Sinopsis Ashoka Samrat episode 213 by Sally Diandra. Di kerajaan Magadha, ketika Cahrumitra sedang seorang diri di kamarnya tiba tiba prajurit mengabarkan padanya kalau Chanakya hendak bertemu dengannya, Charumitra terkejut dan tak lama kemudian Chanakya masuk ke dalam kamarnya dengan senyumnya yang mengembang, Chanakya mencoba mencari tahu apa yang telah di lakukan oleh Charumitra pada Dharma pada tengah malam atau Chanakya akan mencari tahu sendiri dan menghukum Charumitra atas sepengetahuan Samrat Bindusara atau pilihan yang lain Chanakya tidak akan menghukumnya jika Charumitra mau berterus terang mengatakan hal yang sebenarnya padanya tentang apa yang telah dibuatnya pada Dharma, Charumitra merasa gelisah
Sementara itu pada malam itu Noor, Dastan dan pasukan Khurasani sudah sampai di dekat benteng kerajaan Magadha, Dastan berusaha untuk menaiki benteng tersebut dibantu oleh anak buahnya yang melesatkan anak panah sebagai tumpuan kaki dan tangannya, ketika sampai di atas benteng, Dastan segera melumpuhkan prajurit yang sedang berjaga diatas benteng, tak lama kemudian Dastan melemparkan tali agar Noor dan anak buahnya bisa naik keatas benteng, mereka berdua mencoba melumpuhkan prajurit Magadha secara diam diam, pada saat yang bersamaan Ashoka sedang berlatih dengan Bindusara, Bindusara mencoba melatih Ashoka untuk memenggal kepala boneka dengan pedang tapi berkali kali Ashoka gagal, tak lama kemudian Sushima datang dan mengganggu kebersamaan mereka berdua, Sushima berusaha membujuk ayahnya untuk mengirimkan Ashoka ke Takshila, tepat pada saat itu Dastan dan pasukannya menyerang Rajmahal. Noor dan Dastan berhasil memasuki Rajmahal melalui jalan rahasia yang diketahui oleh Noor.
Ketika Sushima masih meminta ayahnya agar mengirimkan Ashoka ke Takshila, salah satu prajurit mereka mengabarkan pada Bindusara kalau diistana terjadi huru hara, banyak prajurit yang mati, Bindusara segera mengikuti prajuritnya itu, sementara itu ketika Ashoka hendak mengikuti ayahnya, Sushima menyambar tangannya dan kembali mengejek Ashoka kalau Ashoka akan dikirim ke Takshila bukan dirinya, Ashoka tidak suka mendengar ucapan Sushima, tiba tiba terdengar suara pertanda ada bahaya di istana, Sushima dan Ashoka segera berlari keluar dari ruangan itu. Di halaman istana, Dastan berhadap hadapan dengan Aakramak, mereka berdua mulai bertarung satu lawan satu, hingga akhirnya Dastan mampu mengalahkan Aakramak sampai Aakramak tewas, sedangkan Chanakya dan Radhagupta penasaran dengan chaos yang terjadi di istana malam itu.
Sementara itu Ashoka berusaha menjebol jendela, agar bisa masuk ke dalam istana, namun tenaganya tidak kuat, tiba tiba kuda milik ayahnya meringkik dibelakang Ashoka, Ashoka tau kalau kuda milik ayahnya itu hendak memberikan pertolongan, Ashoka segera menghampiri dan mengikatkan tali di jendela juga dipelana si kuda, kemudian Ashoka menunggangi kuda itu dan jendela itupun jebol, Ashoka segera masuk ke dalam jendela dan melihat banyak mayat para prajurit yang tewas bergelimpangan di tanah, dari kejauhan Ashoka melihat gurunya, Aakramak tewas, bergegas Ashoka menghampiri gurunya dan teringat ketika pertama kali mereka bertemu, ketika Ashoka mendapat hukuman dari Aakramak, Ashoka sangat sedih melihatnya, pada saat yang bersamaan Dastan berjalan sepanjang koridor di luar istana sambil berteriak memanggil manggil nama Bindusara, Bindusara saat itu juga sedang berjalan mencari siapa biang kerok semua huru hara di istananya ini, namun pada saat itu Dastan bertemu dengan Ashoka, mereka berduapun bertarung satu sama lain, hingga akhirnya Dastan mampu mengalahkan Ashoka hingga Ashoka jatuh terjengkang di lantai, ketika Dastan hendak membunuh Ashoka, Noor datang dan menghalau pedang Dastan, Noor tidak ingin Ashoka dibunuh. Ashoka kaget ketika Noor membuka cadarnya dan menunjukkan siapa sejati dirinya yang seorang pemberontak, atas perintah Noor, Ashoka segera di ikat pada sebuah batu dan dilemparkan kedalam sungai oleh anak buah Dastan.
Di tempat para ratu, rupanya anak buah Dastan sudah mengepung mereka sehingga ketiga ratu itu tidak bisa pergi, begitu pula perdana menteri Khalatak yang menemani mereka dan Drupata anak Ratu Subhrasi, tak lama kemudian Sushima juga datang sambil di giring oleh anak buah Dastan, mukanya lebam lebam dan bibirnya berdarah, Charumitra kaget melihat kondisi Sushima, selang berapa menit kemudian Bindusara menghampiri mereka sambil mengacungkan pedangnya pada anak buah Dastan, namun anak buah Dastan langsung menyandera Drupata dengan pedangnya, Bindusara pun mengalah dengan menjatuhkan pedangnya, sementara itu di kamar Helena, Siamak berusaha keluar kamar untuk melihat kegaduhan diluar namun Helena melarangnya tapi Siamak tetap bersikeras ingin melihat apa yang terjadi di luar.
Saat itu Bindusara dan anggota keluarganya dibawa ke ruang sidang, Dastan sudah menunggu mereka sambil berdiri di depan kursi singgasana Bindusara, Bindusara teringat ketika melihat Dastan pada saat dirinya berkunjung di tempat orang Khurasani, kemudian Dastan bergeser ke arah samping, nampak Noor yang sedang duduk di atas singgasana kerajaan, Noor langsung membuka cadarnya, semua orang terkejut ketika mengetahui kalau biang kerok semua huru hara ini adalah Noor, Noor segera turun dan berjalan kearah Bindusara, Noor menceritakan kenapa berkhianat padanya, semuanya dimulai ketika Bindusara mengatakan sangat mencintai Dharma ketimbang dirinya, Noor mencengkram lengan Dharma dan menatap Dharma dengan tatapan marahnya sambil membentak Dharmalah penyebab semua ini, Noor juga mengatakan kalau dirinya dan Dastan akan menguasai Magadha dan akan membuat Siamak menjadi Samrat berikutnya
Sementara itu di pinggir sungai, Ashoka dan Radhagupta yang saat itu sedang berjalan di dekat sungai melihat ada sesuatu yang dijatuhkan kedalam sungai, kemudian mereka mendengar anak buah Dastan berkata kalau Ashokalah yang mereka tenggelamkan dalam sungai itu, anak buah Dastan segera pergi dari sana, Chanakya yang tahu kalau yang tenggelam itu adalah Ashoka, tidak berusaha untuk membantunya karena Chanakya percaya kalau Ashoka bisa melindungi dirinya sendiri, Chanakya cuma melemparkan sebuah tongkat kayu kedalam sungai, anak buah Dastan melihatnya, mereka segera berlari dan menangkap Chanakya dan Radhagupta, pada saat yang bersamaan Helena dan Khurasan yang berada di tempat mereka masing masing merasa senang karena sebentar lagi impian mereka akan menjadi kenyataan, sedangkan di ruang sidang Rani Subhrasi meminta padaNoor untuk membiarkan Drupata agar tetap hidup karena Drupata tidak bersalah apa apa tapi Noor berkata kalau dirinya bisa membunuh Ashoka maka kenapa dia tidak bisa membunuh Drupata, mendengar hal ini Dharma terkejut dan berkata pada Noor kalau Ashoka tidak mungkin mati dan meminta Noor untuk mengatakan padanya kalau Ashoka masih hidup, Noor langsung menampar Dharma dengan keras, Bindusara tidak tahan melihat Noor memperlakukan Dharma seperti itu, namun dirinya tidak bisa berbuat apa apa, apalagi ketika Noor menyiksa Dharma sambil berkata “Kamu itu terlalu percaya diri ! Kalau begitu coba panggil dia ! Supaya dia bisa melindungi kalian semua !” bentak Noor lantang, Dharma langsung berteriak sekuat tenaga “Ashoookkaaaa !!!!” Sinopsis Ashoka Samrat episode 213 by Sally Diandra