Sinopsis Jodha Akbar episode 415 by Sally Diandra. Salim menemui Jodha di kamar Jodha, Jodha langsung menyuruh seluruh pelayannya untuk keluar dari kamar, Salim langsung memberi salam “Ibu, aku ingin bicara” ujar Salim, “Akhirnya paling tidak kamu memikirkan ibumu, Salim” ujar Jodha. “Apakah ibu tahu kalau ayah akan menikah lagi ?” , “Ya, aku tahu” , “Lalu apakah ibu juga tahu bahwa gadis itu mencintai orang lain dan ayah tetap menikahinya” ujar Salim, “Ayahmu harus tahu tentang ini” kata Jodha, “Gadis itu mencintai temanku, ayah menikahi gadis yang usianya setengah dari usianya hanya untuk sebuah daerah kekuasaan, ayah bisa begitu saja merendah hanya untuk sebuah tanah ? dia pergi menghadiri pesta pernikahannya dan sekarang dia malah menikahinya” ujar Salim dengan nada marah, “Pangeran yang seharusnya menjadi suaminya itu tewas dan sekarang ayah mendapat kesempatan untuk menikahinya, aku merasa Yang Mulia Raja telah terlibat dengan kematian tunangan gadis itu akan tetapi dia adalah seorang Raja yang bisa melakukan apapun juga, yang paling menyakitkan adalah ibu juga ikut mendukung ayah dalam hal ini” ujar Salim kemudian berlalu meninggalkan Jodha, sementara Jodha sangat terkejut mendengar ucapan Salim.
Jodha langsung menemui Jalal, “Aku telah menyiapkan semuanya untuk pernikahanmu nanti, Yang Mulia … tenda mana yang kamu inginkan ? apakah aku harus mengosongkan tendaku buat kamu ?” tanya Jodha, “Apa yang ingin kamu katakan, Ratu Jodha ?” Jalal balik bertanya tanpa memandang wajah Jodha , “Kamu menikahi gadis yang usianya setengah dari usiamu, gadis yang pernikahannya kamu hadiri, kamu menikahinya karena calon suaminya meninggal bukan ? kamu tahu kalau dia mencintai orang lain, aku tahu kamu tidak bisa menikah dengan cara seperti ini hanya karena sebuah alasan politik, pasti ada sesuatu yang terjadi” ujar Jodha. “Apa yang kamu katakan Ratu Jodha ? jika kamu ingin berfikir bahwa aku menikahinya karena aku mencintai dia, itulah memang alasan sesungguhnya, ya … aku memang menyukainya sejak pandangan pertama dan kamu tahu, calon suaminya meninggal, jadi aku pikir ini adalah saat yang tepat untuk menikahinya” bela Jalal sambil terus membelakangi Jodha , “Tapi kamu mengatakan hal yang lain sebelumnya !” , “Ya, aku memang telah berbohong sebelumnya, aku tidak ingin bertengkar denganmu, itulah sebabnya aku tidak mengatakannya padamu !” ujar Jalal, Jodha tidak percaya dengan ucapan Jalal “Kamu bohong !!! kamu tidak bisa mencintai orang lain !” kata Jodha sambil memegang bahu Jalal namun Jalal masih memalingkan mukanya, Jalal gelisah “Aku mencintainya, Ratu Jodha !” , “Aku tidak percaya !” hardik Jodha, “Percayalah … bahwa aku memang ingin menikahinya dan tidak ada seorangpun yang bisa mengusik pernikahan ini !” kata Jalal, “Baiklah” ujar Jodha sambil hendak berlalu meninggalkan Jalal, namun langkahnya terhenti oleh kata kata Jalal “Dan satu lagi, Ratu Jodha dia tidak hanya menjadi istriku tapi juga menjadi istri kesayanganku, dia akan diberi posisi dipengadilan nanti, siapkan pernikahannya !” ujar Jalal, Jodha sangat terkejut dan segera pergi meninggalkan Jalal.
Sementara itu di kamar Rukayah, Rukayah tertawa senang dengan keadaan yang sedang terjadi saat ini antara Jalal dan Jodha “Cerita ini berjalan sangat lancar, aku seharusnya datang kesini sebelumnya, dua kisah yang sama sama menyenangkan untuk dinikmati, pertama adalah pernikahan Jalal yang membuat dia jauh dari Jodha dan yang kedua kemarahan Salim akan pernikahan ini yang akan membuat Salim jauh dari kedua orang tuanya, untung saja tadi Qutub menceritakan padaku bahwa Bela itu kekasih Farhan, jadi aku tidak usah melakukan sesuatu apapun karena dua cerita ini saja sangat mendukung aku hanya dengan melihatnya saja. Ooooh malang benar nasibmu Ratu Jodha, maafkan aku ,,, kalau sekarang Salimmu akan semakin jauh darimu dan menjadi sangat dekat dengan diriku, Salim anakku … mari sini datang ada ibu, Ibu mempunyai dua hal yang akan memberikan kamu kedamaian, satu ibumu dan yang kedua adalah opium yang membuat kamu ketagihan juga” ujarnya sambil tertawa senang.
Malam itu Jodha menemui Salim, “Aku tidak tahu bahwa Bela adalah salah satu gadis yang akan ayahmu nikahi, ibu tidak tahu mengapa dia melakukan pernikahan ini” kata Jodha, “Karena ayah ingin menikahi gadis muda” ujar Salim, “Ayahmu tidak seperti itu, pasti ada alasan terbesar dibalik ini semua” , “Ibu sadarlah ! janganlah bermimpi ! aku sangat kecewa padamu karena ibu tidak bisa membuat ayah menyadari apa yang dia lakukan itu salah ! lagipula walaupun ibu akan menentang ayah atau tidak tapi aku akan menentang ayah dan aku tidak akan membiarkan ayah menikahinya !” kata Salim marah, “Jangan lakukan ini, Salim !” ujar Jodha sambil memegang bahu Salim , “Ibu sama seperti ayah ! dia ingin menjadi Raja dan ibu ingin menjadi Mariam Uz Zamani, kalian berdua hanya peduli pada jabatan kalian saja ! ibu bilang kalau aku ini adalah bukti cinta kalian akan tetapi cinta itu telah lenyap namun penghormatan akan sebuah cinta itu masih hidup dalam diriku ! dan untuk kekasih Farhan, aku akan menentang Yang Mulia Raja ! jika dia tetap ingin melangsungkan pernikahan ini maka dia harus membunuhku terlebih dahulu !” , “Kamu akan menentang ayahmu ?” , “Aku telah kehilangan seorang ayah dan sekarang aku akan menentang Raja Jalalludin Muhammad Akbar dalam keadaan apapun !” Jodha sangat terkejut mendengarnya.
Jalal dan seluruh anggota keluarga kerajaan hendak berangkat menuju tempat tinggal Bela untuk memberikan mahar, tiba tiba Salim menghentikan perjalanan mereka dipintu gerbang, seluruh keluarga yang hendak berangkat terkejut melihat ulah Salim “Sekhu Baba, minggir !” bentak Jalal dari kejauhan sambil berjalan kearah Salim, “Tidak ! kamu berada pada jalur yang salah !” Salim langsung melempar nampan nampan yang berisi mahar yang dibawa tersebut, semua yang ada disana tegang, Jalalpun mulai marah. “Apakah kamu lupa bahwa kamu sedang berdiri didepan siapa ?” tanya Jalal marah, “Kamu yang telah lupa siapa kamu sebenarnya, kehormatanmu, jabatanmu hanya untuk sebuah tanah !” Maan Sigh mencoba untuk melerai dan menyuruh Salim untuk minggir, “Tidak ! aku bisa pergi sejauh apapun untuk menghentikan Yang Mulia Raja !” , “Aku ingin lihat apa yang akan kamu lakukan untuk menghentikan aku ?” ujar Jalal dengan nada tinggi, “Aku bisa melakukan apa saja karena gadis itu mencintai orang lain !” kata Salim, “Hubungan kekeluargaan ini adalah antara dua keluarga” , “Tidak ! ini semua karena nafsumu akan tanah, nafsumu untuk menikahi gadis muda !” kata Salim, “Cukup !!! kamu tahu siapapun yang datang menghadang Raja itu adalah seorang pengkhianat dan hukuman bagi seorang pengkhianat adalah dibunuh !” , “Baiklah kalau begitu bunuh aku !” Jodha kaget mendengarnya lalu Jodha menghampiri Jalal dan meminta Jalal untuk tenang, Jodha juga menghampiri Salim dan meminta Salim untuk tenang “Gadis itu mencintai orang lain, ibu !” , “Aku sudah menanyakan padanya dan dia setuju dengan pernikahan ini !” ujar Jalal, “Kamu pasti telah mengancamnya dan menurut pandanganmu siapa yang saat ini bukan seorang pengkhianat ?” dari kejauhan Haidar tersenyum melihat pertengkaran antara ayah dan anak ini, dalam hatinya berkata “Sekarang ini adalah saat yang menyenangkan, aku akan memperluas keretakan mereka” , sementara itu Rukayah sedari tadi juga tersenyum senang “Semua yang ada disini takut padamu, Yang Mulia Raja ! Mariam Uz Zamani seperti hidup didalam sebuah gelembung cintamu padanya” ujar Salim, Jalal sangat marah, “Sekarang lihat … Mariam Uz Zamani akan pergi ke pesta pernikahanmu, untuk apa ini semua, ibu ? apakah ini sebuah cinta untuk suamimu atau tindakanmu yang tanpa pamrih agar kamu tetap bisa menjadi Mariam Uz Zamani ?” tanya Salim sambil mengitari Jodha, Jalal langsung mengeluarkan pedangnya “Cukup, Sekhu Baba !!!” bentak Jalal marah, “Jika kamu mengata ngatai istriku maka aku akan mencabut nyawamu !” , “Lalu apa yang harus kamu tunggu lagi ? aku sudah berdiri disini ! bunuhlah aku ! aku ingin melihat sampai sejauh mana kamu akan menikahi seorang gadis yang usianya setengah dari usiamu ?” Jalal langsung memerintahkan prajuritnya untuk menyerang Salim dan menahannya, para prajurit siap dengan senjata mereka “Yang Mulia Raja, hentikan semua ini !” ujar Jodha sambil menghampiri Jalal , “Tidak Ratu Jodha ! dia telah melewati batasannya hari ini ! dia telah menghina Raja, posisi Raja dan istri Raja !” Jalal menyuruh prajuritnya untuk menyerang Salim, “Jangan lakukan ini !” pinta Jodha memohon , sementara Salim menatang menyuruh para prajurit untuk menyerangnya “Penuhi perintah Rajamu !” semua yang hadir disana semakin tegang “Biarkan Yang Mulia Raja membuat sebuah sejarah bahwa dia telah menikahi seorang gadis dan Raja telah membunuh anaknya sendiri !” Jodha tidak tahan dengan ini semua “Hentikan ! demi Tuhan hentikan ini semua ! jangan lakukan pernikahan ini karena anak kita akan semakin terpengaruh dengan ini semua !” ujar Jodha mengiba, “Bagaimana aku harus mengatakan padamu, Ratu Jodha … kenapa aku melakukan pernikahan ini ? semua ini hanya untuk nyawa Salim, dia akan dalam keadaaan bahaya jika aku tidak menikahi gadis itu !” ujar Jalal, Jodha sangat terkejut, lalu Jalal menunjuk salah satu prajuritnya untu menyerang bahu Salim dengan kode, prajurit itu mengangguk lalu Jalal memerintahkan penyerangan, salah satu prajurit melemparkan anak panahnya ke Salim dan mengenai bahunya, Salimpun terjatuh, semua yang ada disana terkejut, Jalal juga terluka melihat anaknya terluka, Salim melihat ada banyak darah yang mengucur deras dari bahunya…. Sinopsis Jodha Akbar episode 416