Sinopsis Jodha Akbar episode 413 by Sally Diandra. Siang itu Salim menemui Farhan “Seharusnya kita menang tadi, kamu bisa menikah tetapi kenapa kamu malah menyuruhku untuk lari dari sana, gadis itu sangat mencintai kamu, bahkan kamu juga mencintainya bukan ? , “Aku memang sangat mencintainya tapi Yang Mulia Raja telah mengetahui kamu disana, kamu dalam sebuah masalah, aku nggak mau menciptakan banyak masalah buat kamu” ujar Farhan, “Kamu adalah temanku dan aku bisa berbuat apapun untuk temanku, aku telah berjanji pada seseorang bahwa aku akan membuat kalian berdua bersatu dan aku akan memenuhi janjiku, Bela sangat mencintai kamu, dia telah memposisikan dirinya dalam keadaan bahaya demi kamu, sekarang tugasmulah yang harusnya melindungi dia” kata Salim.
Jauh dari istana Amer, Jalal dan Bhagwandas nampaknya sedang ngobrol soal serius yang berkaitan dengan Salim “Salim tidak tahu kalau dia telah membunuh menantu suku Tribal, disatu sisi aku adalah Raja dan disisi lainnya ada calon pewaris tahta kerajaan Salim yang telah kembali beberapa tahun lamanya dan disana ada Jodha yang sangat mencintai anaknya, aku bingung … apa yang harus aku lakukan ?” Jalal nampak gelisah “Kamu adalah seorang Raja, kamu bisa saja menyerang mereka dan memukul telak suku Tribal” ujar Bhagwandas, “Aku memang bisa mengalahkan mereka tapi ini adalah sebuah peraturan dan janji, aku telah mengatakan pada mereka bahwa mereka bisa mengikuti peraturan mereka sendiri akan tetapi dengan membunuh mereka, ini akan menunjukkan bahwa aku telah membunuh banyak orang hanya untuk menyelamatkan anakku, ini akan ditulis dalam sejarah bahwa demi menyelamatkan nyawa anakku, aku harus membunuh seluruh suku Tribal” kata Jalal, “Ada satu peraturan yang dapat membuat mereka bisa melepaskan Salim, dengan cara ini Salim akan selamat dan mereka akan mendapatkan keinginan mereka” jelas Bhagwandas, “Kalau begitu kita harus menemui raja suku Tribal” kata Jalal kemudian mereka berdua meninggalkan tempat tersebut.
Dirumah Anarkali, tiba tiba saja Anarkali teringat bagaimana Salim mengatakan tentang sebuah cinta kalau Salim akan berdiri dihadapan raja Jalalludin Muhammad Akbar, “Apa yang akan terjadi pada mereka ? bagaimana jika Yang Mulia Raja memberikan dia hukuman ?” bathinnya dalam hati , tepat pada saat itu teman Anarkali datang menemuinya “Kenapa kamu kelihatan gelisah, Anarkali ?” , “Ada yang tidak beres, Hina … ketika aku pergi ke pesta pernikahan Bela …” kemudian Anarkali menceritakan semuanya ke temannya yang bernama Hina “Kamu itu selalu melibatkan dirimu sendiri dalam sebuah masalah” kata Hina, “Aku melakukan ini semua untuk cinta, Bela itu temanku, kamu tahu ada temannya Farhan, yang sangat menghargai sebuah arti cinta, yang bisa pergi sejauh apapun untuk cinta orang lain, yang bisa berdiri dihadapan Yang Mulia Raja Jalalludin untuk sebuah cinta, aku hanya berharap dia baik baik saja saat ini” , “Apakah kamu mulai mencintainya ?” tanya Hina penasaran, “Bukan seperti itu, dia itu orang yang sangat baik” , “Aku akan mencari tahu apa yang terjadi pada Farhan dan Qutub” bathin Anarkali .
Sementara itu di istana Amer, Salim sedang berlatih dengan panahnya, “Aku harus menemukan cara untuk membuat Farhan dan Bela bersatu” bathinnya dalam hati sambil melesatkan anak panahnya dan mengenai tempayan yang dijejer didepannya. Pada saat itu Maan Bai sedang memandangi Salim dengan senyum bahagia, tiba tiba dari arah belakang Jodha juga datang ketempat tersebut bersama Zakira dan Aram Bano yang menggeret tangan Jodha, agar Jodha melihat dengan mata kepala sendiri “Ibu, gadis ini sering sekali menatap kearah Salim, dia itu seorang putri raja akan tetapi aku tidak mau siapapun yang menatap kakakku seperti itu terus menerus” gerutu Aram Bano, “Ibu akan memberinya pelajaran” lalu Jodha memanggil nama Maan Bai berulang kali, Maan Bai baru menyadari keberadaan Jodha kemudian dia menghampirinya “Kamu itu suka memandangi laki laki ya ?” goda Jodha, Maan Bai jadi salah tingkah didepan Jodha “Sebenarnya … aku cuma melihat dia berlatih, bibi” tepat pada saat itu dikejauhan Salim beristirahat sebentar dan salah satu prajuritnya yang mengambil tempatnya untuk ikut latihan, kemudian Jodha menunjuk ke prajurit tersebut “Apakah kamu memandanginya ?” goda Jodha, Maan Bai mengira itu adalah Salim jadi tanpa melihat kearah Salim, dia mengatakan iya saja, sementara Aram Bano cemberut melihat kearah Maan Bai. “Aku sangat menyukainya, dia itu seorang ksatria, aku suka melihatnya, hatiku merasa senang kalau melihatnya” ujar Maan Bai sambil menoleh kearah Salim berdiri dan dia terkejut karena yang dilihatnya bukan Salim melainkan salah satu prajurit “Maksudku bukan dia, bibi … tapi Salim” , “Oooh jadi kamu suka memandangi anakku ya ??” goda Jodha, “Melihat cara kamu memandangnya, dia bisa saja terjebak jadi aku harus melakukan sesuatu, aku akan sesegera mungkin membuat kamu menikah dengannya” kata Jodha, Maan Bai sangat bahagia sekali mendengarkan ucapan Jodha “Sungguh, bibi …???” Jodha langsung mengangguk, Maan Bai langsung memeluk Jodha erat “Lihat pipimu langsung memerah, kamu tau Salim juga suka memandangimu” , “Aku tidak tahu, bibi … aku hanya berfikir tentang dia, aku tidak bisa tidur, makan” kata Maan Bai, “Kamu seharusnya memeriksakan dirimu ke tabib dan sepertinya hanya satu orang yang kamu sukai yang bisa menyembuhkanmu” goda Jodha, “Apakah dulu bibi juga mempunyai perasaan yang sama untuk Yang Mulia Raja ?” , “Tidak ! sebelum menikah, aku dulu sangat membenci dia tapi kemudian perlahan lahan kebencianku berubah menjadi sebuah cinta” kata Jodha.
Sementara itu di kerajaan suku Tribal, Jalal dan Bhagwandas datang mengunjungi mereka “Kami akan menerima keputusanmu” ujar Raja Suku Tribal, “Apa yang telah terjadi adalah suatu kesalahan, kami menghargai konstitusimu” kata Jalal, “Lalu kapan kalian akan memberikan Salim dan Farhan pada kami ?” , “Tidak semuanya” jawab Jalal, “Lalu buat apa kamu datang kesini ??” , “Aku akan memberikan pajak sebagai ganti nyawa Salim, aku janji padamu apapun yang kamu minta akan aku berikan padamu” kemudian Bhagwandas memberikan sebuah surat pernyataan yang bercap kerajaan Mughal pada raja suku Tribal “Apapun yang kamu inginkan akan ditulis disana, bahkan jika kamu menginginkan nyawaku, aku akan memberikannya untukmu akan tetapi jangan meminta nyawa Salim” , “Kami tidak membutuhkan apapun darimu, kamu pikir bahwa kami akan sekarat untuk daerah kekuasaan, ini hanyalah tentang darah yang harus dibayar dengan darah, ini adalah tentang kehormatanku, aku tidak bisa menerima ini semua” bentak raja suku Tribal, “Lalu apa yang kamu inginkan ??” , “Kamu janji bahwa apapun yang aku inginkan, akan kamu berikan untukku” kata raja suku Tribal, “Kalau Raja India mengatakan sesuatu dia akan memenuhi apapun untukmu, apakah kamu tidak percaya padanya ?”, “Ya aku percaya padamu ! kehormatan anak perempuanku telah hilang, tidak ada seorangpun yang mau menikahinya, jadi aku menginginkan keadilan … kamu harus menikahi anakku dan membuatnya sebagai istri kesayanganmu !” Jalal langsung terkejut, “Dengan begitu kami akan membebaskan Salim” , “Jangan lupa pada batasanmu !!!” bentak Bhagwandas, “Yang Mulia, jangan dengarkan ucapan mereka ! kita selesaikan ini semua di medan perang !” kata Bhagwandas geram, “Baiklah, kamu tidak mengikuti keadaan kami, ingkarilah janjimu !” bentak raja suku Tribal, “Cukup !!! beraninya kamu mengatakan bahwa aku akan mengabaikan janjiku sendiri, jangan keluar dari batasanmu ! aku siap memenuhi keinginanmu, aku akan menikahi anakmu” ujar Jalal.
“Sebelum kami menikah, aku ingin bertemu dengan anak perempuanmu, sebab dalam ritual dan aturan di agamaku Islam, aku tidak boleh memaksa seorang gadis untuk menikahi aku, karena pernikahan itu akan dianggap tidak ada , jika anak perempuanmu tidak setuju menikah denganku maka aku tidak akan menikahinya walaupun aku harus menikah dengannya” ujar Jalal
Diistana Amer, Jodha masih asyik ngobrol dengan Maan Bai, “Cinta itu seperti burung yang selalu terbang diangkasa namun seuatu hari nanti dia akan turun kebumi dan membuat sebuah rumah dihati seseorang” kata Jodha, “Aku tidak tahu mulai kapan kebencianku berubah menjadi sebuah cinta, Yang Mulia Raja telah memenangkan hatiku dan aku juga telah memenangkan hatinya sejak saat itulah Yang Mulia Raja menjadi bagian yang sangat istimewa untukku, dia adalah segalanya, makanannya, tidurnya, pakaiannya, kemarahannya semuanya menjadi sangat istimewa buatku, kamu akan merasakan hal yang sama, cinta itu seperti itu, kamu menemukan hatimu pada diri seseorang kemudian kamu akan mempunyai anak sebagai bukti cinta kalian berdua” jelas Jodha, “Yang Mulia Raja mempunyai banyak istri akan tetapi bagaimana bibi tahu bahwa hanya bibi sajalah yang ada dalam hatinya ?” tanya Maan Bai, Jodha tertawa terbahak bahak “Bersamaan dengan waktu kamu akan tahu segalanya, pernah suatu kali Yang Mulia Raja mengatakan padaku bahwa dia menikahi istri istrinya itu untuk kepentingan politik akan tetapi hatinya hanyalah milikku saja, Salim mungkin akan menikahi banyak putri raja akan tetapi dalam hatinya hanya ada kamu saja, itulah cinta, cinta itu bisa menyembuhkan luka dan juga bisa memberikan luka, kamu adalah gadis yang beruntung yang akan menikah dengan orang yang mencintai kehidupanmu, akan ada banyak istri untuk berbagi tahta dengan raja akan tetapi pasangan sejati adalah dia yang bisa berbagi masalah, semua masalah hanya dengan pasangan saja.
Bela menemui Jalal ditemani oleh ibunya, tak lama kemudian ibu Bela meninggalkan Bela tapi terus menatap Bela dengan tajam seolah oleh mengintimidasinya, Bela sangat gugup dihadapan Jalal, Jalal saat itu tidak memandang kearah Bela “Aku ingin bertanya sesuatu padamu, jangan takut … katakan apa yang ada didalam hatimu, apakah kamu siap dengan pernikahan ini ?” tanya Jalal sambil terus membelakangi Bela, lama Bela terdiam kemudian “Ya saya siap …” Jalal sangat terkejut mendengarnya. Sinopsis Jodha Akbar episode 414