Sinopsis Jodha AKbar episode 440 by Sally Diandra. Di pesta pertunangan, Jalal memasuki ruangan pesta tersebut bersama Salim, semua yang hadir disana memberikan salam padanya, kemudian Jalal menyuruh untuk memulai ritual pertunangan anaknya, Salim dan Maan Bai saling duduk berhadap hadapan satu sama lain, para pendeta dan ulama memulai ritual pertunangan mereka, kemudian Jodha meminta Salim untuk mengenakan cincin di jari manis Maan Bai, lama Salim terdiam sambil teringat Anarkali, semua orang yang hadir disana sedikit tegang ketika Salim hanya diam saja, hingga Jodha harus mengingatkan Salim agar segera mengambil cincin itu, akhirnya Salim mengambil cincin tersebut dan mengenakan cincin itu ke jari manis Maan Bai yang sudah sedari tadi menyodorkan tangannya, kemudian Maan Bai mengenakan cincin ke jari manis Salim, mereka semua yang hadir disana sangat senang melihatnya. “Ayah sangat bahagia karena kamu, Sekhu Baba” Jalal memberikan ucapan selamatnya pada Salim sambil memeluknya, Maan Bai memohon restu pada Jalal dengan menyentuh kaki Jalal, Jalal langsung memberkatinya. ”Yang Mulia, kemarin anda telah memutuskan untuk memberikan sebuah hadiah kepada salah seorang penari hari ini”, “Yaa aku tahu, aku ingat itu”, “Dia sudah siap untuk menunjukkan tariannya” ujar Maan Sigh, sementara Salim kurang suka mendengar hal ini “Sekarang aku akan bisa melihat lagi wajahnya” Salim berkata dalam hati.
Anarkali sudah bersiap hendak menari di pesta perayaan pertunangan Salim dan Maan Bai, Salim sangat marah melihatnya “Salim terjebak diantara seseorang yang menari didepannya saat ini dengan seseorang yang tidak dia cintai, rasa sakit yang dideritanya ini pasti akan melampaui batas dan Jodha akan menanggung akibatnya” bathin Rukayah dalam hati. Anarkali memulai tariannya, Anarkali memandang kearah Salim dengan tatapan sedih selama dia menari, Anarkali segera menyeka airmatanya. Setelah tariannya selesai, Jalal memberikan pujian pada Anarkali “Tarianmu itu membuat pesta perayaan ini lebih indah, aku hargai kerja kerasmu” dari kejauhan Haidar berkata dalam hati “Gadis itu akan membawa badai dalam kehidupan Jalal dan Salim” tak lama kemudian Jalal menyuruh Maan Sigh untuk memberikan hadiah yang lebih banyak untuk Anarkali, mengetahui hal ini Salim segera pergi dari ruang pesta, dirinya tidak tahan melihat hal tersebut. “Maafkan saya Yang Mulia, saya tidak membutuhkan hadiah kemewahan, saya menginginkan sebuah pernyataan resmi dari anda, ayah saya adalah orang yang tidak bersalah akan tetapi dia disebut sebagai seorang pengkhianat, anda telah mengumumkan bahwa dia tidak bersalah” Jalal dan semua orang yang hadir disana sedikit tertegun “Siapa nama ayahmu ?”, “Rashid Khan, dulu dia bekerja di istana ini”, “Bukannya dia telah aku ampuni”, “Itu betul Yang Mulia akan tetapi rakyatmu tidak mengampuninya” Jalal dan seluruh keluarga kerajaan terkejut mendengarnya “Lalu dimana ayahmu sekarang ?”, “Dia telah meninggalkan dunia dengan sebutan sebagai seorang pengkhianat, dia telah tiada”, “Apa yang menyebabkannya meninggal ?” Anarkali kemudian menceritakan kronologi kejadiannya “Ketika rakyat anda tidak mengampuninya, kami pergi meninggalkan Agra akan tetapi setelah beberapa tahun kemudian kami kembali kesini, rakyat anda masih menyebutnya sebagai seorang pengkhianat, mereka semua memukuli dia dan dia meninggal didalam gerobak” Anarkali sangat sedih mengingat kematian ayahnya, airmatanya pun tidak terbendung, sementara Jalal tidak menyangka akan hal ini “Maan Sigh, kirim pernyataan resmi dimana pemakaman Rashid akan dilakukan secara pemakaman kerajaan, dia akan disebut sebagai keluarga kerajaan Mughal yang setia dan jika ada seseorang yang menyebut keluarganya sebagai pengkhianat maka mereka akan dihukum” Jalal memberikan instruksi pada Maan Sigh “Anda memang seorang Raja yang agung dan bijaksana, saya hanya menginginkan hal ini, saya tidak membutuhkan yang lain” Anarkali sangat berterima kasih atas pernyataan Jalal, “Namun kali ini bukan sebuah hadiah yang kami berikan buat kamu, kamu akan kami beri sebuah rumah, kamu akan menjadi pelayan kerajaan dan mendapatkan makanan juga beberapa koin uang” Anarkali sangat senang mendengarnya “Apa yang anda berikan pada saya itu lebih dari cukup, Yang Mulia … Terima kasih banyak” ujar Anarkali kemudian dia meninggalkan tempat pesta itu.
Malam itu ketika Anarkali akan meninggalkan istana, tiba tiba saja dari arah atas balkon istana Salim menghujani Anarkali dengan beberapa nampan koin uang kearahnya “Apa yang terjadi ? Aku telah memberikan kamu hadiah, hadiah ini untuk tarianmu yang sudah kamu lakukan di pesta perayaanku, ambillah ! Untuk koin koin uang ini kan kamu datang kesini ! Kamu sangat beruntung mendapatkan banyak uang, sekarang kamu bisa mempunyai sebuah rumah karena tarianmu itu !” Anarkali hanya diam membisu sambil menatapnya marah, ketika Anarkali hendak berlalu meninggalkannya, Salim segera menyambar lengannya dan menggenggamnya erat “Ayahmu yang seorang pengkhianat itu seharusnya mengajarkan padamu sopan santun”, “Jangan panggil ayahku pengkhianat !” Anarkali sangat marah “Apakah kamu lupa dengan siapa kamu bicara ?”, “Aku tidak lupa siapa kamu, kamulah salah satu alasan dari semua penderitaanku ini akan tetapi apakah kamu lupa bahwa kamu akan menjadi seorang Raja, kamu seharusnya baik pada semua orang, peraturan yang seperti apa yang akan kamu buat nanti ? Hal itu pasti akan seperti dineraka, semua orang yang tidak bersalah akan disebut sebagai seorang pengkhianat, tidak akan ada tabib yang bisa menyembuhkan orang orang seperti itu, tidak ada rasa hormat terhadap para perempuan, dimana seorang Raja akan menghargai seorang perempuan sebagai seorang penari, dalam pemerintahanmu semua gadis akan dibuat terduduk sepanjang malam di kamar tarinya sampai dia tidak akan dihargai lagi” kata kata Anarkali sungguh sangat pedas “Jaga mulutmu !” tiba tiba Salim mencekik Anarkali dengan satu tangannya dari arah belakang, sementara tangan satunya memegang erat tangan Anarkali, Anarkali tidak bisa bergerak “Aku dianggap sebagai seorang pencuri, ayahku adalah seorang pengkhianat, tidak ada yang datang padanya untuk mengobatinya, ketika aku hendak membantunya kemudian aku diculik dan dimasukkan kedalam kamar penari, itu semua karena kamu ! kamu yang menginginkan aku menjadi seorang penari, lalu apa salahku ? Dulu ketika kita masih anak anak, aku meminta keadilan, aku mengatakan yang sebenarnya, apakah itu sebuah kesalahan mencintaimu sebagai seorang prajurit biasa, kesalahanku adalah aku telah salah memilih orang yang aku cintai, sekarang yang ada hanyalah kebencian semata”, “Itu adalah kebiasaanmu melakukan sesuatu terlebih dulu kemudian menyalahkan orang lain !” Salim marah pada Anarkali, “Kamu telah memerintahkan prajuritmu untuk membuat duduk ditempat penari itu !” Salim langsung mengendurkan lengannya dileher Anarkali, Anarkali segera membebaskan dirinya dan menatap Salim tajam namun Salim masih memegang tangan Anarkali tepat pada saat itu dari kejauhan dari balik jendela kamarnya Jodha melihat kearah mereka berdua ketika tangan Salim dan Anarkali masih terpaut “Apa yang Anarkali lakukan dengan Salim ?” bathin Jodha dalam hati tak lama kemudian Anarkali menghempaskan tangan Salim dan pergi meninggalkannya, sepeninggal Anarkali, Salim berfikir keras “Siapa yang telah melakukan semua ini padanya ? Siapa yang telah menggunakan namaku ?”
Dikamar Jodha, ketika para pelayannya melepaskan semua perhiasannya, Jodha masih termenung didepan meja riasnya, Jodha teringat ketika Salim menolak pernikahannya, namun tak lama kemudian Salim setuju dengan pertunangannya dengan Maan Bai dan sekarang ketika Salim memegang tangan Anarkali, Jodha benar benar bingung memikirkan Salim. Tak lama kemudian Jalal menemui Jodha dikamarnya, semua pelayan pergi meninggalkan mereka berdua, ketika Jodha hendak berdiri Jalal malah menyuruhnya duduk “Yang Mulia …”, “Sudah tidak apa apa duduk saja, mari sini aku bantu” kemudian Jalal membantu Jodha melepaskan anting anting ditelinga Jodha “Aku sangat bahagia sekali hari ini, Ratu Jodha, kamu akan menjadi mertua sekarang dan mulai saat ini kamu akan mengatur satu orang lagi selain aku” Jalal tersenyum senang sementara Jodha masih sedikit tegang “Aku tahu kamu pasti sangat kaget dengan apa yang terjadi pada Anarkali” Jodha langsung terkejut dan berdiri berbalik memandang kearah suaminya “Aku juga punya perasaan yang sama, aku juga terluka oleh kata katanya, apa yang terjadi pada ayahnya itu sangat menyedihkan, sekarang aku akan memberikannya keadilan, sekarang permasalahan mereka akan segera terselesaikan” ujar Jalal kemudian berlalu meninggalkan Jodha, sementara Jodha masih bingung dengan apa yang dilihatnya barusan antara Salim dan Anarkali “Aku harus mencari tahu ada hubungan apa gerangan antara Anarkali dan Salim” ujarnya dalam hati. … Sinopsis Jodha AKbar episode 4401by Sally Diandra.