Sinopsis Gangaa episode 78 by Meysha Lestari (17 Jun 2015). Sagar menyinngkirkan selimut. Dia mencoba mengguncang tubuh Gangaa, “apakah dia pingsan?” Madhvi coba mengejar mobil Nirajan, tapi mobil itu sudah tidak ada. Dia sudah pergi. Sagar ingat kalau gurunya pernah mengajarinya agar menggosok tangan orang yang pingsan. Dia melakukannya. Dia juga memeriksa nafas Gangaa, tapi dia tdiak bernafas.
Madhvi menelpon Niranjan dan bertanya siapa yang telah mengirim kertas formulir dan aplikasi serta mendaftarkannya ke sekolah baru? Nirajan berkata kalau Omkar yang melakukannya bahkan sebelum dia melarang. Madhbi bertanya apa yang telah di lakukan Omkar di kamar Verma? Nirajan tanpa rasa bersalah menjawab kalau Omkar coba menolong dirinya. Madhvi mencoba memberitahu Niranjan tentang Omkar, tapi sambungan telp mengalami gangguan dan terputus. Madhvi coba menghubungkan apa yang di katakan Babli padanya bahwa ibunya tidak akan meninggal begitu cepat tapi kelakuan bapaknya telah membuat dia meninggal. Madhvi langsung memikirkan kejadian dimasa lalu dan bertanya-tanya, “apakah kak Omkar coba menyakiti kami?”
Sagar berteriak memanggil semua orang. Semua orang bergegas ke atas dan melihat Gangaa yang tergeletak di lantai tak sadarkan diri. Omkar menjadi tegang, “aku telah menyembunyikan dia, bagaimana dia bisa keluar?” Pulkit meraba nadi Gangaa dan pernafasannya, tapi dia tidak merasakan apa-apa. Madhvi menjadi tegang. Omkar bertanya-tanya apakah dia terlalu banyak memberikan pil tidur itu pada gangaa?
Semua orang coba membangunkan Gangaa, tapi sia-sia. Sagar takut kalau Gangaa mati, “apakah dia mati? Kenapa nadinya tidak berdenyut? DI atidak bernafas!” Semua tertegun mendengar kata-kata Sagar. Omkar terlihat ketakutan. Buih keluar dari mulit Gangaa. Pulkit meletakan kepala Gangaa di lengannya dan berkata kalau hal seperti ini terjadi jika seseorang meminum racun. Merek sepakat untuk membawa Gangaa ke rumah sakit. Omkar tak ingin apa yang dia lakukan di ketahui orang. Dia melarang mereka membawa Gangaa ke rumah sakit karena jika sesuatu terjadi pada Gangaa , apa yang akan mereka katakan pada polisi? kata Omkar, “Niranjan mengadopsi Gangaa tanpa persetujuan orang tuanya. Polisi akan menduga kalau Gangaa di jadikan pembantu di rumah ini. Memperkerjakan anak adalah kejahatan. Niru akan terlibat asalah!” Madhvi lebih mengkhawatirkan Gangaa dan ingin segera membawanya ke rumah sakit, tapi nenek merasa kalau kata-kata Omkar ada benarnya. Kata nenek, “siapa yang akan percaya kalau kita memperlakukan Gangaa dengan baik?” Nenek menyuruh Pulkit memanggil dokter pribadi mereka dan memutuskan kalau Gangaa harus tetap berada di rumah. Pulkit membopong tubuh Gangaa dan membawanya ke kamar nenek. Madhvi menyuruh maharaj Ji membawakan air hangat.
Verma membentak Omkar karena tidak berhati-hati, “dia hanya anak kecil. berdoalah pada tuhan agar dia selamat. kau telah melakukan satu pembunuhan…aku tiak bsia membantu setiap saat.” Berma memutuskan panggilan. Omkar mejadi kesal, “anak ini akam membuat hidupku berantakan jika dia masih hidup. Apa yang harus aku lakukan?”
Buih terus keluar dari mulut Gangaa. Nenek menenangkan Sagar yang cemas. Sagar menolak untuk pergi kemana-mana sampai Gangaa sadar. Babli mengajak Sagar keluar. Madhvi menjadi tegang karena Gangaa tidak juga sadar bahkan setelah muntah. Babli menyakinkan Sagar kalau Gangaa akan baik-baik saja. Dokter sedang dalam perjalanan. Sagar menangis, “apa yang akan terjadi padanya? Kak Pulkit bilang hal seperti terjadi kalau seseorang minum racun. Mengapa dia minum racun?” Sagar ingat kelakuan buruknya pada Gangaa, “dia pasti merasa sedih karena itu. Dia akan baik setelah aku minta maaf. Dia tidak akan mati kan?” Babli mengangguk, “dia akan hidup. Dia akan baik-baik saja.”
Omkar sadar kalau dirinya telah berbuat kesalahan, “tapi aku harus berpura-pura agar tidak ada yang mencurigaiku.” Omkar lalu menyemangati Sagar, “aku pikir roh jahat telah masuk kerumah ini. Kita harus melakukan yagya. kau harus bersabar dulu..!”
madhvi ingin Gangaa di bawa ke rumah sakit karena kondisinya semakin buruk. Nenek membentaknya, “aku juga khawatir dengan anak ini tapi tidak bisa mengabaikan hal-hal lain demi dia.” Dokter Ghos masuk dan memeriksa Gangaa, “aku tidak bisa menemukan denyut nadinya. Dia sekarat. Aku telah memeriksanya dengan hati-hati tapi aku tidak mengerti..” Dokter coba membuat jantung Gangaa berdetak dengan susah payah. Pelayan membantu Madhvi yangsedikit limbung. Dia memikirkan tanggungjawab dia terhadap Gangaa. nenek menyuruh mereka agar tidak mengatakan sesuatu pada Sagar. maharaj Ji menangis. Madhvi meminta dokter agar tidak menyerah, “lakukan sesuatu dokter, kumohon!” Dokter menyarankan agar Gangaa di bawa ke rumah sakit. Nenek menyuruh dokter membawa alat-alatnya kemari karena gangaa tidak akan pergi kemana-mana. Madhvi berdebat dengan nenek, tapi dokter menengahi mereka. Dokter berkata kalau dirinya akan menyuruh orang mengambil peralatan.
Sagar datang ke kamar Gangaa danbertanya, “Gangaa akan baik-baik saja. Aku dan paman akan melakukan pemujaan.” Sagar melihat madhvi menangis dan menjadi tegang. Nenek mengendalikan situasi. Sagar bicara pada Gangaa lalu bicara pada dokter, memintanya agar menyelamatkan Gangaa, “aku harus minta maaf padanya!” Nenek menyuruh Sagar pergi. Madhvi ingin memberitahu Nirajan tapi nenek melarangnya, “dia akan pulang cepat-cepat kalau dia tahu tentangini. Dia akan menyetir terburu-buru. bagaimana kalau sesuatu terjadi padanya? Dokter akan mengurus semuanya.” Pulkit menatap gangaa dengan sedih.
Omkar menyuruh Maharaj Ji mempersiapkan segala sesuatunya untuk pemujaan. Tiba-tiba lampu yang baru dinyalakan padam. Semua terkejut. Maharaj segera berdoa memohon keselatan Gangaa.
Dokter menyuntikan sesuatu pada Gangaa. Madhvi meminta dokter menyelamatkan Gangaa, “dia masih sangat muda..” Dokter menyarankan agar madhvi menggosok tangan dan telapak kaki gangaa, “dia akan merasa hangat. ” Madhvi melakukan saran dokter. Dia merasa tubuh Gangaa sangat dingin. Dokter berniat membawa gangaa ke rumah sakit, tapi lagi-lagi nenek melarang, “lakukan apapun yang ingin kau lakukan, tapi di sini!”
Omkar memberitahu Maharaj Ji agar tidak ada seorangpun yang boleh mengganggunya, “aku tidak akan makan atau minum apapuns ampai dia sehat.” nenek mengatakan pada Omkar kalau gangaa tidak punya harapan. Dokter berdiskusi dengan temannya tentang kasus yang sedang di tanganinya. madhvi duduk di samping Gangaa sambil menangis… Sinopsis Gangaa episode 79 by Meysha Lestari