Sinopsis Gangaa episode 165 by Meysha Lestari. Sudha gusar mendengar pertaruhan Gangaa dan Mahant Ji. Pishi ma berkata bahwa semua itu tak semudah yang di pikirkan Gangaa. Sudah terpikir akan melakukan sesuatu untuk membuat Gangaa mengetai, “tapi apa?”
Beberapa orang datang berkunjung ke Bal Mahant Ji. Sudha dan Pishi ma juga ada dalam antrian. Sahyogi mengawasi uang yang di masukkan orang dalam kotak amal setelahbicara dengan Bal Mahant. Sudha berbicara tentang Gangaa pada Mahant Ji, “gadis itu tak tahu apa-apa. Dia pasti akan kalau darimu. Bagaimana dia bisa bertahan melawanmu. Tolong umumkan kekalahan dia dan kirimkan pendeta ke rumah Amma ji untuk melakukan Shard puja. Aku akan selalu berterima kasih pada anda.” Bal Mahant tersenyum mendengar usul itu. Tapi tiba-tiba senyum di bibir bal Mahant lenyap saat melihat wajah keras Sahyogi. Orang-orang membicarakan tentang tantangan itu. Mereka juga berbicara tentang Mahant Sadanand Ji yang melepaskan gelarnya, “dia bahkan tidak memberitahu kita.” Sahyogi memberi isyarat pada mahant Ji agar masuk kedalam. Mahant Ji berpikirkalau saran Sudha adalah cara yang terbaik untuk lepas dari tantangan Gangaa, tapi tak seorangpun mengizinkan dia bicara.
Sahyogi memarahi orang-orang karena bergunjing tentang Mahant Ji. Dia berbohong pada orang-orang dengan mengatakan kalau Bal Mahant Ji marah dan masuk kedalam, “dia telah membubarkan pertemuan.” Orang-orang minta maaf, tapi Sahyogi tetap berpegang pada kata-katanya, “Bal Mahant Ji tidak mau menemui siapapun sekarang.”
Dalam kamar, Mahant Ji mondar mandir dengan marah saat menyaksikan semua itu. Sudha memohon pada Sahyogi agar mengizinkan dia bicara pada Mahant Ji tapi Sahnyogi menolak, “mahant ji tak mau menemui siapapun. Orang-orang mulai meragui dia karena gadis itu. Ini adalah kesalahan kami karena mengasihani orang seperti dirimu. Kami harus memperbaiki kesalahan ini dengan mengajarkan pelajaran yang baik pada gadis itu. Tak seorangpun bisa menyelamatkan dia sekarang.” Sudha menjadi tegang.
Nenek duduk melamun. Madhvi dapat melihat kalau nenek tida bahagia, bahkan setelah mengadakan Kirtan. Nenek menjawab kalau semua itu adalah pengganti Shrad, “itu tidak mungkin di laksanakan makanya aku melakukan yang lain demi ketenangannya. Suruh semua orang melakukan arti. Barkha mana?” madhvi menjawab kalau Barkha sedang ke universitas. Barkha dan Niru masuk bersamaan. nenek senang melihat Niru tersenyum. Niru mengatakan kalau Brakha datang ke kantornya langsung dari Unibersita lalu mengajaknya belanja. Madhvi berkat atentang rencana Barkha untuk memrombak penampilan kakak iparnya. Barkha dan Niru berencana untuk melihat film bersama. barlha berteriak memanggil pulkit, menyuruhnya menyewa DVD. Nenek memberitahu madhvi tentang perubahan yang di bawa Barkha dalam kehidupan Niru, “pelan-pelan dia merubah segalanya.” Madhvi terllihat terganggung. Dia berdiri kaku di tempatnya bahkan setelah Kirtan Madli masuk kedalam. Nenek melihat nya
barkha mengoda Sagar tentang Gangaa. barkha mengajak Sagar bersamanya untuk melihat film.
Nenek, Niru dan Madhvi melakukan Kirtan. Niru mengambil Thaal ketika Barkha memeganginy adrai sisi yang lain. Semua orang terhenyak kaget. Nenek menghentikan Barkha dari melakukan arti bersama Niru, “madhvi yang harus melakukan itu.” Barkha minta maaf lalu mundur. Madhvi dan Niru melakukan arti bersama-sama. Perasaan Madhvi masih terganggu karena apa yang telah di lakukan Barkha. Kirtan Manadli pergi. nenek menyuruh mereka agar datang setiap hari. Mereka berkata bahwa pada hari 22 mereka tidak bsia datang, “ada tantangan antara Bal Mahant dengan gadis itu, Gangaa.” Semua orang terkejut, “Gangaa dan mahant Ji mengadakan kompetisi?” Niru paham, gangaa sedang mencoba untuk memenuhi janjinya pada nenek. nenek berpikir kalau Gangaa sedang mencoba untuk kembali kerumahnya. Barkha terlihat bingung, tapi Sagar mengerti semuanya. Sagar komplen, “di apunya waktu untuk semu aorang kecuali diriku.” Sagar masuk kedalam bersama Barkha. Mahdvi bertanya pada nenek kalau Gangaa melkukan itu untuk membuat Mahant Ji datang kerumah mereka melakukan Shard, “akan sangat baik kalau itu terjadi.” Nenek tidak yakin, “jika dia menang, bukan hanya mahant Ji yang datang kerumah ini, tapi gadis itu juga!”
Sahyogi dan murid-muridnya berdiskusi tentang sedikitnya jumlah sedekah yang mereka terima tahun ini. Dia mengatakan hal yang sama pada Bal Mahant Ji, “apa kau pikir ini karena gadis itu? Orang-orang mulai berhenti mempercayaimu. Ciptakan ketakutan pada orang-orang. Tunjukan drama, keajaiban. Kompetisi ini pasti akan berlangsung sekarang.”
Sagar mengunjungi Gangaa di asrama, ‘apakah kaugila menantang mahant Ji?” Gangaa memberitahu Sagar bahwa dirinya melakukan itu demi agar bisa melakukan Shrad untuk ayahnya tuan. Keduanya sama-sama bertanya-tanya, bagaimana mereka akan melakukan itu.
Sahyogi sedang menyiapkan pertanyaan, ” kita haus membuat pertanyaan yang paling sulit ..harus dalam skala besar. Semakin besar hadiahnya maka orang-orang alan semakin tertarik. Kita juga harus membuat pengumuman siapapun yang kalah dalam kompetisi harus melakuka Jal-Samadhi.” Bal Mahant menjaid tegang. Sahyogi menyakinkan bahwa dia tidak akan melakukan Jal Samadhi, “aku ada di sini untukmu!”
Sagar berpikir kalau mahat Ji pasti sudah membaca buku-buku hebat, “kau bahkan belum membaca salah satu dari buku-buku itu. Mereka akanbertanya pertanyaan dari sana saja.” gangaa mengangguk, “tapi tidak akan mundur. Aku belum pernah membaca apa yang sudah dia baca, begitu pula sebaiknya. AKu akan menanyakan pertanyaa yang dia tidak akan bisa menjawabnya.” Sagar menunjuk kalau Gangaa baru mulai masuk sekolah beberapa hari yang lalu. Pokonta Gangaa tidak mau kalah. Sagar setuju untuk membantu Gangaa. Gangaa tersenyum senang. Dia menatap telapak tanganya. Sagar berjanji akan mengajari Gangaa apapun yang tidak dia ketahi, “kau tak akan kalah.” Sudha mengatakan kalau Gangaa juga harus tahu tentang isi kitab suci untuk mengalahkan Mahant Ji.
Bal Mahant tiba di asrama bersama para Sahyogi dan para muridnya. Dia memanggil Gangaa agar keluar. Semua wanita keluar begitu pula Sagar dan Gangaa. Bal Mahant menantang Gangaa, “cerita penghinaan ini berawal di sini. Menangkan kalau kau kuat dan berpengetahuan. AKu menantangmu sdi hadapan semua orang. Kautidak akanbisa bertahan di depanku. Kepercayaan orang-orang padaku akan meningkat. Pertanyaanku akan membuatmu tidak bisa menjawab.” Gangaa menyahut kalau dia juga tak mau memenangkan tantangan kalau soal-soalnya gampang di jawab, “harus sulit. Kau mungkin punya banyak pengetahuan, tapi aku punya kemauan yang kuat. Selai itu aku juga mempunyai restu dari ayahku dan tuanku.” Sagar juga secara terbuka mendukung Gangaa. Gangaa menyuruh Mahant Ji berpikir lagi, “akan tidak mudah untuk mengalahkan aku.” Sinopsis gangaa episode 166 by Meysha Lestari