Sinopsis Ashoka Samrat episode 242 by Meysha Lestari. Madhvi menegaskan kecurigaan Dharma, “ada banya kebenaran yang di sembunyikan. Tolong jangan berprasangka kalau suamiku pelakunya. Dia di paksa untuk melakukan itu. Raj vaid di bayar untuk berbohong di pengadilan mengenai otopsi. tapi aku tidak tahu siapa orang itu dan apa yang coba di sembunyikannya. Tapi sekarang kita tahu kalau kebenaran yang di katakan tentang kematian Chanakya adalah tidak benar.”
Para prajurit di sebar untuk bertanya tentang Ashoka. Mereka menanyai semua orang tentang anak yang tidak berasal dari Taskhila, “seorang gadis ada bersamanya. Beritahu kami kalau kalian melihat mereka!”
Ashoka ingin segera tiba di benteng lama, tapi tidak bisa pergi dengan mudah karena prajurit ada di mana-mana. Di tempat lain, Kaurvaki juga cemas dengan para prajurit.
Madhvi memberikan sesuatu pada Dharma, “ini sesuatu yang sangat berharga yang membuat dia tidak bisa mengambilnya. Ini hanya stau-satunya petunjuk kalau seseorang coba sembunyikan sesuatu dari dunia. Dia membayarnya dengan mahal. AKu tak melihat wajahnya.” Dharma berkata, “bagaimana aku bisa mempercayaimu? kau bahkan tak mau mengatakannya padkau kalau tidak kutanya hari ini! Kenapa kau tidak mengatakannya pada orang lain? atau pada Samrat tentang hal ini? Aku bisa membuatmu di penjara seumur hidup!” Madhvi menjawab kalau dirinya tdiak ingin membuat keluarganya dalam bahaya, “aku bukan orang kuat. AKu telah coba tanya pada suamiku tapi dia malah mengancam akan membunuhku kalau samapi akau mengatakan hal ini pada orang lain.” Dharma ingin bertemu Raj Vaid. Madhvi melarangnya, “jangan. Dia yang ingin menyembunyikan masalah ini akan membunuh suami dan anakku. Aku janji akan memberitahumu begitu aku mendapat informasi. Kumohon kali ini percayalah padaku!”
Ashoka menutupi wajahnya dengan selendang dan berjalan pincang. Seorang prajurit menghentikannya. kaurvaki segera berlari mendenkat dan berkata kalau bapak Ashoka tidak sehat, “ayo ikut aku!” Mereka berdua berhasil pergi dengan selamat. kaurvaki berkata kalau Ashoka tidak akan bis pergi dari sana tanpa dirinya. Ashoka membalas dengan berkata kalau kaurvaki telah membuktikan betapa dia sangat membutuhkan Ashoka. Kaurvaki menyangkal. Mereka kemudian pergi secara terpisah tapi bertabtakan lagi. Ashoka meminta kaurvaki meninggalkannya sendirian, “kau seperti Lintah yang terus menempel padaku.” Kaurvaki menjelaskan kesalahpahaman Ashoka. Mereka bertengkar lalu berpisah jalan.
Dharma mondar-mandir di kamarnya. Seorang pelayan datang dan bertanya, “anda terlihat khawatir?” Dharma memberitahu pelayan kalau dia mengetahui sesuatu yang salah mengenai kematian Chanakya, “tak seorangpun akan berhasil menyembunyikan ini kalau mereka tdiak membayara Raj vaid agar tetap diam. AKu tak ingin Madhvi dan keluarganya mendapat masalah tapi aku juga tidak bisa tingal diam. Pembunuh Achary masih bebas berkeliaran. Aku akan mengatakan segalanya pada Samrat.” Pelayan menghentikan Dharma, “Madhvi bisa mundur. Dia dan suaminya bisa menolak mengakui kebenaran itu di depan Samrat. Kita tidak punya cukup bukti. Siapapun yang memberikan gelang ini, dia pasti seseorang dari keluarga kerajaan atau orang yang dekar dengan keluarga kerajaan. Tapi bagaimana kita bisa mengetahuinya?” Dharma memiliki ide.
Ashoka lega karena KAurvaki sudah pergi, “dia terlalu banyak bicara. Jika dia tahu aku pangeran Magadha pasti dia akan memberitahu semua orang.” Ashoka kembali melanjutkan perjalanannya mencari Sudama.
Kaurvaki melihat seorang pria duduk di sudut benteng. Dia menyentuh tangannya tapi ternyata dia bukan orang yang dia cari. Dengan rasa ingin tahu Kaurvaki bertanya, “apakah and atahu jagannath? Seseorang memberitahuku kaalau dia ada di sini. Tolong katakan padaku di mana dia. AKu putrinya!” Pria itu membuang muka. Kaurvaki berpikir kalau seseorang telah menipunya, “dia juga telah mengambil koin emasku!” Kaurvaki bergegas pergi dari tempat itu. Ashoka memanggilnya, tapi dia tidak mengindahkan.
Ashoka menghampiri pria yang baru saja di tingglkan Kaurvaki. DI abertanya, “apakah kau Sudama?” Si pria menatap Ashoka. Ashoka berkata, “aku yakin kau adalah Prantpal Sudama.” Sudama menjadi merah namanya di sebut, “aku hanya Sudama!” Ashoka berkata lagi, “aku datang untuk membantumu. Kebenaran tentangku tidak akan berubah wakaupun kau membuang muka. Aku tepa putra Samrat Bindusara yang datang ke Taskhila untuk membantumu. Pertanyaanya adalah pakah kau masih setia pada Samrat Bindusara atau tidak? AKu kehilangan koin emas yang di berikan ayah padaku. Ayahku masih mempercayaimu dan akan selalu. Tolong bantu aku bertemu kichak. Aku hanya melihat kesakitan dan kesedihan sejak aku datang kemari. AKu akan menyebarkan kedamaian di takshila dengan menyingkirkan Kichak. Aku juga akan membantumu jika kau mau membantuku.” Sudama menertawakan Ashoka, “dulu kala, hanya bendera guruku Chandragupta Maurya yang berkibar di sini. hari ini telah di gantikan oleh bendera Kichak. Aku akan bebas setelah benderaku kembali berkibar di istana ini. Aku tidak bisa membela Maurya tanpa itu!” Ashoka memohon agar Sudama mau menolongnya. Sudama mengatakan kalau hanya seseorang yang bernama Nayak yang bisa membantunya, “dia jalan pintas menuju Kichak. Tapi masalahnya dia hanya mau membantu Kichak, bukan dirimu! Dia telah mendedikasikan seluruh hidupnya pada Taskhila!”
Kichak melemparkan belati kearah Nayak yang berdiri tak bergerak di tempatnya. Kichak bertanya, “sampai kapan kau akan mendedikasikan hidupmu pada Takshila?” Nayak mengulang sumpahnya, “aku telah berjanji akan melakukan apapun untuk Takshila.” Kichak menunjukan koin emas pada nayak, “koin ini milik maurya. Ashoka ada di sini. Temukan dia bagaimanapun caranya!” Sinopsis Ashoka Samrat episode 243 by Meysha Lestari