Sinopsis Ashoka Samrat episode 57 by Jonathan bay. Papan Nilai sudah di siapkan di sekolah. Sushim menempati posisi pertama karena dia memenangkan lomba putaran pertama. Lalu Siamak di posisi ke dua dan Ashok di posisi terakhir dalam daftar. Sushim dengan rasa tidak terima berkata, “orang yang hanya bisa berkeliaran seperti dia bisa masuk dalam daftar.” Ashok dengan ringan menyahut, “kau berada di posisi pertama di daftar tapi sangat terobsesi dengan orang yang yang menempati urutan terakhir. Apakah kau merasa tidak aman? Dan asal kau ingat pangeran, selama kompetisi masih berlangsung, tidak ada peserta pertama dan terakhir.” Sushim menatap Ashok dengan pikiran yang sukar di tebak.
Agni dan Justin berdiri di balkon kamar mereka. Agni memberitahu Justin kalau dirinya sudah tidak sabar menunggu hari pernikahan mereka, “aku tidak pernah mengetahui pentingnya hari itu. Tapi sekarang saat aku mengetahuinya, setiap menitnya sangat sukar untuk di lewatkan.” Noor melihat mereka berdua dari balkonya. Agni menyentuh tangan Justin, Justin menarik tanganya. Agni dengan kecewa bertanya, “apakah kau tidak menyukai aku?” Justin berkata, “bukan begitu, tapi segalanya terjadi begitu cepat.” Justin menggenggam tangan Agni. Noor geram. Siamak mendatangi Noor bertanya, “ma, anda tahu apa yang dilakukan Ashok hari ini?” Noor menegur Siamak, “sudah kubilang agar jangan mendekatinya, tapi kau tak menangapiku dengan serius, kau senang melihat aku terluka?” Khorasan yang menyahut, “dia ingin melihatmu gembira, karena itu dia bekerja keras untuk kompetisi.” Khorasan kemudian menyuruh Siamak pergi. Siamakpun pergi. Khorasan menegur Noor, “api yang membakarmu saat ini terjadi karena dirimu sendiri. Tapi jangan sakiti siamak dengan alasan ini.” Khorasan kemudian pergi dengan perasaan kesal.
Achari Shrist berkata kalau dari 21 orang yang ikut kompetisi hanya 15 yang akan pergi ke level berikutnya, “pada kompetisi berikutnya, pikiranmu dan koordinasi jantung akan di periksa. Keceptan dan kecerdasan akan di uji, setelah tugas ini, 10 siswa akan pergi ke level berikutnya dan padda akhir kompetisi, hanya satu yang akan menang dan mendapatkan pedang Chandragupta Maurya.” Sushim berkata kalau dirinya akan memenangkan pedang itu lagi. Siamak juga berkata, “kali ini aku akan membuktikan pada ayahanda raja kalau aku lebih kuat dari Sushim dengan memenangkan pedang itu. Aku akan buktikan pada ayah bahwa aku mungkin lebih mudah daripada kak Sushim tapi aku siap untuk menjadi samrat berikutnya.” Ashok ikut-ikutan berkata dalam hati, “jika pedang ini dapat mengembalikan harga diriku, dapat menjadi petunjuk bagi orang-orang kalau aku bisa melayani negara maka aku akan memenangkan pedang ini apapun caranya.” Aakramak mengumumkan kalau kompetisi berikutnya adalah perang buta dan akan di lakukan esok hari.
Siamak memberitahu Ashok kisah di balik perang buta, “perang buta terjadi ketika hidup Chandragupta Maurya dalam bahaya. Beberapa musuh telah menyerangnya dan menaburkan debu ke matanya sehingga ia mendadak buta untuk sementara. Tapi dengan menggunakan insting pendengarannyalah dia melawan dan membunuh mereka semua. Besok dalam kompetisi, mata kita semua akan di tutup. Orang-orang akan menyerang kita tapi kita harus mendengar gerakan mereka. Setiap senjata mempunyai suara sehingga kita bisa merasakan kehadiran mereka di sekitar kita dan mempertahankan diri.” Ashok menyahut, “kelihatannya susah, tapi bukan tidak mungkin. Aku akan berlatih untuk itu.”
Semua siswa peserta sedang berlatih perang buta. Seorang siswa telah menutup matanya dan akan jutuh tertusuk kalau Ashok tidak menyelamatkannya dan menasehatinya agar berhati-hati. Siswa itu adalah Wasu, dia memberitahu Sushim bahwa Ashok tidak begitu jahat, tapi baik hati.
Chanakya memergoki Dharma dan bicara padanya bahwa tidak ada yang tidak mungkin bagi Ashoka, “Ashok memiliki bakat yang akan membuatnya memenangkan kompetisi ini. Pikirkan kalau saat itu Ashok atau samrat mengenalimu, apa yang akan terjadi?” Kasturi meminta maaf karena telah membawa Dharma ke sekolah. Chanakya menasehati Dharma, “kau adalah kekuatan Ashoka, jika kau muncul di depan orang lain, maka hidupmu akan berada dalam bahaya. Kau harus melindungi dirimu sendiri.” Kepala Juru masak melihat Dharma dan Kasturi bicara pada Chanakya lalu beranjak peri dengan perasaan curiga.
Juru masak itu melapor pada Khorasan, “tukang masak itu terlihat bicara dengan Chanakya secara pribadi. Aku yakin dia agen rahasianya.” Khorasan menatap kearah Chanakya dan menggumankan sesuatu.
Sushim memberitahu teman-temannya, “ketika Achari berkata tentang kecerdasan kita, wajah Ashoka menjadi pucat. Besok dia akan di pukuli.” Ashok dan Siamak datang kesana. Sushim berkata lagi, “pada kompetisi pertama, Ashok akan di keluarkan. Pertama ayahku telah memberinya anugerah dengan memasukannya ke sekolah ini. Dan aku telah menyelamatkannya dari terusir ke desa…” Ashok menyahut, “budi tidak berarti kalau kau membual tentangnya. Dan lagi, kau tidak berbuat baik padaku, tapi kau kalah bertarung dan sesuai kesepakatan kau harus berkata jujur.” Sushim membentak Ashok karena menyela pembicaraanya. Wasu yang pernah di tolong Ashok menghampiri mereka dan mengatakan kalau Ashok tiba di urutan terakhir karena Sushim telah mencuranginya, “mungkin dia akan menang kalau kau tidak curang.” Sushim menjadi marah dan hendak memukul Wasu tapi Ashok menghentikannya smabil berkata, “seseorang yang menyerang orang lemah adalah iblis dan kau mengenal iblis dengan baik. Ingatkah kau ketika iblis datang ke Patliputra?” Sushim menjadi sangat marah dan menarik leher Ashok, “aku tidak akan membiarkanmu hidup kali ini…!” Ashok membalasnya. Keduanya kemudian terlibat dalam perkelahian. Aakramak datang untuk melerai, “apa yang terjadi di sini?” Ashok dan Sushim berhenti berkelahi. Aakramak meminta mereka semua berlatih untuk kompetisi perang buta.
Ashok telah menutup matanya dan mencoba memukul sasaran tapi tetap tidak bisa. Aakramak mendatanginya dan menyarankan agar Ashok menambah kosentrasinya kemudian baru memukul. Ashok protes, “bagaimana aku akan berkosentrasi achari, kalau pemenang kompetisi ini sudah di tetapkan. Sudah tertulis di sini kalau Sushim akan memenangkan kompetisi. Ketika semua orang di bawah pengaruhnya, ketika semua orang berpikir aku orang hina, ketika tak seorangpun menghormatiku…” Aakramak menyuruh Ashok agar fokus pada targetnya. Ashok mengatakan kalau dirinya hanya melakukan itu saja, “biarkan aku berkosentrasi pada sasaran….” Dia lalu membidik sasaran lagi. Aakramak berpikir, “bagaimana caranya agar anak ini bisa mengerti?”
Tentara Khorasan datang untuk mencari Dharma, “dimana tukan masak baru itu?” Salah satu tukang masak menunjuk langsung kearah Dharma. Dharma menyembunyikan wajahnya dan menatap tak mengerti. Khorasan menyuruh anak buahnya menangkap Dharma. Dharma terkejut. Kasturi menyuruh Dharma lari. Dharma segera berlari dan anak buah Khorasan mengejarnya.
Iswari, adik Nirjara menjadi mata-mata Chanakya. Chanakya berkata, “kuharap kau bisa melayani negeri ini seperti kakakmu.” Seorang prajurit datang memberi informasi kalau pekerja yang akan membuat istana dari Ujjain telah tiba di Patliputra. Chanakya meminta prajuritnya mengawasi mereka. Kasturi datang dan memberitahu kalau Khorasan dan prajuritnya datang ke dapur istana untuk mencari Dharma, “dia melarikan diri, tapi prajurit Khorasan mengejarnya. Chanakya dengan cemas memberi perintah pada anak buahnya agar segera pergi menyelamatkan Dharma. Pikir Chanakya, “jika sesuatu terjadi pada Dharma maka tidak akan baik jadinya.” Sinopsis Ashoka Samrat episode 58 by Jonathan bay.