Androklis dan Singa by Meysha Lestari. Seorang budak bernama Andrklis kabur dari majikannya dan merikan diri ke hutan. Ketika dia sedang mengembara di hutan, dia melihat seekor singa sedang berbaring kesakitan, dia merintih dan mengerang. Melihat singa itu, Androklis pun melarikan diri dengan katakutan, tapi saat dia tahu Singa tak mengejar dirinya, Androklis pun memberanikan diri untuk berbalik dan mendekati singa. Saat Androklis mendekat, Singa mengeluarkan cakarnya yang bengkah dan berdarah. Adroklis pun memeriksa kaki singa, dia menemukan sebuah duri yang sangat besar menancap di sana. Androklis kemudian mencabut duri itu dan membalut cakar singa dengan kain yang di ra robek dari bajunya. Segera setelah itu, Singa pun bangkit meski dengan tertatih-tatih dan menjilati tangan Androklis seperti anjik peliharaan menjilat tangan majikannya.
Lalu, Singa membawa Androklis ke gua tempat tinggalnya. Dan sejak itu, Adbroklis tinggal di gua itu bersama singa. Setiap hari Singa membawakan daging untuk di santap Androklis, dengan cara itu Androklis terus bertahan hidup.
Tapi tak lama kemudian, pasukan kerajaan berhasil menangkap Androklis dan singa. Androklis di penjara. Sedangkan Singa di kandangkan. Setelah di adili, Androklis mendapat hukuman mati dengan cara di jadikan umpan singa. Sebelumnya, singa telah di biarkan tanpa makanan selama beberapa sehingga menjadi ganas karena kelaparan.
Pada hari yang di tetapkan, Kaisara dan semua hakimnya datang ke arena untuk menonton hukuman mati Androklis. Dengan pengawalan yang ketat, Androklis di bawa masuk ketengah arena. Setelah itu, kandang singa di buka. Dengan menderu, singa berlari kelari ke arah Androklis dengan agresif. Tapi begitu berada di dekat Androklis, singa terlihat jinak dan ramah, dan dengan penuh hormat dia menjilati tangan Adroklis. Kaisar terkejut melihatnya. Dia memanggil Androklis datang menghadap. Dengan penasaran Kaisar bertanya bagaimana Singa yang buas itu menjadi jinak dan seperti hewan peliharaan saja pada Androklis. Androklispun kemudian menceritakan pengalamannya. Kasira terkagum-kagum mendengar cerita Androklis dan membatalkan hukuman matinya.
Lalu Androklispun di ampuni dan di bebaskan da singa di lepas kembali ke habitat asalnya. Apapun bentuknya, setiap kebaikan pasti akan mendapatkan imbalan yang setimpal, jika tidak sekarang pasti suatu saat.