Sinopsis Ashoka Samrat episode 207 by Sally Diandra. Masih di ruang sidang Magadha, Charumitra dengan lantang mengatakan “Sudah jelas sekarang kalau motif Ashoka memang ingin membunuh saudaranya saja !” Bindusara mendukung ucapan Charumitra “Rani Dharma waktu itu juga memasuki kamarku dan mengatakan kalau kamu menyadari permusuhan yang terjadi antara Sushima dan Ashoka, kamu juga mengatakan padaku tentang hubungan antara Ashoka dan Ahenkara” Dharma terkejut karena dirinya tidak merasa mengatakan hal seperti itu “Kapan aku mengatakannya, Samrat ?” Bindusara langsung membentak Dharma untuk tidak berbohong “Kamu telah datang ke kamarku dan memohon padaku untuk menyelamatkan nyawa Ashoka, kamu mengatakan semuanya sendiri”, “Kamu pasti salah paham, Samrat” Bindusara sangat marah “Kamu mengatakan kalau aku ini berbohong ?” Dharma menolaknya “Kita tidak pernah ngobrol satu sama lain soal Ashoka, aku tidak akan pernah mendukung sesuatu yang salah, meskipun itu adalah anakku sendiri” Bindusara langsung menyuruhnya untuk berhenti bicara “Aku tidak tahu kalau kamu akan memainkan permainan yang begitu besar seperti ini denganku, kamu telah menunjukkan siapa dirimu yang sebenarnya hari ini ! Kamu memang penipu dan orang yang sangat egois ! Aku sangat menderita hari ini, aku menyesal telah menamai seorang perempuan seperti kamu dengan sebutan Dharma” Ashoka terlihat sangat marah ketika melihat ayahnya mengata ngatai ibunya, Bindusara menyesal telah melihat sifat asli Dharma setelah mempercayai begitu dalam, Dharma hanya bisa tercengang “Bagaimana bisa aku membuat kesalahan yang begitu besar ? Kamu telah membalikkan meja kebohongan dengan sangat mudah, ini semua seperti sebuah mimpi buruk terbesar, aku tidak bisa percaya siapapun, aku telah melakukan sebuah kesalahan bertahun tahun lamanya sejak dulu, aku tidak ingin meralatnya hari ini, mulai dari hari ini, kamu akan dipanggil dengan nama aslimu sendiri yaitu Shubhadrangi dan bukan Dharma !”, “Kamu memang benar, Samrat !” sela Ashoka lantang “Kamu memang telah melakukan kesalahan dengan mengenali seseorang untuk pertama kalinya” Dharma cemas dan menyuruh Ashoka untuk tidak melanjutkan ucapannya namun Ashoka malah menantang Bindusara untuk memberikan hukuman apapun “Aku meminta padamu untuk tidak menyalahkan ibuku atas apa yang tidak pernah dia lakukan” Bindusara segera mengumumkan kalau Ashoka bersalah “Dia seharusnya diberi hukuman mati !” Dharma terkejut sambil menatap ke arah Bindusara, semua orang yang hadir disana juga terkejut mendengar keputusan Bindusara
Dharma memohon pada Bindusara untuk tidak melakukan hal itu, tiba tiba Dharma pingsan, Ashoka berteriak “Ibuuuuu !!!” prajurit segera mencegahnya sementara pelayan membantu Dharma dan membawanya menuju ke kamarnya, Ashoka berusaha untuk membebaskan dirinya “Aku ingin pergi menemui ibuku !” tepat pada saat itu Chanakya masuk ke dalam ruang sidang tersebut, dengan bahasa tubuhnya Chanakya menyuruh para prajurit untuk menjauhi Ashoka, semua orang memberikan salam pada Chanakya “Apakah keputusanmu itu sangat perlu dilakukan, Samrat ?” Khalatak langsung menyela ucapan Chanakya “Kamu tidak harus bertanya seperti itu jika kamu telah sampai disini beberapa waktu yang lalu, kamu tidak tahu apa yang telah dilakukan oleh Ashoka”, “Sekarang aku sudah tahu, itulah mengapa aku disini” ujar Chanakya tenang “Kenapa kamu mendukung Ashoka ? Seorang pengkhianat seharusnya dibunuh” kini giliran Helena yang menyela ucapan Chanakya “Anakku Justin, juga telah diberikan hukuman mati, aku telah membunuhnya dengan tanganku sendiri, lalu kenapa Ashoka tidak ? Apakah karena dia adalah muridmu ?” Chanakya hanya tersenyum mendengar ucapan Helena
“Rajmata Helena, niat anakmu adalah jelas yaitu berbuat kejahatan, dia telah memberikan alasan dibalik keinginannya untuk membunuh Samrat Bindusara dan keluarganya, hukuman seorang tersangka seharusnya di putuskan hanya setelah menemukan alasan dibalik itu semua, aku yakin pangeran Ashoka tidak bermaksud membunuh pangeran Sushima” ujar Chanakya namun Khalatak menegaskan bahwa Ashoka memang sengaja melakukan hal tersebut, Chanakya melanjutkan ucapannya dengan membahas tentang contoh terakhir dimana kebenaran itu dibuat kebohongan “Aku juga termasuk dalam bagian kebohongan itu, orang orang yang hadir disini telah mengerti dihari ketika kebenaran dan kebohongan di bicarakan sekali, Samrat Bindusara berada dibawah tekanan untuk berbohong, mungkin Ashoka juga dibawah tekanan yang sama, mungkin dia menyembunyikan kebenaran, dia meminta pada Samrat Bindusara untuk memberikan waktu untuk membuktikan kebenaran tersebut” tiba tiba salah satu prajurit datang dan mengabarkan tentang kondisi Sushima yang terbaru, rupanya saat ini kondisinya sangat kritis “Jika pangeran Sushima bisa melalui masa kritisnya malam ini dengan baik maka dia akan baik baik saja, Samrat” Charumitra panik dan bergegas pergi untuk melihat anaknya
Charumitra bergegas menemui Sushima yang masih terbaring lemah di kamar, tabib mengabarkan tentang situasi yang sudah tidak bisa dia kendalikan lagi dengan tangannya “Aku tidak tahu, Maharani Charumitra ,,, apakah pangeran Sushima masih bisa hidup esok hari atau tidak” Charumitra langsung mencekik leher sang tabib “Tidak ada yang boleh terjadi pada anakku !” bentak Charumitra dengan muka bengisnya, murid sang tabib meminta Charumitra untuk memaafkan sang tabib, Charumitra menangis begitu melihat Sushima, sementara di ruang sidang, Bindusara tetap pada keputusannya “Ashoka akan di hukum gantung besok pagi !” ujar Bindusara lugas, prajurit segera membawa Ashoka pergi dari ruang sidang, Chanakya memperhatikan Ahenkara yang menangis tersedu sedu begitu mendengar keputusan Bindusara, sementara itu Dharma berfikir untuk memohon pada Bindusara, ketika Dharma hendak menemui Bindusara, pelayan Dharma melarang Dharma untuk menemui Bindusara “Aku akan membawa dia pergi dari sini, aku bisa hidup tanpa Samrat Bindusara tapi tidak dengan anakku” ujar Dharma “Seorang pengkhianat tidak bisa pergi dari sini dalam keadaan hidup, Rani Dharma” pelayan itu menceritakan semuanya yang terjadi di ruang sidang pada Dharma
Di kamar Sushima, tabib menyerah dalam menangani Sushima, semua orang terkejut mendengarnya, Helena pura pura sedih seraya berkata “Aku tidak bisa melihat cucuku sekarat di depan mataku, kamu harus menyelamatkan Sushima, tabib ,,, aku tidak kuat melihatnya” Siamak mencoba bicara pada Sushima “Kamu jangan pernah menyerah, kak Sushima ,,, aku menantang kamu untuk bertarung denganku, apakah kamu takut kalah ? Kamu ini memang pengecut ! Bangun, kak Sushima ! Bangun !” sementara itu Drupata yang juga berada disana bertanya pada ibunya “Ibu, apakah besok pagi aku akan kehilangan kedua kakakku ?” saat itu Bindusara sedang berjalan di luar, sedangkan Chanakya menolak untuk membiarkan ketidakadilan terjadi “Aku harus melakukan sesuatu malam ini juga” ujar Chanakya … Sinopsis Ashoka Samrat episode 208 by Sally Diandra.