Sinopsis Gangaa episode 27 by MeyshaLestari (7 april 2015/15-12-2015). Nenek mengembalikan Mathri ke piring. Sagar dan Pulkin memohon pada nenek agar membiarkan Gangaa makan 1 mathri saja, tapi nenek menyuruh mereka diam. Nenek kemudian memarahi Maharaj Ji dan membawa Gangaa kembali ke kamarnya. Sagar dan Pulkit terus memohon tapi tak di perdulikan oleh nenek. Mereka kemudian menemui Madhvi dan memberitahu tentang Gangaa padanya. Madhvi menyuruh anak-anak menunggu. Tapi mereka terus mengganggu dirinya. Dengan kesal Madhvi membentak Sagar, “kalau nenek bilang tidak ya tidak! Dia yang paling tua di keluarga kita dan lebih berpengalaman.” Pulkit merasa perihatin dengan Gangaa yang membuat madhvi tambah kesal, “aku tidak bisa berdebat dengan nenek karena Gangaa. AKu tidak punya hak untuk bertanta apa-apa paanya.” Pulkit dan Maharaj Ji kaget dengan reaksi Madhvi.
Sampai di kamar, nenek mendorong Gangaa hingga jatuh di lantai dan menyuruhnya duduk diam-diam di sana. Gangaa memberitahu nenek kalau dirinya sangat lapar. Nenek menyodorkan sepiring buah-buahan dan dan Roti sattu pada Gangaa untuk di makan. Gangaa menolak memakan makanan itu, “aku ingi makan apa yang nyonya Madhvi masak.” nenek duduk di depan Gangaa dan memegang pipinya, “aku telah mengatakan padamu berkali-kali kalau janda tidak boleh memakan makanan seperti itu setelah matahari terbenam.” Gangaa berkata kalau dia masih berasa lapar setelah matahari terbenam. Nenek menegaskann kalau peraturan itu terulis dalam kitab suci, sehingga mereka para janda harus mematuhinya. Gangaa masih belum mengerti, “kenapa aku tidak bisa memakannya sedangkan Sagar dan kakak Pulkit dapat memakannya setelah matahari terbenam? Apakah ini karena aku janda?” Nenek tertegun mendengar kata-kata Gangaa sejenak tapi kemudian dia mengangguk, “ya. Ini karena kau janda.” Ganga menyentuh tangan nenek dan bangkit. Dengan manis dia berkata, “ini tidak benar. Bapa pernah berkata bahwa semua orang sama di depan tuhan. Apakah tuhan membenci janda?” Nenek teruncang mendengar pertanyaan lugu Gangaa, tapi dia segera mengabaikannya. Nenek bertanya dengan kesal, “kenapa kau harus berdebat dengan orang setiap saat? Kau akan terus kelaparan kalau kau tidak mau makan. AKu tidak ingin mengabaikan Dharmaku hanya karena tergoda dengan kata-katamu. Kalau kau tidak mau memakan makanan ini, maka kau tidak akan mendapatkan apa-apa untuk di makan hingga besok.” Ganga menatap piring, dia mengambil piring itu dan mengembalikan ke tempat semula. Nenek menatapnya dengan takjub. Tapi dia menganggap itu sebagai keangkuhan Gangaa dengan tetap menahan lapar dan tidak mau makan makanan yang dia sodorkan.
Sagar bertanya pada Pulkit, “apakah Gangaa akan kelaparan sepanjang malam? Apakah nenek tidak akan membiarkan dia makan sesuatu? Dia belum makan apa-apa sejak pagi. Apakah aku harus menyuruh Maharaj ji?” Pulkit menggeleng, “nenek melarang kita berkata apa-apa.” Sagar dan Pulkit merasa heran dengan sikap ibu mereka, “ibu selalu menbantu Gangaa, tapi entah mengapa hari ini dia diam saja. Apakah ibu marah pada Gangaa?”
Madhvi bicara dengan Ratan di telp. Dia merasa menyesal karena tidak bisa membantunya. Ratan menenangkan MMadhvi, “tenang saja, aku akan mendapat promosi tahun depan, kalau tidak dapat tahun ini. Ini bukan masalah besar. Jangan khawatirkan aku.” Percakapan meeka pun berakhir. Maharaj Ji yang melihat Madhvi tegang bertanya, “apakah anda baik-baik saja nyonya? Anda terlihat tegang.” Mahdvi menyangkal. Maharaj Ji menanyakan kunci gudang. Madhvi mengambil toples Mathrti dari tangan Maharaj ji, “kau pergila memeriksa pintu-pintu apakah sudah terkunci atau belum.” Maharaj Ji menurut. Mahdvi menyimpan toples Mathri dalam gudang dan menguncinya dari luar.
Prabha memberikan tagihan pada Ratan yang terlambat di bayar, “sudah 2 bulan kita belum membayarnya. AKu tidak akan tinggal di rumah ini kalau sampai listri di putus.” Yash asyik mendengarkan percakapan mereka. ratan bertanya mengapa tagihan belum di bayar? Prabha menjawab kalau dirinya tidak punya uang. ratan berkata kalau dia telah memberikan semua gajinya, Prabha mengeluh kalau gaji ratan tidak cukup, “gajimu tidak banyak. Akiu tahu beratnya membiayai rumah tangga ini dengan jumlah segitu. Apa yang kau dapatkan dengan bekerja keras dan jujur?” Ratab menyuruh Prabha mengelola rumah tangga mereka dengan apapun yang mereka dapatkan, “kita dapat mengurangi kebutuhan yang tidak penting seperti kosmetik dll.” Prabha segera berakting, “aku tidak tahan membiarkan anak kita meminta sesuatu..” Prabha mulai memanggil-manggil Yash, sebagai pangerannya dan memberitahu kalau dia tidak akan memakan es krim mulai besok. ratan berkat akalau dirinya tdiak bisa berbuat apa-apa, promosinya di tunda. Prabha menyarankan ratan untuk meminta bantuan pada Madhvi, “kan Niranjan pengacara yang besar. DIa bisa merekomendasikan dirimu untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dengan gaji yang besar dan kita akan menjadi kaya. Berhentilah besikap jujur.” Ratan menolak sara Prabha, “aku tidak akan meminta bantuan pada kakak ipar, atau berbuat curang dan menjadi koruptor..” Prabha dengan kesal berkata, “kalau begitu hiduplah dengan nilai-nilai mu. Jangan hiraukan istri an anakmu. Kau tidak pernah mengatakan apa-apa sementara kakakmu bisa menolong tapi juga tidak berbuat apa-apa. Dia hidup dengan enak dan berlebihan.”
Malaamnya, nenek tidur mendengkur. Gangaa merasa sangat lapar. Dia memutuskan minum air untuk menahan lapar. Gangaa sudah bergerak dengan sangat perlahan, tapi nenek masih terganggu. Dia berkata, “jangan buat keributan dan mengganggu tidurku.” gangaa kemudian minum air lagi dan berbaring kembali.
Niranjan meminta Madhvi agar menyiapkan sarapan lebih awal besok pagi, karena dia ada meeting yang sangat penting, “mereka orang penting dan menetapkan pertemuan berdasarkan bintang-bintang.” Madhvi protes, “kau bertemu dan membantu orang-orang itu tapi tidak bisa melakukan apapun untuk adikku.” Niranjan memberitahu kalau orang-orang itu menghormatinya karena apa yang telah dia lakukan, “ini yang aku kerjakan, ini pekerjaanku. Orang tidak melakukannya dengan percuma. Jika aku mengambil bantuan dari orang hari ini, maka aku akan berkompromi dengan prinsipku besok.” Madhvi menyerah. Tapi Niranjan terus menjelaskan, “aku juga kelak harus membayar mahal atas bantuan yang mereka berikan. Mereka bisa saja memaksaku mengatakan yang salah menjadi benar.” Madhvi mengatakan kalau Niranjan hanya mencari alasan. Niranjan bangkit dan mematikan lampu. Madhvi melihat itu dengan airmata meleleh di pipi.
gangaa masih lapar. Dia teringat masa lalu ketika bapaknya memasak Malpue untuknya. Hari itu dia juga selapar sekarang. Tapi bapaknya menyuruh menunggu karena ini adalah makanan yangs angat lezat. Gangga kemudian bicara pada perutanya, “kau harus menunggu, kau pasti akan mendapatkan makanan yang sangat lezat besok.” Gangaa memegang perutnya dan berbaring lagi. Sagar mengedip-ngedipkan senter kearah Gangaa. Dia menyuruh Ganga keluar. Gangga menunjuk pada nenek dengan sedikit takut. Tapi Sagar memaksa. AKhaairnya Gangaa keluar diam-diam.
gangaa bertanya kenapa Sagar menyuruhnya keluar di jam segini, “kenapa kau belum tidur?” Sagar menjawab kalau dirinya tdiak bisa tidur karena memikirkan Gangaa yang belum makan apa-apa. Gangaa gembira mengetahu Sagar begitu memperhatikan dirinya. Sagar memberitahu Gangaa kalau dia tahu di mana ibunya menyimpan semua makanan lezat, “ayo ke gudang dan makansesuatu.” gangaa menolak mencuri makanan karena bapaknya melarang. Sagar mengatakan kalau Dewa Krishna juga sering mencuri mentega dan memakannya, “jadi apa yang di masakk ibu untukmu, ya untukmu asja.” Gangaa terlihat takut untuk melakukan dosa, tapi Sagar memaksanya. gangaa berkata kalau dirinya tdiak apa-apa tidur dalam keadaan lapar. jangan menanggung dosa di kapala.” Tapi Sagara tidak menghiraukannya. Dia pergi ke dapur untuk mengambil kunci gudang. Gangaa menyuruh Sagar berpikir sekali lagi, “kita akan mendapat masalah kalau ada yang tahu.” Sagar menyuruh gangaa tidak memikirkan hal itu. Sagar dan Gangaa merangka di lantai untuk meraih nya ketika maharaj Ji memegang tanganya. Mereka berdua tersentak kaget… Sinopsis Gangaa episode 28 by MeyshaLestari