Sinopsis Jodha Akbar episode 199 by Nanliza. Jodha kembali ke sitana dan bertemu dengan Maham anga. Maham memasang wajah heran dan memberi salam, “ratu Jodha, apa yang kaulakukan malam-malam begini? Kau maupergi atau baru kembali?” Jodha dengan sedikit gugup menjawab, “aku battu kembali dari kuil.” Maham menegur Jodha, “rayu Jodha, kau adalah Ratu kepala, kau bisa pergi kemanapun, ytak ada yang melarangmu. Tapi kau orang cerdas, kau seharusnya tahu, kalau tidak aman keluar pada malam hari sendirian. Kau sadar muruh selalu mencari kesempatan. Kau membahayakan dirimu sendiri.” Jodha tidak membantah, dia meminta maaf pada Maham karena telah ceroboh. Maham tersenyum, “tidak apa-apa. Lain kali berhati-hatilah. Bawa pelayan atau prajurit bersamamu. Atau beritahu staf mu kalau kemanapun kau akan pergi atau kau juga bis amemberitahu aku. Aku akan menjamin keamananmu.” Jodha mengangguk dan pergi. Dalamhati maham berkata, “kau pikir aku tidak tau kau pergi kemana, ratu Jodha. Perjalanan mu keluar istana di malam hari sudah terlacak olehku dan Jalal.”
Moti menyambut Jodha di kamarnya. Jodha terlihat letih dan lelah. Moti mengambilkan air untuknya dan bertanya, “apa yang terjadi Jodha? Apakah kau bertemu pangeran Sujamal?” Jodha menyahut, “ya Moti. Tapi aku takkan pergi menemui sujamal lagi.” Moti bertanya, “kenapa?” Jodha mengatakan kalau dia merasa tidak nyaman, dia bahkan tak bisa memberitahu jalal kalau nyawanya dalam bahaya, karena informasi yang di dapatnya berasal dari orang yang di anggap pengkhianat oleh kerajaan Mughal, “semua orang berpikir sujamal coba membunuh yang Mulia.” Jodha binggung karena dia tak bisa memberitahu Jalal juga tak bisa menyembunyikannya. Apalagi Maham sudah memergoki dia keluar masuk istana. Moti bertanya, “apakah dia mencurigaimu?” Jodha menjaawab, “tidak. Aku membuat alasan aku akan pergi ke kuil. Berapa lama aku harus berbohong?”
Maham dan Resham menertawakan Jodha. Maham berkata, “ratu Jodha berpikir aku percaya padanya. Dia bilang pergi ke kuil, tapi aku tahu dia bertemu siapa di sana.” Resham berkata kalau Jodha telah membohongi maham anga yang tahu segalanya. Maham berkata kalau Jodha telah membuat kesalahan yang akan membuatnya berada dalam bahaya dan dirinya akan mengambil keuntungan dari itu. Maham melihat Jalal masuk ke istana dengan menyamar dan langkah gontai. Maham tersenyum senang, karena jalal kembali tak lama setelah ratu Jodha datang. Itu artinya, Jalal membuntuti Jodha dan sudah mulai menaruh curiga padanya.
Moti mengatakan pendapatnya kalau jalal pasti tidak tahu kalau Jodha pergi menemui Sujamal, dan akan lebih baik kalau selalu seperti itu. Moti senang Jodha akan berhenti menemui Sujamal. Jodha menyahut, “tapi aku tidak senang dengan keputusanku. Dan aku tidak akan tenang sebelum aku menemukan pengkhianat itu.” Sujamal melihat pengkhianat itu berbicara dengan abu mali, tapi dia tidak mengenalinya. Dan Jodha tidak bisa mengatakannya kalau tidak tahu siapa orang itu. Moti meminta Jodha agar bersabar karena Sujamal sedang mencari pemnghianat itu dan pasti akan memberi tahu Jodha kalau sudah ketemu. Dan lagi Maham tahu kalau Jdoah sering keluar, dia pasti akan berusaha menyulitkan Jodha. Benar dugaan moti, pada Resham maham berkata kalau dia akan membuat masalah Jodha menjadi besar sehingga Jalal akan menyelidiki nya. Dan karena Jalal terlihat kesal, itu artinya Jalal melihat Ratu Jodha bersama orang asing itu. Dan Maham menebak, Jalal pasti akan mencurigai Jodha karena Ratu Jodha tidak mau memberitahu jalal tentang kunjungannya.
Sinopsis Jodha Akbar episode 199. Jalal termenung di kamarnya mengingat pertemuan Jodha dengan Sujamal. Dalam hati Jalal bertanya-tanya, “siapa orang itu? Kenapa Ratu Jodha bertemu denganya? Kenapa ratu Jodha berbohong padaku? apakah dia di tipu atau di ancam?” Atgah datang dan memberi salam dia memberitahu Jalal kalau dia pergi ke gubuk di belakang mandir, “beberapa pengemis pergi ke sana di tengah malam. Tapi malam tadi dia tidak datang.” Jalal mendengarkan atgah sambil melamun, melihat itu atgah memanggilnya berkali-kali. Sahut Jalal dalam hati, “Atgah khan, kau tidak akan menemukan siapapun, karena pengemis itu pergi menemui Ratu Jodha di tepi hutan.” Pada ATgah, Jalal mengucapkan terima kasih dan menyuruhnhya pergi. Atgah tersenyum, sebelum pergi dia berkata, “maaf Yang Mulia. Kau terlihat cemas. Kalau kau mau kau bisa membagi masalahmu denganku! Mungkin aku bisa membantu.” Jalal menolak dengan halus dan mengatakan kalau itu masalah pribadi, tak akan ada seorangpun yang boleh tahu. Atgah kemudian undur diri. Begitu Atgah pergi, jalal segera berdiri dan mengambil pedangnya untuk pergi berlatih.
Jodha dan moti pergi ke tanaman Tulsi dan melakukan puja. Jodha melihat Jalal berlatih pedang dengan penuh semangat, Jodha meliriknya lama. Setelah melakukan puja, Jodha berkata pada Moti kalau dia ingin memberikan persembahan suci untuk Jalal. Jodha mendekati Jalal yang sedang berlatih dan tanpa sengaja Jalal memghunuskan pedang ke leher Jodha. Keduanya yang paling berpandangan. Jodha dengan pandangan kaget, sendang Jalal dengan tatapan penuh amarah. Keduanya terlihat salah tingkah. Jalal menarik pedangnya, menyerahkan pada prajurit lalau membasuh mukanya dengan air. Setelah itu Jalal kembali mendekati Jodha, melakukan arti dan memakan prasad yang di sodorkannya. Jalal mengamati wajah jodha dan berkata, “kauterlihat lelah ratu Jodha. Kau tidak tidur dengan nyenyak..kemarin juga.” Jodha menyahut cepat, “aku memikirkanmu, Yang Mulia.” Jalal menyela, “katakan!” Jodha berkata, “Yang Mulia, aku merasa nyawamu dalam bahaya.” jalal menyahut, “aku tahu, ratu Jodha. Nyawaku dalam selalu dalam bahaya. Kakak mu Sujamal coba membunuhku.” Jodha dengan cemas berkata kalau maksudnya bukan itu, Jodha mengatakan kalau ada pengkhianat di istana yang ingin membunuhnya. Jalal tidak percaya, “Benazir sudah mati, abu mali sudah meninggalkan Agra. Lalu siapa yang mau membunuhku, Ratu Jodha?” Jodha menyahut, “tapi kau masih punya banyak musuh, Yang Mulia.” Jalal menebak, “apakah maksudmu seseorang yang dekat denganku akan mmebunuhku, ratu Jodha?” Jodha mengangguk. Jalal berkata, “Ratu Jodha, seorang Raja selalu dalam ancaman bahkan dari keluarganya sendiri.” Jodha putus asa, “ini sangat serius. Kenapa kau tidak perduli tentang itu?” jalal tesenyum masam, “ini bukan yang pertama ratu Jodha. Orang yang kuanggap dekat denganku menikamku dari belakang. Terima kasih sudah memperingatkan aku.” Setelah berkata begitu Jalal pergi di ikuti tatapan tertegun dari Jodha.
Di pasar, prajurit sedang membicarakan Jalal yang telah berbuat baik dengan membebaskan para budak. Mereka juga membicarakan tentang serangan yang terjadi pada Jalal yang di lakukan oleh orang terdekatnya. Sujamal mendengar pembicaraan itu dan bertekad untuk mencari tahu siapa.
Sinopsis Jodha Akbar episode 199. Jodha sedang duduk di kamarnya ketika pengurus harem datang menemuinya. Pengurus harem memberi salam dan bertanya, “apakah kau ingin menemuiku?” Jodha menjawab, “ya. Silahkan duduk.” Setelah pemngurus duduk, Jodha berkata, “aku mau tahu, apakah aturan yang aku buat sudah di jalankan atau belum? Apakah amandemen yang di perlukan sudah di buat?” Pengurus mengatakan kalau dia sudah menjalankan sebagia besar perintah yang di dapatnya. Sisanya akan segera di jalankan. Pedanga batu permata sudah mengirmkan ornamennya. Silahkan lihat dan tentukan kau mau memberikan ornamen ini pada siapa. Atau ada yang mau kau simpan sendiri?” Joda menolak, “tidak, aku tak akan memutuskan tentang ornamen hari ini. Aku takkan memutuskan tentang perndistribusian ornamen.” Pengurus mengatakan kalau distribusi ornamen adalah tugas Jodha sebagai kepala harem. Jodha menghela nafas dan tersenyum, “tidak. Aku mengundurkan diri dari posisiku. ~Moyi dan pengurus harem terkejut~ Ketua harem yang baru akan memutuskan bagaimana mendistribusikan perhiasan. Tolong buatkan daftar pekerjaan untuk di berikan pada ketua harem yang baru.” Pengurus harem menurut saja dan pergi dari hadapan Jodha. Moti menghampiri Jodha dan bertanya, “ada apa ini, Jodha? Smeua orang sudah memilihmu sebagai ketua. Bahkan Raja dan Ratu Hamida sudah memuji kerjamu. Lalu kenap akau ingin mengudnurkan dairi harem?” Jodha memberitahu Moti kalai durunya punya banyak masalah pribdi yang lebih penting untuk di selesaikan sehingga tak bisa mengurus harem atau dirinya sendiri, “Kau lihat, aku tidak berminat untuk mengurus harem belakangan ini. Aku mau melakukan apa yang mau aku lakukan. Sekarang aku hany aingin fokus untuk cari tahu siapa pengkhianat di istana yang ingin membunuh Raja.” Jodha menyuruh Moti duntuk memberitahu semua orang termasuk Raja untuk berkumpul di aula harem. Aku mau mengadakan pertemuan.” Moti menjalankan perintah Jodha.
Ratu Hamida sedang membuat Sweeater ketika Jalal datang menemuinya. Hamida menyambut kedatangan Jalal dengan gembira. Hamida mengadu kalau dia ingin menenun tapi tidak bisa melakukannya. jalal menyahut, “kalau kau kesulitan menenung, kenpa kau tidak berhenti menenun?” Hamdia memberi tahu Jalal kalau neneknya biasa mnenenun dan dia ingin melanjutkan kebiasaan itu, “aku ingin mewariskannya pada generasi yang akan datang.” Jalal terdiam sambil mengamati apa yang d kerjakan Hamida. Melihat itu, hamdia bertanya, “Jalal, kenapa kau terlihat cemas? Ada apa?” Jalal tak menjawab dia bersimpuh dan meletakkan kepalanya di paha hamida. hamida mengelus kepala Jalal sambil bertanya, “kau tidak mau memberitahuku apa masalahnya? Apa yang sangat mengganggumu?” Jalla bersuara, “ibu, kenapa sangat sulit mengerti wanita?” Hamdia bertanya, “Kenapa? Apa yang terjadi?” Jalal menyahut, “tidak ada ibu, aku hanya mau tahu sesuatu. Jika aku percaya pada seseorang, bukankah sudah menjadi tanggung jawabnya untuk menjaga kepercayaan itu?” Hamdia menjawab, “ya itu kewajibannya.” Jalal melanjutkan, “lalau bagaimana kalau orang yang kupercayai mengkhianati aku?” Hamida menasehati Jalal, “mudah mempercayai seseorang tapi sulit mempertahankannya. Ada kalanya, ketika orang yang kita cintai tak bisa mengatakan yang sebenarnya meskipun mereka mau. Terkadang, resikonya menghentikan mereka mengatakan yang sebenarnya. Jadi sudah menjadi tugas kita untuk mencari tahu, kenapa orang yang kita percayai tidak mengatakan yang sebenarnya. Ketika kita tak bisa menemukan alasannya, kita harus bersabar. Jika dia menghormati kita, dia pasti akan mengakui kebenarannya, ketika dia merasa saatnya tepat. Nak, kita harus membayar atas setiap hal yang kita miliki. Kita harus percaya untuk mendapatkan kepercayaan sebagai imbalan. Kau mau memeritahuku siapa yang kita bicarakan?” Jalal mengatakan, “ada seseorang di dekatku yang sangat aku percayai. Jika kau berpikir aku harus menunggu, maka aku akan menunggu. Terima kasih atas saranmu ibu. Sekarang aku merasa tenang. AKu harus pergi.” Jalal bangkit, hamida ikut berdiri dan mencium kening Jalal. Jalal hendak pergi ketika Moti datang, “salam yang mulia, salam Ratu. Ratu Jodha ingin bertemu dengan semua orang di aula harem. Yang mulia, dia juga ingin bertemu anda.” Jalal mengangguk. Moti pergi. Dengan berpikir keras, jalal pun pergi, Hamdia berpikir, “siapa yang di bicarakan jalal? Jalal dekat dengan Ruqaiya, Maham, Salima dan Jodha? Siapa diantara mereka yang di khawatirkan jalal?”
Sinopsis Jodha Akbar episode 199. Semua ratu berkumpul di aula harem sambil bertanya-tanya kenapa Jodha memanggil mereka semua. Hamida, Ruq dan Salima juga datang. Jodha datang setelah mereka. Rud dan Maham anga menatapnya dengan rasa ingin tahu. Rulksar yang duduk di samping Jodha bertanya, “Ratu Jodha, apa yang kau pikirkan?” Jodha menjawab, “ya. Aku akan mengatakannya nanti.” Jalal tiba, kekhawatiran Jodha bertambah. Ketika Jalal sudah duduk, Jalal berkata, “aku ingin berterima kasih karena yang mulia sudah mau hadir di pertemuan ini.” Jalal bertanya, “untuk apa ratu Jodha? Apakah ada hukum yang mau kau rubah?” Mendengar pertanyan Jalal Jodha menghela nafas lalu berdiri, “aku merubah apa yang kupikir patut untuk di ubah. Tapi aku tetap berpikir kalau Ratu Ruqaiya adalah orang yang paling tepat untuk mengurus harem ini. ~Semua orang menatap Jodha dengan kaget~ Itu sebabnya aku mau mengundurkan diri dari posisiku.” Mendengar itu semua Ratu berdiri. Hany aRuq saja yang masih duduk dengan wajag puas.Pada maham ruq berkata, “Lihat Maham anga, bukankah sudah ku bilang, Ratu Jodha takkan bisa menangani harem cukup lama.” Maham setuju pada apa yang dikatakan Ruq.
Seorang ratu mengeluarkan suara, melarang Jodha mengundurkan diri, karena mereka yang telah memilihnya sebagai ketua mereka. Yang lain juga melarang Jodha meninggalkan tanggung jawabnya. Ratu Ruksar dengan heran bertanya, “kenapa kau lakukan ini, Ratu Jodha? Orang-orang Harem membutuhkanmu.” Jodha menjawab, “aku tahu aku sudah mengecewakan semua otang dengan mengundurkan diri. tapi ratu Ruqaiya adalah ketua terbaik yang di miliki harem. Itu sebabnya aku meminta raja untuk mengangkat Ratu Ruqaiya sebagai ketua harem lagi.”
Ruqaiya berdiri, “tunggu sebentar, Ratu Jodha. harem adalah rumah bagi para Ratu Kerajaan Mughal. Banyak Jiwa yang terhubung dengan harem. Aku harap kau ingat aku sudah memilihmu dalam pemilihan. Itu sebabnya kau adalah ketua harem. Kenap aaku memilihmu jika aku mau tanggung jawab terhadap harem kembali? AKu sudah mengurus harem selama bertahun-tahun. Aku tak mau mengurusnya lagi. Dan lagi ada banyak kRatu di harem yang mau kau mengurus harem. Itu sebabny akau harus mengurus harem. “Jodha menjawab kalau dia mempunyai masalah pribadi yang harus di tanganinya dan tak bisa mengurus harem lagi. Jalal menyela, “semua orang punya masalah pribadi, ratu Jodha. Jika kau tak mau mengurus harem, kenapa kau mencalonkan diri di pemilihan? Ini bukan lelucon, Ratu Jodha. Kau membuang waktu kami dengan melakukan ini.” Jodha menajwab, “aku tidak bermaksud membuatmju kesal Yang Mulia. Maafkan aku jika membuatmu marah.” Jalal membuang muka dengan kesal, “sudahlah, aku tak mau berdebat dengan keputusanmu. AKu menerima pengunduran dirimu. Bukankah sudah aku katakan, ratu Jodha. kalau ratu Ruqaiya mengurus bisa mengurus harem lebih baik dari orang lain…” Sinopsis Jodha Akbar episode 200