Sinopsis Jodha Akbar episode 429 by Sally Diandra. Malam itu Salim menemui Jodha yang sedang berada di halaman istana dan memberikan salam, Jodha menyuruhnya untuk duduk “Suamimu menemui aku dan meminta padaku untuk mempersiapkan pesta pernikahan kalian, ibu tahu kan kalau aku tidak takut padanya tapi beliau memintaku dengan muka memelas jadi aku tidak bisa mengatakan tidak padanya” Jodha tersenyum sambil teringat bagaimana dulu ketika Salim masih anak anak Salim selalu mengatakan bahwa dirinya tidak takut dengan Jalal, kebetulan pada saat itu Jalal menghampiri mereka berdua dan mendengarkan pembicaraan mereka berdua “Apakah Yang Mulia Raja menemuimu dengan sebuah permintaan ?”, “Ya tentu saja”, “Ketika Yang Mulia Raja berbicara dengan kamu, kemudian dia berjanji padaku bahwa kamu tidak akan bertengkar dengan dia sekarang”, “Aku tidak menemuinya tapi beliau yang menemui aku dengan permintaannya, aku tidak takut dengannya” sesaat kemudian Jalal mengeluarkan suara deheman “Hmm !!! Jadi kamu tidak takut padanya ya ?” Salim langsung salah tingkah didepan Jalal namun Jalal langsung merengkuhnya dalam pelukannya, sementara Salim sangat terkejut “Aku sangat bahagia kalau anakku yang akan mengurusi perayaan pesta pernikahan kami, aku dan Ratu Jodha sudah memutuskan untuk tidak jadi mengadakan perayaan pesta pernikahan ini karena kamu sedang bersedih tapi kamu membuat aku bangga dengan mengambil tanggung jawab untuk pesta perayaan ini, ini membuat aku sangat bahagia” Jalal kemudian memeluk Salim kembali sesaat Salim tertegun kemudian membalas pelukan Jalal, Jodha memperhatikan suami dan anaknya yang saling berpelukan dan diapun tersenyum bahagia. Sementara itu dari kejauhan Haidar melihat reuni keluarga ini, dalam hatinya berkata “Ini tidak boleh terjadi !“
Jodha sedang makan bersama Murad dan Danial “Saya tidak bisa makan sekarang, saya bukan Danial yang bisa memakan semuanya”, ”Itu tidak baik, Murad”, “Saya tidak bisa makan kalau semuanya sudah berhenti makan, saya yakin pasti saya akan melihat Danial pada saat makan pagi hingga makan malam” ujar Murad sambil berlalu dari sana. “Mariam Uz Zamani, kenapa anda menyuruh saya makan sangat banyak ?”, “Ketika kamu kecil, aku tidak banyak meluangkan waktu denganmu karena kamu banyak menghabiskan waktumu di Amer”, “Saya suka makanan Rajvanshi ini, dulu ketika aku kecil, Maan Bai selalu terkejut ketika melihat aku makan banyak”, “Kamu banyak menghabiskan waktu bersamanya ya, bagaimana dia ?” Jodha penasaran, “Dia sangat baik, sangat lembut dan sangat emosional, suatu ketika saat kami masih kecil, Maan Bai mempunyai seekor kucing, kucing itu selalu makan bersamanya, tidur bersamanya sampai suatu ketika kucing itu pergi ke suatu tempat dan tidak kembali, Maan Bai tidak mau makan sampai beberapa hari”, “Tampaknya kamu mengenal Maan Bai sangat baik”, “Ya tentu saja, aku tidak suka kalau melihat dia bersedih” ujar Danial kemudian hendak berlalu dari hadapan Jodha namun Jodha segera menghentikan langkahnya “Kamu bilang kamu tidak suka melihat Maan Bai bersedih bukan ? Aku akan memberinya sesuatu yang tidak akan membuatnya bersedih sepanjang hidupnya”, “Waah itu sungguh menakjubkan” ujar Danial.
Haidar sedang furning, Javeda datang kesana dan Haidar mengenalinya sebagai ibunya “Aku telah menyiapkan segala sesuatunya untukmu, seseorang telah mengajukan lamarannya untuk kamu, kamu seharusnya melihat gadis itu, Haidar”, “Aku tidak tertarik dengan pernikahan !”, “Kenapa kamu marah, Haidar”, “Aku mempunyai pekerjaan yang lain, ibu” tak lama kemudian pamannya Haidar datang kesana dan meminta Javeeda untuk tidak menegur Haidar, “Dia tidak setuju menikah, buatlah dia mengerti !” ujar Javeeda kemudian berlalu dari sana, “Aku tidak ingin membiarkan Jalal dan Salim bersama sama, aku ingin meihat Salim tidak mendapatkan kasih sayang dari ayahnya, aku tidak akan membiarkan mereka bersatu !”, “Bagaimana kamu akan melakukannya ?” pamannya penasaran dengan recana Haidar, “Anarkali ! Aku akan menggunakannya” ujar Haidar,
sementara itu Zil Bahar sedang berada dipasar, beberapa orang di pasar sedang membicarakan pernikahan Qutub, mereka bilang bahwa Yang Mulia Raja menyiapkan sebuah pesta pernikahan yang mewah dan meriah untuk Qutub, Zil Bahar sangat terkejut mendengar Qutub telah melangsungkan pernikahan. Bergegas Zil Bahar menemui anaknya “Nadira, kenapa kamu tidak mengatakan kalau Qutub telah menikah ?”, “Siapa yang mengatakannya pada ibu ? Aku adalah orang yang tidak beruntung yang mencintai seseorang yang tidak mencintai aku, aku telah dikhianati dalam cinta, ibu” kemudian Anarkali memeluk ibunya, dalam hati Anarkali berkata “Bagaimana aku bisa bercerita sama ibu bahwa aku dikhianati oleh Salim bukan Qutub”
Malam itu ditepi kolam Jalal dan Jodha sedang becengkrama dibawah sinar bulan purnama “Kamu kelihatannya bahagia, Ratu Jodha”, “Tentu saja aku bahagia, Yang Mulia karena anak kita sedang mempersiapkan pesta perayaan pernikahan kita”, “Aku juga bahagia, Ratu Jodha” saat itu Jodha sedang bermain air dikolam, tiba tiba Jalal meraih tangan Jodha “Jangan main air, Ratu Jodha nanti kamu kena pilek” Jodhapun menuruti suaminya, “Salim telah memberi kita hadiah yang terbaik bagaimana dengan kamu ? Kamu tidak pernah memberi aku hadiah yang terbaik”, “Seluruh negara India ini untuk kamu, Ratu Jodha … Kamu bisa meminta apapun”, “Kamu mungkin tidak akan bisa memberikannya, Yang Mulia”, “Jangan menganggap aku remeh, Ratu Jodha … Kamu akan mendapatkan apapun yang kamu inginkan”, “Aku akan memintamu sesuatu yang mungkin kamu tidak akan mengatakan iya” goda Jodha, “Minta saja apa itu ?” tantang Jalal, “Aku ingin kamu menyanyi di pesta pernikahan kita untuk aku didepan semua orang” Jalal langsung terkejut “Aku … Menyanyi ? Sebenarnya …” Jodha segera menyela ucapan Jalal, “Sudahlah lupakan saja, aku cuma ingin saja” bujuk Jodha, “Kalau aku tidak menerima permintaan ini, itu berarti aku tidak bisa memenuhi janjiku padamu tapi bagaimana aku bisa bernyanyi didepan orang banyak ?” Jodha tertawa melihat suaminya yang sedang kebingungan kemudian direbahkannya kepalanya dibahu Jalal sementara Jalal berfikir keras bagaimana caranya agar dirinya bisa bernyanyi untuk Jodha.
Siang itu Haidar menemui anak buahnya diluar istana, mereka memberikan informasi tentang Anarkali “Dia adalah anak perempuan Rashid yang dulu diduga sebagai pengkhianat Yang Mulia Raja, Rashid sekarang sedang sakit dan mereka tidak punya tempat untuk tinggal”, “Waaah benar benar keluarga penghancur” ujar Haidar
Anarkali sedang mengunjungi pasar, anak buah Haidar mengikutinya dari belakang, saat itu Anarkali mau menjual perhiasannya untuk pengobatan ayahnya “Aku hanya bisa memberi kamu dua koin untuk perhiasan ini, kamu adalah keluarga pengkhianat mungkin saja ini adalah perhiasan curian, aku cuma bisa memberikan 4 koin untuk ini” kata pedagang, “Baiklah, beli saja” tepat pada saat itu anak buah Haidar mendatangi mereka dan merampok perhiasan tersebut dan berlari sekencang mungkin, Anarkali lansung mengejarnya dan meminta mereka untuk berhenti “Berhenti ! Perampok !” Anarkali meminta mereka agar menyerahkan perhiasannya yang mereka curi “Aku ini rakyat biasa dan kamu menuduh aku ?” ujar orang itu, dilain tempat ada salah seorang laki laki yang menemui pedagang perhiasan tadi, dia meminta pedagang itu untuk melawan Anarkali, tak lama kemudian si pedagang itu bilang ke orang orang yang ada dipasar bahwa gadis itu pencuri “Gadis ini telah mencuri kalung dari toko saya !” orang orang langsung mengelilinginya “Apa yang kamu katakan ? Kamu bohong !”
polisi Mughal langsung datang kesana “Seorang laki laki mencuri perhiasanku !” kata Anarkali, “Gadis ini yang mencuri di tokoku !” kata pedagang kemudian polisi Mughal menyuruh anak buahnya untuk mencari orang yang mencuri perhiasan Anarkali akan tetapi polisi tidak bisa menemukannya “Sekarang kamu juga akan diperiksa, rumah kamu juga” kata polisi, “Aku berasal dari keluarga baik baik !” tantang Anarkali, “Kalau begitu biar kami periksa rumahmu !”, “Baik ! Silahkan !” tantang Anarkali. Polisi Mughal langsung menggeledah tempat Anarkali, mereka mencari kesemua penjuru, tempat Anarkali hancur berantakan oleh polisi Mughal yang mencoba mencari perhiasan curian itu, tak lama kemudian salah satu polisi menemukan adanya perhiasan curian disalah satu barang barang yang dibawa oleh keluarga Anarkali, mereka semua terkejut melihatnya… Sinopsis Jodha Akbar episode 430 by Sally Diandra