Sinopsis Ashoka Samrat episode 111 by Sally Diandra. Di kamar pribadi Chanakya, Chanakya sedang bersama Ashoka “Chanakya aku tidak bisa berbohong” ujar Ashoka bingung “Dalam peperangan, kita harus memutuskan jika kita harus menggunakan kekerasan atau kebohongan, itu semua tergantung pada musuh, musuh Magadha itu pintar, untuk menjebak mereka, kita harus berbohong, mereka akan melakukan kesalahan dengan hal ini dan kita akan menangkap mereka, meskipun jika kita mempunyai kekuatan untuk menyerang musuh, kita harus menunjukkannya pada musuh kalau kita tidak mampu dan jika kita tidak mampu menyerang musuh maka kita seharusnya menunjukkan pada mereka bahwa kita mempunyai kemampuan itu, jika kita menghindari musuh maka kita seharusnya menunjukkan pada mereka bahwa kita ini dekat dengan mereka, ini semua untuk melindungi tanah kelahiran kita, kamu harus melakukan hal ini untuk menangkap Vrahmir” Ashoka meminta restu Chanakya dengan menyentuh kakinya dan pergi dari sana “Masa depan Magadha ada di tangan Ashoka” ujar Chanakya sambil menatap kepergian Ashoka
Kasturi sedang ngobrol dengan Dharma di dapur sambil memilah milah cabai merah “Aku tidak tahu mengapa Chanakya menerima tuduhan ini ? Apa perlunya dia menerima semua itu ?” Kasturi merasa heran sambil terus waspada siapa tahu ada yang mendengar pembicaraan mereka berdua “Dia tahu apa yang dia lakukan, jika dia menerima tuduhan ini pasti ada suatu alasan dibalik semua ini, aku hanya khawatir bagaimana jika dia tidak mendapatkan bukti untuk membuktikan dirinya sendiri tidak bersalah, apa yang akan terjadi nanti ?” ujar Dharma cemas
Di kamar Ahenkara, Ahenkara sedang bersedih sambil memandangi makanan yang berada didepannya , tepat pada saat itu Ashoka menemuinya seraya berkata “Dia seharusnya melakukan hal ini, aku tahu kamu tidak akan menyukainya tapi aku belum pernah melihat seorang ayah seperti ayahmu, dia akan segera mendapatkan hukuman dan kamu juga akan mendapatkan hukuman juga” Ahenkara terkejut “Dia mengatakan yang sebenarnya” Ashoka menggelengkan kepalanya “Itu bukan kebenaran, dia telah menuduh Chanakya ! Aku tahu kalau Chanakya itu tidak bersalah, dia itu di culik pada saat penyerangan itu terjadi, aku melihatnya, dia sedang sekarat saat itu, aku tahu tidak ada seorangpun yang akan mempercayai aku sebelumnya tapi sekarang semua orang akan mempercayai aku, kami tahu seseorang yang bisa menceritakan tentang konspirasi ini dan dia adalah Vrahmir, dia akan ditangkap dengan begitu kebenaran kata kata ayahmu akan terbukti dan kamu juga akan di hukum, seseorang yang bersalah dalam hal ini adalah hanya ayahmu saja yang masih saja mendengarkan kata kata musuh dan menghancurkan kehidupanmu” Ahenkara menangis sedih mendengarkan ucapan Ashoka
Ahenkara menemui ayahnya di penjara, Raja Jiraj yang saat itu sedang tertidur dengan tangan dan kaki yang diborgol begitu melihat anak perempuannya itu merasa senang, dia mencoba untuk mendekat kearah Ahenkara namun terjatuh, Ahenkara terkejut melihat kondisi ayahnya “Jika aku diminta untuk mengatakan keinginan terakhirku maka aku akan mengatakan kalau aku ingin melihat anak perempuannku, ayah sekarat untuk melihatmu” Ahenkara sedih dan menangis “Ketika ajal mulai mendekat maka seseorang pasti akan mengatakan kebenaran yang ada tapi mengapa kamu tetap berbohong, ayah ?” Raja Jiraj bingung dan terheran heran melihat Ahenkara “Berbohong soal apa, nak ?”, “Kamu telah mengatakan banyak kebohongan ayah, sampai sampai kamu tidak tahu kebohongan mana yang aku maksudkan” Ahenkara kesal dengan perilaku ayahnya “Aku melakukan ini semua demi kebaikanmu, anakku”, “Jika ayah peduli dengan aku maka seharusnya ayah tidak melakukan hal ini, ayah telah merasa puas dengan keegoisan ayah dengan mengatakan kebohongan, dengan menuduh Chanakya, berarti ayah telah menyetujui kematianku ! Secepat mungkin Chanakya pasti akan membuktikan bahwa dirinya benar dan aku akan di beri hukuman mati juga, ayah” Raja Jiraj terpana “Anak buah Chanakya telah mendapatkan Vrahmir, Vrahmir akan menceritakan semuanya pada Samrat Bindusara, Samrat telah berjanji padamu bahwa jika kamu mengatakan kebenaran maka dia akan membebaskan aku tapi sekarang kamu akan di buktikan sebagai seorang pembohong dan penghianat maka aku akan mendapatkan hukuman mati juga, ayah” ujar Ahenkara sedih sambil berbalik membelakangi ayahnya yang masih berada di balik jeruji besi “Aku harus berbuat sesuatu, jangan sampai Vrahmir sampai di Bindusara” bathin Raja Jiraj dalam hati dan tiba tiba Raja Jiraj memegangi dadanya sambil mengaduh kesakitan, Ahenkara panik dan semakin sedih melihat kondisi ayahnya yang tiba tiba pingsan, para prajurit segera memanggil tabib istana. Dari kejauhan Ashoka melihat pertemuan Ahenkara dengan ayahnya sambil menyeringai senang “Chanakya tahu siapa musuhnya dengan baik, itulah mengapa dia mengatakan padaku bahwa ini pasti terjadi” bathin Ashoka dalam hati
Di kamar Noor, Noor sedang mengguyur tubuhnya sendiri dengan minyak tanah seraya berkata pada pelayan setianya “Aku tidak bisa menerima kenyataan bahwa anakku itu seorang pengecut, lebih baik aku mati saja !” tepat pada saat itu Siamak menemui ibunya “Siamak, kamu harus memutuskan, mana yang kamu pilih ? kamu ingin hidup sebagai seorang pengecut atau tinggal bersama ibu ?” Siamak gamang dan menatap nanar melihat kelakuan ibunya “Jangan lakukan ini padaku, ibu ,,, jangan berikan aku ujian ini” Noor terlihat marah “Jika kamu tidak bisa mengatasi rasa takutmu itu maka bagaimana bisa kamu melindungi tanah kelahiranmu ?” Noor mengambil obor dan menunjukkan pada Siamak sambil hendak membakar tangannya “Siamak ! Kemarilah ! Tolong ibu ! Selamatkan ibu !” teriak Noor lantang, saat itu Justin yang melintas di depan kamar Noor, melihat perbuatan Noor dari kejauhan segera berteriak “Noooorrrr !!!!” tepat pada saat itu Helena ada dibelakang Justin, Justin berlari dan mendekati mereka “Jangan ikut campur, Justin ! Ayoo Siamak tolong ibu, nak ,,, selamatkan ibumu ini !” Justin segera mencengkram tangan Noor yang membawa obor lalu memadamkan obor tersebut dan melemparnya ke lantai, sementara Siamak langsung jatuh pingsan begitu melihat api “Siamak !” Justin memegang tubuh anaknya dan menggendongnya erat lalu dibaringkan Siamak di tempat tidur, sementara Noor hanya diam saja tak bergeming sedikitpun “Noor, kegilaan apa ini ? Bagaimana bisa kamu melakukan hal ini ke anakmu sendiri ?” ujar Justin marah “Aku tidak bisa melihat anakku seorang pengecut !” ujar Noor kesal “Dia itu tidak hanya anakmu saja tapi ,,,” tiba tiba ucapan Justin tercekat di ujung lidah ketika dilihatnya Helena menghampiri mereka berdua, Noor tertegun dan segera berbalik kebelakang, dilihatnya Helena sedang berjalan kearah mereka seraya berkata dengan nada sinis “Ketakutan itu terdapat dalam darah dan itu karena dia memiliki darah keturunan Khurasani, kamu seharusnya bisa menerima hal itu, Maharani Noor ,,, bahwa anakmu itu seorang pengecut, itu akan mengurangi sedikit penderitaanmu” tepat pada saat itu seorang pelayan menemui mereka dan berkata “Ibu suri Helena, tabib tidak ada di dalam istana, dia telah pergi ke penjara karena harus memeriksa Raja Jiraj yang sakit” Helena dan Justin tertegun
Di kamar Nicator, Helena dan Justin menemui Nicator dikamarnya dan bertanya “Ayah, apakah Raja Jiraj sakit didalam penjara ? Apakah dia akan memberikan kita semacam petunjuk ?” di luar kamar mereka tampak sang tabib berlari lari ke arah kamar Nicator kemudian masuk kedalamnya menemui mereka bertiga, Justin segera memberikan kode pada anak buahnya untuk menutup pintu, pada saat itu Ashoka sampai di depan kamar mereka, Ashoka memang sengaja mengikuti sang tabib, Ashoka tidak bisa melihat dari balik pintu, bergegas Ashoka mengintip melalui celah jendela kamar. Di dalam kamar sang tabib mulai menceritakan maksud kedatangannya “Ibu suri Helena, Raja Jiraj hanya bersandiwara, oleh karena itu aku kemari menemui kalian membawa pesan darinya, dia bilang padaku bahwa jika aku tidak mengantarkan pesan ini pada kalian maka dia akan menuduhku bahwa aku yang terlibat dalam konspirasi besar itu” sang tabib memberikan surat tersebut ke Justin, Justin segera membacanya dan berkata “Vrahmir sekarang menjadi target Chanakya” Helena segera memerintahkan anak buahnya untuk menangkap Vrahmir dan membunuhnya, kemudian anak buah Helena segera meninggalkan mereka, saat itu Ashoka masih mengintip dari celah jendela ketika anak buah Helena mendapatkan sekantong emas “Anak buah mereka ini pasti akan mencari Vrahmir” bathin Ashoka dalam hati, Ashoka segera membuntuti anak buah Helena, tak lama kemudian Helena, Nicator dan Justin keluar dari kamar tersebut mereka tidak menyadari keberadaan Ashoka tadi.
Di ruang pribadi Bindusara, Bindusara sedang berbincang bincang dengan perdana menteri Khalatak “Semua orang mengatakan kalau Chanakya tidak mungkin terlibat dalam konspirasi besar ini” tepat pada saat itu Helena menghampirinya dan berkata “Perasaan emosi kadang tidak bisa melihat kebenaran, kamu tidak bisa berlaku tidak adil, Samrat”, “Kamu benar, ibu ,,, tapi aku tidak ingin terburu buru karena ketidakadilan bisa saja terjadi” ujar Bindusara gusar “Kamu seharusnya tidak menunggu begitu lama karena Magadha harus membayar semuanya, jika semuanya telah jelas bahwa Chanakya telah terlibat maka kamu harus melawannya” Bindusara terlihat tidak suka dengan ucapan ibu tirinya “Kebenaran belum terungkap, ibu” ujar Bindusara kemudian meninggalkan tempat tersebut, Helena terkejut melihat sikap anak tirinya ini “Kalau Chanakya tidak bersalah maka siapa yang melakukan kejahatan ini ?” perdana menteri Khalatak merasa bingung
Anak buah Helena bersama beberapa temannya menemui seorang pedagang di pasar dan berkata “Berikan kembali benda milik ibu suri Helena!” ujar anak buah Helena sambil memberikan sekantong emas, pedagang menerima pemberian emas tersebut dan berkata “Bendamu ada didalam gudang” Ashoka yang mendengar pembicaraan mereka tahu kalau yang di maksud benda itu adalah Vrahmir, Ashoka segera berlari ke arah gudang. Setiba di gudang Ashoka berteriak memanggil manggil Vrahmir “Vrahmir ! Vrahmiiiir ! Vraaahmiir !” namun tidak ada jawaban, gudang itu sepi namun tak lama kemudian Ashoka mendengar ada suara dibelakangnya, ketika Ashoka berbalik, dilihatnya ada seseorang yang sedang bersembunyi di dalam keranjang “Vrahmir, kamu tidak perlu bersembunyi seperti itu” Vrahmir terkejut “Siapa kamu ?” tak lama kemudian orang orang suruhan Helena dan si pedagang sudah memasuki gudang, ketika dilihatnya ternyata keranjang itu menghilang bersama menghilangnya Vrahmir, anak buah Helena segera keluar dari gudang “Dia pasti masih ada disekitar sini, cepat cari dia !” sepeninggal anak buah Helena, ketika si pedagang hendak keluar dari gudang tiba tiba dari arah belakang didengarnya ada sebuah suara, si pedagang segera berbalik untuk mengeceknya, tiba tiba Ashoka keluar dari persembunyiannya dan mengacungkan pedangnya ke leher si pedagang “Sangat tidak mungkin kan untuk membawa Vrahmir dari sini ?” ejek si pedagang “Ketika aku mendapat restu dari guruku maka aku bisa berbuat apapun” ujar Ashoka dengan wajahnya ketusnya “Berikan aku hadiah maka kamu bisa membawa keranjang itu”, “Aku tidak mempunyai apa apa untuk diberikan” si pedagang tersenyum senang “Baiklah kalau begitu kamu harus bertarung dengan pegulatku, kalau kamu menang, kamu bisa membawa keranjang itu dari sini !” Ashoka akhirnya menerima tantangan si pedagang.
Di dalam gudang, orang orang sudah berkumpul disana untuk melihat pertandingan gulat tersebut, mereka semua bertaruh pada pertandingan itu, Ashoka sudah berdiri disana dan sedikit terperangah ketika melihat pegulat musuh datang dengan mukanya yang menyeramkan, Ashoka melihat dada musuhnya yang bidang dan besar “Sangatlah sulit untuk bertarung dengannya” bathin Ashoka dalam hati “Sebelum bertarung, aku ingin istirahat dulu” Ashoka segera minggir sambil pura pura melakukan push up sambil membalurkan badannya dengan minyak, Ashoka lalu menghampiri mereka, pertandingan pun dimulai, si pegulat mencoba menyerang Ashoka tapi Ashoka bisa menghindar dengan cepat kesana dan kemari, si pegulat melompat ke arah Ashoka, ketika berhasil menangkap Ashoka, si pegulat malah terbanting jatuh tersungkur karena tubuh Ashoka sangat licin untuk di pegang sehingga beberapa kali si pegulat kembali jatuh ke lantai karena tidak bisa memegang tubuh Ashoka hingga akhirnya terkapar dan tidak bisa bangun kembali “Kamu memang bukan anak yang biasa, ambil keranjang itu !” ujar si pedagang lalu pergi meninggalkan Ashoka , Ashoka segera membuka keranjang yang tadi berisi Vrahmir namun ternyata ketika dibuka, keranjang itu kosong, Vrahmir telah menghilang, Ashoka terkejut
Di luar Vrahmir, si orang cebol itu berlari ketakutan di tengah pasar, setelah berhasil menghindari Ashoka rupanya ditengah perjalanan dia di cegat oleh anak buah Helena dari segala penjuru, depan belakang, kanan dan kiri semuanya telah siap berdiri dan menangkapnya, Vrahmir hanya bisa pasrah melihat dirinya yang telah terpojok
Di dalam istana, Helena menemui Chanakya di dalam kamarnya, saat itu Chanakya sedang melakukan semedi sambil menutup matanya “Takdir tidak bisa di ubah dengan hanya menutup mata, besok Samrat Bindusara akan mengumumkan keputusannya, apakah kamu sudah siap ?” Chanakya membuka matanya dan menatap kearah Helena “”Kamu pasti tidak akan mengira akan mengambil bagian ini” Chanakya menghampiri Helena dengan wajahnya yang santai seraya berkata “Semua ini adalah takdir dan aku tidak bisa melawan takdir, aku tidak menggunakan kekuatan apapun untuk menghentikan ini semua tapi menciptakan sesuatu yang baru” Helena menatapnya tajam “Kita berdua tahu bahwa kamu tidak mempunya bukti apapun untuk membuktikan dirimu sendiri benar”, “Aku memang tidak mempunyai bukti itu saat ini tapi kamu tidak bisa mengatakan apa apa tentang masa depan dan kebenaran yang tidak bisa disembunyikan selama lamanya, ibu suri Helena” Chanakya membalas tatapan Helena “Aku akan memastikan semua itu tidak akan terjadi, Chanakya !” ujar Helena
Ashoka masih berada di pasar dan mencoba menemukan Vrahmir yang lari menghindarinya, tepat pada saat itu anak buah Helena membawa Vrahmir ke sebuah gudang “Apa yang akan kamu dapatkan dengan membunuh aku ?” Vrahmir berteriak lantang dan merasa ketakutan “Ini semua adalah jebakan Helena ! Aku selalu melakukan semuanya persis seperti yang dia katakan, dia tidak memberikan aku hadiah apapun malah dia ingin membunuh aku ! Orang Yunani ini tidak cuma satu, mereka ingin memanfaatkan aku saja dan apa yang terjadi padaku ini, akan terjadi pula pada diri kalian semua ! Apa yang akan kamu dapatkan dengan membunuh aku ? Biarkan aku pergi !” Vrahmir meracau dengan perasaan ketakutan
Di ruang pribadi Bindusara, Bindusara sedang berbincang bincang dengan Radhagupta “Samrat, apa yang akan terjadi jika Chanakya tidak bisa mendapatkan bukti apapun kalau dirinya tidak bersalah ?” Radhagupta merasa cemas “Semua bukti akan melawannya, jika dia tidak bisa menunjukkannya maka aku akan menghukumnya, aku hanya berdoa semoga saja hari buruk itu tidak akan datang di Magadha” ujar Bindusara gusar
Masih di pasar, Ashoka mencoba bertanya ke semua orang yang ada disana yang mungkin saja mereka tahu tentang keberadaan Vrahmir, salah satu orang tersebut mengabarkan Ashoka kalau Vrahmir ada di dalam gudang, Ashoka segera menuju kesana dan benar saja tepat pada saat itu anak buah Helena sudah bersiap siap hendak membunuh Vrahmir namun Ashoka segera mencegahnya dengan mencengkram lengan orang tersebut dan menatapnya tajam, teman temannya berusaha menyerang Ashoka namun secepat kilat Ashoka segera berlari sambil melemparkan pedangnya ke udara dan memegangnya dengan tangan yang lain, Ashoka terus berlari sambil menjatuhkan barang barang yang bisa menghentikan pengejaran mereka, anak buah Helena terjebak dengan barang barang tersebut yang berserakan di tanah, Ashoka segera kembali ke gudang dan membawa Vrahmir untuk berlari bersamanya, Ashoka dan Vrahmir sudah sampai di pasar kembali dan bersembunyi disuatu tempat yang aman “Dia pasti akan pergi ke istana bersama Vrahmir ! Kita harus segera menangkapnya !” anak buah Helena segera pergi dari sana
Di kamar Helena, Nicator dan Helena sedang berbincang bincang, Justin juga ada disana “Helena, kita seharusnya tidak membiarkan Vrahmir hidup !” ujar Nicator “Ini semua adalah idemu, ayah !” Helena merasa geram “Aku sadar kalau aku yang memberikan ide ini tapi kamu juga menyetujuinya bukan ?” Helena kesal dengan ayahnya seraya berkata “Aku seharusnya tidak mendengarkannya, aku tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Chanakya dan sekarang tentang Vrahmir ini, bagaimana kalau Vrahmir mengatakan yang sebenarnya ke Bindusara ? Sekarang kita semua ini yang akan di sebut sebagai penjahat bukan Chanakya !” Helena merasa cemas “Kamu ini bicara seolah olah semuanya telah berakhir”, “Ayah telah mengakhiri semuanya pada hari dimana ayah memberikan aku pada Chandragupta ! Aku selalu berusaha untuk mendapatkan kebebasan dan saat ini ayah bersamaku hanya karena untuk membalas dendam !” Helena kelihatan memendam amarah yang sangat dalam “Cukup, Helena ! Mengapa kamu selalu mengejek aku tentang hal itu ? Ayah sudah meminta maaf ribuan kali padamu, jika kamu tidak mempercayai aku maka mengapa kamu selalu meminta pendapatku ?” Justin yang sedari tadi diam akhirnya buka suara “Cukup ! Saat ini bukan saat yang tepat untuk bertengkar, ini saatnya kita harus bersatu” ujar Justin, tepat pada saat itu Justin mendapat kabar dari anak buahnya kalau Vrahmir telah melarikan diri “Tidak ! Dia telah melarikan diri tapi jangan sampai dia kesini !” Helena semakin gelisah “Perketat penjagaan ! Dan jika ada seseorang yang mencoba masuk ke dalam istana, bunuh saja dia !” Helena semakin frustasi dengan situasi yang terjadi di sekitarnya “Ibu ! Itu tidak benar !” Justin merasa heran dengan ibunya yang mulai menghalalkan segala cara “Jangan bertingkah layaknya seorang pengecut, Justin ! Meskipun bila nantinya Vrahmir mati, Chanakya akan mengambil keuntungan akan hal ini, kita seharusnya membunuh Chanakya juga ! Aku akan membunuh Chanakya hari ini !” Justin dan Nicator terkejut.
Di ruang keluarga para ratu, saat itu para ratu sedang berbincang bincang ditemani para pelayannya termasuk Dharma juga ada disana “Jika Chanakya terbukti sebagai penjahatnya maka aku yakin Samrat Bindusara tidak akan percaya lagi pada siapapun !” ujar Subhrasi cemas “Lebih baik membuka matanya, aku curiga pada niatnya ketika dia menolak menjadikan Sushima sebagai Samrat berikutnya, dia malah sebaliknya menyebutkan nama Siamak !” Charumitra merasa kesal “Jangan bawa bawa anakku dalam hal ini !” sela Noor “Siamak itu pengecut, dia itu takut pada api” ejek Charumitra “Siapa yang tidak takut pada api ? Anakku pasti bisa mengatasi ketakutannya” ujar Noor sambil melirik marah ke arah Charumitra, Charumitra balas melirik seraya berkata “Siapa yang ingin mempunyai seorang Samrat yang takut pada api ? Siapa tahu Chanakya memang benar benar terlibat dalam semua konpirasi ini”, “Dia tidak bersalah, Maharani” semua yang hadir disana terperangah ketika Dharma mulai buka suara “Saya minta maaf tapi saya tidak bisa mendengar kalau ada yang melawan Chanakya, jika dia seorang penghianat katakanlah dia seorang penjahat maka apakah kita akan meragukannya ? Dia telah memberikan semuanya untuk Magadha” ujar Dharma sambil menundukkan kepalanya “Berani benar kamu berkata seperti ini ? Kamu itu cuma seorang pelayan jadi tetaplah menjadi pelayan !” ujar Noor dengan tatapannya yang penuh dengan kemarahan, tepat pada saat itu Bindusara menemui para ratunya, Dharma segera menutupi wajahnya dengan dupatta “Pelayan ini benar ! Sampai Chanakya tidak terbukti sebagai penjahat, dia tetaplah guru yang harus kita hormati ! Menghormatinya sama saja dengan menghormati Magadha, aku meminta pada semua istriku untuk tetap menghormatinya !” ujar Bindusara kemudian pergi meninggalkan mereka, para ratu hanya diam mendengarkan ucapan Bindusara dengan pemikiran mereka masing masing “Aku mengatakan yang sebenarnya pada situasi yang penuh dengan emosi saat ini tapi bahaya apa yang akan dibawa oleh Ashoka ?” bathin Dharma dalam hati
Di kamar Helena, Helena yang saat itu sedang berkumpul dengan Justin dan Nicator kedatangan seorang tamu, dia adalah seorang pedagang yang membawa seekor kalajengking didalam sebuah kotak “Ini adalah kalajengking yang sudah terlatih, dia biasanya membunuh orang orang” Helena tersenyum senang mendengar ucapan pedagang tersebut “Kalau begitu beli dia !”, “Ibu, ini tiak benar !” Justin tidak setuju dengan perbuatan ibunya “Kita tidak mempunyai cara lain, Justin ! Jika kamu ingin melindungi aku maka diamlah dan biarkan aku melakukan apa yang aku inginkan !” ujar Helena marah
Di pasar, Ashoka masih bersama Vrahmir “Aku tidak mempunyai kata kata yang lain untuk mengucapkan terima kasih padamu, seseorang yang menyelamatkan orang lain dengan melibatkan dirinya dalam bahaya” ujar Vrahmir sambil hendak meninggalkan Ashoka, namun Ashoka segera mencegahnya dengan memegang bahu Vrahmir “Aku tidak bodoh, semua prajurit itu berusaha untuk membunuh kamu agar kamu tidak mengatakan kebenarannya, aku telah menyelamatkan nyawamu, dengan begitu kamu bisa mengungkapkan kebenaran yang ada, kamu harus mendukung aku untuk melawan konspirasi ini” Vrahmir terkejut dan bingung mendengar ucapan Ashoka “Aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan ? Lebih baik aku pergi !” Ashoka kembali mencegah Vrahmir “Apa kamu pikir, mereka akan membiarkan kamu hidup ? Chanakya telah memberikan kehidupan untuk seluruh Magadha maka dia bisa memberikan kehidupan buat kamu juga ! Aku yakin jika kamu mengatakan yang sebenarnya maka kamu akan dibiarkan tetep hidup, sekarang kamu harus memutuskan apakah kamu ingin dibunuh atau hidup dengan mengatakan kejujuran ?” Vrahmir merenungkan ucapan Ashoka
Di kamar Chanakya, Chanakya sedang duduk di kursi sambil merenungkan sesuatu, di luar jendela, pedagang yang menjual kalajengking rupanya mengintipnya dari balik jendela, kemudian meleparkan kalajengking itu ke dalam kamar Chanakya dan segera berlalu dari sana, tak lama kemudian kalajengking tersebut berjalan perlahan lahan ke arah kaki Chanakya dan menggigitnya, Chanakya terkejut sambil melihat kalajengking itu berjalan menjauhinya dan tiba tiba Chanakya jatuh pingsan tidak sadarkan diri.
Keesokan harinya, semua orang mulai memasuki ruang sidang untuk mendengarkan keputusan Bindusara tentang permasalahan Chanakya, tak lama kemudian ketiga ratu penting Bindusara juga mulai masuk ke ruangan tersebut, semua mata memandang ke arah mereka, di susul oleh ibu suri yang juga masuk bersama para pelayannya, tiba tiba salah satu prajurit menghampiri Aakramak dan berbisik bisik di telinganya, dari kejauhan Helena memperhatikan semua ini sambil tersenyum sinis dan tak lama kemudian Aakramak pergi tergesa gesa meninggalkan tempat tersebut sambil berlari keluar di ikuti oleh si prajurit “Aakramak pasti diberitahu soal kematian Chanakya” bathin Helena dalam hati dan tak lama kemudian Bindusara masuk ke ruang sidang di ikuti oleh Ashoka dan prajuritnya, Bindusara segera duduk di singgasana “Dimana Chanakya ?” tidak ada seorangpun yang menjawab “Ini sungguh aneh, Chanakya yang biasanya selalu tepat waktu, saat ini malah membuang buang waktunya, mungkin dia takut menghadapi hukumannya” Helena melontarkan sindirinannya “Mengapa kamu berkata seperti itu, ibu ?” Bindusara tidak suka dengan ucapan ibu tirinya “Penundaan ini tidak baik untuk sidang ini, Samrat !”
“Anda benar, ibu suri Helena, tidaklah baik untuk datang terlambat tapi ketika itu tentang Magadha maka aku bisa saja bangkit dari kematian di tempat tidurku juga” semua orang terperangah terutama Helena yang tidak percaya melihat Chanakya masih hidup dan segar bugar “Aku di gigit oleh seekor kalajengking, itulah mengapa aku datang terlambat” semua orang terkejut mendengar ucapan Chanakya “Apakah kamu baik baik saja ?” Bindusara juga penasaran “Untunglah tidak terjadi apa apa padaku tapi aku tidak yakin, apakah seseorang yang mengirimkan kalajengking ke kamarku itu baik baik saja sekarang” ujar Chanakya santai “Ini sungguh aneh ketika kalajengking yang datang jauh jauh itu hanya untuk membunuhku, ada seseorang yang ingin kalajengking itu membunuhku, tapi mereka tidak tahu kalau tubuhku ini memiliki begitu banyak racun jadi racun dari kalajengking yang sedikit itu tidak bisa menyakiti aku, semua orang tau bahwa aku biasa memberikan racun itu pada Chandragupta untuk membuatnya terbiasa menggunakannya tapi aku biasanya yang merasakan dulu sebelum dia, oleh karena itu tubuhku ini memiliki begitu banyak racun di dalamnya jadi kalajengking yang asing itu tidak bia menyakiti aku, sekarang aku akan membuat kalajengking itu menjadi binatang piaranku” semua orang terdiam mendengarkan penjelasan Chanakya
“Lalu siapa orangnya yang telah mengirimkan kalajengking itu ?” Chanakya hanya tersenyum mendengar pertanyaan Helena “Aku tidak bisa dengan mudah menyebutkan namanya karena aku tidak mempunyai bukti tapi aku mempunyai seorang saksi yang tidak hanya bisa menyebutkan nama musuh tapi saksi ini juga ikut terlibat dalam konspirasi besar yang terjadi saat ini, aku ingin saksi yang seperti itu dan aku akhirnya mendapatkan saksi tersebut”, “Siapa itu salah satunya, Chanakya ?” Bindusara semakin penasaran “Dia ada disini, Samrat ,,, Ashoka” Chanakya memberikan kode ke Ashoka “Dia itu saksimu ? Semua orang tau kalau dia itu adalah muridmu, pernyataannya tidak bisa dipercaya” Chanakya tertawa kecil ketika Helena terlihat panik “Aku tidak bilang kalau dia adalah saksinya tapi dia akan menghadirkan saksinya dihadapan kalian semua, Ashoka dibutuhkan disini ,,, Ashoka, bawa saksi itu !” Ashoka segera mengangguk kemudian berlari ke samping ke sebelah pilar dimana terdapat sebuah tali yang mengikat disana dan di ujung di atas langit langit ruangan tersebut terdapat karung goni yang diikat, Ashoka segera memutus tali tersebut dengan pedangnya maka jatuhlah karung goni itu kebawah, semua yang hadir disana terkejut terutama Helena, Justin dan Nicator.
Ashoka segera menghampiri karung goni itu dan membuka talinya, tak lama kemudian keluarlah Vrahmir dari dalam karung goni, Helena semakin panik melihat semua ini. “Siapa dia ?” Bindusara kembali buka suara “Dia adalah Vrahmir, dia adalah arsitek yang sama yang membuat rancangan istana yang baru untuk Raja Jiraj dan membuat ruang bawah rahasia sebagai tempat keluarnya, ketika musuh musuh kita takut akan keberadaannya, mereka mencoba membunuh Vrahmir dan karena dia merasa telah di buang dan akan dibunuh oleh teman teman sekutunya maka Vrahmir memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya padamu, Samrat !” Vrahmir tercengang ketika berhadapan dengan Helena yang duduk di samping Bindusara “Vrahmir, kamu akan diberi perlindungan, katakan siapan nama mereka ?” Vrahmir ketakutan melihat Helena yang melotot kearahnya “Konspirasi ini dilakukan oleh Raja Jiraj bersama sama dengan musuh bebuyutan Magadha yaitu Yunani yang terlibat didalamnya” semua orang terperangah tidak percaya mendengar ucapan Vrahmir “Katakan siapa namanya ?” Bindusara kembali berujar, Vrahmir saat itu mulai hendak menunjuk seseorang,
di belakang Vrahmir, Justin yang berdiri disana merasa gelisah karena Vrahmir pasti akan menyebut nama ibunya, Justin teringat ketika Helena berkata padanya bahwa dirinya ini anak yang tidak berguna dan ketika Vrahmir hendak menunjuk kearah Helena, tiba tiba sebuah belati menancap di leher Vrahmir, Vrahmir jatuh tersungkur dan tewas seketika itu juga, semua orang terkejut, terutama Bindusara yang segera berdiri untuk melihat siapa yang melempar belati tersebut, dilihatnya Justin adik tirinya yang melempar belati. Dengan santai Justin maju ke tengah ruangan tepat di sisi mayat Vrahmir dan berkata “Penghianat seperti dia tidak seharusnya hidup ! Aku telah berusaha membunuhnya sebelumnya ! Mengapa aku membiarkannya hidup !” Helena terkejut melihat anak semata wayangnya itu rela mengambil tanggung jawab ini “Samrat, ya itu adalah aku, ular yang sebenarnya yang ada di istana ini !” semua orang berdiri menatap kearah Justin dengan tatapan tidak percaya terutama Noor kekasihnya yang menatapnya nanar “Aku ingin membakar semuanya ! Aku ingin membunuh semua orang yang ada disini ! Akulah yang telah membuat konspirasi ini !” Helena semakin shock begitu Justin mengakui perbuatan yang sebenarnya tidak dilakukannya. Sinopsis Ashoka Samrat episode 112 by Sally Diandra