Anjing yang Nakal by Meysha Lestari. Seekor anjing selalu berjalan pelan-pelan di belakann kaki seseorang dan mengigitnya secara tiba-tiba tanpa pandang bulu. Siapapun akan terkena keusilannya. Biasanya anjin itu akan akan mengendap-endap secara diam-diam lalu mengagetkan si empunya kaki serta merta denga menggigit tumitnya. Banyak orang yang komplain karena kelakuan anjing yang nakal itu.
Untuk menindak lanjuti komplain orang-orang, tuannya segera memakaikan lonceng di leher si anjing, sehingga di manapun berada, orang-orang akan melihat dan mengetahui kehadirannya. Tidak cukup itu, terkadang si tuan juga mengikat leher si anjing dengan seutas rantai, sehingga ketika dia hendak mengigit kaki orang, si tuan bisa segera menarik lehernya.
Melihat berbagai aksesories yang dia kenakan, yaitu lonceng dan kalung leher dari rantai, si anjing merasa bangga. Dia berjalan dengan pongga mengikuti tuannya kemanapun dia peri. Hingga suatu ketika dia bertemu dengan seekor anjin pemburu yangs angat tua. Melihat keangkuhan anjing muda yang ditemuinya, anjing pemburu tua itu segera menghampirinya dan berkata, “mengapa kau merasa begitu bangga dengan semua aksesaories yang kau kenakan itu kelehermu? Lonceng dan rantai yang di pasangkan tuanmu kelehermu itu bukanlah sebentuk penghargaan, tapi adalah tanda aib, peringatan untuk semua orang agar menghindar darimu karena kau adalah anjing yang nakal dan tidak sopan.” Mendengar nasehat anjing pemburu tua itu, si anjing mudah hanya bisa termanggu tak percaya.
Pesan moran yang ingin di sampaikan dalam kisah ini Anjing yang Nakal ini adalah bahwa seseoramg terkadang menyalah artikan aib sebagai ketenaran.