Sinopsis Jodha Akbar episode 201 by Nanliza. Jalal heran melihat Jodha sedang duduk di bangku taman sambil bersenandung. Ternyata Jodha sedang menidurkan Rahim. Salima datang dan mengucapkan terima kasih, “aku senang kau sudah membuat Rahim tertidur, kalau tidak dia akan menyusahkan aku. Orang yang tidak tahu akanberpikir kalau Rahim adalah anakmu.” Jodha menyahut, “dia sudah seperti anakku, Ratu Salima. Karena itu dia memanggilku Choti amijaan.” Jalal menghampiri Salima dan Jodha. Salima menggendong Rahim, melihat jalal, Salima memberi salam. Jodha juga memberi salam. Jalal mengangguk. Salima berpamitan pada Jodha dan membawa Rahim pergi. Saat lewat di depan jalal, Rahim mengigau, “kalau begitu apa yang terjadi dengan Yang Mulia, Choti Amijaan?” Salima tersenyum danberhenti di depan jalal. Jalal menggelus kepala rahim. Salima berkata, “aku akan menaruhnya di ranjang sebelum dia bangun. Kalau tidak dia akan bangun dan mulai bermain lagi. Sampai jumpa.” Jalal mengangguk. Salima melangkah pergi. Jalal menghampiri Jodha, “aku pikir kau pergi kuil.” Jodha menjawab, “aku tidak pergi ke kuil hari ini. Rahim telah menyusahkan ratu salima. Jadi aku membantunya menidurkan dia. ratu Salima senang, karena akhir-akhir ini dia sibuk kerana menulis sebuah buku.” Jalal neyelutu, “dia adalah penulis yang hebat dan kamu pembohong yang baik. ~Jodha tertegun~ Cerita apa yang kamu ceritakan pada rahim? Sepertinya kau telah bercerita tentang aku.” Jodha dengan heran bertanya, “bagaimana kau tahu?” jalal memberitahu Jodha kalau barusan Rahim mengingau. Jodha tersenyum, “kau benar. AKu bercerita tentang kita. AKu memberitahu dia kalau kaisar adalah pejuang yang pemberani. Dan sangat banyak tanggung jawab yang harus di perhatikannya. Rahim bertanya, siapa kaisar itu? AKu jawab kalau kaisar adalah seseroang yang memikirkan kesejahteraan rakyatnya setiap saat.” Jalal mengangguk, “bagus sekali, ratu Jodha. Kau memberitahu Rahim ceritaku, apakah kau juga bercerita tentang dirimu padanya? Tentang mengakhiri perbudakan di kerajaan kita?” Jodha menggeleng, “aku hanya menceritakan apa yang terjadi di kerajaan kita, perbudakan itu kau yang mengakhirinya.” Jalal setuju, “..jika seorang ratu jujur, berdedikasi pada suaminya. Tapi jika dia tidak jujur, seorang kaisar harus melakukan sesuatu sendirian. Maka yang terpenting bagi kasiar itu adalah tugasnya. ~Jodha menelan ludah merasakan sindiran dalam kalimat jalal~ Ibu selalu bilang bahwa sama seperti singa di hutan, seorang raja jug aharus melakukan segalanya sendirian. Smeua orang takut mendekati singa. Semua menyembunyikan kebenaran dari dia.” Jodha menyahut, “tapi aku tidak…” Jalal tidak mengubris kata-kata Jodha, dia pergi meninggalkan Jodha begitu saja. Jodha menatap kepergian Jalal dengan heran, “mengapa yang Mulia seperti menjauh dariku? Apakah aku sudah berbuat salah padanya?”
Adham pergi berburu bersama Pir Muhammad. Pir memuji Adham karena telah membuat rencana berburu yang sangat bagus. Adham dengan kata-kata manis dan siasat licik berhasil memperdaya Pir dan memisahkan dia dari anak buahnya.
Hamida menemui Bakshi Bano dan memintanya agar hati-hati dan tidak lupa memperhatikan bayinya. Ruqaiya juga datang menemui bakshi. pada Ruq Hamida mengadu kalau Bakshi masih mengangkat beban berat padahal sedang hamil. Ruq menegur bakshi dan menyuruhnya istirahat. Hamida memberitahu kalau pelayan Bakshi telah berhenti, “kau adalah kepala harem, tolong atur seorang hamba dan seorang pengasuh untuknya.” Ruq setuju, “tapi apa yang harus aku lakukan, para pelayan berhenti karena peraturan baru ratu Jodha. Ratu yang lain juga mencari pelayan. Tapi ibu jangan khawatir, aku akan mencari pelayan yang sangat bagus untuk bakshi bano.” hamida tersenyum, “aku ingin memberitahumu satu hal, Ruqaiya. Adalah hal bagus bahwa ratu Jodha telah mengakhiri perbudakan di istana. Sekarang yang bekerja pada kita akan bekerja dengan kehendak bebas. Tidak akan merasa tertekan.” Ruq setuju, “benar ibu, tapi Bakshi bano danbeberpa ratu lainnya harus bekerja sendirian karena tidak ada pelayan. Ratu Jodha seharusnya merekrut hamba baru sbeleum membuat peraturan itu. Tak apa, sekarang semua ada di tanganku, aku akan mengembalikan semuanya.” Hamid atersenyum senang. Pada bakshi Ruq berkata, “dan Bakshi bano, aku akan mencarikan pelayan dan pengasuh untuk melayanimu. Aku pergi dulu ibu, sampai jumpa.”
Pir Muhammad melarikan dairi dari pengejarnya dan masuk kesungai. Tanpa disangkah para penyerang itu sudah menunggunya di sungai. Mereka menengelamkan pir Muhammad. Pir memberontak, dan parta penyerang kewalahan. tiba-tiba datang Adhamkhan. Pir meminta taolong padanya. Adham masuk kedalam sungai, tapi bukan membantu Pir, malam membantu par apenyelam dengan menengelamkan pir ke dalam air sampai mati lemas. Setelah pir mati, adham melukai dirinya sendiri dan menyuruh para penyerang pergi. Begitu pangawal datang, Adham menyuruh mereka mengejar para penyerang. Salah satu penyerang tertangkap, Adham segera membunuhnya agar tidak membuka mulut. Setelah itu Adham menyuruh prajurit mengangkat mayat Pir dan memanggil tabib. Tapi prajurit mengatakan kalau Pir sudah mati. Adham pura-pura marah dan akan menemui baaj Bahadur. tapi anak buah pir melarang dan mengusulkan agar mereka semua kembali ke Agra. Adham setuju.
Sujamal sedang berjalan di pasar sambil berpikir bagaimana caranya menemukan pengkhianat itu. Tiba-tiba Sujamal mendengar pengumuman dari seorang prajurit yang mengatakan kalau harem merekrut kasim baru. Sujamal mendapat ide.
Sinopsis Jodha Akbar episode 201. Di aula sidang, jalal akan mendengarkan kasus Azizah dan mazhar. para ratu di panggil untuk mendengar hasil keputusan itu. Jalal datang, semua berdiri memberi salam. Atgah memberitahu Jalal kalau Mazhar ingin berbicara dengannya tentang sesuatu. Mahzar dan Azizah menghadap jalal. Jalal bertanya, ‘ada apa? apa yang membawamu kesini? bukankah kau seharusnya memberikan putusan setelah 1 bulan?” mazhar menjawab, “maaf yang mjulia, aku tidak butuh waktu lagi untuk memutuskan.” Jalla bertanya, ‘apa kau menentang perintahku?” Mahzar menjawab, “tidak yang mulia. Karena aku sudah memjutuskan. AKu tidak ingin menikahi Azizah.” Jalal berteriak marah, “sidang istana bukan lelucon. Kamu tidak bisa memutuskan kecuali rentan waktu satu bulan sudah habis.” Mazhar memberitahu Jalal kalau dia tidak bisa menikahi Aziza. Jalal dengan rasa ingin tahu bertanya, “kenapa? bukankah dia wanita yang kau cintai? Kenapa kau tak ingin menikahinya?” Mazhar menjawab, “karena azizah telah berbohong padanya. Cinta di dasarkan pada kepercayaan, tapi Aziza telah menyembunyikan sesuatu dari aku. Di abiaas menemui orang asing tanpa sepengetahuan ku.” jalal tersentak kaget, karena kasusny asama dengan yang sedang di alaminya. begitu pula Jodha dan Maham. hamida terlihat heran. Jalal bertanya, “siapa yang dia temui?” Mazhar menjelaskan kalau sebelum bertemu dirinya, Aziza ingin menikah dengan orang lain. Dan Aziza tidak mengatakan tentang masa lalunya itu pada Mazhar. Mendengar cerita Mazhar, jalal teringat ketika Jodha diam-diam menemui Sujamal. Mahzar mengatakan saat dia menangkap basah aziza, aziza tak mau mengatakan padanya siapa pria itu. Jalal teringat ketika Jodha berbohong padanya. Mazhar bertanya, ‘katakan padaku, Yang Mulia. kalau aziza mencintai aku mengapa dia menyembunyikan masa lalu dia dariku? Yang mulia, apakah aku punya cara lain? Selaind atang padamu untuk meminta keadilan?” Mazhar mengatakan kalau dia akan menikahi Ruksana, karena di atak bisa percaya pada Aziza lagi. Jalal berpikir keras sebelum memberikan keputusan. Ruq melirik Jodha dan tersenyum. Maham merasa mendapat kesempatan, “tuhan telah mengirim masalah ini di waktu yang tepat. Dan itu saat jalal melalui fase yang sama dengan Mazhar. Lalu jalal bertanya pada Aziza, “kenapa kau tidak memberitahu Mahzar yang sebenarnya? Kamu sudah tidak adil dengan berbohong pada Mazhar. Setiap hubungan berdasarkan pada kepercayaan. Dan kau telah menghancurkan kepercayaan Mazhar.” Aziza berlutut di depan Jalal dan mengatakan kalaudirinya masih sangat mencintai Mazhar, “itu benar bahwa aku menyembunyikan yang sebenarnya dari dia. Tapi aku tidak punya keberanian untuk memberitahu dia yang sebenarnya. Aku takut bahwa dia mungkin akan marah saat dia mendengar yang sebenarnya. Aku takut dengan konsekuensinya. Percayalah padaku, Yang Mulia. Aku tidak berselingkuh. AKu tidak mengkhianati Mazhar. Aku mengatakan yang sebenarnya.” Jalal berkata, “kamu telah membuat kesalahan dengan menjaga mazhar dalam kegelapan tentang masa lalumu. Aku tidak akan menghukummu. Karena kau sudah di hukum. Orang yang paling mencintaimu, telah pergi meninggalkanmu.” Jodha tertunduk mendengar kata-kata Jalal. Jalal lalu mengumumkan, “Mazhar, aku dengan ini mengumunkan bahwa kamu bisa menikahi orang lain yang kamu inginkan.” Jalal menatap Jodha, Jodha menggeleng dengan sedih. Ruq dan Maham terlihat puas. Jalal kemudian mengumumkan kalau sidang ditutup dan diapun pergi meningglkan aula. Maham terlihat senang.
Ruq menghampiri Jodha dan berkata, “kamu lihat, Ratu Jodha? Apa yang akan kamu lakukan? Menyimpan rahasia dari suami adalah hal yang salah. Sebaiknya kamu berterus terang. Sebelum kebenaranya di ketahui. Sampai jumpa.” Ruq kemudian meninggalkan Jodha yang terpaku menatapnya.
Jalal berjalan sambil melamun. Jodha memanggilnya. Jalal tidak mendengar. Jodha mengejarnya dan memanggul, Jalal berhenti dan berbalik menatap Jodha. Jalal menyuruh semua orang yang ada di sekeliling mereka agar pergi. jalalbertanya, “ratu Jodha, apa yang membawamu kesini?” Jodha menjawab, “aku ingin memberitahumu sesuatu.” Jalal berkata, “kau telah mencoba memberitahu aku sesuatu tapi kamu belum memberitahu aku apapun tentang itu.” Jodha menghela nafas, “maafkan aku , Yang Mulia. AKu pikir kamu tidak adil dengan keputusanmu. Aziza tidak salah. Semua orang punya masa lalu. Kita tidak bisa membuat keputusan berdasarkan semata-mata pada masa lalu seseroang.” Mendegar itu, Jalal menatap Jodha dengan tatapan tajam… Sinopsis Jodha Akbar episode 202