Sinopsis Ashoka Samrat episode 233 by @MeyshaLestari. Amadhya Raksa bertanya, “apa yang kau baca?” Ashoka menjawab kalau benda itu tersimpan di sana dan dia penasaran untuk membacanya. Amadhya raksha terkejut karena anak nelayan bisa membaca dan tertarik dengan Asrthshastra. Ashoka bicara tentang ibunya, “beliau sering mengatakan kalau seseorang harus terus menimbah ilmu.” Ashoka menanyakan hal yang sama pada Amadhya. Amadhya menajwab bahwa meski seorang biksu mereka harus mempelajari topik-topik baru. Ashoka setuju dan mengatakan kalau pendapat seperti itu harus disebarkan pada orang-orang sehingga mereka terinspirasi. Amadhya Raakshas merasakan sesuatu yang aneh tentang Ashoka dan bertekad akan mencari tahu lebih banyak tentang dirinya.
Radhagupta telah mengirim beberapa orang untuk memeriksa pelaut dan keluarganya. Mereka mendapat informasi kalau pelaut itu mati karena luka dalam. radha mengambil kesiumpulan kalau pelaut itu mati karena di bunuh. Radhagupta ingat Chanakya sering mengingatkan bahwa sesuatu yang kebetulan itu hanya terjadi sekali dan kalau berkali-kali berarti ada orang yang merencanakannya. Ashoka terbunuh oleh bajak laut. Satu orang hidup tapi dia mati. Chanakya terlah memberitahu radhagupta kalau musuh terbesar Magadha ada di dekat mereka, “aku yakin permainan ini menyangkut tahta.” Seorang prajurit merasa penasaran juga, “bagaimana mungkin? tak ada yang tahu tentang Ashoka yang mengambil jalur laut.” Radha menyimpulkan kalau seseorang di dalam istana adalah pengkhianat, “dia telah memberi informasi pada musuh. Aku akan menemukan orang itu.”
Kapal yang di tumpangi Ashoka singgah di pelabuhan. Nahkoda meminta semua orang kembali sebelum senja. Ashoka memohon pada pelaut agar di izinkan untuk ikut kapalnya lagi. Pelaut menyuruh Ashoka membayar. Kaurvi dan Ashoka berdebat, Ashoka meminta Kaurvaki tidak kembali sebelum senja.
Di kota, Ashoka bertemu seseorang. Dia tidak sehat dan tidak mampu memindahkan sebuah kotak. Ashoka menawarkan diri untuk membantu. Si pria setuju dan berkata kalau dia akan membantu Ashoka membayar biaya kapal.
Dharma bicara pada Radhagupta, “aku merasa kalau Ashoka masih hidup. Jika benar, maka di aberada dalam situasi yang membuat dia tidak bisa menghubungi kita.” Radhagupta punya perasaan yang sama, “aku sendiri akan pergi ke Takshila, Ashoka pasti melakukan yang terbaik agar bisa sampai di sana.”
Shushim sedang minum-minum dengans alah satu temannya. Mereka membicarakan Ashoka, “aku mulai merasa tidak tenang dalam hidup ini sejak kedatangannya. Aku ingin membunuhnya saat aku tahu kalau dia saudaraku.” Temannya menganggguk, “akan lebih baik kalau berhasil membunuhnya.” Shushim menceritakan kalau kematian Ashoka bukan kecelakaan, tapi ceritanya terputus ketika dia melihat seorang pria menguping pembicaran mereka. Pria itu segera beranjak pergi ketika Shushim pergi untuk memeriksanya. Setelah itu, Shushim bertindak hati-hati dan menolak bicara tentang Ashoka. Dia berpikir kalau dirinya tinggal menunggu kabar dari Amadhya Raakshas sekarang, “aku akan membuat Sianak menyingkir dari jalanku sehingga aku bisa duduk di atas tahta.”
Kaurvaki mengetahui kalau seseorang sedang membuntutinya. kaurvaki coba melarikan diri, tapi pria itu menangkapnya.
Beberaap orang mengenali Ashoka, tapi mereka mendengar kalau Ashoka sudah mati. Ashoka berhenti untuk menguping pembicaraan mereka. Dia mendapat tahi kalau semua orang mengira dirinya sudah mati. Ashok menjadi cemas, “bagaimana perasaan ibu? apa yang sedag di laluinya sekarang?”
Pria itu menangkap tangan Kaurvaki. Dia memegang tanganya. Kaurvaki memberontak dan memanggil nama Ashoka untuk minta tolong. Pria itu setelah kabur setelah melihat Ashoka. Saat Ashoka henak menghampiri Kaurvaki, dia melihat Mir Khurasan. Ashoka segera menutupi wajahnya dan lewat begitu saja di samping kaurvaki. Kaurvaki terhenyak tak percaya. Kaurvaki hendak mengejar Ashoka, tapi pria tadi menghadangnya. Kaurvaki dengan kesal memukuli pria itu dengan tongkal lalu kabur.
Mahamadhya melaporkan kalau rakyat Taskhila kesulitan memperoleh bahan pangan. Bindu meminta dia dia mengatur agar rakyat Takshila mendapatkan bahan pangan dengan harga murah. Mahamadhya menolak, karena itu bisa mengurangi kas negara. Bindu yakin mereka bsia menemukan solusinya, “…salah jika rakyat tidak bisa mendapatkan kebutuhan pokok yang mereka butuhkan..”
Ashoka membuntunti Mir Khurasan dari jarak yang cukup jauh. Mir masuk kedalam tenda Yunani. Ashoka heran mengapa tidak ada orang yang menangkap Mir Khurasan sesuai dengan pengumuman Bindusara, “mengapa bangsa Yunani melindunginya? Apakah mereka bersekongkol? Aku harus cari tahu!” Ashoka memukul seorang prajurit yang berjaga di di dekat pintu tenda dan menggantikan tugasnya. Dengan cara itu dia bisa menguping pembicaran Mir.
Mir Khurasan dan Nikator merayakan kematian Ashoka. Ashoka terkejut mengetahui kalau Yunani dan Khurasani bersatu. Mir memberitahu Nikator tentang apa yang terjadi ketika dia dan Daastan kabur dari penjara Magadha, “dia menusukku, aku tidak mati tapi terluka. AKu tahu pasuka Magadha akan mencariku. Aku hanya melakukan perjalanan pada malam hari. Aku ingin segera tiba ditempatmu karena aku tahu, pasukan Magadha tidak menyentuhku di sini.” Ashoka menepi, sebuah vas jatuh tersenggol tubuhnya. Mir curiga kalau ada orang sedang menguping pembicaraan mereka. Dia segera keluar untuk memeriksa. Nikator meyakinkan Mir kalau tidak ada orang luar ditendanya. Mereka segera kembali kedalam. Nikator memberitahu pesan Helena pada Mir bahwa Dharma sedang hamil. Mir tidak ingin Helena terburu-buru melakukan sesuatu.. “kita akan mengakhiri Dharma untuk selamanya. Maka ini harus terlihat seperti kecelakaan.” Nikator menyukai idenya.
Ashoka bertabrakan dengan Kaurvaki. Dia besembunyi di belakang gerobak sambil membungkat mulut Kaurvaki karena ada prajurit yang datang. Kaurvaaki melontarkan pertanyaan pada Ashoka. Ashoka bangkit dan hendak pergi bersamanya ketika prajurit mengurung mereka… Sinopsis Ashoka episode 234 by MeyshaLestari