Sinopsis Gangaa episode 164 by Meysha Lestari. Mamta dan wanita yang lain kembali ke asrama. Gangaa bertanya kemana Mamta pergi? Manta memberitahu Gangaa kalau dirinya menemui Bal Mahant untuk minta maaf. Gangaa bergitu memperhatikan Mamta, “kaka belum makan sesuatu, aku akan membawakan makanan untukmu.” Mamta meminta Gangaa agar tidak melakukan itu.
Nenek datang dan berteriak memanggil nama Gangaa dengan marah. Gangaa berdiri menghampirinya. Nenek masuk ke asrama dan menarik tangan Gangaa kecil dengan wajah menahan geram. Semua orang keluar untuk melihatnya. Nenek bertanya, “apakah begini caramu menghukumku karena aku tidak membawamu pulang kerumahku? Kau pergi kerumah Mahant Ji. Kau katakan padanya kalau kau tinggal bersamaku. Kau ingin di amarah padaku karena dirimu kan? mengapa kau peri kesana?” Gangaa menatap nenek. Berganti menatap Mamta dan para wanita lainnya. Tapi Gangaa diam, takberkata apa-paa. Mamta tertunduk dengan perasaan bersalah.
Madhvi dan Barkha merbincang-bincang tentang masa lalu. Madhvi bertanya apakah Barkha masih melakukan sesuatu secara sembinyi-sembunyi dari orang lain? Barkha terdiam. Dia seperti tak ingin membicarakan topik itu dan mengalihkan pembicaraan dengan berkata kalau dirinya akan menelpon seseorang. Madhvi penasaran karena Barkha menghabiskan waktunya dengan besekolah di Delhi, “paman dan bibi sangat ortodox, baraimana mereka bisa mengirim mu kesana?” Barkha menyahut, “aku memaksa, makanta mereka setuju.” Niru membawakan samosa untuk anak-anak. Madhvi mengingatkan hal kemarin. Dengan bersemangat Barkha mengambil makanan itu dari Niru. Madhvi verkata kalau dirinya berpuasa hari ini karena Barkha. Niru menunjuk kalau Barkha sendiri terlihat sangat bahagia, “apa gunanya mengikuti ritual seperti itu yang menyebabkan orang tidak bisa bergembira?”
Sudha coba membuat nenek mengerti. Tapi Gangaa meminta Sudah membiarkan nenek bicara dulu. Nenek memberitahu semua, bahwa gara-gara Gangaa, Bal Mahant memerintahkan semua pendeta di Banaras tidak boleh melakukan Shrad untuk almarhum suaminya. Mamta berkata, “sekarang amma ji mengerti bagaimana rasanya jika itu menyangkut suamimu.” Mamta kemudian beranjak pergi. Nenek mengatakan kalau Gangaa telah melakukan banyak kesalahan tapi dirinya tdiak akan memaafkan Gangaa karena kesalahan yang sau ini sepanjang hiduponya.” Nenek pergi meninggalkan asrama. Gangaa menyesal karena Shard ayah tuannya tidak terjadi karena dirinya.
Barkha berjanji pada Madhvi kalau dirinya tidak akan memberitahu nenek kalau Madhvi makan makanan dari luar. Madhvi memberitahu Barkha tentang aturan yang di ikuti di dalam rumah. Barkha menyahut bahwa Niru tetap mengenakan T-Shirt meski Madhvi berpikir kalau Niru tidak akan mau memakainya. Barkha menggoda Niru dengan berkata kalau Niru tampil dengan sentuhan model maa kini. Barkha menawarkan untuk mengajak Niru shopping ketika nenek masuk. Tanpa berkata apa-apa nenek langsung masuk kedalam kamarnya. Nenek bertanya pada Maharaj atas apa yang telah terjadi. Maharj Ji menceritakan semuanya.
Esok harinya Niru mengantarkan nenek ke ghat, “ibu kau terlihat lemah.” Nenek minta di turunkan di tengah jalan. Niru meminta ibunya agartidak melakukan perjalanan dalam kondisi seperti itu. Gangaa muncul. Keduanya melihat Gangaa dan langsung terdiam. Niru bertanya kabar Gangaa. Nenek bertanya dengan ketus, “apakah idak bahaggia? mengapa kau mengikuti aku?” Gangaa bertakat, “nenek salah kalau berpikir shard suami nenek tidak terjadi karena aku. Aku akan membuatnya terjadi.” nenek berkata bahwa itu tidak mudah, “bawa Bal Mahant Ji untuk melakukan shard ayah tuanmu kalau kau mampu.” Gangaa menerima tantangan nenek. Niru tidak yakin kalau Bal Mahant sebik yang di sangka nenek, “dia marah atas apa yang di lakukan anak kecil.” Gangaa meminta nenek agar tidak khawatir, “aku akan membawa Bal Mahant ji untuk melakukan pemujaan.” Nenek menyahut, “kalau kau melakukan itu, maka aku menjemputku untuk tinggal di rumahku. kalu kau gagal, selamanya kau tak akan bisa kembali ke rumahku.” Niru meminta ibunya agar tidak terlalu mempersulit anak-anak. Gangaa menerima tantangan nenek, “buatkah persiapannya. AKu akan membawa Pak pendeta kerumahmu apapun caranya.” Gangaa beranjak pergi. nenek meneruskan perjalanan ke Ghat. Niru benar-benar di buat pusing oleh kedua wanita itu.
Gangaa pergi ke kediaman bal Mahant. Dia membunyikan lonceng tanpa henti. Semua orang keluar untuk melihat siapa yang berani membunyikan lonceng dengan cara seporti itu. Gangaa terus saja menarik tali lonceng hingga bal Mahant sendiri yang keluar. Begitu melihat Bal Mahant, melangkah kedepannya dan berkata, “aku ingin mengatakan sesuatu yang penting. Nanti jangan berpikir kalau kau menghinamu dengan mengatakan ini pada orang-orang.” Bal Mahant terlihat tegang. Ganga setuju untuk tidak mengatakan apapaun pada orang lain asalkan Bal Mahant mau melakukan shrad untuk ayah tuannya di rumah amma ji, “kalau tidak aku akan memberitahu semu aorang kalau kau tidak tahu jawaban dari pertanyaan yang sangat sederhana.” Bal Mahant menyahut, “semua orang hanya akan mendengarkan aku, bukan dirimu!” Sahyogi memberi isyarat pada Ball Mahan agar tenang, “semua orang akan menghormati Bal Mahant karena dia tahu segalanya.”
Sahyogi membuat tantangan antara Bal Mahant dan Gangaa, “kau pikir kau lebih pandai dari Mahant Ji? Tantangan ini akan membuktikan segalanya.” Bal Mahant terlihat ragu. Gangaa setuju untuk menerima tantangan itu. Sahyogi memberitahu kalau Mahant Ji bicara dengan kata-kata yang terbatas, “dia tidak banyak bicara seperi dirimu. Tapi bukan berarti dia takut. Dia siap untuk melakukan tantangan ini di hadapan semua orang.” Bal Mahan dengan perasaan tidak yakin mengangguk, “carilah pengetahuan. Kalau kau gagal maka kau harus melakukan apapun yang kuinginkan. Kau harus melayani aku seumur hidupmu.” Gangaa setuju, “kalau aku yang menang maka kau harus melakukan Shrad di rumah amma ji.” Sahyogi yakin kalau Bal mahant pasti menang. Pendeta-pendeta yang lain juga yakin kalau Mahant Ji akan memenangkan tantangan itu. Gangaa dengansantai meminta semua orang agar tidak kahwatir, “aku akan memenangkan kompetisi ini.” Gangaa tanpa pamit meningglkan tempat itu. Sahyogi dan BalMahant saling berpandangan.
Sudha bertanya pada Gangaa, “apakah kau sudah gila berani menantang Bal Mahant Ji? Kau tak tahu apapun tentang isi kitab suci.” Mamta senang karena Gangaa akan meninggalkan mereka semua kalau dia kalah, “kau akan melayani Mahant Ji seumut hidupmu. Kemarin kau tidak mau melayaninya, kini kau harus menjaganya saja.” Gangaa dengan penuh keyakinan berkata, “aku akan memberi semua jawaban pada pendeta ponga itu dengan pengetahuan yang aku dapatkan dari ayah dan dari sekolah. nanti kalian akan tahu seberapa banyak pengetahuan Mahant Ji.” SInopsis Gangaa episode 165 by Meysha Lestari