Sinopsis Ashoka Samrat episode 212 by Sally Diandra – @mayzulaikha. Di kerajaan Magadha, semua anggota keluarga kerajaan memasuki ruang sidang, kemudian sebuah kepala seorang raja di pertunjukkan disana, Chankaya mulai membuka suara “Dia adalah pimpinan salah satu kerajaan bagian Dakshsheela”, “Raja itu melakukan yang tidak pernah berani di lakukan oleh raja yang lain” ujar salah seorang prajurit “Kota kami diserang oleh orang asing dan sangat sulit untuk menghadapi mereka karena mereka sangat kejam dan bengis, mereka tidak mempunyai peraturan dan tidak takut mati” ujar salah satu prajurit yang lain “Aku sudah tahu tentang hal itu dan aku juga sudah mengatakannya pada perdana menteri Khalatak tapi dia tidak mengambil tindakan apapun” sela Chanakya “Aku telah mengirimkan sebuah surat kesana tapi kita tidak mendapatkan balasan apapun” timpal Khalatak “Kalau begitu aku akan pergi ke kerajaan itu !” ujar Bindusara “Aku bisa minta tolong pada ayahku karena daerah kekuasaannya dekat dengan Dakshsheela” sela Helena “Tidak, ibu ,,, orang orang akan mengira kalau pasukan Magadha itu lemah, oleh karena itu kami meminta bantuan dari orang lain, aku akan pergi kesana” ujar Bindusara “Tapi kamu baru saja datang ke Magadha, Samrat ,,, kamu dibutuhkan disini” Chanakya keberatan dengan usulan Bindusara “Lalu siapa yang akan pergi kesana ?”, “Bagaimana kalau anak tertuamu, pangeran Sushima, dengan cara ini pangeran Sushima akan belajar sesuatu dan dia juga akan di uji disana, sangat baik untuk mengirimkan dia” Khalatak langsung mengajukan keberatannya “Aku tidak setuju ! Ini bukan waktunya untuk membuat dia belajar sesuatu atau untuk mengujinya, pangeran Sushima itu masih sangat muda dan dia belum mempunyai pengalaman, dan lagi pangeran Sushima telah mendapatkan kesempatan jadi seharusnya kita juga memberikan kesempatan pada pangeran Ashoka sekarang, dengan cara ini kedua kakak beradik itu akan saling menghormati satu sama lain” bela Khalatak
“Apapun yang terjadi sampai saat ini, itu membuktikan kalau Ashoka telah mengambil keputusannya berdasarkan perasaannya saja, dia terlalu berperasaan, dia telah melibatkan dirinya dalam bahaya untuk menyelamatkan seorang gadis, seseorang yang sangat emosional seperti itu, tidak bisa mengatur peperangan, dia harus belajar tentang keahlian dalam memimpin” ujar Chanakya “Tapi kita semua tahu kalau kemampuan bertarung Ashoka sangat baik, dia telah melindungi keluarga kerajaan, dia memiliki kemampuan memimpin, itulah mengapa dia bisa membuat Niharika membicarakan tentang kedamaian” Khalatak masih beradu argumen dengan Chanakya soal kemampuan Sushima dan Ashoka “Aku tidak mengatakan kalau Ashoka tidak bisa tapi aku rasa, akan lebih baik kalau kita mengirim pangeran Sushima” ujar Chanakya “Kedua anakku semuanya bisa melakukannya, apapun yang terjadi sampai sekarang, aku telah menguji mereka berdua maka aku akan mengumumkan siapa yang lebih mampu untuk pergi ke Dakshsheela” ujar Bindusara kemudian berlalu dari ruangan pribadinya, sepeninggal Bindusara, Helena berkata dalam hati “Mereka tidak tahu apa yang terjadi di dalam istana” bathin Helena dalam hati
Di kamar pribadi Chanakya, Radhagupta bertanya pada Chanakya “Guru, kenapa kamu tidak mengijinkan Ashoka untuk pergi ke Dakshsheela ? Sushima tidak akan bisa berbuat apa apa disana”, “Aku ingin Ashoka menghabiskan waktunya dengan Samrat Bindusara, kita bisa mengatasi Dakshsheela tapi jika Sushima menjadi raja maka seluruh negeri India ini akan terbagi, itulah mengapa aku ingin dia pergi kesana dan menunjukkan kemampuannya pada semua orang, Ashoka bisa saja memberikan nyawanya untuk melindungi tanah airnya tapi dia tidak bisa membunuh siapapun tapi kalau Sushima dia bisa membunuh siapapun untuk melindungi dirinya sendiri, Ashoka itu memerlukan dukungan ayahnya, hal ini sangat penting untuk menyingkirkan kesenjangan antara Ashoka dan Samrat Bindusara, Ashoka harus belajar bahwa dirinya tidak bisa membuat keputusan dengan menggunakan perasaannya saja, pelajaran Ashoka dimulai sekarang, waktu saat ini sangat penting sekali” jelas Chanakya
Sushima menemui ayahnya dan berkata “Ayah, aku tahu apa yang telah aku lakukan pada Ahenkara, ayah pasti sangat kecewa dengan hal itu tapi dimanapun aku biasanya melihat dia, pengkhianatan ayahnya selalu memenuhi pikiranku, aku tidak bisa melupakannya, ayah ,,, ketika kedua orangtuanya berusaha membunuh orangtuaku, bagaimana aku bisa mempercayai dia ketika dia adalah seorang anak pengkhianat” ujar Sushima dengan perangainya yang pura pura menyesal “Jika kamu tidak bisa menikahi dia maka seharusnya kamu bisa mengatakannya pada ayah, bukan dengan memberikan kekerasan padanya” ujar Bindusara “Aku memang ingin mengatakan pada ayah tapi ayah selalu tidak mempunyai waktu untukku, aku kira waktu ayah hanya untuk Ashoka saja” sela Sushima “Ayah selalu bisa mendengarkan semua permasalahanmu”, “Kalau begitu berikan aku satu kesempatan lagi, ayah ,,, untuk menjadi anak yang baik” pinta Sushima “Ayah akan memberikan kamu satu kesempatan, beberapa musuh kita telah menyerang kota kita, kita harus menghentikannya, aku berharap kamu bisa pergi kesana dan menghentikan musuh musuh itu, bagaimana ?” Sushima terperangah “Aku, ayah ? Aku tidak percaya ayah telah memilih aku untuk tugas sebesar itu, aku pasti akan pergi kesana, ayah” ujar Sushima sambil menyentuh kaki Bindusara untuk meminta restu dan berkata “Aku akan memenuhi harapanmu padaku, ayah” Bindusara memberikan restunya kemudian Sushima berlalu dari sana
Ketika hal ini disampaikan pada Khalatak, Khalatak malah menyalahkan Sushima “Pangeran Sushima, kamu telah melakukan kesalahan” namun Charumitra berkata lain “Bukannya itu pertanda baik ? Karena Sushima mendapat kesempatan ini, sedangkan Ashoka tidak mendapatkannya, dengan cara ini Sushima bisa membuktikan kemampuannya” sela Charumitra “Sebenarnya aku telah memberikan nama Ashoka untuk peperangan ini agar pergi ke Dakshsheela, di mana peperangan saat ini sedang berlangsung, disana keadaannya sangat kacau, ada banyak huru hara disana, banyak kekerasan yang terjadi dan hanya satu orang saja di balik semua ini yaitu adalah raja mereka yang baru yang sangat kejam” jelas Khalatak “Lalu bagaimana caranya kita bisa menghentikan Sushima agar tidak pergi kesana ?”, “Rasanya sangat tidak mungkin untuk mengubah keputusan Samrat Bindusara sekarang karena Chanakaya juga memberikan nama Sushima” ujar Khalatak “Aku akan mengubah keputusannya” ujar Sushima kemudian
Helena sedang mengangkat obor dari dalam istana, Noor dan Dastan melihatnya dari kejauhan “Rajmata Helena memberikan kita petunjuk, lihat kan seperti yang aku bilang, dia itu bersama kita” ujar Noor “Lebih baik kamu ikut denganku dan jika kamu mencoba untuk mempermainkan aku maka aku akan membunuh kamu di depan anakmu sendiri” ujar Dastan “Kita harus melalui pintu penjaga dan kita harus membunuh semua prajurit yang ada disana, kalau tidak Aakramak akan tahu tentang serangan kita” ujar Noor “Aku akan membunuh semua orang !” ujar Dastan, sementara itu di tempat Helena, Helena berkata pada dirinya sendiri “Ketika Magadha sedang tertidur nyenyak, impian anakku akan segera terpenuhi dan Chanakya tidak akan bisa berbuat apa apa” ujarnya dengan senyum sinisnya .. Sinopsis Ashoka Samrat episode 213 by Sally Diandra – @mayzulaikha