Sinopsis Ashoka Samrat episode 261 by Meysha Lestari. Kaurvaki akhirnya bergabung dengan kelompok Ashoka. Ashoka bilang kalau dia memiliki keyakinan penuh bahwa musuh akan datang diam-diam, “mereka akan melakukan sedaya upaya untuk membuka kedua pintu masuk…” Ashoka menugaskan orang untuk berjaga di masing-masing pintu gerbang itu. Dadhich ingin berjaga dengan seseorang yang sduah dia kenal. Ashoka bertanya apakah dia musuh mereka? Bhani menunjuk bahwa Dadhich berpikir terlalu tinggi untuk dirinya sendiri. Dadhich setuju, “kami memiliki posisi yang lebih tinggi di masyarakat.” Ashoka minta bantuan pada Bhalla. Dia membuat luka di telapak tangannya dan melakukan yang sama pada Bhalla. Setelah itu dia mencampur darah mereka berdua lalu bertanya, “yang mana darahku Dhadich? AKu tak bisa melihatnya. Tolong bantu aku kalau kau bisa melihatnya. Kalau kita semua berpikir seperi itu maka kita tak ada bedanya dengan Kichak. Lalu mengapa kita berjuang? Kita harus membunuh pikiran buruk kita dulu yang membuat kita bicara tinggi tentang diri kita sendiri. Ini menciptakan perbedaan diantara kita. Kau harus memutuskan, pertarungan mana yang ingin kau menangkan!”
Kaurvaki merasa buruk karena telah salah paham pada Ashoka, “aku sedang melakukan hal yang sama seperti yang pernah di lakukan Maurya.” Ashoka berdiri di samping Kaurvaki. Mereka melihat prajurit musuh datang. kaurbaki menawarkan diri untuk bertarung bersama Ashoka, “apakah kau bisa mempercayaiku?” Ashoka menjawab bahwa dirinya pasti sudah memenangkan separuh dari perang ini jika punya teman seperi dia di sisinya. Pasuka Kichak menyerang Vishwavidyalaya. Kedua belah pihak terlinat pertarungan sengit. Seorang prajuritmenyerang Ashok dari belakang tapi kaurvaki berhasil membunuhnya. Ashoka tersenyum. Ashoka berpikir untuk melakukan sesuatu dengan cepat atau kalau tidak mereka tidak akan bisa megalahkan pasukanbesar itu. Ashoka membuat ledakan. Prajurit Kichak kabur ketakutan. Dhananjay terlihat tegang.
Kaurvaki melihat kerusakan yang di sebabkan oleh serangan itu. Banyak orang kehilangan nyawanya. Kaurvaki berpikir, “aku telah memutuskan untuk membantu Kichak tapi aku tidak menyangkah kalau begitu banyak orang yang tidak bersalah akan kehilangan nyawanya.”
Dhananjay memberitahu Kicha dan Amadhya bahwa untuk sesaat mereka berpikir kalau kaurvaki ada di pihak Ashoka, “tapi waktu membuktikan sebaliknya.” Kichak berkata bahwa waktu akan membuat seseorang menyadarinya.
Ashoka mengucapkan terima kasih pada Kaurvaki karena memberitahunya tepat waktu, “kita bisa menyelamatkan banyak nyawa karena dirimu. kau akan melihat raas syukur di mata mereka.” Acharya Devrat bekata kalau nasib membantu mereka, “tapi tidak ada jaminan kalau setiap waktu akan seperti itu. Dadhich dan beberapa orang berkata kalau pasukan merah lemah sekarang dan juga banyak yeng terluka, “kita mungkin tidak akan bertahan melawan pasukan Kichak.” Ashoka berpikir posistif, “aku tak punya tempat untuk rasa takut ddalam hidupku. Akan sangat tidak mungkin untuk mengalahkan Kichak kalau kita takut. Dia tidak akan menangg kalau kita tetapberpegang pada keyakinan kita. Kita tak punya sesuatu untuk merasa rugi selain raa percaya diri dan keberanian. Untuk mencapai misiku, aku harus bertarung siapapun yang mendukung Kichak.”
Kaurvaki pergi menemui Amadhya. Amadhya memuji Kaurvaki atas keberaniannya. Kaurvaki merasa buruk karena telah menempatkan hidup orang tak bersalah dalam bahaya. Tapi Amadhya tidak perduli, “mereka seharusnya berpikir sebelum mendukung Ashoka.” Amadhya memberi kamina palasu kalau hal seperti itu tak akan terulanglagi, “aku hanya membutuhkan Ashoka. Ssangat pentinng untuk membuat keluar dari Vishwavidyalaya. Aku ingin tahu yang dia rencanakan. Pikirkan saat-saat kau bersatu kembali dengan ayah dan ibumu.” Kaurvaki dengan dilema meninggalkan Amadhya.
Ashoka dan prang-orangnya melakukan ritual terakhir pada para pahlawan yang gugur. Ashoka menganggap itu sebagai konsekuensi dari sebuah pertemputab. Acharya devrat menyuruh Ashoka beritirahatsebentar. Ashoka pun pergi. Acharya Devrat melihat seseorang masuk dari belakang Vishwavidyalaya. Dia pikir mungkin dirinya salah lihat. tapi dia menemukan muntiara tergeletak di sana. Devrat curiga, “apakah ada seseorang yang coba menguping pembicraan kami? Apakah ada pengkhianat diantara kami?” Sinopsis Ashoka Samrat episode 262 by Meysha Lestari