg berhasil digodanya, “Kenapa kau tertawa moti? “tanya jodha. Moti menjawab, “aku hanya mggodamu jodha tapi kau sdh panik sprti ini.pntas saja yg mulia sering mnggodamu, kau trlihat sgt polos saat digoda jodha.” Jodha mnatap moti dgn ttatapan tdk trima.
Lalu Moti berkata, “baiklah jodha aku akan ambilkan ramuan utkmu agar kau trlihat lbh segar. Moti berllu dr kamar jodha.Tak lama moti kembali mmbawa cankir yg brisi ramuan kesehatan yg biasa diminum oleh para ratu di mughal. Tiba-tiba playan sruan jalal masuk, “permisi yg mulia ratu. aq mmbawa pesan dr yg mulia spya anda mmakai pkaian yg hamba bawa. Yg mulia ingin mngajakmu utk berkuda hari ini.” Jodha tersenyum dan sedikit bingung, “sampaikan pada yg mulia kalau aq akan mmkainya dan akn prgi brkuda dgnya.” Moti kembali mnggoda jodha, “Lihatlah jodha yg mulia sllu ingin brsma mu.dia tdk bsa jauh drimu.Jodha hanya trsnyum mndngar kata-kata moti.” Jodha brkta dlam hati, “knpa kau mngajak ku berkuda yg mulia,trnyata kau org yg pnuh kejutan.”
Moti mngagetkanya jodha, “Jodha gantilah pakaianmu dan aq akan mnunggu di luar.” Moti sedang berjaga diluar, tiba-tiba moti dikagetkan karena dia melihat jalal sedang mnuju kekamar jodha. Knpa yg mulia dtg dijam begini. Bagaimana aq bsa mnghntikanya,dia adalah raja dan suami jodha.” Jalal smpai didpan kamar jodha, moti mmberi salam. Jalal lgsung masuk kedalam. Diluar moti trlihat gelisah, takut kalau jodha mrah padanya krn tdk mnahan jalal.
Dikamar jodha, jalal mrasa malu dan senyum-senyum sendiri melihat jodha sdg berganti pakaian. Jodha tdk mnyadari kehadiran jalal dibelakangnya. Jalal mendekati jodha yg sdg asyik mngikat tali bajunya dileher. Ttapi ikatan jodha trus trlepas. Jalal lgsung mraih tali baju jodha dan mngikatnya. Jodha kaget dan mrasa geli krn tgn jalal mngenai lehernya. Jodha menoleh, dan terkejut melihat Jalal, “Anda disini yg mulia?” Jalal balik bertanya, “salahkan jika aq brada dikamar istriku ratu jodha.” Jodha hanya trsenyum dan berjalan mnuju meja riasnya. Jodha mmasang satu persatu perhiasan yg diberi jalal padanya. Jalal berdiri dibelakang jodha sambil mnatap wajah jodha dr crmin, “Subanaallah kau sgt trlihat cantik ratu jodha. Kecantikanmu mengalahkan semua ratu dikerajaan yg ada diindia. Kecantikanmu begitu tersohor dimana-mana. Aku sangat beruntung bisa mndapatkanmu ratu jodha.” Jodha tersenyum, pipinya memerah mendengar smua pujian jalal. Jalal dan jodha saling pandang dan tersenyum.
Jalal memanggil prajurit utk menyiapkan perjalananya berkuda bersama jodha.Jalal berjalan bersama jodha kepintu gerbang irstana.Jodha bertanya “yang mulia mana kuda yg akan ku naiki,kenapa kudanya cuma ada 1?” Jalal tersenyum mendengar pertanyaan jodha, “Ratu jodha kita akan naik kuda ini berdua,supaya aq menjadi lebih dekat denganmu.” Para prajurit dan pelayan menundukkan kepala mereka dan tersenyum melihat kemesraan jodha dan jalal. Jalal mengulurkan tangannya utk membantu jodha naik kepunggung kuda, tapi jodha keliatan ragu dan enggan memegang tangan jalal. Moti yg melihatnya menegur jodha dengan bahasa tubuh supaya Jodha menerima uluran tangan jalal. Dan jodha secara perlahan akhirnya memegang tangan jalal dan naik ke atas kuda. Jalal juga mnyusul naik. Jalal memeluk pinggang jodha dari belakang, tapi jodha dgn cpt mnepisnya.”Yg mulia disini banyak prajurit dan pelayan” Jalal melirik kiri kanan yg terdapat banyak prajurit. “Baiklah ratu jodha, kali ini kau selamat dari genggamanku.” Jodha hanya tersenyum menantang. Jalal menarik tali kudanya, mereka mulai melakukan perjalanan. Sesekali jodha melirik kebelakang untuk melihat jalal. Wajah mereka kerap saling bertemu sangat dekat, menatap satu sama lain dan tersenyum.
Jodha bertanya “yg mulia kemana sebenarnya kita akan pergi?” Jalal menjawab, “tenanglah ratu jodha, aku akan membawamu kesuatu tempat yg akan membuatmu tidak ingin kembali ke istana.” Jalal menghentikan kudanya, mereka tiba disuatu tempat yg sangat indah.Di tempat itu terdapat air terjun yg sangat indah, dikelilingi bunga-bunga yg bermekaran. Jalal membantu jodha turun dari kuda, “Lihatlah itu ratu jodha. Itu semua untukmu.” Jodha tercengang kagum melihat keindahan tempat itu. Jodha melihat-lihat sekelilingnya smbil berjalan perlahan mendekati setangkai bunga yg sangat indah. Jodha berkata “Tempat ini indah sekali, bahkan aq blm prnh melihat air terjun setenang ini, bahkan saat di amer sekakipun. Jatuhan airnya tidak deras dan terlihat begitu damai. Lihatlah yg mulia bunga ini sangat indah bukan.” Jalal mendekati jodha dan memetik bunga yg berada didepanya, “Bunga ini akan terlihat lebih indah jika berada diwajahmu ratu jodha.” Jalal menyelipkan bunga itu ketelinga jodha. Jodha tersenyum dan mereka saling tatap dengan penuh cinta, “Kau adalah org pertama yg aku bawa ketempat ini ratu jodha. Hanya aku dan dirimu yg mengetaui tempat ini. Bahkan ratu ruqaiya sekalipun tidak pernah aku bawa ketempat ini.” Jodha merasa malu dan senang, “Trima kasih yg mulia, anda telah membawa ku kesini, tapi aku juga tdk keberatan jika anda juga membawa istrimu yg lain ketempat ini. Semua ini adalah ciptaan tuhan, jadi semua org berhak menikmati nya. Jalal menggelengkan kepalanya karna kagum dan bangga dengan pemikiran jodha. Jalal mendekati jodha dan memeluknya dari belakang. Jodha tertegun tapi dia tdk menolak pelukan jalal. Jalal menjatuhkan kepalanya dibahu jodha dan berkata “Ditempat ini aku akan menghabiskan waktu bersamamu.” Jalal melepaskan pelukanya dan menarik tangan jodha. Jodha bertanya “yang mulia kita mau kemana ?” Jalal menjawab, “aku ingin mengajakmu mandi dibawah air terjun itu ratu jodha.” Jodha berusaha menolak keinginan jalal, “Yg mulia tapi air nya sangat dingin.” Jalal tetap memaksa, “tenanglah ratu jodha aku akan membuat airnya menjadi hangat.” Jalal dan jodha tiba tepat berada dibawah air terjun dan tubuh keduanya pun basah. Jala melepaskan duppata yg menutupi kepala jodha, jalal juga melepaskan jalinan rambut jodha. Jalal berkata “kau terlihat sangat cantik dan sexy dgn rambut terurai dan basah seperti ini ratu jodha.” Jalal mencium pipi jodha, jodha terengah dan menarik nafas, sementara tangannya menggengam rok nya. Jodha tak lagi mengingat dinginya air terjun itu. Jalal membuatnya lupa dengan sentuhan-sentuhan hangat yg membuat jodha tak berdaya. Jalal mengelus bahu jodha dengan lembut sampai keujung jari. Jodha merasa tak sanggup menahan sentuhan dan belaian Jalal. Jodha langsung membalikkan badannya kearah jalal dan memeluknya dengan sgt erat. Jodha dan jalal berpelukan sangat erat sehingga tdk ada jarak sedikitpun yg memisahkan mereka. Jodha membisikkan sesuatu ditelinga jalal dengan nada mesra dan jengah “yg mulia pelukanmu telah membuat tubuhku merasakan kehangatan di tengah dinginnya air ini.” Jalal tersenyum sambil mempererat pelukanya kpda jodha. Jodha dan jalal basah dalam hangatnya cinta mereka. Tamat