Sinopsis Jodha Akbar episode 200 by Nanliza. Jodha berkata kalau dia tidak bermaksud menyakiti Jalal, tapi kalau dia membuatnya kecewa, Jodha minta maaf. Jalal berkata kalau dia tak mau berdebat dengan Jodha tentang keputusannya, “aku terima pengunduran dirimu. Aku sudah memberitahumu Ratu Jodha, kalau tidak ada yang bisa mengurus Harem sebaik Ruqaiya.” lalu Jalal membuat pengumuman kalau ada yang merasa bisa menangani Harem dengan baik silahkan mengajukan nama, kalau tidak dia akan menunjuk Ruqaiya sebagai kepala harem. Dan jika itu terjadi, maka dia tidak akan ikut campur lagi dalam urusan harem, semua keputusan akan menjadi milik Ruqaiya dan siapapun yang tinggal di harem harus mengikuti perintahnya. Tapi tidak ada satupun dari para ratu yang berani mengajukan nama. Mereka hanya bisa saling pandang. Melihat itu, Ruq bekata, “maafkan aku Yang Mulia. Aku tak mau menerima jabatan ketua harem. Setelah aku berhenti mengurus harem, aku sadar banyak waktuku yang hilang karenanya. Tidak yang mulia, Ratu Jodha harus mengurus Harem.” Jodha menggeleng resah. Jalal tertawa, “aneh, beberapa hari lalu semua orang ingin mengurus harem. Kini semuanya berubah. Ratu Ruqaiya, kau sudah mengurus harem dengan brilian. Kau sadar hukum dan aturan harem. Itu sebabnya aku memintamu untuk menerima tanggung jawab mengurus harem.” Ruq protes, “yang mulia, kau memasukan aku dalam posisi sulit dengan memohon padaku. ~Ruq melirik Jodha~ Aku akan mematuhi setiap perintahmu dan melakukan seperti yang kau mau. Aku tak akan pernah bisa menolakmu.” lalu Jalal mengumumkan kalau mulai saat itu Ruq akan menjadi kepala Harem menggantikan Jodha. Kotak stempel kemudian di serahkan pada Ruq yang tersenyum puas sambil melirik Jodha dan Maham. Jalal menatap Ruq dengan senang tapi menatap Jodha dengan kecewa. Lalu dia pergi meninggalkan aula.
Maham mengucapkan selamat pada Ruqaiya karena telah mendapatkan posisinya kembali, “ratu Jodha sudah menerima kekalahannya. Dan yang Mulia memintamu mengurus harem lagi. Wah..” Ruq tertawa senang, “aku sudah bilang, akan datang hari ketika aku kembali ke harem bersama Jalal. Dan hari itu sudah tiba. Aku mendapatkan Harem kembali dan membuktikan kalau aku berada di atas Jodha di depan mata Jalal.” Maham tertawa dan memuji Ruq. Sekaligus minta maaf karena salah mengerti akan pandangan Ruq yang jauh ke masa depan.
Hamida dengan penasaran dan heran menghampiri Salima dan bertanya kenapa Jodha mengundurkan diri. Ruq menhampiri Jodha dengan senyum kemenangan dan berkata, “ku pikir kau sudah lelah mengurus harem atau mungkin kau takut. Lagipula, tidak apa-apa. Jika kau punya masalah mengenai harem, jangan berpikir aku takkan mendengar keluhanmu untuk membalas dendam. Kau bisa datang padaku dengan masalah apapun. Percayalah, aku akan membantumu menemukan solusinya. Aku pergi dulu, sampai jumpa.” Jodha menatap kepergian Ruq dengan rasa lega.
Jodha keluar dari aula pertemuan di dampingi pelayan, Salima memanggilnya dan berkata, “aku senang kau mendengar saranku dan memutuskan untuk mengundurkan diri dari harem. Aku tak meragukan kemampuanmu. Aku tahu kau bisa mengurus harem lebih baik dari ratu Ruqaiya. Tapi kau tidak seharusnya terlibat dalam urusan politik istana. Kau punya banyak hal penting lain untuk di lakukan.” Jodha menyahut, “aku berterima kasih padamu atas saran berhargamu. Berkat saranmu aku sadar aku tak mau menjadi bagian dari politik ini. Kau benar, aku punya hal yang harus di urus. Aku senang mengikuti saranmu.” Salima menatap Jodha dengan heran, “kalau kau senang, kenapa kau terlihat kesal?” Jodha menggeleng, “bukan begitu, Ratu Salima. Aku baru saja melepas beban dari bahuku, butuh waktu untuk kembali normal. Aku pergi dulu. sampai jumpa.” Salima mengantar kepergian Jodha sambil berpikir, “ratu Jodha mencemaskan sesuatu, sepertinya masalah ini tidak berkaitan dengan harem.”
Sinopsis Jodha Akbar episode 200. Di tenda, Pir Muhammad memuji Adham Khan, “raja akan bahagia mengetahui kemenangan kita dia Malwa. Adham Khan, kau sudah bertarung dengan berani. Baaj Bahadur sangat percaya diri, tapi cara dia melarikan diri setelah kalah akan selalu diingat orang.” Mendengar kata-kata Pir, Adham hanya tersenyum, tapi dalam hati dia berkata, “dia bicara seolah-olah kami takkan menang perang tanpa dia.” Tapi yang keluar di mulut adham, “Terima kasih, kau pantas di puji atas kemenangan ini.” Pir menyahut, “tidak Adham, kita menang perang bersama-sama. Karena itu aku harus memberitahu Raja tentang kemenangan kita…” Adham mengangguk setuju, tapi dalam hati dia memaki Pir karena berani memerintahnya. Adham kemudian keluar dari tenda dan menyusun rencana bersama anak buahnya. Pir muhammad menyusul. Adham mengajak Pir untuk berburu. Semula Pir menolak, tapi anak buah adham membujuknya. Akhirnya Pir setuju. Adham menyerigai licik. Dia berencana membunuh Pir muhammad saat berburu besok.
Jalal sedang diduduk di angori Bagh sambil mendengarkan nyanyian. Jalal teringat kembali pertemuan Jodha dan Sujamal. Dalam hati Jalal berkata, “kenapa aku merasa ratu Jodha berbohong padaku? Aku tahu dia tak mungkin mengkhianatiku. Lalu kenapa aku kesal padanya?” Jodha datang, Jalal menatapnya. Jodha berkata, ” Yang Mulia, aku ingin mengatakan sesuatu.” Jalal dengan selamba berkata, “aku mulai menikmati musiknya, biarlah, besok aku bisa meluangkan waktu untuk mendengarkan musik.” Jalal kemudian menyuruh pemusik pergi. lalu pada Jodha Jalal bertanya, “Ratu Jodha, apa yang mau kau katakan?” Jodha duduk di sofa di hadapan Jalal dan akan mengatakan sesuatu ketika Jalal dengan tatapan menuduh berkata, “aku tidak memintamu untuk duduk, Ratu Jodha.” Dengan tegang Jodha kembali berdiri. Melihat itu Jalal tertawa, “aku bercanda, Ratu Jodha. Duduklah.” Jodha kembali duduk dengan raut wajah bingung, “aku kemari untuk mengatakan sesuatu. Aku merasa ada sesuatu yang mengganggumu.” Jalal bertanya, “apa maksudmu?” Jodha menhjwab, “aku sangat mengenalmu. Kalau tidak ada apa-apa, kau pasti sudah bertanya padaku kenapa aku mengundurkan diri sebagai ketua harem. Kau pasti ingin tahu sebabnya. Tapi kau diam saja.” Jalal tertawa, “tidak masalah. Bahkan jika aku bertanya, apakah kau akan berkata jujur? Ratu Jodha, kau tak pernah mengatakan yang sebenarnya.” Jodha menyahut tanpa berani menatap Jalal, “sebenarnya, aku menerima tanggung jawab harem karena kau memintaku.” Jalal bertanya, “kapan aku menyuruhmu menerima jabatan itu?”
Jodha berkata kalau dia menerima tanggungjawab itu karena ingin membuat perubahan di harem, setelah semua dalan kondisi baik, dia ingin menyerahkannya lagi pada Ruqaiya. Jalal tertawa masam, “aku harus berkata, ada satu hal yang menjadi keahlianmu, kau pembohong yang baik. Kau berbohong agar bisa menyerahkan tanggung jawab harem.” Jodha menatap heran, “kenapa kau bicara begitu yang Mulia?” Jalal menjelaskan, “kau berbohong dengan mengatakan semua di harem sudah membaik. Biarlah, toh tak ada orang yang bisa merubah keputusanmu. Kau selalu melakukan apa yang kau mau.” lalu Jalal berdiri dan meninggalkan Jodha. Tapi belum jauh dia berbalik lagi dan berkata, “aku mau mengatakan sesuatu. Aku ingin kau mengatakan yang sebenarnya padaku. Aku ingin mengerti masalahmu. Tapi kau bahkan tidak mencoba.” Setelah berkata begitu, Jalal menatap Jodha lalu pergi meninggalkannya.
Adham bertemu sekutunya di malam hari. Dia pergi ke suatu tempat yang sepi dan ber tepuk tangan. Dari dalam tanah, bermunculan orang-oprang bersenjata. Adham memberi tahu orang-orang itu rencananya untuk membunuh Pir Muhammad saat berburu.
Sinopsis Jodha Akbar episode 200. Jalal menghunus belati dan menyentuhkan jempolnya disisi tajam pisau tersebut. Jempolnya pun terluka. Jalal bergidik. Dengan kesal dia berkata, “ratu Jodha, kenapa kau menghukumku seperi ini? Aku berpikir kita akan menjadi rekan hidup yang baik. Tapi sekarang aku sadar kalau aku masih sendirian..seperti kata ibu. Mungkin ibu benar, aku akan selalu sendirian. Orang yang paling aku percayai menyembunyikan sesuatu dari aku.” Maham menemui Jalal, “Jalal, aku takkan bertanya padamu apa yang kau pikirkan. Aku tahu kau memikirkan Ratu Jodha. Aku juga memikirkan itu, Jalal. Apakah kau sudah bicara dengan ratu Jodha? Aku tahu kau binggung, tak tahu harus percaya apda siapa, benarkan? Bahkan aku berpikir Ratu Jodha takkan pernah bisa curang padamu. Meskipun begitu, sebagai istri, dia tak seharusnya menyembunyikan sesuatu darimu. Kau seharusnya bicara denganya, Jalal.” Jalal memberitahu maham kalau dirinya sudah bicara dengan Jodha. Maham menebak kalau Jodha tidak mengatakan apa-apa. Jalal mengangguk, “maham anga, aku selalu terbukti salah kapanpun aku meragukan ratu Jodha. Aku tak mau membuat kesalahan itu lagi. Aku yakin ratu Jodha punya alasan sendiri.” Maham berkata, “aku juga tak tahu apa yang di pikirkannya. Kau harus ingat Jalal, Ratu Jodha membohongimu. Dia menemui orang asing. Apa kau tak keberatan dia melakukan itu? Siapa yang di temuinya? AKu takut terjadi sesuatu.” Jalal menyahut, “Maham anga, aku berpikir orang asing yang dia temui mungkin kakaknya Sujamal?” Maham pura-pura kaget, “Sujamal? Jalal, kalau begitu, kenapa ratu Jodha berbohong padamu?” Jalal meminta Maham berpikir, “Ratu Jodha mungkin takut mengatakan yang sebenarnya karena Sujamal adalah musuhku. Dia mungkin takut aku kesal.” Maham dengan ringan menuduh, “bukankah berarti ratu Jodha penjahat kalau dia membantu musuh kerajaan Mughal?” Jalal tertunduk, Maham melanjutkan, “baiklah. Maafkan aku Yang Mulia. Hanya Ratu Jodha yang tahu kebenarannya. Sebagai raja kau tidak bisa membiarkan ratu Jodha menemui Sujamal.” Jalal bilang kalau dia sendiri binggung. Maham menyuruh Jalal bersikap tegas pada Jodha. Jalal menolak, dia bilang dia percaya Jodha tak mungkin melakukan hal jahat. Maham tidak sependapat, “maafkan aku Jalal, aku tidak pernah bilang Ratu Jodha berbuat jahat. Tapi kau seharusnya tahu kebenarannya kan? Kita harus tahu siapa orang asing itu. Kenapa dia menemui Ratu Jodha sendirian di malam hari dan apa hubungannya dengan ratu Jodha? Menurutku, kalau kau tak tahu kebenarannya, kau pasti akan curiga. Dan itu akan membuat hubungan kalian retak. Sebagai Ratu Mughal, sudah merupakan kewajiban Ratu Jodha untuk jujur pada suaminya. Dan ..sudah menjadi tugasku sebagai perdana menteri untuk mencari kebenarannya dan untuk melindungi Ratu Mughal. Itu sebabnya aku mau mengingatkanmu mengenai masalah itu. Sekarang tergantung padamu untuk memutuskan apa yang harus di lakukan.” Sebelum maham pergi, dia menatap jalal sambil berpikir, “Jalal mungkin tak memberitahuku semua tentang kecurigaannya. Tapi aku tahu dia mulai meragukan Ratu Jodha. Aku akan pastikan kepecayaan jalal pada Ratu Jodha hancur selamanya.” Sepeninggal Maham, Jalal bicara sendiri, “kenapa ratu Jodha berbohong padaku? Kenapa dia tak mengatakan yang sebenarnya?”
Malamnya, Jalal pergi ke kamar Jodha. Dia berjalan sambil menebak-nebak, “apakah malam ini dia pergi menemui orang asing itu lagi?” Sampai di kamar Jodha, Moti yang menyambutnya. Moti memberi salam, “pranan Yang Mulia.” Jalal bertanya apakah Jodha ada di kamarnya? Moti menjawab kalau Jodha tidak ada di kamarnya. Jalal terlihat kecewa. Moti berjanji akan mengabari Jodha kalau dia kembali. Dalam hati Jalal berkata kalau dia tahu di mana ratu Jodha. Sebelum pergi, Jalal berpesan agar Moti tidak memberitahu Jodha kalau dia datang ke kamarnya. Dengan kecewa campur kesal, Jalal meninggalkan kamar Jodha. Sambil berjalan dia berpikir, “kenapa Ratu Jodha mencoba menyembunyikan kebenaran dariku? Aku khawatir, dia mungkin berada dalam bahaya. Apakah dia tak cukup mempercayaiku untuk membagi rahasianya? Dia mungkin sudah pergi keluar istana untuk menemui orang asing itu.” Tapi ketika Jalal menatap ke suatu tempat dia tertegun dan terpaku heran… Sinopsis Jodha Akbar episode 20