Sinopsis Gangaa episode 134 by Meysha Lestari. Sagar dan Gangaa bertengkar lagi. Gangaa menyebut sagar sombong. Nenek menegur Gangaa karena mengatai cucu kesayangannya sombong. Madhvi coba mengalihkan situasi dengan menyuruhnya membantu membuat manisan. Sagar memasang wajah marah. Nenek punya rencana untuj Janamashtami, “aku punya mahkota yang bagus untukmu.” Sagar tak mengubrisnya, dia beranjak keatas tanpa rasa tertarik pada apapun. Neek merasa kesalada Gangaa karena merusak mood Sagar.
Malamnya, nenek memarahi Gangaa karena caranya bicara pada Sagar, “kau tidak boleh bicara seperti itu padanya.” Gangaa coba jelaskan segalanya, tapi nenek tak berminat untuk mendengarnya. Dia dengan membabibuta membela sagar, “aku tidak ingin mendengar apapun yang menentangnya.” Gangaa berkata kalau nenek telah di butakan oleh cintanya pada sagar, “itu sebabnya dia menjadi manja. Dan berteman dengan orang yang salah.” Nenek balas berkata kalau gangaa bukan siapa-siapa yang bisa memberitahunya berapa besar cintanya pada Sagar, “kau akan membandingkan dirimu sendiri dengan dia?” Nenek berguman kesal sambil berbaring. Gangaa berpikir, “dia bertekad untuk mengalahkan Sagar.”
Raghubir yakin kelompok tarinya akan menang, ‘aku telah memilih lagu baru, batalkan lagu lama. Kita akan tampil dengan lagu ‘Vande Mataram'” Gadis-gadis itu juga akan tampil dengan lagu yang sama. Mereka terlihat bagus. Aku akan memesan lagu ini atas nama team kita. Tak ada tim yang akan menggulang lagu yang sama. Kita tampil sebelum mereka. Akan menyenangkan melihat mereka kalah!”…
Ganga dan teman-temannya berlatih tari. Gunwanti memberi tepukan karena latihan mereka yang bagus, “kita akan menang jika kita terus bekerja sekaras ini.” Karena Gunwanti harus pergi berremu kepala sekolah karena sesuatu yang penting, anak-anak melanjutkan latihannya sendiri.
Gunwanti memberitahu kepala sekolah kalau anak-anak latihan dengan baik, “meeka akan menang jika mereka terus seperti itu.” Kepala sekolah mengabaikan kata-kata Gunwanti dan menyuruhnya segera pulang kerumah karena ibunya meninggal dunia. Kepala sekolah menenangkannya.
Gangaa memberitahu Bulbul kalau dia melakukan gerakan yang salah. Bulbul menolak mengikuti saran Gangaa. Gangaa berkata kalau dirinya hanya melakuan apa yang telah di ajarkan guru mereka, “kau boleh bertanya padanya kalau dia datang.” Kepalas sekolah datang ke kelas untuk memberitahu kalau bu Gunwati tidak bsia datang melatih mereka sekarang.
Sasgar memberitahu guru tarinya bahwa dia telah menguasai semua langkah, “anda akan sangat senang kalau melihatnya.” Raghubir memainkan lagu baru yang akan mengiringi tarian mereka. Anak anak terlihat bingung. Sagar menunjuk kalau itu bukan lagu mereka. Raghubir memberi tahu mereka semua kalau mulai sekarang mereka hanya akan menari denga kkagu itu, “kita akan mengalahkan gadis-gadis itu dengan lagu ini. Tidakkah kalian ingin memberi pelajaran karena kelakuan buruk mereka pada kalian?” Anak-anak bersorak serentak.
Di umah, Gangaa memikirkn ucapan kepala sekolah sambil melipat baju dan menyimpannya denganbaik. Madhvi melihat piring yang masih berisi buah-buahan, “kau tidak makan” Gangaa berkata kalau dirinya tidak lapar. Gangaa memberitahu Madhvi masalahnya. Sagar mendengarnya dan berkata, “sekarang kelompokmu akan benar-benar kalah.” madhvi melarang Sagar bicara negatif, “Gangaa sudah cukup sedih.” Madhvi menyarankan gangaa agar berdoa pada dewa Krishna, “beliau selalu mendengarkan doa anak-anak.” Gangaa setuju, “aku pasti akan berdoa karena aku tidak suka kalah.”
Nenek melihat wajah Sagar yang terlihat kesal. Dia bertanya, ‘apakah Gangaa mengatakan sesuatu padamu?” Sagar menyangkal. Tapi Gangaa mengaku, “aku mengatakan sesuatu, tapi tidak sampai bertengkar. Dann kau Sagar, tidak perlu berbohong untukku. AKu akan melakukan semuanya. Mari kita pergi nyonya. Kita harus menyiapkan pemujaan.” Gangaa pergi di ikuti Madhvi.
Maharaj Ji meyenandungkan Bhajan sambilo bekerka di dapur. Gangaa memintanya menyanyi lagi. Madhvi datang untuk memberitahu Maharaj Ji kalau manisan ada di dalam kotak. Gangaa menyuruh Madhvi istirahat karena dia terlihat lelah, “aku harus menjagamu ketika tuan tidak ada.” Gangaa meminta izin pad amadhvi untuk pergi kesekolah di sore hari, “bu GUwanti tidak disana, jadi kami harus berlatih lebih keras laagi.” Madhvi setuju, tapi nenek melarang, “jangan lupa kau harus lebih mengutamakan kehidupanmu sebagai janda. bedoa pada tuhan lebih penting bagi seorang jadna.” Gangaa menyerah. Madhvi bertanya, “bagaimana?” gangaa memberitahu kalau nenek melarang, “dan aku tidak ingin membuat nenek marah hanya karena gara-gara latihan tari.”
Janamashtamu puja sedang berlangsung di asaraman. Reena juga datang. Dia melempar bunga pada Gangaa. Tapi Gangaa sibuk dengan pemujaaan hingga dia pada awaalnya dia tidak menyadaari kehadiran reena. Tapi kemudian saat dia melihatnya lagi, dia pergi untuk bicara pada Reena. Reena berkata kalau dirinya mengikuti Gangaa sampai ke asrama. Gangaa dengan menyesal berkata kalau dirinya tdiak bisa ikut latihan karena dia telah datang bersama semu aorang untuk melakukan pemujaan. Gangaa kemudian menyuruh Reena pergi takut kalau nenek marah.
Sudha menari sambil menyanyikan lagu Bahajan. Gangaa memperhatikannya dengan seksama. Semua orang melakuan pemujaan satu persatu. nenek bicara tentang Sudha, “dia telah membuat persiapan Janamashtami setiap tahun. Dia menari dengan sangat indah yang membuat orang terpesona.” Pishi Ma menambahkan kalau Sudha sangat berbakat dalam musik dan tari. Gangaa sangat senang mendengarnya, “nyonya benar. Kanha Ji mendengar doa anak-anak dengan segera. Terima kasih.” Sinopsis Gangaa episode 135 by Meysha Lestari