Sinopsis Gangaa episode 104 by Meysha Lestari. Gangaa memberitahu semua orang tentang sekolah yang seragamnya berwarna putih, “aku tidak harus memakai rok pendek. Apakah sekarang baik-baik saja?” Nenek bertanay, “apakah mereka memakai saree?” Gangaa menggeleng, “tidak. Mereka memakai baju dari kepala hingga kaki berwarna putih. Segalanya terjadi sesuai dengan keinginan anda. Apakah aku boleh pergi sekarang? Apakah nenek akan melarangku?” Madhvi berkata pada Niru kalau dirinya benar, “anak itu menemukan jalannya sendiri. Aku senang karena itu sesuai dengan keinginan nenek.” Niru setuju, “nenek tidak akan menghentikamu. Masalahnya hanya seragam Kau telah memecahkan masalah itu. Mengapa nenek akan keberatan sekarang?” Gangaa bertepuk tangan gembira, “aku tahu semuanya akan baik-baik saja. Terimakasih Sagar, kau telah mencarikan sekolah itu untukku.” Yash senang, setidaknya Gangaa tidak satu sekolah denganya. Prabha seperti biasa, kembali memana-manasi nenek. Madhvi memuji Gangaa karena semangat belajarnya danbertanya pada nenek, “ibu, apakah Gangaa sekarang boleh sekolah?”
Nenek berpikir betapa mudah Gangaa menggagalkan rencananya dan sekarang dia tidak bsia mengubah rencananya, “aku bukan musuhnya. Mengapa aku harus keberatan jika anak-anak di sana memakai seragam putih semua?” Prabha mengingatkan nenek bahwa mereka harus membayar biaya sekolahnya. Gangaa menjelakan kalau tidak ada yang pelru di khawatirkan, “anak perempuan belajar di sana dengan gratis hingga kelas 8. tak ada yang harus membayar apapun. Bebas biaya. Bagus kan nenek bahwa aku tidak akan mengambil uang dari nenek dan aku tetap bisa belajar.” Nenek mengangguk dan melangkah kedalam. Niranjan meberkati Gangaa. Madhvi menanyai Gangaa tentang sekolah barunya, Ganga menceritakan semuanya. Omkar yang sedari tadi diam mengamati mulai berpikir, “aset terbesar yang dimiliki Gangaa adalah ras percaya dirinya yang tinggi. Aku harus menciptakan ketakutan dalam pikirannya sehingga rasa percaya dirinya hancur!”
Nenek memikirkan ucapan gangaa. Prabha datang. Dia tahu kalau nenek sedang risau, dia pura-pura pendukung nenek dan bertanya, “mengapa bibi marah? Jangan khawatir, semua akanbaik-baik saja.” Nenek tidak senang atas kedatangannya dan mengusirnya secara langsung, “tinggalkan aku sendiri!” Prabha keluar daroi kamar nenek dengan gembira.
Niranjan memikirkan pembicaraannya dengan Omkar. Melihat itu Madhvi menghampirinya dan mengajaknya bicara tentang sekolah yang di pilih Gangaa. Nira terlihat Gusar. Madhvi tahu dia sedang memikirkan omkar. Niru mengangguk, “kita tidak boleh percaya begitu saja pada kak Omkar, tapi kita tidak tahu apa yang sebenarnya. bagaimana kita bisa mengetahuinya? Kita tak bisa bicara secara terbuka dengan orang lain Kita hanya bica percaya padanya saja untuk saat ini. Aku akan mengawasinya mulai sekarang. Ibu tidak boleh tahu tentang hal ini!” Madhvi mengangguk. Prabha mendengar pembicaraan mereka dan menjadi penasaran, “aku telah melihat niru, Madhvi dan omkar bicara, mereka terlihat tegang. Ada apa sebenarnya?”
Omkar yakin Gangaa yang telah memberitahu Madhvi tentang kejadian di kuil dan Madhvi telah memberitahu Niru, “Gangaa alasan di balik semua ini. Niru kehilangan kepercayaan padaku. Akan susah baginya untuk percaya padaku lagi. Bagaimanapun juga dia adalah seorang pengacara. Dia akanmendengar apapun yang di katakan gadis asing itu. Dia tidak akan mendengarkan aku! Kau Gangaa… sangat senang karena akan pergi sekolah. Tapi aku akan merusak kebahagiaanmu. AKu harus mencari solusi untuk menyelesaikan masalah yang bernama Gangaa ini.” Omkar kemudian menelpon seseorang dan menyuruhnya memberi pelajaran pada gadis bernama Gangaa, “kau harus melakukannya dengan cepat dan segera!” Omkar berpikir, “aku akanmendapatkan kepercayaan Niru sekali lagi begitu Gangaa tersingkir dari jalanku.”
Prabha memberitahu nenek apa yang di dengarnya di kamat Niru, “mereka menyembunyikan rahasia besar dari bibi. Menantumu sangat marah. Bibi harus menaanyai mereka.” Niru dan Madhvi datang. Nenek langsung menondongkan pertanyaan, “apakah ada yang ingin kau katakan padaku?” Niru memutuskan untuk tidak mengatakan apapun pada nenek sampai dia mengetahui yang sebenarnya. Nenek menyebut nama Prabha sebagai pembaw berita. Prabha menjadi panik dan coba membela diri. Niru berkomentar, “mereka yang suka menguping pembicaraan orang lain tidak akan tahu hal-hal yang sebenarnya.” Niru menenangkan nenek, “percayalah, ibu. Aku tidak akan menyembunyikan apapun darimu jika itu layak untuk diketahui.” Prbaha merasa kalau Niu menyembunyikan sesuatu. Niru tahu betapa nenek sangat mempercayai dan menyayangi Omkar, “aku harus segera mendapatkan kesimpulannya agar ibu tidak terluka.” Madhvi mengingatkan Prabha agar tidak melakukan hal seperti itu lagi, “aku tidak ingin ada masalah di rumah karena hal-hal kecil seperti itu.”
Sagar ingin bermain. Dia mencari bolanya. Gangaa datang dan memberikanbola itu pada Sagar sambil berkata, “kau akan menemukan barangmu kalau kau menyimpannya dengan baik. Ini ada di kamarmu.” Sagar tahu kalau Gangaa sangat gembira karena bsai sekolah. Gangaa mengangguk, “kau telah membantuku mencari sekolah. Kalau tidak aku pasti tidak akan pergi kesekolah karena seragamnya berwarna. Kau sangat baik meski kau selalu berrtengkar denganku. Bagus sekali akau datang ke Banaras sehingga aku bertemu teman seperti dirimu.” Sagar heran karena gangaa tidak marah lagi padanya. Gangaa beralasan kalau selama Sagar yang selalu memulai pertengkaran denganya, “aku tidak pernah bilang kalau kau bukan temanku. Kau temanku dan akan selalu menjadi temanku. Ini pertemanan yangs angat spesial dan aku tidak akan merusaknya apapun yang terjadi.”
Yash datang, di ameletakan tanganya di pundak Sagar dan mengucapkan terima kasih karena telah mencarikan sekolah yang lain untuk Gangaa, “jadi dia tidak akan sekolah di sekolah kita!” Sagar menepiskantanganya dari pundaknya, “itu tidak seperti sekolah kita tapi bagus juga. Gangaa belajar dan bekerja keras karena itu dia bis asekolah. Bicaralah yang sopan dengan dia.” Yash mengejek bahwa Gangaa akan sekolah di sekolah yang berbahasa Hindi. Gangaa membalas , “kau juga bicara dalam Hindu. Banyak pemimpin dan orang besar belajar bahasa Hindi saja.” Sagar takjub dengan pengetahuan Gangaa. Yash tidak mau bertengkar dengan Gangaa, dia mengajak Sagar main kriket. Sagar memberikan bola pada Gangaa mengajaknya bermain kriket. Yash menjadi kesal.
Sagar memukul bola sedang Gangaa menangkapnya. Omkar mengawasi mereka, “ini saatnya untuk menyingkirkan gadis itu dari jalanku.” Dia menelpon seseorang, “kau tidak akan menemukan kesempatan yang lebih bagus dari ini.” Omkar menatap Gangaa sambil menyerigai senang, “kau ingin sekolah kan? Silahkan dan ikutlah ujian masuk sekarang!” Sinopsis Gangaa episode 105 by Meysha Lestari