Semut dan Burung Dara by Meysha Lestari. Seekor semut pergi ke tepi sungai untuk menghilangkan rasa dahaga yang menyerang kerongkongannya. Karena asyiknya meneguk air sungai yang segar, semut tidak sadar kalau hujan di hulu telah menyebabkan air sungai pasang. karena derasnya arus, akhirnya semut hanyut terbawa air sungai. Sambil mengapai-gapai, semut berteriak minta tolong dengan suara kecilnya.
Seekor burung dara yang sedang di hinggap di dahan yang menjorok di atas sungai mendengar teriakan semut yang meminta tolong. Dia merasa iba melihat hewan kecil itu mengapai-gapai untuk mempertahankan seutas nyawanya dengan berusaha agar tetap mengapung di air yang deras mengalir. Burung dara kemudian memetik sehelai daun dan melemparkannya ke arah semut. Melihat ada daun yang berada di dekatnya, semut segera mengapai daun itu dan naik keatasnya. Tak jauh dari pohon besar tempat si burung dara, terdapat akar pohon yang masuk kedalam air. Daun yang di naiki semutpun tersangkut disana. Kesempatan itu di gunakan semut untuk merayap naik kedaratan. Semut menatap ke atas pohon di mana burung dara berada, dia ingin mengucapkan terima kasih atas bantuannya. Tapi burung dara tidak melihat dirinya karena dia beristirahat sambil memejamkan mata.
Lalu muncullah seekor pemburu tak jauh dari hadapan semut. Pemburu itu membawa senapan angin dan siap membidikan peluru senapan kearah si burung dara. Semut melihatnya. Tanpa pikir panjang, semut merangkak naik dan masuk kedalam sepatu si pemburu. Begitu sampai di dalam sepatu, dengan sekuat tenaga, dia menyengat kaki si pemburu hingga sipemburu kesakitan dan letusan pelurunya melenceng dari sasaran. Burung dara yang kaget mendengar suara letusan senapan segera mengepakkan sayap dan selamat dari incaran pemburu.
Pesan Moral: Setiap perbuatan baik akan mendapat balasan yang baik pula.