Sinopsis Ashoka Samrat episode 136 by Sally Diandra. Ashoka sedang duduk diatas kudanya sambil melihat kearah kerajaan Magadha dari kejauhan dengan perasaan marah kemudian Ashoka memulai perjalanannya menuju ke kerajaan Magadha.
Di dalam istana Magadha, Charumitra menghadapkan Dharma ke Subhrasi dengan mendorongnya hingga Dharma sampai terjungkal “Apa yang dia lakukan ?” Subhrasi penasaran ketika Charumitra membawa pelayan setianya itu kehadapannya “Dia telah melanggar batasannya ! Hari ini dia tidak menghormati pangeran Sushima !” ujar Charumitra dengan nada marah “Maharani Subhrasi, pangeran Sushima memaksa putri Ahenkara untuk menikahinya”, “Pikirkan terlebih dulu sebelum berbicara !” sela Charumitra dengan nada tinggi “Maharani Charumitra, biarkan dia berbicara terlebih dulu sebelum menuduh yang bukan bukan” bela Subhrasi “Jadi menurutmu aku tidak mengatakan yang sejujurnya ? Kamu telah menghina aku didepan seorang pelayan ! Aku akan menyakinkan Samrat Bindusara agar segera menghukumnya !” Dharma panik dan terkejut “Aku minta maaf, Maharani Charumitra ,,, tapi aku tidak bermaksud menyakiti hatimu” ujar Dharma sambil menundukkan kepalanya “Kita bisa menyelesaikan masalah ini, kenapa harus membawa bawa Samrat Bindusara dalam hal ini ?” Subhrasi merasa heran “Aku tadi datang kesini untuk menyelesaikannya tapi kamu telah meragukan kejujuranku demi seorang pelayan ini ! maka sekarang keputusannya akan segera di nyatakan hari ini juga !” ujar Charumitra kemudian pergi berlalu meninggalkan mereka berdua.
Ashoka akhirnya sampai juga di kerajaan Magadha, Ashoka segera menemui Chanakya yang saat itu sudah menunggu kedatangannya di depan rumahnya, Ashoka teringat bagaimana dulu ketika Chanakya membawa mereka ke Patliputra, bagaimana dia merencanakan semuanya “Chanakya, aku mempunyai banyak pertanyaan !” Chanakya tersenyum seraya berkata “Dengan senang hati aku akan menjawabnya tapi tidak disini Ashoka atau haruskah aku memanggilmu dengan sebutan Rajkumar (pangeran) Ashoka” Ashoka tertegun mendengar ucapan Chanakya.
Di dalam istana Magadha, di kamar Bindusara, Charumitra menemui Bindusara dan mengungkap semua ulah Dharma dan Subhrasi “Samrat, Maharani Subhrasi telah menghina aku demi seorang pelayan, pangeran Sushima sangat menyukai putri Ahenkara, dulu pangeran Sushima sangat kesal padanya tapi sekarang mereka ingin memperbaiki semuanya, mereka sedang ngobrol ketika seorang pelayan yang bernama Shevika menemui mereka, dia mengatakan kata kata yang tidak sepantasnya tentang mereka berdua pada Maharani Subhrasi dan Maharani Subhrasi lebih percaya padanya daripada aku, seperti kamu mencintai Dharma tapi aku adalah seorang Ratu, apakah bisa dibenarkan jika ada seseorang yang menghina aku ?” Bindusara mendengarkan dengan seksama lalu Bindusara menyuruh pengawalnya untuk menghadirkan Shevika (Dharma) di ruang sidang
Di ruang pribadi Chanakya “Chanakya kenapa kamu melakukan semua ini ? Kenapa kamu menjaga ibuku agar tetap menjauh dari Samrat Bindusara ? Ketika kamu tahu kalau ibuku adalah kekasihnya, mengapa kamu tidak mengatakan padanya kalau dia mempunyai satu anak laki laki lagi, apakah kamu meragukan kesetiaan ibuku ? Atau kamu ingin tahu jika aku ini pantas atau tidak menjadi seorang pangeran ?” Chanakya tersenyum dan berkata “Ketika pertama kali aku melihat kamu, aku sudah tahu siapa kamu, aku bisa melihat jiwa Chandragupta ada dalam dirimu” Ashoka teringat ketika dirinya di pasar bersama teman teman desanya ketika dia bersandiwara menjadi Samrat “Itulah mengapa aku membawa kamu dan ibumu kesini, ibumu sebenarnya tidak ingin kesini karena dia berfikir kalau ayahmu akan membunuh kamu dan dirinya, aku menjaganya disini agar dia percaya pada Samrat Bindusara lagi akan tetapi situasi berubah, sebuah peristiwa terjadi ketika kamu mengira ibumu telah meninggal, aku telah mengirimkan Samrat Bindusara agar menemuimu maka dengan begitu dia akan bersama sama denganmu, jika kebenarab datang sebelum waktunya maka itu hanya akan menyakiti dirimu, di luar sana banyak musuh ibumu, ayahmu dan kamu, mereka bisa saja menyakiti dirimu jika mereka tahu kenyataan yang sebenarnya” Ashoka merasa heran “Siapa musuh musuh ini ? Apakah mereka yang membuat ibuku berfikir kalau ayahku adalah orang yang jahat ? Yang telah memisahkan satu sama lain ? Apakah mereka orang yang sama yang menyalahkan ibuku sekarang ?” Chanakya mengangguk mengiyakan semua ucapan Ashoka “Kenapa kamu tidak melakukan apapun untuk menentang mereka ?” Ashoka nampak menahan marah
“Semua orang itu menginginkan tahta kerajaan, bisa jadi Yunani, Khurasani”, “Jadi ini artinya ada kaitannya dengan konspirasi bersama Justin, Khurasan juga terlibat ?” Ashoka teringat ketika Khurasan memberikan pernyataan menentang Dharma, ketika dia mengikuti Dharma dan hendak membunuhnya, Ashoka sangat marah ke Khurasan “Saatnya untuk mengakhiri ! Gara gara dia orangtuaku harus menghadapi banyak permasalahan, dia harus membayarnya sekarang dengan memberikan nyawanya”, “Jika membunuhnya adalah sebuah solusi maka aku sudah melakukannya dari dulu, dia adalah panglima perang dan jika kamu membunuhnya maka kamu akan disebut sebagai seorang penghianat dan semua orang akan mengatakan kalau Dharmalah yang membunuhnya dan ibumu akan difitnah lagi” Ashoka semakin geram dengan semua ini “Jika aku tidak bisa membunuhnya maka aku akan membuat Samrat Bindusara melihat kenyataan yang ada, ayahkulah yang akan membunuhnya dan dia akan menunjukkan kebenaran tentang ibuku kepada semua orang”, “Jika kamu mengatakan semuanya tanpa bukti yang nyata maka kamu bisa melibatkan ibumu dalam bahaya, baik itu Khurasan yang akan membunuhnya ataupun Samrat Bindusara yang akan memberikan hukuman mati padanya untuk menunjukkan keadilannya” kedua bola mata Ashoka berkaca kaca “Aku hanya ingin menyatukan kedua orangtuaku, mereka telah menghadapi banyak masalah, aku ingin membuktikan bahwa mereka benar, tunjukkan jalannya padaku, aku akan selalu mendengarkan ucapanmu, aku hanya ingin membantu orangtuaku keluar dari permasalahan ini” ujar Ashoka penuh haru “Kali ini musuh musuh kita tidak akan menang !”, “Aku akan membawa bukti bukti tentang kebenaran ibuku kemudian aku akan membawa ibuku hanya kepada ayah” ujar Ashoka
Di ruangan Dharma, Dharma sedang duduk termenung dengan dandanannya yang cantik, tak lama kemudian para pelayan menemuinya dan mengabarkan kalau Bindusara memanggilnya, Dharma terkejut dan akhirnya ikut bersama mereka ke ruang sidang.
Di ruang pribadi Chanakya, Chanakya tersenyum pada Ashoka dan memberikan tilak di dahi Ashoka, kemudian Ashoka menyentuh kaki Chanakya dan memeluknya erat, Chanakya memberkatinya seraya berkata “Guru tidak pernah menunjukkan jalan, muridlah yang harus menemukan kebenaran, aku telah mengambil keputusan untukmu tapi sekarang kamu akan mengambil keputusanmu sendiri, kamulah yang akan menentukan jalanmu sendiri, aku akan selalu bersamamu tapi kamu harus ingat jangan pernah membandingkan dirimu sendiri dengan ayahmu, tugasmu adalah menyingkirkan musuh musuh, terus lakukan itu !” Ashoka mendengarkan dengan seksama semua ucapan Chanakya “Kamu harus memikirkan apa yang ingin kamu berikan pada orang orang di masa mendatang” kemudian Chanakya memberikan restu pada Ashoka sambil memegang kepalanya, Ashoka mengatupkan kedua tangannya didepan dada dan berkata “Ya ! Kesetiaan yang telah kamu tunjukkan ke aku, akan selalu aku jaga, aku kan menjadi anak yang layak sebelum menjadi seorang Raja yang layak” ujar Ashoka
Dharma sedang dalam perjalanan menuju ke ruang sidang bersama kedua orang pelayan, Dharma teringat ketika Chanakya berkata “Khurasan saat ini sedang mencari kamu, jika kamu sampai tertangkap maka Samrat Bindusara akan dipaksa olehnya untuk menghabisi kamu” Dharma cemas dan gelisah memikirkan nasibnya, tepat pada saat itu Kasturi bertemu dengan Dharma di koridor, Kasturi terkejut melihat Dharma “Shevika, apa yang kamu lakukan disini ?” Dharma hanya menatap nanar kearah Kasturi “Kami akan membawanya menghadap ke Samrat Bindusara” Kasturi kaget bergitu mendengar ucapan salah satu pelayan yang bersama Dharma “Kasturi, pergilah ke mandir dan mintalah pada pendeta untuk mendoakan aku dan anakku” pinta Dharma dengan wajah memelas, Kasturi mengerti maksud Dharma
Kasturi segera menemui Chanakya di ruang pribadi Chanakya dengan muka yang cemas “Chanakya !” Kasturi kaget ketika melihat Ashoka ada disana “Katakanlah, Kasturi ,,, ada apa ?”, “Samrat Bindusara memanggil Dharma untuk menghadap kepadanya” Chanakya dan Ashoka kaget “Mengapa ?” sela Ashoka “Aku tidak tahu” ujar Kasturi cemas, tanpa pikir panjang Ashoka segera berlari meninggalkan mereka berdua, Chanakya memanggil manggil Ashoka namun Ashoka tidak peduli, Chanakya segera mengikuti Ashoka dari belakang.
Dalam perjalanan menuju ke ruang sidang, Dharma berfikir “Setelah 14 tahun lamanya akhirnya aku datang menghadap ke depan Samrat Bindusara, tapi kali ini situasinya berbeda, semua mata akan menanti kehadiranku setelah beberapa tahun, yang akan membenci aku, dia pasti tidak ingin melihat wajahku, seseorang yang amat sangat ingin menemui aku selama ini, akan menghabisi aku sekarang, bagaimana aku bisa menunjukkan mukaku padanya ?” bathin Dharma cemas.. Sinopsis Ashoka Samrat episode 137 by Sally Diandra.