Sinopsis Ashoka Samrat episode 169 by Sally Diandra. Di kamar Helena, Helena dan Noor sedang membahas soal permintaan panglima Khurasan agar Noor menghubungi Dastaan “Apakah kamu yakin kalau Dastaan ini akan menolong kamu ?” tanya Helena “DIa tidak bisa bilang tidak ke aku, Rajmata” ujar Noor optimistis “Tapi bagaimana jika Sushima memenangkan pertandingan ini ? Dia yang akan duduk di singgasana, kemudian Siamak tidak akan mendapat apa apa, tapi seperti yang sudah aku katakan padamu kalau Siamak akan merebut haknya, lalu kenapa kamu tidak melakukan sesuatu, Rajmata ?” ujar Noor kesal “Kami ini bangsa Yunani, jika kami tidak melakukan sesuatu, itu bukan berarti kami diam saja, seperti sebuah racun yang terdapat di dalam tubuh, racun ini tidak akan berbuat apa apa sampai dia ini terprovokasi dan jika dia di provokasi sekali saja maka tidak ada obat apapun yang bisa menghentikannya untuk membunuh orang, sampai kamu kembali nanti aku akan memastikan kalau Siamak akan melakukan semuanya untuk duduk di tahta kerajaan itu” ujar Helena mantap “Lalu bagaimana dengan Ashoka dan Dharma ?” ujar Noor cemas “Aku akan mencari cara untuk menghabisi mereka juga” ujar Helena dingin
Di ruang keluarga kerajaan Magadha, Bindusara telah berkumpul bersama ketiga istrinya dan Helena namun Noor tidak terlihat disana, saat itu mereka hendak memberikan restu untuk Sushima dan Ashoka yang hendak ikut pertandingan, Sushima yang pertama kali maju ke depan meminta restu pada ayahnya, Samrat Bindusara “Ayah berharap kamu tidak akan mengecewakan ayah” kemudian Sushima meminta restu pada ibunya, Maharani Charumitra “Kamu harus bisa menunjukkan pada dunia kalau kamu itu bisa, anakku !”, “Jangan khawatir, ibu ,,, aku tidak akan mengecewakan kamu” lalu Sushima meminta restu pada Helena dan Ratu Subhrasi tapi tidak pada Ratu Dharma meskipun Dharma ada disana, Sushima hanya melewati begitu saja, Bindusara nampak tertegun begitu pula Ashoka, sementara Dharma hanya tersenyum tenang, kemudian Sushima meninggalkan ruangan tersebut, selanjutnya Ashoka menghampiri ayahnya dan meminta restu padanya dengan menyentuh kaki Samrat Bindusara “Kamu mungkin tidak berpendidikan tapi kamu akan menunjukkan kemampuanmu dengan baik karena perilakumu dan kamu selalu mempunyai pemikiran yang luar biasa, kamu pasti tidak akan mengecewakan ayah dan ibumu” Ashoka mengangguk sambil tersenyum, kemudian Ashoka menghampiri Charumitra seraya berkata “Kamu bukan hanya ratu pertama ayahku saja tapi kamu juga Badi Maa ku” ujar Ashoka sambil menyentuh kaki Charumitra, Charumitra nampak jengah diperlakukan seperti itu oleh Ashoka seraya berkata “Kamu memang belum cukup umur tapi kamu ini mempunyai kemampuan, aku juga berdoa untuk kamu” ujar Charumitra, kemudian Ashoka meminta restu dari Ratu Subhrasi dan ibunya sendiri Ratu Dharma “Lakukan apapun yang ingin kamu lakukan hari ini tapi mulai hari ini kepemilikan Maurya akan diperpanjang” ujar Dharma, kemudian Ashoka juga meminta restu pada Rajmata Helena “Aku tahu, kamu pasti mencari Siamak tapi aku yakin dia akan datang untuk melihat kemenangan temannya dan saudaranya” ujar Helena dengan senyum penuh kepura puraan, kemudian Ashoka meninggalkan ruangan itu pula
Di ruang pertandingan, kompetisi akhirnya berlangsung, pembawa acara mulai membuka pertandingan tersebut “Dengan senang hati aku sampaikan karena aku telah terpilih untuk mengatur pertandingan ini, ini adalah peristiwa pertama kali dimana seorang Samrat akan di pilih dengan melakukan pertandingan pendidikan dimana pertandingan ini akan menggunakan sebuah jawaban, aku akan mengumumkan semua guru guru yang telah hadir disini” ujar si pembawa acara, kemudian pembawa acara menyambut kedatangan tiga guru besar, mereka memasuki ruang pertandingan dan menempati kursi mereka masing masing, saat itu Chanakya dan Khalatak juga sudah ada disana duduk di kursi mereka masing masing, kemudian si pembawa acara memanggil Sushima, semua orang yang melihat pertandingan itu mengelu elu kan nama Sushima “Hidup pangeran Sushima ! Hidup pangeran Sushima ! Hidup pangeran Sushima !” Sushima masuk ke dalam ruang pertandingan, kemudian di di susul oleh Ashoka, semua orang yang hadir juga mengelu elu kan nama Ashoka “Hidup pangeran Ashoka ! “Hidup pangeran Ashoka ! “Hidup pangeran Ashoka !” Ashoka juga mulai memasuki ruangan tersebut
Si pembawa acara mulai membuka mekanisme pertandingan yang harus mereka lalui hari itu “Para guru besar akan menanyakan beberapa pertanyaan pada pangeran Sushima dan pangeran Ashoka, orang yang tepat akan di pilih dengan melihat pemikirannya dan akan menang untuk kerajaan Magadha !” ujar si pembawa acara “Aku ingin mengucapkan terima kasih untuk guru Chanakya yang telah berhasil membuat dinasti Maurya menjadi kenyataan, ini semua karena pemikiran dan keinginannya yang luar biasa dengan memberikan kita semua seorang Samrat yang hebat !” Sushima dan Ashoka bersama sama menghadap ke depan Chanakya dan meminta restu pada Chanakya, Chanakya pun memberikan restunya “Kita seharusnya menggunakan pikiran kita untuk rakyat, dia seharusnya menggunakan kekuatan kami untuk arah yang benar, hanya dengan cara itu maka seluruh negeri India akan berhasil” Chanakya memberikan sedikit nasehat untuk kedua pangeran ini, Sushima setuju dengan pendapat Chanakya sambil berkata “Aku setuju !” sementara Ashoka berterima kasih pada Chanakya, sementara itu di dalam istana, Bindusara masih berkumpul di ruang keluarga dengan ketiga istrinya dan Helena, salah satu prajurit mengabarkan padanya kalau pertandingan sebentar lagi akan berlangsung
Kembali ke ruang pertandingan, kali ini salah satu guru besar mulai membuka babak pertama pertandingan “Babak pertama dalam pertandingan ini, para guru besar akan menanyakan sebuah pertanyaan pada pangeran Sushima dan pangeran Ashoka, mereka berdua harus menceritakan tentang pendapat mereka tentang pertanyaan tersebut, kemudian babak kedua pertandingan ini, kita akan melihat bagaimana reaksi keduanya dalam situasi yang berbeda, babak ketiga pertandingan, kita akan melihat bagaimana sikap mereka ketika mereka duduk di singgasana kerajaan dan menyelesaikan sebuah permasalahan, pada babak terakhir, para guru besar akan mengevaluasi nilai dan melihat siapa yang lebih mampu dalam hal ini” ujar sang guru
Akhirnya pertandingan babak pertama pun berlangsung, salah satu guru bertanya pada mereka “Bagaimana caranya untuk menjaga kedamaian bangsamu ?” Sushima mendapat giliran pertama untuk menjawab, Sushima segera menjawab ”Untuk menjaga kedamaian, kita harus mengikuti peraturan yang ada dan bagi siapa saja yang tidak mengikuti peraturan akan diberikan hukuman berat sehingga tidak ada yang mencoba untuk melanggar peraturan lagi !” ujar Sushima dengan penuh keyakinan, Khalatak tersenyum puas dengan jawaban Sushima, kemudian giliran Ashoka memberikan pendapatnya “Yang dikatakan oleh kak Sushima itu memang benar tapi aku tidak setuju dengan pendapatnya itu” jawab Ashoka “Menurut pelajaran dari Chanakya, kemanusiaan itu sangatlah penting, kejahatan tidak akan berkurang dengan menghukum orang, di pemerintahan Dhananand, orang orang itu hanya dihukum saja tapi itu bukanlah suatu solusi” ujar Ashoka “Kamu harus menjawab sesuai dengan pertanyaannya saja, pangeran Ashoka !” sela Khalatak yang mulai tidak suka dengan jawaban Ashoka yang dianggapnya bisa mempengaruhi para guru besar “Biarkan dia menjawabnya, Khalatak” ujar salah satu guru besar “Aku tidak berkata tentang hukuman itu tidak penting tapi agar orang orang itu mengikuti peraturan yang ada, kita harus bisa memenangkan kepercayaan mereka terlebih dulu, pertama kita harus membuat mereka percaya bahwa peraturan itu dibuat untuk kebaikan mereka juga, ketika mereka percaya pada kita maka mereka pasti kan mengikuti peraturan tersebut tanpa ada rasa takut pada hukuman tapi atas kesadaran mereka sendiri” ujar Ashoka tenang “Kalian berdua ini memiliki pemikiran yang hebat, kalian bedua memiliki nilai yang sama dalam hal ini untuk babak pertama pertandingan” ujar salah satu guru besar
Sementara itu di ruang keluarga kerajaan Magadha, Bindusara masih berkumpul dengan keluarganya disana sambil terus mendapat informasi terupdate tentang pertandingan anak anaknya “Ashoka memiliki pemikiran yang luar biasa, dia telah melalui banyak kehidupan yang keras dalam kehidupannya, dia memang memiliki banyak pengalaman dibandingkan saudara saudaranya yang lain, dia telah memberikan dimensi yang baru untuk pemikiran pada guru besar” ujar Bindusara setelah mendapat informasi tentang jawaban Ashoka “Kamu benar, Samrat ,,, selama ini dia telah hidup sebagai rakyat biasa, itulah mengapa dia mengerti permasalahan mereka” ujar Dharma “Kamu mungkin benar, Rani Dharma ,,, tapi ketika dia masuk ke dalam kehidupan kerajaan dan menjadi seorang Samrat, dia juga belum mempunyai pengalaman, dia belum melihat bagaimana kehidupan seorang Samrat dan bagaimana dia harus bertindak dalam situasi tertentu” sela Charumitra dengan nada menyindir “Seseorang yang kamu anggap sebagai rakyat biasa itu telah mengesankan kita semua setiap waktu, Maharani Charumitra ,,, terutama dengan pemikirannya dan kepintarannya, dia mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang sulit sekalipun dengan mudah” ujar Bindusara bangga “Samrat Vanraj mempunyai banyak kemampuan, suatu hari nanti dia pasti akan menjadi Samrat Ashoka !” semua orang yang hadir disana langsung terkejut, terutama Helena dan Charumitra, sedangkan Dharma hanya tersenyum senang… Sinopsis Ashoka Samrat episode 170 by Sally Diandra.