Sinopsis Ashoka Samrat episode 178 by Meysha Lestari. Ketiga teman Ashok dari desa vann di kurung dalam penjara. Ashok dengan perasaan bersalah bergegas menemui mereka. Ashok ingin menjelaskan situasi yang sebenarnya, mengapa dia tidak memberitahu teman-temannya kalau dia seorang pangeran. Tapi teman-teman Ashok sudah terlanjur merasa kecewa dan di khianati. Mereka ingin percaya pada Ashok, tapi kini mereka tahu kalau Ashok juga seorang Rajvanshi.
Ashok terlihat sedih. Dia memohon agar mereka percaya padanya, dia akan melakukan segala cara untuk membebaskan mereka. Teman-teman Ashok berkata kalau mereka sudah punya rencana sendiri. Hanya dengan menggantung kain merah di terali besi, Satrujit akan datang untuk menjalankan rencana. Ashok bertanya, “rencana apa?” ~Kilas balik menunjukan bagaimana Satrujit memberitahu rencananya pada teman-temannya. Dia tidak ikut pergi menghadap Shushim, sebagai upaya berjaga-jaga, karena dia tidak percaya padanya. Kalau sampai terjadi sesuatu pada teman-temannya, Satrujit akan melakukan sesuatu pada Shushim. Kilas balik berakhir~ Ashok terkejut mendengar rencana teman-temannya.
Di luar penjara, Satrujit yang masih bebas berkeliaran melihat tanda yang di berikan teman-temannya. Dia segera menjalankan rencananya. Dengan mengendap-endap dia memasuki istana magadha. Saat seorang prajurit memergoki dirinya, Satru membunuh prajurit itu.
Di tempat lain, sambil menggendong adiknya, Ahenkara bersiap-siap kabur dari istana. Seorang sais pedati telah menunggunya di luar. Ahenkara berjalan menyusuri lorong istana, saat dia mendengar suara langkah kaki orang lain, dia segera menyembunyikan diri di belakang pilar. Yang teryata dua orang prajurit yang membawa tandu berisi Shushim yang terkapar tak sadarkan diri karena terlalu mabuk. Ketika prajurit itu menghilang di belokan, Ahenkara segera keluar dari persembunyi, tapi dia kepergok Ashoka. Ashoka bertanya pada ahenkara, “kau apakah.. kau meliha kak Shushima?” Ahenkara dengan sedikit ragu menunjuk ke satu arah. Ashok mengucapkan terima kasih dan berlari ke arah yang di tunjuk Ahenkara. Aahenkara sedih dan menyesal karena tidak bisa mengatakan niatnya untuk pergi dari Magadha pada Ashok.
Prajurit meletakan Shushim ke ranjangnya, melepas sepatunya dan menyelimuti tubuhnya. Lalu kedua prajurit itu berjaga di depan pintu. Tiba-tiba muncul prajurit lain yang memberitahu kalau Ahenkara hilang. Prajurit mengajak temannya pergi mencari Ahenkara bersamanya dan meninggalkan kamar Shushim tanpa penjaga. Satrujit melihat kamar Shushim tanpa penjaga segera masuk dan membawa pergi tubuh Shushima yang tertutup selimut.
Prajurit memergoki Ahenkara yang sedang berjalan di lorong. Dia meneriaki Ahenkara menyuruhnya berhenti, ahenkara segera bergegas melarikan diri dari prajurit itu dengan besembunyi di dalam gudang di belakang tumpukan karung. Si prajurit mencari-carinya. lalu dengan pedangnya prajurit itu menusuk karung dan hampir mengenai Ahenkara. Ahenkara terkejut. Bukan hanya sekali, prajurit itu menusuki karung berkali-kali lalu pergi dari sana. Setelah prajurit itu pergi Ahenkara segera bergegas ke tempat sais pedati menunggu. Tapi sayang, dia tiba terlambat. Satrujit terlebih melihat pedati itu dan membawanya pergi. Ahenkara yang tak dapat beruat apa-apa hanya bisa menangis kecewa.
Satrujit membawa Shushim ke tempat rombongannya menunggu. Pada teman-temannya dia berkat akalau dirinya telah berhasil menculik raja Shushima. Mereka segera membuka selimut yg menutupi tubuh Shushim, dan terkejut saat melihat ternyata yang di culik Satrujit bukan Shushim tapi Ashoka. Satrujit dengan geram menyapa Ashok, “kau? Apa yang kau lakukan? mana Shushima?” Ashok memberitahu kalau SHushima berada di tempat yang aman. ~Kilas balik menceritakan bagaimana Ashok segera bertindak menyelamatkan Shushim setelah tahu rencana Satrujit dan berpura-pura sebagai Shushim dengan tidur di tempat tidurnya. Sehingga Satrujit menculiknya karena menganggap dirinya Shushim. Kilas balik berakhir~
Dengan geram Satrujit memberitahu teman-temannya kalau Ashoka adalah telah menjadi pelayan rajvanshi dan tidak akan membantu mereka. Ashoka berkata kalau dirinya bukan hanya pelayan tapi adalah seorang pangeran, dirinya adalah putra Bindusara. Ibunya adalah istri Samrat Bindusara. Satrujit dan penduduk desa yang lain terkejut mengetahuinya. Mereka semakin tidak menyukai Ashoka yang adalahs eorang Rajvanshi, musuh mereka. Ashok meyakinkan kalau dirinya ingin membantu mereka. Tapi Satrujit tak percaya, karena baginya Ashoka kini adalah musuh. Satrujit berencana akan memberitahu Shushim kalau mereka telah menculik dan menyendera Ashok. Ashok melarangnya. tapi Satrujit tidak mengubris.
DI istana Magdaha, Shushim tertawa terbaha-bahak saat menerima surat dari Ssatrujit dan kawan-kawan bahwa smereka sedang menyandera Ashok. Dia mengejek Ashok dan berniat tidak akans melakukan apa-apa. Tapi tamparan keras Charumitra menyadarkannya akan peran yang harus dia mainkan. Charu menyuruh Shushim agar berpura-pura khawatir dan menyuruh orang mencari Ashoka, karena Ashoka adalah saudaranya. Dengan cara itu, mereka bisa mengambil simpati orang-orang yang berpihak pada Ashok.
Begitu berita penculikan Ashok menyebar, Shushim segera mengadakan pertemauan di istana. DI hadapan Dharma Shushim menunjukan raut muka sedih dan prihatin akan kondisi Ashoka. Dia memerintahkan Senopati Aakramak untuk mencari Ashoka hingga ketemu. Pada Dharma, Shushim memintanya agar tidak khawatir, karena mereka akan mencari Ashok dan menyelamatkannya, “aku akan melakukan apapun untuk menyelamatkan adikku..”
Seorang pria kuat sedang di tangkap prajurit Magadha atas perintah Khalatak. Khalatak menyuruh pria itu mengagalkan usaha Aakramak mencari Ashok dan memastikan kalau Ashok tidak akan kembali ke istana lagi.
Dengan mata tertutup dan tangan terikat, Ashok di sandera oleh teman-temannya sendiri. Orang-orang yang pernah menjadi tetangganya di desa vann yang di pimpin oleh Satrujit. Ashok mengingatkan Satrujit kalau apa yang mereka lakukan tidak baik dan akan menambah masalah. Satrujit membawa Ashok ke suatu tempat dan menunjukan padanya alasan mengapa mereka melakukan semua ini. Satrujit membuka tutup mata Ashok. Ashok melihat sekelompok pengungsi yang tinggal di tenda dalam kondisi yang menyedihkan. Banyak diantara mereka yang tergeletak sakit bahkan meninggal. Kondisi para pengungsi itu sangat menyedihkan. Ashok terlihat sedih dan merasa bersalah.
Seorang anak kecil menghampiri mereka. Anak itu mengatakan kalau dirinya kelaparan dan sangat menderita. Ashok dengan iba menyentuh pipi anak itu dan menatapnya dengan pilu…. Sinopsis Ashoka Samrat episode 179