Sinopsis Gangaa episode 160 by Meysha lestari. Gangaa memutar balikan semua kata-kata Sudha, “bibi Sudha hanya bilang kalau anggota keluarga mengirimkan persembahan pada keluarganya yang sudah mati. Aku akan melakukan apapun yang kau mita. Aku akan mengurus pendeta juga. Aku akan menyiapkan semuanya. Pishi ma memberitahu aku kalau Mahant Ji sudah tua. Dia tua, jadi anak muda seharusnya melayani orang tua…” Setelah bekat abegitu Gangaa kemudian lari pergi. mamta dan para wanita tersenyum mendengar alasannya. Sudha menegur mamta dan wanita yang lain karena tersenyum pada kata-kata Gangaa, “dia harus beruabh. Aku akan membuat dia melakukan semua pekerjaan sekarang.”
Nenek dan Maharaj Ji menyiapkan segala seuatu yang akan di bawa ke asrama. Sagar resah karena nenek mau pergi ke asrama, “nenek pasti akan sangat marah kalau Gangaa mengatakan sesuatu yang salah. Di atidak akan membawa Gangaa kembali ke rumah.” Madhvi dan nenek hendak melangkah keluar ketika Sagar memanggil nenek. nenek sangat senang melihat cucu kesayangannya. Sagar meminta nenek agar tidak pergi ke asrama, “nanti Gangaa menyusahkanmu!” Nenek tersenyum senang mendengar perhatian Sagar, “kau sangat mencemaskan nenek ya. Aku akan menjaga jarak dengan Gangaa.” Madhvi heran kalau Sagar benar-benar berpikir seperti itu pada Gangaa, “kenapa dia berubah begitu cepat?” Nenek pergi ganti baju. Sagar sangat cemas memikirkan nenek dan Gangaa akan saling berhadapan.
Pulkit menceritakan kisah cintanya pada Barkha. Barkha setju untuk membantu Pulkit dengan beberapa cara, “aku bisa melakukan apapun untuk cinta.” Barkha melihat Sagar kembalu ke kamar dengan sedih. Barkha bertanya, “apakah kau punya teman wanita juga karena itu kau bersedih?” Sagar menyangkal, “tidak ada satupun. Aku berpikir kalau aku punya satu teman baik tapi ternyata tidak. Aku tak suka berteman dengan perempuan.” Barlha memberitahu Sagar kalau anak perempuan bisa jadi teman yang sangat baik, “anak perempuan adalah teman yang lebih baik dari pada pria.” Pulkit setuju, “Gangaa juga mengatakan hal yang sama.” Barkha penasaran, “Gangaa? Siapa dia?” Pulkit memberitahu Barkha siapa gangaa dan bagaimana hubungan dia dengan Sagar, “sekarang ini Sagar dan Gangaa sedang bertengkar..” Sagar meluruskan kalau dirinya tdiak sedang bertengkar dengan Gangaa. Barkha ingin tahu segalanya tentang Gangaa, “ajak aku keliling Banaras dan aku akan mentraktik kalian es krim.” Anak-anak setuju. BPulkit dan Sagar pun pergi untuk menemani Barkha jalan-jalan.
Sudha memeriksa pengaturan makanan. Gangaa teringat Sagar saat melihat Jelebi. Sudha bertanya pada Gangaa apakah dia telah melakukan segalanya dengan baik, “amma ji akan datang. Nanti perilah minta maaf padanya. Ini kesempatan yang baik, kalau tidak kau akan tinggal bersama kami seumur hidupmu. Dan kau harus mengikuti aturan kami.” Gangaa menolak untuk meminta maaf karena dirinya tidak merasa bersalah. Sudha menyerah pasrah dan menyuruh Gangaa membersihkan luar asrama.
Sagar memberitahu Barkha tentang Gangaa dan kelakuannya, “aku pergi untuk membantunya tapi dia malah bertengkar dengan aku.” Pulkit dan Barkha pura-pura menguap. Sagar menjadi kesal. Barkha menunjuk kalau selama Sagar bicara tentang Gangaa dia telah mengatakan kalau dirinya telah bertengkar lebih dari 10 kali denganya, “kalian berdua saling memperhatikan satu sama lain tidak perduli apa.” Pulkit melihat kios es krim. Barkha pergi membeli es krim untuk semua orang.
Niru lewat dan melihat anak-anaknya. Dia bertany apa yang di lakukan Pulkit dan Sagar di tempat itu dan menyuruh mereka pulang. barkha datang sambil membawa es krim. Niru tidak melihatnya. Barkha memberi isyarat pada Pulkit dan Sagar agar diam, dia ingin mengejutkan Niru. Barkha meuncul di jendela mobil Niru., Niru kaget dan terlihat tegang. Barkha menawarkan es krim padanya. Niru menggeleng. Dia dengan sedikit gugup menyuruh supir mengantar Barkha dan anak-anak sampai rumah, “lalu antar amma ji ke asrama.” Barkha bertanya tentang Gangaa. Sagar meminta izin pada ayahnya untuk ikut nenek ke asrama. Niru setuju. Sopir mengantar Niru ke kantor. Anak-anak menikmati es krimnya. Sagar bertanya-tanya mengapa dirinya melakukan banyak hal untuk Gangaa ketika gangaa bahkan tidak pernah memahami dirinya.
Gangaa bicara dengan foto Mahan Ji ketika tak seorangpun melihat ke arahnya. Mahan Jai yang do foto adalah seorang pria tua dengan jangut yang sudah memutih. Kata Gangaa, “aku sudah melakukan banyak kerja keras memasak semua ini untukmu. Kalu kau tidak memakannya maka ituu tidak baik.” Sudha menuruh Gangaa turun karena mahan Ji sudah tiba. Mamta memberi kan baskom berisi kelopak bunga untuk di lembarkan ke arah Mahan Ji. Nenek juga tiba. Dia menatap Gangaa dengan tajam. Mahan Ji masuk. Gangaa menatap pria muda yang di panggil Mahant Ji lalu menatap ke foto. Gangaa tertawa, “bagaimana dia bsia menjadi Mahan Ji? Dia bukan yang ada di foto. DIa hanya seumur kak Pulkit.” Semua yang hadir terkejut dan menatap Gangaa dengan tatapan tegang. Nenek meminta maaf atas nama Gangaa, “kami berpikir kalau Mahan Ki Sahdanand yang datang. Dia tidak mengenali anda.”
Bal Mahant Gaurav Anand memberitahu kalau mahant Sadanand Ji telah memberikan posisi itu padanya. Gangaa terkejut mengetahui kalau anak muda itu benar-benar seorang Mahant. Shayogi Bal Mahant Ji berkata, “kesalahan aa di pihak kami. gaurav Anand adalah bal Mahant. kamu menganggap beliau sebagai avatar dari Sahdanand Ji.” Sudah mengcuapkan selama datang padanya dan mempersilahkan dia masuk kedalam. nenekmenyuruh Gangaa menyingkir karena Bal Mahant Ji akan duduk. Nenek memarahi gangaa karena menertawakannya. Sudha berkat akalau dirinya telah memberi tanggung jawab apda Gangaa untuk melayani Bal Mahant Ji.” nenek ingin orang lain yang melakukan itu, “gadis ini bisa menciptakan masalah yang lain.” Gangaa bertanya-tanya, “mengapa memanggil anak semuda itu sebagai Mahant. Apa aku salah kalau tertawa kecil?”
Prabha datang untuk bertemu Barkha. Dia juga membawakan hadiah untuk Barkha, “dia dapat datang kerumah kami juga.” Prabha tergoda untuk melihat makanan yang dimasak Madhvi untuk Barkha. Prabha berkata kalau dirinya tidak pernah mendapat kejutan seperi itu. Sebelum Prabha melakukan sesuatu, Maharj Ji datang.
Foto Bal Mahant Ji yang lama di ganti dengan Bal mahant yang baru. Foto itu di letakkan di atas balai-balai tempal Bal Mahant duduk. Gangaa mengintipnya dari balik jendela. Bal Mahant menatap Gangaa dengan tajam. Ritual di mjulai. Pishi ma mencuci kaki mahant ji dengan susu bertabur bunga. Gangaa tidak suka melihatnya karena Mahant Ji itu lebih muda dari Pishi Ma dan Sudha, “mereka mencuci kakinya dan mentia-nyiakan susu ini.” bal Mahant Ji masih menatap gangaa dengan tajam. Gangaa heran kenapa Bal Mahant menatapnya, “apakah karena aku menertawakannya?” Bah Mahant menyuurh nenek menyambutnya dia denganritual yang benar. bal Mahant menyuruh nenek mencuci kakinya. Nenek terlihat tak percaya.
Gangaa tidak terima Bal Mahant berkata seperti itu pada nenek. Dia berpikir kalau Mahant Ji itu melakukan kesalahan bicara dengan nada seperi itu pada nenek yang lebih tua, “jika aku bisa, aku pasti sudah memberi dia pelajaran yang bagus.” SInopsis Gangaa episode 161 by Meysha Lestari.