Sinopsis Ashoka Samrat episode 93 (10 JUNI 2015). Ashoka dan si pencuri bertabrakan di koridor, mereka berdua saling memandang satu sama lain, dari ujung koridor Dharma memperhatikan mereka, tak lama kemudian tiba tiba Khurasan muncul di koridor tersebut, si pencuri langsung lari ketakutan, Ashoka juga panik dan segera bersembunyi dibalik pilar, begitu pula Dharma yang ada di ujung koridor, begitu melihat Khurasan, Dharma langsung bersembunyi di balik pilar, sementara Khurasan tidak menyadari kalau Ashoka dan Dharma ada di koridor yang sama dengannya “Tutup pintu gerbang istana ! Karena beberapa pencuri telah memasuki istana !” perintah Khurasan pada para prajuritnya. Saat itu Vasu dan Subaho yang mendengar teriakan Khurasan juga nampak panik “Gawat ! Ashoka bisa dalam bahaya, kita harus segera memberitahu Radhagupta !” ujar Vasu, sedangkan Ashoka yang masih dibalik pilar sedang memikirkan sesuatu “Apa yang harus aku lakukan ? Apakah aku harus masuk ke ruang bawah tanah itu atau tidak ?” bathinnya dalam hati
Dikamar Agni, Agni sudah siuman dan ditemani oleh Raja Raj dan Helena “Raja Raj, semua perhiasanku telah dicuri !” ujar Agni kesal “Hal ini dilakukan pasti untuk mengalihkan perhatian kita dari pesta pernikahan” ujar Helena yang duduk di sebelah Agni “Bagaimana jika Samrat tahu tentang hal ini, bahwa kita yang telah menculik Chanakya ?” ujar Raja Raj, tanpa mereka sadari ternyata Justin sudah berdiri di depan kamar Agni dan mendengarkan semua pembicaraan mereka.
Di koridor, Khurasan berkata pada dirinya sendiri “Aku telah membawa peuncuri ini ke dalam istana, sekarang semua ratu akan mencurigai pelayan pelayan mereka, Dharma pasti akan lari dari istana dan aku akan menangkapnya !” ujar Khurasan kemudian berlalu meninggalkan tempat itu. Dharma yang masih bersembunyi di belakang pilar mencoba mengintip kearah Khurasan “Untung saja dia tidak melihat Ashoka” bathin Dharma dalam hati
Orang orang didalam kamar Agni sangat terkejut begitu melihat Justin berdiri di depan kamar Agni seraya berkata “Ibu, kenapa ibu tidak memberitahu aku tentang penculikkan Chanakya ?” ujar Justin, tepat pada saat itu Charumitra, Noor dan Subhrasi menghampiri mereka “Ada apa ini ? Apa yang terjadi ?”, “Semua perhiasanku dan baju bajuku di curi, Maharani” ujar Agni “Apakah kamu baik baik saja ?” Charumitra bertanya ke Agni “Ya, aku tidak apa apa tapi aku marah karena aku tidak bisa menangkap pencuri itu !” ujar Agni kesal “Tidak usah khawatir, pencuri itu tidak akan bisa keluar dari istana ini !” Noor ikut menimpali pembicaraan mereka.
Ketika Khurasan sedang berjalan di sepanjang koridor, Khurasan bertemu dengan Bindusara “Panglima Khurasan, tangkap pencuri itu dan bawa ke hadapanku segera !” perintah Bindusara lalu pergi meninggalkan Khurasan, Khurasan segera memerintahkan prajuritnya “Ingat ! Kalau ada pelayan yang mencoba melarikan diri dari istana maka bawa dia padaku segera !” perintah Khurasan
Saat Vasu dan Subaho sedang berlari lari dikejar kejar oleh prajurit, prajurit itu akhirnya berhasil menangkap mereka tepat pada saat itu Aakramak ( gurunya Ashoka ) menghampiri mereka lalu berkata “Mereka ini bersamaku !” ujar Aakramak “Tapi mengapa mereka mencoba melarikan diri ?” ujar prajurit penuh selidik “Aku telah mengirimkan mereka masuk ke dalam istana” akhirnya para prajurit itu percaya pada Aakramak dan pergi meninggalkan mereka, sepeninggal para pajurit, Aakramak berkata pada Vasu dan Subaho “Kalian tahu, Radhagupta telah mengirimkan aku masuk ke dalam istana, dimana Ashoka ?” tanya Aakramak “Kami sendiri tidak tahu” ujar mereka berdua
Kembali ke kamar Agni, Noor mulai buka suara “Seseorang yang tinggal di istana pasti salah satunya adalah pencuri itu karena dia tahu dimana perhiasan itu berada” semua orang memandang heran ke arah Noor “Kamu kan juga tahu tempatnya perhiasan itu Maharani Noor” ujar Agni kesal, Noor tampak marah begitu Agni mencurigainya dan berkata “Apa kamu bilang ? Jangan lupa ya kamu itu nggak ada apa apanya didepanku ! Jika itu dikatakan oleh orang lain maka aku akan langsung memotong lidahnya” ujar Noor marah kemudian meninggalkan mereka semua yang berada di kamar Agni, Charumitra dan Subhrasi juga ikut pergi dari tempat itu. Sepeninggal para ratu, Justin yang penasaran dengan tindakan ibunya, kembali bertanya “Mengapa kamu menculik Chanakya, ibu ? Dan tidak menceritakan hal ini padaku ? Oh iya aku lupa … kamu kan tidak mempercayai aku” ujar Justin kesal kemudian berkata pada Agni “Agni, kamu ingin hakmu sebagai istriku kan ? Tapi kamu tidak menunjukkan tanggung jawab sedikitpun sebagai seorang istri !” ujar Justin marah dan pergi meninggalkan mereka juga, semua yang hadir disana tercengang.
Seorang prajurit menangkap Dharma di koridor, ketika prajurit itu hendak menangkap Dharma, prajurit tersebut langsung roboh dan tewas seketika itu juga, rupanya dari arah belakang prajurit ada Kasturi yang menyerang si prajurit dengan panahnya “Kasturi, orang orang Khurasan sedang mencari aku” ujar Dharma ketakutan “Kamu memang sedang dalam bahaya Dharma, kamu harus pergi dari sini” ujar Kasturi, Dharma pun segera meninggalkan tempat tersebut.
Sementara itu Ashoka sedang mencoba untuk masuk ke dalam ruang bawah tanah, saat itu Ashoka sedang mengetuk lantai koridor, tiba tiba ada prajurit yang menangkapnya, tepat pada saat itu Bindusara datang dan menghampiri mereka “Ashoka, apa yang sedang kamu kerjakan disini ?” ujar Bindusara, kemudian Ashoka dibawa Bindusara ke kamarnya “Samrat, apakah kamu sedang tegang saat ini ?” ujar Ashoka “Ya, aku sedang panik, tegang dan setress !” ujar Bindusara kesal “Jangan ceritakan kebohongan padaku jika kamu tidak ingin membagikan ceritamu, Samrat” ujar Ashoka “Ashoka, bagaimana jika kamu tahu bahwa ibumu ternyata masih hidup ? Bagaimana perasaanmu ?” ujar Bindusara sedih “Aku mempunyai perasaaan kalau kekasihku masih hidup, dia begitu dekat denganku tapi tidak ada seorangpun yang mempercayai aku” Bindusara mencoba mencurahkan perasaannya ke Ashoka “Jika kamu punya keyakinan kalau dia masih hidup maka kamu seharusnya mempercayai kata hatimu, Samrat” ujar Ashoka kemudian berlalu meninggalkan Bindusara “Aku selalu merasa lebih baik kalau sudah berbicara dengannya” bathin Bindusara
Ashoka sedang berjalan di halaman istana, Aakramak akhirnya bisa menemukannya seraya berkata “Radhagupta memanggil kamu, Ashoka” mereka berdua langsung meninggalkan tempat tersebut.
Dharma mencoba untuk meninggalkan istana tapi di luar dia mendengar pembicaraan para prajurit “Panglima Khurasan sedang mencari seorang perempuan” ujar salah satu prajurit “Akan lebih baik jika aku tetap berada di istana ini dan lagi aku juga akan bisa bertemu dengan Ashoka” bathin Dharma dalam hati
Sementara itu Ashoka sedang menunjukkan sebuah map pada Aakramak dan Radhagupta sambil berkata “Kita harus menggali lantai dan masuk kedalam ruang bawah tanah itu” ujar Ashoka “Kita tidak bisa menggalinya karena tempat itu di sebelah kamar Samrat, izinnya sangat diperlukan” ujar Radhagupta gusar “Kita bisa mendapat ijinnya, aku punya sebuah ide” ujar Ashoka dengan kedua bola matanya yang berbinar terang
Diruangan Bindusara, Bindusara menegur Perdana Menterinya dan Khurasan “Kenapa kalian tidak bisa menangkap pencuri itu ! Cari dia segera !” mereka berdua pun pergi meninggalkan Bindusara “Mangapa aku merasa ada sesuatu yang tidak beres terjadi disini, ini semua seperti sebuah teka teki yang membingungkan” ujar Bindusara gusar
Noor menemui ayahnya dikamar “Ayah, aku tidak percaya padamu, pertama kamu telah gagal membunuh Dharma, sekarang dia akan bertemu dengan Samrat dan impian kita akan hancur setelah dia bertemu dengan Samrat Bindusara !” ujar Noor “Jangan khawatir, Noor … aku tidak akan membiarkannya !” ujar Khurasan
Radhagupta berjalan di sepanjang koridor dan bertanya pada prajurit “Aku ingin bertemu dengan Samrat Bindusara” prajurit itupun pergi memanggil Bindusara, sepeninggal prajurit, Radhagupta segera merusak patung yang terdapat pada koridor itu, bergegas Radhagupta memanggil prajurit dan menegurnya “Prajurit, patung ini rusak, apa kamu tidak melihatnya ?” tepat pada saat itu Bindusara menghampiri Radhagupta “Ada apa ini ?”, “Samrat, patung ini rusak, lihat !” Bindusara memperhatikan patung tersebut lalu menyuruh prajurit memanggil tukang agar segera memperbaikinya. Radhagupta pura pura bertanya pada Bindusara “Apakah ada kabar tentang pencuri semalam, Samrat ?”, “Kami sedang mencarinya” ujar Bindusara kemudian berlalu meninggalkan Radhagupta.
Sementara itu Khurasan masih terus mencari Dharma di setiap penjuru istana dan di kamar Subhrasi, salah satu pelayan melapor ke Subhrasi “Maharani, Shevika (Dharma) tidak terlihat di dalam istana, kami curiga kalau dia yang melakukan pencurian itu” ujar pelayan “Tidak mungkin ! Dia itu tidak seperti itu, tidak ada seorangpun yang tahu kemana Shevika menghilang, aku akan menyelidikinya, pergi dan cari Kasturi” ujar Subhrasi
Ashoka dan Aakramak menyamar sebagai tukang yang akan memperbaiki patung, Aakramak dan Ashoka sedang pura pura memperbaiki patung, sementara penjaga berjaga di kanan kiri mereka, tiba tiba Aakramak pura pura batuk yang amat sangat “Prajurit ! Tolong ambilkan air, temanku terkena batuk !” ujar Ashoka, prajurit itupun pergi meninggalkan mereka, salah satu prajurit masih tersisa, Ashoka meminta untuk menyusul temannya itu tapi prajurit tidak mau, tepat pada saat itu Radhagupta datang menemui mereka dan menyuruh prajurit itu untuk pergi. Setelah keadaan sepi, Aakramak mulai menggali lantai yang ditengarai sebagai ruang bawah tanah, sementara Ashoka masih pura pura memperbaiki patung, sedangkan Radhagupta memperhatikan mereka dengan perasaan was was, tak lama kemudian tiba tiba Helena terlihat berjalan di ujung koridor bersama para pelayannya, mereka bertiga sangat panik dan terkejut… Sinopsis Ashoka Samrat episode 94
.