Sinopsis Ashoka samrat episode 210 by Sally Diandra. Di kerajaan Magadha, Bindusara sudah memberikan perintah pada algojo untuk mengeksekusi Ashoka, sang algojo sudah hampir menarik tuas, sementara Ashoka juga sudah siap dengan kematiannya namun tiba tiba Chanakya menghentikan mereka “Hentikan ! Aku mohon Samrat Bindusara hentikan hukum gantung ini, pangeran Sushima sudah siuman” tanpa buang waktu lagi Bindusara segera melemparkan belatinya dan memotong tali yang melingkar di leher Ashoka, Bindusara bergegas mendekat ke arah Ashoka dan membuka kain hitam yang menutupi kepala Ashoka, Ashoka terbatuk batuk begitu kain hitam itu terlepas dari kepalanya, Bindusara segera memeluk Ashoka haru, dari jauh Dharma yang melihat hal ini, mengatupkan kedua tanganya dan mengucap syukur pada Dewa karena suaminya tidak jadi mengeksekusi anaknya, Dharma telah menjadi saksi dari kejadian ini, Khalatak yang melihat hal ini merasa heran dan tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh Chanakya “Chanakya, kenapa kamu melakukan hal ini ? Kita tidak bisa melupakan kejahatan Ashoka meskipun jika Sushima hidup, kita tidak bisa memaafkan dia” ujar Khalatak kesal “Dasar dari keadilan adalah hukuman seharusnya diberikan berdasarkan kejahatannya saja, ini bukan keadilan jika hukuman kurang dari kejahatan, ini adalah ketidakadilan jika hukuman lebih besar dari pada kejahatan, seperti peraturan dalam kerajaan Magadha, bahwa tidak ada peraturan yang seperti itu untuk seorang tersangka yang diberikan hukuman mati ketika menyerang salah satu anggota keluarga kerajaan selain Samrat, aku seharusnya mengatakan padamu, hanya Dewi Dharma yang bisa menyembuhkan pangeran Sushima, Chanakya kembali mengkonfirmasikan hal ini pada Bindusara, Charumitra dan Khalatak hanya saling berpandang pandangan satu sama lain
Di ruang sidang kerajaan Magadha, Chanakya kembali mengumumkan keputusan Bindusara yang terbaru “Ashoka tidak seharusnya diberikan hukuman mati, kita seharusnya menyelidikinya dulu permasalahan ini mulai dari awal” Chanakya kemudian memberikan Sushima kesempatan pertama untuk menceritakan yang berhubungan dengan insiden tersebut satu per satu, Khalatak langsung menyela “Tapi Ashoka sudah menerima kejahatannya, Rani Dharma juga mengatakan pada Samrat Bindusara kalau Ashoka itu cemburu pada Sushima, kebenaran apa lagi yang ingin kamu ketahui ?” sela Khalatak, Bindusara tidak mempedulikan ucapan Khalatak, Bindusara malah mengijinkan Chanakya untuk melakukan apa yang dipikirkannya< Chanakya segera berbalik ke arah Sushima dan bertanya “Pangeran Sushima, mengapa Ashoka menggunakan belati pada malam itu ?” Sushima pura pura tidak tahu, dia menanyakan hal yang sama “Paling tidak kamu bisa menceritakan pada kami bagaimana kamu diserang ?” Khalatak mendukung Sushima “Apa pentingnya hal itu ? Yang penting Ashoka sudah menyerang saudaranya” Chanakya menyetujui pendapat Khalatak “Tapi mengapa pangeran Sushima tidak berusaha menyelamatkan dirinya sendiri ketika Ashoka menyerangnya ?”, “Karena Ashoka telah menjatuhkan pedangku sebelumnya” sela Sushima “Itu artinya pada awalnya pangeran Sushima telah menggunakan senjata terlebih dahulu, kalian berdua telah bertarung sebelumnya, benar begitu ?” tanya Chanakya penuh selidik “Tapi itu pedang” timpal Sushima, Chanakya kemudian menyuruh anak buah masuk ke ruang sidang, ada dua orang, yang satu berpakaian ala Sushima dan yang lainnya berpakaian ala Agraduta, mereka berdua mengulangi kembali kejadian pada malam itu, kemudian Chanakya menghentikan mereka “Disini menunjukkan kalau pangeran Sushima memiliki sebuah pedang sama seperti Ashoka, seharusnya keduanya hanya memegang pedang saja”, “Ashoka menggunakan belati !” sela Sushima “Aku ingin bertanya pada pangeran Sushima, bagaimana caranya pedang Ashoka berubah menjadi belati ? Apakah dengan sebuah keajaiban ? Ini jelas membuktikan kalau pangeran Sushima tidak menceritakan yang sebenarnya, aku akan menghadirkan seorang saksi di hadapan semua orang” ujar Chanakya,
Tak lama kemudian Ahenkara memasuki ruang sidang itu, Sushima terkejut melihat kehadiran Ahenkara, Chanakya memberikan kode pada Ahenkara untuk bicara “Pangeran Sushima memang menceritakan yang sebenarnya, saat itu Agraduta mengalahkan pangeran Sushima, dia membuat senjata pangeran Sushima terjatuh tapi dia tidak menyakiti pangeran Sushima, aku masih ingat saat itu pangeran Sushima terkapar di lantai karena dia telah kalah, kemudian kalian semua tiba tiba mulai mengetuk pintu kamar, aku panik dan ketakutan, aku ingin melarikan diri, aku juga mengatakan hal yang sama pada Agraduta tapi dia tidak ingin melarikan diri, dia ingin menceritakan pada kalian semua tentang kenyataan yang sebenarnya tentang pangeran Sushima, kemudian pangeran Sushima bangun, dia ingin menyerang Agraduta tapi secara reflek aku yang menyerang pangeran Sushima dengan belati, inilah yang sebenarnya, aku ingin menyelamatkan Agraduta bukan untuk melukai pangeran Sushima, karena Agraduta telah menyelamatkan adikku dari pria biadab seperti pangeran Sushima” Sushima langsung menepukkan tangannya memberikan pujian untuk Ahenkara “Kamu telah berbohong untuk menyelamatkan nyawa Ashoka !”
Bindusara kemudian meminta Ashoka untuk menceritakan yang sebenarnya, Chanakya juga mengatakan hal yang sama “Jika kamu tidak menceritakan yang sebenarnya maka seseorang akan diperlakukan tidak adil, ini seperti dosa untuk Samrat manapun jika dia tidak bisa berbuat keadilan dan ini adalah dosa kerajaan Magadha juga !” Ashoka mulai memikirkan ucapan Chanakya semalam “Kamu seharusnya benar benar mendukung Ahenkara untuk bicara tentang kebenaran, kamu seharusnya menolong dia, paling tidak untuk mendapatkan keadilan, kamu bisa memilih cara yang mudah” Dharma meminta Ashoka untuk bersumpah “Janganlah berbohong hari ini, Ashoka !” ujar Dharma, Ashoka akhirnya mengatakan kalau dirinya memang berbohong pada hari itu “Saat itu sangat menyakitkan buat aku untuk mengatakan kenyataan yang sebenarnya, saudaraku ternyata tidak lebih dari seeekor binatang, perilakunya sangat kasar pada calon istrinya sendiri, bagaimana seorang perempuan tetap tinggal diam setelah dia mengalami begitu banyak penyiksaan, dia harus menghadapi semuanya karena dia tidak bisa berbuat apa apa ketika nyawa adiknya dalam masalah, kemudian dia meminta bantuan Agraduta “Lalu kenapa kamu tidak mengatakan kebenaran ini pada awalnya ? Kenapa kamu menerima kejahatanmu dulu ?” sela Khalatak “Ruapanya kamu masih belum mengerti perdana menteri Khalatak, aku berbuat seperti ini hanya untuk menyelamatkan Ahenkara dan adiknya”, “Bagus ! Bagus ! Bagus ! Luar biasa !” ejek Sushima “Jadi dia telah mengatakan yang sebenarnya ! Orang orang tidak tahu apakah ini benar benar kenyataan yang sebenarnya tentang kamu atau tidak ? Aku akan mengatakannya pada mereka, kamu dan Ahenkara ingin menyingkirkan aku, kamu telah mencobanya sebaik mungkin, Ahenkara itu pembohong ! Dia telah menipu aku, aku menerimanya meskipun dia itu anak seorang pengkhianat, dia itu telah menipu aku, dia itu tidak mempunyai perasaan”, “Jangan lewati batasanmu, kak Sushima !” bentak Ashoka, Sushima tidak peduli “Kalian berdualah yang telah melewati batasan kalian” Ashoka langsung mengangkat tangannya tapi Sushima berhasil memegang tangan Ashoka, Dharma sangat terkejut, Bindusara mencoba menenangkan kedua anaknya itu, kemudian Bindusara membubarkan pertemuan itu “Aku ingin bicara dengan Chanakya secara pribadi !” semua orang akhirnya meninggalkan mereka berdua
Bindusara terlihat sangat terluka ketika melihat kedua anaknya bertengkar seperti dua orang musuh di hadapan semua orang “Apakah begini masa depan keturunan Maurya ? Bagaimana sebuah keluarga yang bisa hancur dari dalam, apakah bisa menjaga persatuan negeri India ?” Chanakya kemudian memberikan sebuah solusi pada Bindusara “Samrat, ada baiknya kalau kamu mengirimkan salah satu anakmu keluar dari Patliputra ! Ini adalah satu satunya solusi untuk mengatasi masalah ini” ujar Chanakya … Sinopsis Ashoka samrat episode 211 by Sally Diandra