Sinopsis Gangaa episode 109 by Meysha Lestari. Niru, Raghav Ji membwa Omkar ke kantor polisi untuk di mintai keterangannya. Karena dia bilang dia telah melihat Gangaa. Niru meminta Inspektor polisi untuk menggeledahh daerah itu karena mereka telah mendapatkan petunjuk yang penting, “aku yakin dia ada di sana! Kakak ipar akan ikut dengan kita untuk menunjukan daerahnya.” Omkar tegang dan berpikir, “aku harap preman-preman itu tak ada di sana atau mereka akan mengenali aku.” Dengan enggan Omkar peri bersama Niri, Raghav Ji, Inspektor polisi dan anak buahnya.
Surili Bai bicara dengans alah satu pelangannya. Penculik Gangaa masih ada di sana mereka mengamati para gadis. Heera mengusir mereka, “seseorang harus punya uang walaupun hanya sekedar melihat gadis-gadis Surili Bai.” Mereka kemudian pergi. Heera menyuruh gadis-gadis itu kembali bekerja.
Gangaa haus tapi sudah tidak ada air dalam tekok. Dia memanggil kamini. Tapi tak ada yang datang. Gangaa melihat sebuah pintu terbuka. Dia mendorong pintu dan masuk kedalam. Sepertinya itu adalah gudanh karena banyak kardus dan karton di simpan di sana. Dari dalam situ, Gangaa mendengar suara tangisan. Dia melangkah dan tiba di ruangan utama di mana Surili Bai sedang duduk. gangaa cepat-cepat menyembunyikan diri agar tidak terlihat olehnya. Gangaa berbalik hendak pergi ke tempat di mana dia mendengar suara tangisan. Di amengintip kedalam kamar itu. Ada banyak gadis di sana. Mereka semua terlihat menangis dan ingin pulang kerumahnya.Salah satu dari gadis itu ada yang sengaja di jual oleh pamannya sendiri. Mereka saling menasehati agar tidak coba-coba keluar dari tempat ini. Salah satu dari mereka ad ayang pernah mencoba tapi tertangkap dan akhirnya di pukuli. Mendengar itu, Gangaa bertekad akan melakukan sesuatu untuk mereka. Dia hendak mendobrak pintu tapi mengurungkan niatnya dan kembali ke kamarnya ketika mendengar suara berisik.
kamini datang untuk membawa air minum buat Gangaa. Dia melihat Gangaa datang dari kamar sebelah. Gangaa berkata kaalau dirinya mencari air minum, tapi tak menemukannya. kamini memberi Gangaa air minum. Gangaa meminumnya. Dia memuji Kamini sebagai orang yang baik, “semua orang pasti khawatir denganku. Tolong biarkan aku pergi, kak.” Gangaa memeluk Kamini. Kamini meminta Gangaa agar tidak menyakitinya dengan terus menerus minta di lepaskan, “aku juga sama tak berdayanya sepertimu..aku juga di bawa kesini dengan paksa. Aku telah mencoba untuk pergi dari sini tapi sia-sia. Sekarang aku harus membiasakannya. Aku harap kau bisa keluar dari sini dengan selamat.” Gangaa yakin dirinya tidak akan tinggal di sini. Kamini berdoa semoga keinginan gangaa terkabul.
Sagar mencari permainan baru untuk di mainkan bersama gangaa kalau dia kembali. Dia akan mengajari gadis itu memainkan permainan itu. madhvi menyuruh Sagar minum obat dengan susu. Sagar bertanya pada Madhvi apakah Gangaa pulang hari ini? Madhvi menjawab kalau ayahnya telah pergi ke bersama polisi ketempat di mana paman Omkar telah melihat gangaa, “mari berdoa semoga segalanya berjalan dengan baik.” Sagar berdoa untuk Gangaa, “Tohan, tolong kirim Gangaa pulang. AKu tidak akan pernah lagi bertengkar denganya atau memberinya kesulitan. Dia berpikir aku adalah temannya. Maka aku juga akan menjadi temanbaiknya. Tolong kirim dia pulang. Aku tidak ingin melakukan sesuatu tanpa dirinya. Aku sangat merindukannya. Kumohon bawa dia pulang, tuhan!” madhvi dan nenek melihat Sagar berdoa. nenek juga berharap gangaa akan pulang dengan selamar. Madhvi dan nenek kemudian berdoa untuk Gangaa.
Omkar membawa Niru dan polis ke daerah lampu merah, “aku telah melihat dia disini.” Inspektor memberitahu kalau ini adalah wilayahnya Surili Bai. Omkar lega karena telah membawa mereka ke tempat yang benar, “aku tidak perlu memberi uang untuk menyelamatkan Gangaa. Dan niru akan berpikir positif tentang aku.” Inspektor memutuskan untuk mengerahkan anak buahnya menyisir setiap sudut di area itu untuk menemukan Gangaa. Niru bergabung dengan mereka.
Gangaa berlari masuk ke ruangan utama. beberapa orang menangkapnya sehingga mereka bsia mengenakanpakaian berwarna-warni padanya. Kamini tersenyum melihat mereka kesulitan menangani gangaa. Surili bai datang dan menyruruh para gadis agar membiarkan Gangaa tetap berpakain seperti itu, “aku akan mengirim dia ke suatu tempat.” Gangaa bertanya, “kemana kau akan mengirimku?” Surili berkata kalau dia akan mengirim Gangaa keluar dari kota ini. Gangaa menolak pergi kemanapun. Surili Bai menyuruh Kamini memberi makan Gangaa. gangaa terus mengulang pertanyaanya.
Polisi mengerebek rumah bordil Surili. Semua orang lari lintang pukang untuk menyelamatkan diri mereka sendiri. Omkar menunggu di lantai bawah. Heera memberitahu Surili Bai tentang pengerebekan itu. Surili Bai segera menyuruh anak buahnya menyembunyikan Gangaa. Mereka mengurung Gangaa di tempat dimana tak ada orang yang akan melihatnya. Gangaa yakin kalau Niranjan telah datang. Dia mendengar suara Niru. Gangaa hendak berteriak, tapi para wanita telah menutup mulutnya. Niru masuk kedalam kamar di mana Surili Bai dan Heera sedang berada. Niru memberitahu mereka kalau dirinya adalah ayahnya gangaa, “dia seperti anakku sendiri. Dia telah di culik. Seseorang dalam keluargaku telah melihat dia ada di sini.”
Para wanita menutup mulut Gangaa dengan kain serta mengikat tangan dan kakinya. Kamini merasa buruk karena tak bisa menolongnya.
Inspoektoir berkata akan mengeledah tempat itu. Surili bai coba mendegah tapi niru mengatakan bahwa Surili bai tidak harus takut apapun kalau di atdiak bersalah, “biarkan polisi mengeledah tempat ini!” para wanita kemudian menyembunyikan Gangaa di dalam lemari.
Niru darang ke kamar di mana Gangaa di sekap. Gangaa melihatnya melalui celah di pintu. Niru hendak membuka pintu lemari itu ketika inspektor memanggilnya. Inspektor memberitahu Niru kalau Surili bai benar, “tidak ada yang salah disini. Mungkin kakak iparmu salah lihat. Tak ada gunanya membuang-buang waktu disini.” Niru menatap lemari sekali lagi lalu pergi. Dalam hati Gangaa berteriak memberitahu Niru kalau dirinya ada di dalam lemari, “keluarkan aku dari sini!” Sinopsis Gangaa episode 110 by Meysha Lestari.