Sinopsis Gangaa episode 103 by Meysha Lestari. Gangaa pulang kerumah bersama Maharaj Ji. Dia bsia melihat betapa Gangaa terlihat gembira danbertanya, ‘apakah mereka setuju?” Gangaa menggeleng. Gangaa berkata kalau dirinya harus melakjukan sesuatu agar dia bisa sekolah, “aku sudah memutuskan akan pergi sekolah apapun yang terjadi. Dan aku akan mendapatkan apa yang kuinginkan.” Koki merasa yakin kalau ikut akan terjadi jika Gangaa yakin tentang itu juga.
Raghav Ji memberitahu Nitu tentang beberpa file. Tapi Niru sedang melamun memikirkan Gangaa, “sampai kapan dia harus melalui semua ini? Dia memenagkan hati semua orang dengan senyumannya. Mengapa nasib mempermainkannya seperi ini? Dia memiliki aura yang berbeda di matanya di hari pertama aku melihatnya Aku bisa melihat semangat yang bergelora dalam dirinya. SUdhaa kubilang bahwa dia bukan orangyang mudah menyerah dalam keadaan apapun. AKu telahberjanji pada diriku sendiri bahwa aku akan membangunya sebanya yang ku bisa dan membiarkan dia mengikuti jalanhidupnya sendiri. Tapi aku merasa begitu lemah hari ini. Aku sudah kehilangan potensi untuk memenuhi janjiku padanya. Aku kalah. AKu tidak bsia memenuhi harapan Gangaa. Aku memberinya impian dan tujuan dalamhidup Dia tyelah berencana untuk memenuhi impian itu demi diriku tapi ibu berdiri di jalannya. Aku tak bisa menghentikannya. AKu tak berdaya.” Raghav Ji meminta Niru agar tidak berpikir begitu, “anda telah melakukan yang terbaik. Orang tidak melakukan sebanyak ini untuk keluarganya sendiri.” Niru menyangkal, “aku telah mengaduk air yang tenang. Sekarang dia tidak akan duduk diam. Mustahil menghentikan dia sekarang. Di atelah mengambil keputusan untuk melakukan sesuatu dan dia tidak akan berhenti. Dia belum hilang harapan. Keyakinanku meningkat karena rasa percayanya. Harapan akan impiannya, keberaniannya telah membawanya ke langit. Dia berhak mendapatkan semua yang layak dia dapatkan. Dia sukses dalam segala hal. Orang seharusnya melihat dia dengan bangga…”
Prabha meminta serbet pada maharj ji. Omkar bercerita kalau dirinya sangat menikmati kerja sosialnya, “kerja seperti itu menyejukan hati.” Madhvi mersa kesal pada dua wajah yang di miliki Omkar, “aku tidak akan mempercayainya kalau aku tidak melihatnya sendiri dengan kedua mataku. Aku tidak tahu kapan ibu akan menyadarainya.” Nenek memanggil Gangaa. Dia datang sambil membawa seember air hangat, “nenek rendam kakimu di sini.” Nenek menyuruh Gangaa mengikat rambutnya. Gangaa mengangguk. Nenek terkejut melihat perubahan dalam tingkah laku Gangaa. Madhvi memutuskan untuk menanyai gangaa apa yang di lihatnya di kuil hari itu, “aku harus mencari tahu apa yang terjadi sebenarnya dan kemudian baru bis amelakukan sesuatu.”
Gangaa sedang merapikan tempat tidur nenek ketika Madhvi menemuinya. gangaa ingin memberitahu madhvio tentang sekolah tapi Madhvi bertanya padanya tentang keajdian di kuil tempo hari, “apa kau mendengar apa yang di bicarakan paman Omkar dan bibi Sudha?” Gangaa menggeleng, “aku hany amelihat bibi Sudha menampar menantu nenek danmendorongnya. Bibi terlihat sangat marah. Kenapa nyonya bertanya? Apakah mereka bertengkar lagi? Mengapa bibi Sudha menampar paman Omkar?” Madhvi juga tidak tahu. Niranjan mendengar pembicaraan mereka dan meminta agar mereka menceritakan yang sebenarnya.
Gangaa ingin mengatakan sesuatu tentang sekolah pada Niru, tapi Niru menhentikannya, “aku ingin bicara pada nyonyamu sebentar, nanti aku akan bicara padamu.” Niranjan memberitahu Madhvi kalau dia ada dikamarnya. Madhvi mengangguk.
gangaa yakin semua orang akan senang mengetahui dia telah masuk di sekolah baru, “aku sebaiknya pergi dan memberitahu semua orang.” Gangaa berbalik hendak pergi tapi bertabrakan dengan nenek. Nenek bertanya-tanya apa yang di lakukan Gangaa sekarang.
Niru dan Madhvi mendatangi Omkar. Niru bertanya apakah yang di dengar itu benar? Omkar menatap madhvi dan berpikir kalau Gangaa sudah memberi tahu Madhvi, “dia tidak perduli denganancamanku.” Niru menanyakan kelakuannya pada Sudha, “apa maksud perkataanmu padanya?” Omkar menyangkal, “kadang-kadang apa yang kau lihat dan kau dengar tidak benar. Gangaa masih anak kecil. Nyonya Sudha salah paham padaku. AKu coba membantunya tapi dia menamparku. bagaimana bisa aku tenang? tapi aku diam saja karena Nyonya Sudha wanita. Aku tidak memperbesar masalah meski aku merasa buruk. AKu coab menjelaskan padanya maksudku. Akutidak menyalahkan dia.. tapi keluargaku sendiri tidak percaya padaku. Kau sejarusnya tdiak bertanya padaku. Seharusnya kau bicara pada Sudha. Aku hanya mencintai Suman. AKutidak pernah melirik orang lain sejak kematiannya. tak ada wanita yang bisa menggantikan tempatnya di hatiku. Suman pasti merasa buruk sekarang. AKu tidak akan memberi penjelasan. Kau bisa bertanya pada Sudha kalau kau tidak percaya padaku. Aku minta maaf padamu!” Niru menatap Madhvi. Di ameminta Omkar agar tidak mengatakannya, ‘ini bukan tidak percaya atau menanyaimu tapi aku ingin mengetahui yang sebenarnya. Aku bisa saja punya pendapat yang salah tentangmu jika akutidakbertanya lebih dulu tentang ini. Aku tahu kau sangat mencintai kakaku dan kau tak akan melakukan apapun untuk menyakitinya. Tapi aku pengacara, aku tidak bsia tergantung pada cerita satu sisi. Akutidak menerima kejujuran dan kebohongan dengan mudah. CObalah untuk memastikan hal seperti itu tidak terjadi lagi.” Niru beranjak pergi di ikuti Madhvi. Di luar madhvi memberitahu Niru kalau sulit aginya mempercayai Omkar, “aku telah mendengar wanita di asrama bicara tentang kejadian itu. masalh ini sangat besar dan Nyonya Sudha ji berkata dia tidak bsia mengabaikannya.” Niru mengangguk paham. Omkar mendengar opembicaraanmereka, “adik ipar tidak percaya padaku. Niru mendengarkan aku tapi dia juga memberiku peringatan. Ini perkejaanya untuk melihat mengali masalah dan melihatnya dari segala sudut. Aku harus berhati-hati sekarang.”
Gangaa mengumpulkan semua orang di halaman. Dia menunggu Niranjan dan Madhvi untuk bergabung dengan mereka. Gangaa memberitahu nenek kalau dirinya tidak pernah berniat tidak patuh pada nenek. Gangaa memastikan apakah nenek tidak suka dia sekolah karena seragamnya berwarna? Nenek mengangguk dengan enggan seperti ingin mengatakan segala sesuatu yang berkaitan dengan Gangaa pergi kesekolah adalah malasah baginya. Gangaa berkata kalau dia telah memecahkan masalah nenek, “aku mengeri bahwa nenek punya masalah dengan seragam bukan melarang aku pergi sekolah. Nenek hanya tahu tentang dharma seorang janda. AKu telah menemukan sekolah di mana anak perempuannya mengenakan seragam berwarna putih..” Semua orang tersentak kaget… Sinopsis Gangaa episode 104 by Meysha Lestari.