Sinopsis Jodha Akbar episode 407 by Sally Diandra. Ketika Anarkali sedang merias Maan Bai, dalam hatinya berkata : “Aku datang kesini bukannya untuk ikut merayakan pesta tapi untuk memberikan pesan kepada seseorang” , Anarkali kemudian teringat temannya yang mengatakan padanya bahwa Farhan adalah kekasihnya dan dia saat ini sedang bersama Salim, jadi dia meminta Anarkali untuk memberikan pesan ke Farhan “Aku tidak bisa datang ke pesta itu karena ayahku tidak percaya padaku, oleh karena itulah aku tidak boleh pergi kemana mana, tolong katakan pada Farhan bahwa ayahku memaksaku untuk menikah” kata Bela, “Aku akan beritahu dia tapi kalian ini pasangan yang aneh, kamu adalah seorang putri raja dan Farhan hanyalah seorang prajurit biasa, cinta kalian hanya akan menyakiti kamu” ujar Anarkali,”Penderitaan dalam cinta adalah sesuatu yang romantis” kata Bela, “Suatu saat nanti kamu pasti akan mendapatkan cintamu” kata Anarkali namun kemudian Bela memberikan sebuah surat ke Anarkali. Anarkali yang masih melamun tiba tiba dikejutkan oleh panggilan Maan Bai “Kamu menghilang kemana saja Anarkali ?” tanya Maan Bai, “Aku nggak kemana mana … nah sekarang kamu sudah siap” kata Anarkali sambil menyiapkan Maan Bai menggunakan dupattanya dan berfikir kembali “Sekarang saatnya aku harus mencari Farhan dan memberikannya surat ini” segera Anarkali berlalu meninggalkan mereka.
Pesta penobatan Maan Sigh segera dimulai, semuanya hadir dipesta tersebut, beberapa putri raja memperhatikan Salim yang mengenakan mahkotanya tapi dengan baju rakyat biasa bukan baju kebesaran pangeran “Lihat, dia mengenakan pakaian rakyat biasa” kata salah seorang putri, “Tapi dia kelihatan tampan juga walaupun pakai pakaian seperti itu” ujar putri yang lain, sementara itu ditempat Salim berdiri, Salim memperhatikan Farhan sedang mencari cari seseorang, kemudian Salim bertanya pada Farhan, “Siapa yang kamu cari, Farhan ?” , “Kekasihku akan datang kesini hari ini, dia adalah cinta pandangan pertamaku” ujar Farhan, “Aku percaya akan cinta tapi bukan cinta pada pandangan pertama” kata Salim, “Untuk mencintai seseorang, kamu memerlukan satu kesempatan, ketika kamu mencintai seseorang, pikiranmu dan kehidupanmu akan berubah mulai hari itu juga” ujar Farhan kemudian mereka berdua tersenyum bersama. “Dia mengubah kehidupanmu dalam satu kesempatan” kata Salim, “Permasalahannya adalah dia seorang putri raja dan aku hanyalah prajurit biasa” ujar Farhan, “Itu tidak menjadi masalah dalam sebuah hubungan percintaan” sela Qutub, “Lalu bagaimana kamu bisa bertemu dengan dia hari ini ?” tanya Salim penasaran, “Seperti biasanya, aku akan bertemu dengannya secara sembunyi sembunyi” jawab Farhan, “Waah … kekuatan cintamu lebih kuat daripada dimedan pertempuran, “Cinta membuat kamu kuat tapi aku khawatir jika ada seseorang yang memperhatikan kami bersama sama hari ini” ujar Farhan, Salimpun berfikir keras.
Saat itu Jodha menemui Jalal dikamarnya, “Aku membawa sebuah hadiah buat kamu” ujar Jodha, “Aku suka dengan hadiahmu yang cantik seperti wajahmu yang cantik, apa yang kamu bawa untukku ?” tanya Jalal penasaraan, “Aku membawakan turban seorang Rajvanshi, kamu harus mengenakannya , Yang Mulia … pada pesta penobatan nanti” pinta Jodha, “Tentu saja, aku ingin kamu yang membuatnya” Jodhapun menggangguk, Jalal kemudian duduk didepan cermin dan Jodha mencoba membuat Jalal mengenakan turban Rajvanshi, “Subahanallah … pemberianmu sungguh sangat mengagumkan, Ratu Jodha” kata Jalal, “Terima kasih, sekarang pergilah semua orang sudah menunggumu” ujar Jodha.
Kedua orangtua putri Bela datang ke pesta penobatan, ayah Bela mengatakan bahwa Bela sedang sakit jadi dia tidak bisa datang, “Tinggalah sementara disini” pinta raja Amer, “Aku tidak bisa tinggal disini, aku sedang sedikit setress saat ini, aku ingin menikahkan Bela, tapi aku merasa sepertinya seseorang telah menjebaknya dalam jaringan cintanya, aku ingin membuat Bela bahagia, kadang ada beberapa orang yang menjebak orang kaya untuk mendapatkan uang dan kekuasaan, aku hanya ingin menemukan seorang pengantin pria yang baik untuk anak perempuanku” kata ayah Bela, “Kalau kami sudah menemukan seorang pengantin pria yang baik untuk Maan Bai” ujar raja Amer, “Siapa dia ?” , “Salim” kebetulan pada saat itu Salim sedang melintas disekitar mereka, raja Amer langsung memanggilnya dan Salimpun dikenalkan ke ayah Bela, Salimpun memberi salam kemudian berlalu dari hadapan mereka. “Aku kira orang yang ada dibelakang Bela itu orang Mughal, aku pikir dia akan datang kesini, aku mendapat surat yang dia tulis katanya dia akan datang kesini, kami ini tidak begitu kaya tapi jika kami menemukannya, kami akan membunuhnya, tepat pada saat itu Salim mendengarkan semua percakapan tersebut. Tak lama kemudian Jalal sekeluarga sudah datang ke pesta penobatan tersebut, ayah Bela menyambut Jalal sekeluarga dan ayah Bela juga mengundang Jalal sekeluarga untuk datang dipesta pernikahan anak perempuannya, Jalal menerima undangan tersebut.
Perayaan pestapun dimulai, para penari datang untuk menari dan menunjukkan kemampuannya dalam menyanyikan lagu lagu Rhajvani, sementara itu dihalaman istana, nampak Farhan sedang gelisah menunggu seseorang, Farhan mengatakan pada Salim : “Kalau Bela sampai datang kesini untuk bertemu denganku, nyawaku pasti dalam bahaya”, “Cobalah untuk mengerti bahwa nyawamu dalam keadaan bahaya” ujar Salim, “Semuanya untuk cinta, jika aku kehilangan nyawaku, aku tidak akan menyesal” tepat pada saat itu Maan Sigh datang menemui mereka dan menyuruh mereka untuk masuk kedalam istana “Masuklah kedalam, Salim … teman masa kecilmu Maan Bai juga sedang menunggmu didalam” pinta Maan Sigh, “Aku tidak mau masuk kedalam, kakak … Mariam Uz Zamani pasti akan memaksa aku untuk menemui para putri raja” kata Salim, “Jika gadis gadis itu suka bertemu denganmu, maka nikmati saja” kata Maan Sigh, “Baiklah, aku akan datang sebentar lagi” ujar Salim, kemudian Maan Sigh pergi meninggalkan mereka, “Aku punya ide bagus agar kamu bisa bertemu dengan Bela kekasihmu dan aku juga akan bebas dari gadis gadis itu” kata Salim, “Maksudmu apa ?” tanya Farhan, “Gadis gadis itu kan tidak tahu bagaimana wajahku, siapa yang mengenakan mahkota itu dialah calon pewaris tahta kerajaan bagi mereka para gadis, nah … Qutub kamu harus mengenakan mahkota ini” pinta Salim, “Tidak, Salim … aku tidak bisa bersandiwara” kata Qutub, “Aku tidak akan membiarkan sesuatu terjadi padamu, aku akan bersamamu” ujar Salim sambil melepas mahkotanya dan menukarnya dengan turban milik Qutub kemudian mereka bertiga masuk kedalam pesta penobatan.
Didalam pesta, Murad bertanya pada Danial “Danial, dimana Salim ?” tak lama kemudian Salim sudah memasuki ruang pesat tersebut bersama Farhan dan Qutub, kemudian mereka duduk ditempat mereka masing masing, dari kejauhan Jalal memperhatikan Salim yang tidak mengenakan mahkota “Salim itu memang unik, dia menyuruh Qutub untuk memakai mahkotanya, mungkin dia ingin para gadis itu menyukainya sebagai Salim bukan sebagai seorang pangeran Salim sang pewaris tahta kerajaan” sementara itu raja Amer yang duduk disebelah kanan Jalal juga berkata dalam hati “Salim itu aneh, dia memiliki kekuatan untuk menyuruh orang lain mengenakan mahkotanya” sedangkan dibilik para ratu, Jodha juga berfikir “Bagaimana jika Yang Mulia tidak suka melihat Salim memberikan mahkotanya ke Qutub, karena para putri raja itu pasti akan menganggap bahwa Qutub itu Salim dan pasti mereka akan memujinya” tepat pada saat itu Anarkali memasuki tempat pesta tersebut dan berusaha mencari Farhan, kebetulan pada saat itu Farhan keluar kembali dari ruang pesta, “Farhan pasti pergi menemui Bela, aku juga harus pergi untuk melindunginya” kemudian Salim menyusul Farhan keluar ruang pesta.
Dihalaman istana akhirnya Anarkali bisa bertemu dengan Farhan, “Farhan, aku teman Bela dan dia mengirimkan sebuah pesan untukmu, ayah Bela tidak mempercayai kalau dia mencintai seseorang, ayahnya ingin menikahkan Bela dengan orang lain, dia mengirimkan sebuah surat buatmu bahwa dia tidak ingin menikahi orang lain selain kamu jadi sebelum hari pernikahannya terjadi, kamu harus menemuinya dan membawanya pergi dari sini” kata Anarkali, tepat pada saat itu Salim datang memperhatikan mereka dari kejauhan dan mengintipnya dari belakang sebuah pilar, Salim mengira Anarkali itu Bela lalu Salim berusaha untu lebih dekat lagi dengan mereka untuk mendengarkan apa yang sedang mereka bicarakan “Farhan, aku tau cintamu itu nyata, aku yakin kamu benar benar akan dating” kata Anarkali, “Aku janji aku akan datang meskipun nyawaku dalam keadaan bahaya, aku tidak akan membiarkan cintaku pergi begitu saja” ujar Farhan, kemudian Anarkali meninggalkan Farhan. Salim menatap pada Anarkali dan berfikir “Aku harus membantu Farhan, Farhan sangat mencintainya dan gadis itu juga sangat mecintai Farhan jadi aku akan menolong mereka” bathin Salim.
Sementara itu, ayah Bela keluar dari ruang pesta “Aku tahu kalau kekasih Bela ada disini, cari dia !” perintah ayah Bela pada para prajuritnya, Salim yang masih berada dihalaman langsung berfikir “Kalau dia menemukan anak gadisnya ada disini, dia pasti tidak akan melepaskannya, aku harus menolong gadis itu” Salim langsung berlari kearah Anarkali dan memegangnya erat erat “Heii … kamu … “ belum sempat Anarkali bicara, Salim langsung menutup mulut Anarkali dengan tangannya agar tidak bersuara kemudian Salim berupaya menyembunyikannya dari ayah Bela “Aku tau kamu datang kesini untuk Farhan kan ? tapi kamu tahu ayah kamu ada disini juga, mengapa kamu datang kesini, ini berbahaya buat kamu” kata Salim, “Ayahku …” , “Aku tau kamu sangat mencintai Farhan dan kamu adalah salah satu anak perempuan raja Tebla” ujar Salim sambil terus menutup mulut Anarkali, tidak diberinya kesempatan pada Anarkali untuk bicara sedikitpun “Aku tau jalan keluar rahasia dari istana ini, sebelum ayahmu melihatmu, kamu bisa meninggalkan tempat ini. Anarkali hanya bisa memandang Salim kemudian Salim juga membalas tatapan Anarkali, mereka saling beradu pandang satu sama lain, kemudian Salim melepaskan tangannya dari mulutnya dan mereka kembali beradu pandang satu sama lain “Maafkan aku … “ ujar Salim, “Jadi kamu mau membantu Farhan ?” tanya Anarkali, “Dia itu temanku dan pertemanan kami sudah mendalam dari dalam hati dan hati tidak pernah salah” ujar Salim, “Apakah kalian seorang prajurit ? tanya Anarkali penasaran, “Yaaa … semacam itulah” jawab Salim, “Itulah mengapa pikiranmu itu berbeda dari anggota keluarga kerajaan yang lain” kata Anarkali, “Tepat seperti itu ! para raja disini, para putri raja tidak bisa mendengarkan suara hati mereka” ujar Salim, “Meskipun semua orang tergila gila padanya, setiap hati seorang putri raja sangat memuja pangeran Salim tapi mereka tidak tahu kalau pangeran Salim itu tidak memiliki hati” Salim langsung terkejut mendengarnya, namun Anarkali langsung memberikan salam dan meninggalkan Salim sendirian, Salim terus memandang gadis tersebut . … Sinopsis Jodha Akbar episode 408