Sinopsis Jodha Akbar episode 198 by Nanliza. Malamnya, Jodha duduk di depan Mandir, berdoa pada kanha, “Kanha, kau tahu yang aku lakukan. Aku ingin memberitahu Yang Mulia tapi aku tidak bisa. Karena aku sudah berjanji pada Sujamal Bhaisa. Dan aku ingin tahu, siapa orang dalam istana yang ingin membunuh kaisar. Benazir orang luar, tapi siapa musuh dalam istana itu? Aku harus tahu yang sebenarnya.” Setelah menyembah Kanha, Jodha segera berdiri mengambil Sal dan pergi ke kuil.
Sampai di pondok belakang kuil, Jodha memanggil Sujamal. Dia terkejut ketika melihat Sujamal datang dengan kaki pincang. Jodha bertanya, “bhaisa, kakimu kenapa?” Sujamal menjelaskan kalau dia sedang mencari penghkhianat ketika prajurit berusaha menangkapnya, dia melawan lalu terluka, “jangan khawatir Jodha, ini hanya luka ringan. Kita tak bisa lama-lama di sini. Ayo pergi sebelum ada yang melihat kita.” Jodha menuntun Sujamal memasuki gubuk. Jalal dan maham mengintip dari kejauhan. Maham menyerigai senang, “aku tak bisa menunggu apa yang akan di lakukan jalal pada Jodha.” Tapi ketika Jalal tidak melakukan apa-apa dan beranjak pergi begitu saja, maham tercengah tak percaya.
Di Istana, jalal sedang duduk kebingungan. Maham berkata, “kau sudah lihat sendiri, Jalal. Ratu Jodha pergi ke kuil untuk menemui orang asing, sendirian di malam hari.” Jalal menyahut, “tidak badi ami. Ini tidak bisa membuktikan kalau Ratu Jodha mengkhianati aku.” Maham menyela, “aku tahu. Itu sebabnya kau harus meminta penjelasan darinya.” Jalal menolak, “tidak, maham anga. Kalau aku bicara dan bertanya pada Jodha, dia akanberpikir kalau aku memata-matainya. Aku tidak mau dia salah sangka padaku dan berpikir aku mencurigainya. Mungkin saja dia itu kerabat atau teman dia?” Maham geram dalam hati, “wah ratu jodha. Aku tak tau apa yang di lakukannya, tapi Jalal sangat mempercayai dia. Tapi aku akan pastikan kalau Jalal tidak akan mempercayai Jodha lagi.” Maham mendukung pendapat Jalal, kalau Jodha tidak akan berkhianat, “tapi Jalal, kau adalah kaisar. Kaisar punya banyak musuh. Untuk itu, tidak aman membiarkan Jodha pergi sendirian di tengah malam untuk bertemu orang asing. Itulah sebabnya, kalau Jodha ingin bertemu seseorang sebaiknya di istana saja. Tidak aman kalau dia keluar istana. ” Jalal berkata kalau dia mengerti dan akan bicara pada Jodha di saat yang tepat. Maham berkata kalau ada 1 hal lagi, “masalah ini sangat sensitif. Kau dan Ratu Jodha semakin dekat. Jadi hati-hati saat bicarakan ini dengannya. Jalal mengangguk setuju. Seorang prajurit masuk untuk mengabarkan kalau seorang informan membawa berita untuk maham. Maham memarahi parjurit itu karena menganggu pembicaraannya dengan Jalal. Tapi Jalal menyuruh membawa informan itu masuk.
Informan masuk, memberi salam pada Jalal dan Maham. Maham meengenal orang itu. Dia adalah orang yang bayar Maham untuk membawakan kabar palsu tentang keberadaan Sujamal dan agar bersandiwara di depan Jalal. Dengan pura-pura marah, maham membentak informan itu, “masalah apa yang penting sampai kau tak bisa menunggu?” Informan mengatakan apa yang disuruh oleh Maham. Dia memberitahu kalau Sujamal telah kabur dari Agra, “dia terlihat di Badhwar, di dekat pelabuhan.” Jalal dengan geram bertanya, “bagaimana itu bisa terjadi?” Maham menimpali, “kita mencari Sujamal di Agra tapi dia sudah keluar kota. Apa informasi ini benar?” Informan menjawab, “benar, Nyonya.” Maham menyuruh informan itu pergi dan berkata, “aku tak tahu bagaimana ini bisa terjadi. Bagaimana dia bisa kabur dari penjagaan yang ketat. Bagaimana bisa?” Jalal menduga kalau Sujamal memikili banyak teman di Agra. Maham kembali menghasut Jalal tentang Ratu Jodha. Jalal berkata kalau kini dia mengerti akan kekuatiran Maham, “aku akan bicarakan ini dengan ratu Jodha secepatnya.” Maham mengusulkan agar Jalal bertanya banyak Hal dan memberitahu semuanya agar tidak ada salah paham antara mereka berdua. Jalal setuju. Dalam hati maham dengan licik berkata, “aku kasihan pada Ratu Jodha. Dia harus menjawab semua pertanyaan Jalal.” Maham lalu berpamitan.
Sinopsis Jodha Akbar episode 198. Pagi harinya, Ruq memarahi pelayan, karena membawa sarapan berupa buah-buahan. Ruq ingin makan daging. Ruq berkata kalau dia sangat merindukan Hoshiyar. Tiba-tiba Hoshiyar muncul sambil berkata, “salam ratu, sepertinya kau sedang merindukan aku.” Ruq senang, tapi coba bersikap formal, “benar Hoshiyar. Tidak ada yang bisa mengurusku sebaik dirimu.” Hosh membalas, “dan tidak ada yang bisa menamparku sekeras dirimu.” Keduanya lalu tertawa. Ruq bertanya apakah Hoshiyar membawa informasi untuknya tentang Jodha? Hoshiyar memberitahu Ruq, kalau belakangan ini Jodha tidak tertarik dengan masalah harem, dia banyak keluar malam. Ruq bertanya apakah keluar bersama kaisar? Hoshiyar mengatakan tidak. Ruq berkata kalau itu dia tidak tertarik, “aku hanya tertarik kalau itu melibatkan Jalal.” Tapi hoshiyar berkata kalau Ruq pasti akan tertarik, “setiap malam Yang Mulia menemui Ratu Jodha. Tapi kemarin, saat Yang Mulia datang, ratu Jodha tidak ada di kamarnya. Kaisar pergi tanpa bertemu ratu Jodha.” Ruq sangat senang mendengarnya, “aku ingin Jodha menjauh dari kaisar. Dan kaisar hanya boleh memikirkan aku.”
Jodha sedang memberi makan merpati dalam sangkar sambil berpikir siapa pengkhianatnya dan bagaimana dia akan mengatakan semua ini pada Jalal, “aku tak ingin berbohong, tapi aku sudah berjanji pada Sujamal bhaisa.” Jalal datang, Jodha memberinya salam. Jalal mengangguk dan berkata, “aku tidak pernah melihatmu di dekat sarang burung sebelumnya.” Jodha menjawab, “ya. Aku tak suka lihat burung terkurung dalam sangkar. ~Jalal teringat apa yang di lihatnya semalam~ Tapi Ratu Ruksar memaksaku agar merawat burung ini. Dan aku tak bisa menolaknya.” Jalal kemudian membebaskan burung itu terbang ke angkasa. Jodha tersenyum melihatnya. Jalal memuji Jodha, “kau wanita yang sangat sensitif, Ratu Jodha. Itu yang membuat aku sering terkena masalah. Bahkan sekarang aku bisa merasakan kalau kau sedang memikirkan sesuatu. Tapi kau tak mau beritahu aku alasan kekuatiranmu. Ratu Jodha, aku adalah temanmu. Ada pepatah yang mengatakan kalau kau berbagi bebanmu bersama temanmu. Katakan ada apa? Apa yang mengganggumu?” Jodha tertunduk, dia teringat pembicaraannya dengan Moti, Jalal dan Sujamal. Jodha menatap Jalal yang juga sedang menatapnya dengan tatapan menunggu. Jodha berkata, “tidak Yang Mulia. Kau salah paham. Aku tidak apa-apa.” Dalam hati jalal berkata, “ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku.” Melihat ke engganan Jodha, Jalal tidak memaksa, “aku akan menemuimu lagi nanti. Aku permisi dulu.” Jodha terlihat resah. Sambil berjalan, Jalal berpikir, “aku tahu Jodha takkan bisa sembunyikan apapun dariku. Kalau kau sembunyikan sesuatu, kau pasti punya alasan yang bagus. Sebagai suami dan kaisar aku berhak tahu mengenai dia. Itu adalah kewajibanku. Dan aku mencemaskan keselamatanmu.”
SepeninggalJjalal, Jodha duduk di sofa dengan sedih di dampingi Moti. Jodha merasa bersalah karena telah berdusta pada Jalal, “aku ingin mengatakan yang sebenarnya, tapi Sujamal Bhasia memintaku bersumpah untuk tidak mengatakannya.” Di tempat lain Jalal juga berpikir, “aku tidak meragukan kesetiaanmu, ratu Jodha. Kau saja yang belum bisa mempercayai aku karena itu kau tak mau memberitahuku tentang pria asing itu. Tapi aku akan cari tahu alasan kekuatiranmu, itu karena aku mencemaskan dirimu.” Dikamarnya Jodha berkata, “aku tidak tahu kenapa Sujamal tidak ingin aku beritahu kaisar. Itu mempersulit suasana ini. Aku merasa bersalah.” Moti meminta Jodha agar tidak khawatir, “berikanlah sedikit waktu lagi. Kau pasti akan temukan solusi untuk masalahmu.”
Atgah datang menenui jalal. Jalal memeluk atgah dengan haru, “Atgah khan, kenapa tidak bilang kalau ingin bertemu aku? Kau harus istirahat.” Atgah berkata kalau dirinya baik-baik saja. Atgah malah balik bertanya, “kau kelihatan kuatir, Yang Mulia. Apa yang bisa ku bantu?” Jalal meminta Atgah menemuinya di tempat ini nanti malam. Keduanya lalu berpisah.
Sinopsis Jodha Akbar episode 198. Malamnya, Atgah dan Jalal bertemu di tempat yang sama. Jalal meminta Atgah untuk mencari tahu siapa yang tinggal di gubuk di belakang kuil, “ini masalah pribadi. Aku tidak ingin ada orang lain yang tahu.” Atgah segera pergi menjalankan perintah Jalal. Dalam hati Jalal berkata, “maafkan aku, ratu Jodha. Aku bukannya mencurigaimu. Aku hanya ingin memastikan kalau kau tidak dalam bahaya.” Jalal segera beranjak pergi. Tapi dia ternampak Jodha yang berjalan seorang diri. Jalal mengamatinya. Dari arah lain muncul atgah yang pergi ke arah yang berlawanan dengan Jodha. Jalal berpikir, “Ratu Jodha mau kemana? Kenapa pergi ke arah yang berlawanan dengan kuil?” Jalal bergegas membuntuti Jodha. Dia melihat pengawal dan meminjam pakaiannya. Dengan menyamar, Jalal membuntuti Jodha. Jodha pergi ke pinggir hutan. Jalal mengikutinya. Dalam hati Jalal heran, “siapa yang di cari Jodha?
Di istana, maham membentak prajurit karena telah membiarkan Jalal pergi seorang diri. Prajurit membela diri dengan mengatakan kalau Jalal melarang mereka mengikutinya. Maham dengan marah menyuruh prajurit pergi mencari Jalal.
Jodha berhenti di samping rimbunan pohon bambu. Matanya menatap sekeliling mencari Sujamal. Jalal mengawasinya. Sujamal muncul mengagetkan Jodha dari belakang. Jodha menyapanya, “bagaimana dirimu, bhaisa?” Sujamal mengatakan kalau dia baik-baik saja. Jodha bertanya kenapa Sujamal meintanya bertemu di tempat ini. Jamal menarik tangan Jodha. Jalal membuntutinya dengan rasa penasaran. Sujamal mengatakan kalau dirinya tak bisa selalu menemui Jodha di tempat yang sama. Karena tak ingin Jodha mendapat masalah dan ada yang mencurigainya. Jodha melarang Sujamal mengkhawatirkannya. Sujamal berkata, “aku tahu kau banyak menghadapi masalah untuk menemui aku. Itu sebabnya aku memutuskan kita tidak boleh bertemu lagi.” Jodha menyahut, “aku senang mengetahui kau akan meninggalkan kota ini. Kau tidak aman di Agra.” Sujamal menjawab, “aku kuatirkan dirimu, bukan diriku. Kalau kau pikir aku akan meninggalkan Agra, Jodha. Maka kau salah. AKu tidak akan meninggalkan Agra sebelum aku temukan orang yang mengkhianati kaisar. Tapi aku tidak ingin melibatkan dirimu. Aku hanya ingin kau tahu kalau orang yang bekerja sama dengan abu mali adalah orang terdekat kaisar. Setelah aku mendapat informasi, aku akan kirimkan kau pesan. Kau harus waspada dan kau harus cari tahu siapa orang itu.” Sujamal memegang bahu Jodha dengan kedua tangannya. jalal mengawasinya dari kejauhan. Sujamal meminta Jodha menatap matanya, ‘kupikir kau tidak akan bahagia bersama kaisar, tapi rasa kuatirku kini hilang. Aku lihat dia telah menjagamu dengan baik. Dia sangat menghormatimu. Aku telah salah sangka padanya. Dia pria yang sopan dan suami yang baik. Aku sangat bahagia untukmu, Jodha. Sekarang aku akan mengantar kau ke tempat yang aman.” Jodha menolak, “tidak. Jangan kuatirkan aku. Aku bisa kembali seorang diri. Jaga dirimu baik-baik.” Jodha kemudian meninggalkan Sujamal. Jalal menatap kepergian Jodha. Saat dia memandang kembali kearah Sujamal berdiri, Sujamal sudah tidak ada. Jalal berlari kearah Sujamal menghilang, “siapa dia? kenapa dia sering menemui ratu Jodha? Kenapa Jodha berbohong padaku tentang dia? Dia berhasil kabur kali ini. Aku akan ikuti dia sampai aku bisa temukan dia…” Sinopsis Jodha Akbar episode 199