Sinopsis Gangaa episode 141 by Meysha Lestari. Tibalah saatnya pengumuman pemenang. Sekolah lawrence menempati posisi kedua. Nenek memikirkan reaksi Sagar, “dia pasti sedih karena mendapat juara kedua. Tapi dia akan selalu menjadi yang terbaik bagiku.” Sekolah Gangaa mendapatkan juara pertama dan berhak atas trophy. gangaa dan teman-temannya terlonjak gembira. Sudha menangis bahagia. Madhvi, Pulkit, Dristhi berdiri dari duduknya dan bertepuk tangan. Nenek melakukannya juga meski dengan enggan. Mrs Chauntala bersiul gembira ketika murid-muridnya naik kepanggung untuk menerima hadiah. Raghubir merasa sedih. Yash menatap Gangaa. Prabha kesal dan protes, “dia tidak layak mendapat juara pertama. Juri pasti merasa kasihan padanya.”
Bapak kepala sekolah Lawrence menyerahkan trophy pada Gangaa, “kau telah melakukan apa yang kau katakan.” Gangaa menolak menerima Trophy sendirian, “aku tidak memenangkan haadiaha ini sendirian. Tim masih belum lengkap.” Gangaa meraih mikrofon dan berkata, “kemenangan ini bukan milikku. Guru yang mengajari kami adalah segalanya. Bagaimana kami bisa lupa padanya saat kami mendapat hadiah ini? Aku tahu bibi Sudha, anda ada di sini..” Nenek terlihat bingung. Gangaa menunjuk pada Sudha, “bibi Sudah tidak mau naik ke panggung karena dia janda. Tapi menjadi janda bukanlah sebuah dosa..” Semua orang bertepuk tangan untuk Sudha saat dia berdiri dari duduknya. Gangaa mengandenganya naik ke atas podium. Bayangan ayah Gangaa juga datang di antara penonton. Dia terlihat bangga melihat semua orang bersorak untuk anaknya. Gangaa tersenyum kearahnya. Gangaa mengambil mik lagi dan berkata, “aku ingin mengatakan sesuatu. Ayahku pernah berkata bahwa kalian akan kalah kalu kalian berpikir tentang kekalahan dan akan menang jika kita berpikir positif.”
Kepala sekolah menyerahkan piala pada bibi Sudha atas desakan Gangaa. Semua murid dengan bangga memegang trophy itu juga. Nenek menghapus airmatanya dan raghubir dengan wajah penuh kekalahan meninggalkan aula. Sudha sangat bahagiga..
raghubir memarahi Bulbul karena telat memotong tali layar. Bulbul mengatakan kalau semua itu karena Sagar, “dia melihatku memotong tali dan menyelamatkannya.” Raghubir menyebut Sagar bodoh, “dia ingin sekolahnya kalah?” Raghubir menyatrini Sagar. Sagar menyangkal, “aku ingin sekolahku menang. Aku bekerja jeras untuk itu. AKu melakukan semua yang kau ajarkan di panggung. Aku tidak membuat kesalahan tapi aku tidak ingin menang dengan cara curang. Mencurangi orang lain itu salah.” Bulbul menyebut Sagar curang, karena telah mencurangi tim nya. Sagar meralat kata-katanya, “kau yang mencurangi sekolahmu. Kau tak suka Gangaa karena itu kau lakukan ini. Kau selalu menemukan cara untuk menyusahkannya.” Sagar lalu berbalik menghadap Raghubir, “pak guru, aku sangat mengormatimu. AKu bertengkar dengan Gangaa karenamu. AKu membentaknya karena dia menuduhmu mencuri lagunya. tapi aku telah mendengar semuanya ketika kau bicara pada Chandan dan Bulbul. Aku masih tidak mengadukan dirimu di depan kepala sekolah. Banyak sekali orang. Apa yang akan mereka pikirkan tentangmu? Anda telah melakukan sesuatu yang tidak benar.”
Gangaa dana teman-temannya menikmati kemenangan mereka, gangaa memberikan piala pada kepala sekolah, “simpan piala ini sei ruangan ibu. Sekarang anda boleh dengan bangga mengatakan kalau sekolah kita telah menang. Anda pasti bahagia.” Bu kepala mengangguk bangga, “benar. Mimpiku menjadi nyata karena kalian semua, terutama kau gangaa!”
Sagar datang bersama timnya. Kepala sekolah pergi untuk menemui peyelengara. Sagar memuji tarian mereka. Gangaa balas memuji tarian tim Sagar. Reena menambahkan bahw amereka berpikir untuk melakukan yang terbaik karena mereka penampilan mereka sangat hebat. Murid perempuan dari sekolah Sagar balas berkata. “kalian yang terbaik, karena itu kalian menang.”
Sagar berkata kalau dulu dia merasa malu mengenalkan Gangaa sebagai temannya, “dia tidak bisa bicara dengan benar dan selalu bicara mendahului orang lain. Tapi dia adalah teman baikku mulai sekarang dan selamanya. Aku tidak merasa malu menyebutnya teman baik lagi.” Gangaa mengingatkan Sagar kalau dirinya merasa sangat buruk saat Sagar menolak untuk menganggap dia teman nya. Aku telah mengambil keputusan untuk menjadi yang terabik karena alasan itu. AKu telah membuktikan diriku sendiri. Tapi kau masih tidak layak untuk di sebut temanku. Kau masih harus membuktikan dirimu sendiri jika ingin menjadi temanku!” Sagar terlihat bingung. Gangaa melangkah keluar dari ruangan itu. Yash tersenyum mengejek, “gadis itu menghinamu lagi!”
Madhvi meminta Pulkit untuk membangunkan Sagar karena sudah jam 10. Pulkit melihat luka di tangan Sagar. Sagar coba menyembunyikannya, tapi Pulkit memaksa dia menunjukan lukanya, “katakan padaku, apa yang sudah terjadi? atau aku akan memanggil semua orang!” Sagar menceritakan segalanya. Pulkit menyadari kalau Gangaa tidak tahu tentang itu, “katakan padanya semuanya. Masalah besar pasti akan menimpahnya kalau kau tidaka pergi ke belakang panggung.” Sagar tak mau terlihat hebat di mata Gangaa, “biar dia tetap seperi itu. Dia akan mengerti pentingnya diriku ketika dia menemukan yang sebenarnya.” Sagar menyuruh Pulkit berjanji agar tidak memberitahu Gangaa.
Maharaj menanyai Gangaa, “Sagar mengulurkan tanganya untuk berteman denganmu dan kau menolaknya?” Gangaa berkat akalau dirinya sudah banyak teman, “mengapa aku harus bergantung padanya?” Sagar mendengar itu dan menyahut, “nenek membawamu masuk ke rumah ini karena aku. Mengapa kau tidak pergi ke rumah temanmu kalu begitu? Aku juga tidak akan mati kalau tidak berteman denganmu. Aku punya banyak teman. Aku tidak butuh dirimu!” Setelah berkata begitu Sagar pergi. Maharaj menatap Gangaa dan berkata, “kau telah melukainya lagi.” Gangaa mengaku kalau dirinya juga merasa buruk, “dia menyembunyikan aku dalam lemari ketika teman-temannya datang. Dia menolak mengakui aku sebagai temannya. Dia seharusnya mengerti tentang itu juga.” Maharaj merasa bingung dengan hubungan mereka berdua, “kalian berdua terus saja bertengkar antara satu sama lain, tapi juga saling melakukan segalanya untuk satu dan yang lain. Kalian berdua tdiak bsia melihat salah satu dari kalian terluka tapi saling menyakiti dengan perkataan ..”
Yash ingijn memainkan sebuah film dalam laptop. Dia memilih satu CD.
Pulkit dan pacarnya bicara di telpon. Pulkit mengambil CD dari tangan Yash, “ini film horror.” Dia memberikan CD yang lain padanya. Pulkit dan pacarnya berjanji akan bertemu di lobby Cinema.
Yash ingin menonton film horror. Sagar tidak tertarik. Yasnh berpikir untuk menakut-nakuti Gangaa hari ini, “dia bersikap sombong kemarin. ridakkah kau ingin balas dendam? Mari kita panggil dia kesini.”
Sagar dan yash datang ke kamar Gangaa. Yash mengajak Gangaa menonton film, “kau suka nonton film? Ayo ikutlah, aku akan menunjukan nya padamu.” Gangaa menolak. Sagar menyuruh Yash membiarkan Gangaa, “dia akan ketakutan. Kitakan akan melihat film horror. Anak peremuan tidak terlalu berani. Mereka penakut. Gaangaa berkat akalau dirinya tidak takut apapun, “kalian berdua yang akan ketakutan.” Yash dan Gangaa bertaruh, siapa yang akan ketakutan saat meihat film Horror… SInopsis gangaa episode 142 by Meysha Lestari