First Kiss bag 1 by Tata Bunda Qirania. “ Sial” ungkapan itu keluar bersamaan dengan tendangan kaki Jodha pada ban mobil yang kempes itu. Bukan hanya kali ini Jodha bekerja lembur sampai larut malam. Biasanya ada supir yang selalu mengantarkan dia kemanapun dia pergi. Tapi entah kenapa hari ini dia ingin pulang sendiri. Mobil Ferrari F50 Red Super Car itu berhenti di pinggiran jalan yang sepi. Jodha mengambil ponsel di dalam tas untuk menelpon Asisten nya. “ Halo, Mr. Sharma tolong kau..kling..kling” telepon itu terputus “ Aaaaah, ponsel ku Low Bat” Jodha semakin frustasi dengan keadaan yang dia alami. Jam sudah menunjukkan pukul 1 pagi tapi Jodha belum juga mendapatkan bantuan. Dia berjalan melewati gang – gang sempit berharap menemukan seseorang di sana. Jalanan yang sepi, ruko – ruko yang tertutup rapat, hanya itu yang jodha lewati. Dia sudah lemas berjalan dengan sepatu High heels sungguh membuat kakinya tak bisa melangkah lagi. Jodha duduk di tepi jalan sambil memijat – mijat kakinya, dilihatnya ada seseorang yang baru saja keluar dari rumah dan berjalan ke arahnya. Jodha melipatkan tangannya bersyukur karena bertemu dengan seseorang. Jodha berdiri dengan setengah berlari menghampiri orang itu. “ Maaf Tuan. Apa anda bisa membantu ku” ucap Jodha setelah sampai di depan orang itu. “ kenapa kau meninggalkan ku?” ucap orang itu yang ternyata adalah seorang pemuda. Oh tidak Jodha baru menyadari kalau orang ini mabuk. “ ma.maaf tuan anda salah orang” jodha gugup dia berbalik dan ingin melangkah pergi tapi sebuah tangan menariknya, dan menghempaskannya ketembok.
“ APA YANG KAU LAKUKAN” Bentak Jodha . Dia berusaha lepas dari kungkungan pemuda itu. Tapi cengkraman tangan di bahu Jodha sungguh erat. “ Aku sudah bekerja keras untuk menuruti semua kemauan mu, tapi apa? Apa yang kamu lakukan ? Kamu lebih memilih meninggalkan ku di saat semua sudah dipersiapkan” pemuda itu dengan nada bergetar menumpahkan isi hatinya tanpa dia sadari. Jodha hanya diam mendengarkan pemuda itu, karena semakin meronta pemuda itu semakin mencengkeram dan semakin marah. “ Maaf” Jodha dengan asal mengucapkan kata itu walaupun tak tau apa yang terjadi dengan pemuda di depannya. “ Tidak, Tidak Ruqaiya kau tidak perlu minta maaf, kita bisa atur pernikahan itu lagi. Kau pergi karena pestanya kurang mewah kan. Okey aku akan siapkan yang lebih mewah lagi. Tapi tolong jangan tinggalkan aku lagi. Aku mencintaimu, sangat mencintaimu” kali ini pemuda itu memeluk Jodha.. Sontak Jodha kaget. kemudian pelukan itu mengendor, sedetik Jodha bisa bernafas lega tapi tiba – tiba mata nya terbelalak, dadanya sesak ketika sesuatu yang hangat plus aroma alkohol itu menguasai bibirnya. Pemuda itu mencium Jodha dengan mendalam Jodha langsung mendorongnya dan menghadiahi pukulan di wajah pemuda itu. Sontak pemuda itu langsung terjatuh dan pingsan. “ Brengsek, berani – beraninya kau kurang ajar dengan ku” ucap Jodha geram sambil mengusap-usap mulutnya. Dia memperhatikan pemuda itu dia mendekati dan menggeledanya. Jodha mencari sesuatu di kantong dan juga dompetnya. Dia tersenyum ketika menemukan benda yang dia cari. Iring – iringan mobil datang ketempat kejadian yang mana itu adalah bodyguard Jodha. “ Apa Nona terluka?, saya menemukan mobil nona dengan bantuan GPS di mobil itu tapi nona tidak ada, kami sangat khawatir maaf kami terlambat” sesal Bodygurad wanita itu. “ Tidak apa – apa miss Phooja , ayo kita pergi” ajak Jodha sambil berlalu dari tempat itu. Ketika akan memasuki mobil dia kembali melihat pemuda itu dan benda di tangan nya yang tertulis “ Jalaludin Muhammad Akbar CEO Akbar International Company” Jodha tersenyum penuh arti sambil menggenggam erat kartu nama itu.
Rumah mewah dan elegan dengan halaman yang luas. Pagi itu menjadi rumah yang sangat sibuk. Hari itu menjadi hari yang berat untuk semua pekerja di sana . Hal itu karena satu “ Jalaludin”. “ Apa kerja kalian selama ini, aku menyuruh kalian menjaganya tapi kalian malah mengantarnya ke club untuk mabuk – mabukan” Mr. Khan ajudan setia Jalal sangat marah ketika menemukan majikannya tergeletak di pinggir jalan. “ sudalah Mr. Khan jangan salahkan mereka, semua salahku” ujar pemuda yang baru turun dari kamarnya itu. “ Tuan muda, anda sudah bangun. Tolong lain kali jangan pernah keluar sendirian, saya khawatir musuh – musuh akan memanfaatkan nya” pinta Mr. Khan itu “ iya aku tahu, sudahlah sekarang aku harus berangkat ke kantor, siapkan mobil ku dan atur jadwalku yang tertunda kemarin” perintah jalal sambil berlalu dari ruangan itu menuju kamar ganti. 30 menit berlalu. Kini Jalal sudah berada didalam mobilnya. Dengan pakaian jas biru yang senada dengan dasinya itu menambah kharismanya. Tak khayal ketika turun dan melangkahkan kaki di perusahaannya. Seluruh karyawati memuja nya. Banyak diantara mereka yang menebar pesona ke bos nya itu. “ Tuan muda, para investor sudah menunggu anda” sapa Mr. Khan yang sudah terlebih dahulu datang ke kantor. Dengan anggukan singkat Jalal memasuki ruangan Rapat itu. Setelah Jalal memasuki ruangan, rapat pun dimulai. Banyak para investor yang setuju akan rancangan proyek yang Jalal presentasikan. Bahkan mereka juga yakin jika proyek pembuatan tempat wisata itu akan sukses. Para Investor akhirnya sepakat akan menandatangi kontrak dengan AIC (Akbar International Company ). Mereka berencana penandatangan kontrak akan di adakan di Dubai bulan depan. Jalal puas akan hasil yang dia capai, semua sesuai dengan targetnya.
Gedung tinggi dan megah itu menggambarkan bahwa itu adalah perusahaan sukses. Siapa yang tidak kenal dengan JS TV. Seluruh masyarakat India sudah begitu akrab dengan nama itu. Kalau anda tanya kenapa? Mereka akan menjawab kalau program acara JS TV sangat kreatif, berani mengungkap kebenaran dan suka menampilkan acara yang mendidik. Jodha memasuki gedung tinggi itu, membuat karyawan menundukkan kepala memberi hormat saat berpapasan dengan nya. Bos perempuan nya ini dikenal sangat tegas tapi juga baik kepada karyawannya. Jadi mereka sangat menghormatinya. “ Apa Dia ada di dalam ?” tanya Jodha pada sekretaris yang ada di depan pintu ruangan direktur itu. “ Ada, Silahkan masuk” Jawab sekretaris itu dengan ramah yang dibalas dengan senyuman oleh Jodha. Jodha segera mengetuk pintu ruang kantor ayahnya “ Masuk” terdengar suara lelaki di balik pintu itu. “ Ayah, ayah tahu kan aku harus kuliah jangan buat aku bekerja terus. Aku sudah bekerja selama ini sampai malam demi audit keuangan perusahaan. Sekarang aku mau ngejar kuliah ku yang tertunda kemarin” Ujar Jodha Sebal dengan perilaku Ayahnya yang selalu melarangnya kuliah Psikologi. “ Kamu tidak perlu kuliah dengan hidupmu yang seperti ini kamu sudah hidup layak. Pokoknya kamu harus mengurus perusahaan ini. Pengawal kawal dia ke ruangannya” perintah Mr. Bharmal ayah Jodha. “ Okey. Fine aku akan berhenti kuliah dan sepenuhnya mengurus perusahaan ini tapi dengan satu syarat. Apapun keputusan yang aku ambil ayah dan semua pekerja tidak berhak untuk menentang ku” Tantang Jodha berharap kalau ayahnya menolak.“Baiklah ayah setuju, ayah tahu kamu dengan baik. Kamu tidak akan mengecewakan Ayah”
Jodha menelan kekecewaan senjata yang di pakai mengenai dirinya sendiri. Dia akhirnya melangkah menuju ruangannya. Tepat di lantai 32 di situlah ruangannya hanya ada satu ruangan disana yaitu untuk sang KOMISARIS. Yah Jodha adalah CEO dari JSTC dia mempunyai saham 70% di perusahaannya karena 30% dari saham ibunya telah menjadi hak milik Jodha. Tidak masuk akal memang karena sang anak lebih besar memegang saham. Tapi itu semua karena wasiat dari sang Ibu. Jodha menyandarkan bahunya di kursi tinggi, dia merasa sangat bosan kehidupan bebasnya 3 tahun yang lalu sudah menjadi kenangan untuknya. Jodha menangis terisak, tak pernah terbayangkan olehnya hari ulang tahun menjadi hari pemakaman untuk Ibu tercintanya. Yah ibu Jodha meninggal ketika akan membeli hadiah untuk Jodha di ulang tahun yang ke 17 nya. “ Jodha, mulai saat ini ayah akan menjagamu ayo nak kita kembali ke India” tawar Mr Bharmal “ Tidak Ayah, aku akan kembali ke Ayah nanti ketika aku siap. Aku ingin menenangkan diriku dulu aku ingin pergi berkeliling dunia.” ujar Jodha “ Baiklah ayah memberimu kesempatan sampai umur 20 Tahun setelah itu kamu harus kembali” Mr. Bharmal pergi meninggalkan kota Paris setelah gagal membawa Jodha kembali kepadanya.
Jodha kembali teringat kejadian itu setelah memandangi foto keluarga di meja kerjanya. “ Miss You ibu” Jodha mencium foto ibunya dia meletakkan lagi foto itu dan mengambil remot tv. Setiap Chanel TV dia pindah. Dan akhirnya ada sesuatu yang menarik perhatiannya. “ Baiklah pemirsa masih bersama kami di NGOBIS ngobrol Bisnis, kali ini ada pemuda kaya dan tampan. Dia akan meluncurkan proyek fantastisnya tahun ini. Dia juga sudah bekerja sama dengan para Investor sukses di negeri ini. Mari kita sambut Jalaludin Muhammad Akbar…” Jodha memperhatikan dengan serius acaranya itu. Matanya bisa menyiratkan betapa dia benci dengan pemuda itu. Selintas senyum licik di wajahnya kembali lagi. Dia menekan tombol telepon “ Hallo tolong kamu siapkan tim untuk melakukan tugas , tim yang terbaik yang aku minta” Jodha berbicara dengan salah satu manager nya. “ Jalaludin selamat menikmati hidup baru mu dengan gelisah” batin Jodha penuh dengan siasat… First Kiss bag 2 by Tata Bunda Qirania