Sinopsis Gangaa episode 82 by Meysha Lestari. Nenek menanyai Madhvi, “kau tidak percaya pada Omkar? Kau pikir dia ingin menjarah perhiasanmu? Setiap saat kau selalu menatapnya dengan tajam.” Madhvi menyangkal, “hubungan lebih berharaga dari perhiasan dan semacamnya tapi aku ingin berkonsultasi dengan Niranjan dulu.” Niranjan masuk tepat waktu. nenek memberitahu segalanya pada Niru. Niru mendengarkan dengan serius. Kata nenek, “untuknya aku berhasil menyakinkan dia. Dia ingin membatalkan pernikahan. AKu meminta Madhvi agar membantu Babli hingga dia bisa bahagia, tapi Madhi sepertinya tidak begitu rela. Apakah dia tidak mau melakukan hal ini untuk puterinya?” Niranjan menatap Madhvi danbertanya, “apakah ada yang merisaukanmu?” Madhvi tidak bisa berkata apa-apa. Dia tidak ingin mengatakannya di depan nenek kalau dirinya tidak mempercayai Omkar, karena dia tidak punya bukti. Niranjan tiak percaya kalau Madhvi begitu terikat dengan perhiasannya, “kau tidak perlu bertanya padaku. Babli seperti puteri kita. Mengapa aku akan berkata tidak? Sekarang ini, yang kuperdulikan hanyalah kebahagiaan Babli. Kita telahmendapatkan jodoh yang cocok untuknya. Bagaimana bisa kita kita biarkan ini pergi begitu saja?” Niranjan lalu pergi untuk bicara pada Omkar.
Niranjan menyakinkan Omkar bahwa pernikahan Babli akan berlangsung seperti yang dia inginkan, “kau harus mengajukan tuntutan pada rekan kerjamu. Kau seharusnya tdiak membiarkan dia pergi begitu saja.” omkar mengangguk, “aku beruntung punya keluarga seperti dirimu. Aku berterima kasih banyak padamu dan nenek” Niranjan meminta Omkar agar tidak usah mengkhawatirkan Babli.
Malamnya, Sagar, Yash, Pulkit dan Babli bermain game. Pulkit dengan mudah memenangkan permainan itu dengan mudah. Gangaa mengamatinya dan kaget, “kak pulkit menipu?” Babli menjelaskan kalau permainan yang merekamainan adalah permainan tipuan, siapa yang bisa menipu akan menang. Sagar terpikir Gangaa dan menyeindirnya, “beberapa orang juga punya kebiasaan berohong. Kalian sebaiknya jangan mempercayai mereka.” Gangaa membalas sindiran itu, “Tuhan melihat apapun yang kita lakukan dari atas. Suatu hari Dia akan membuka kebenarannya. Dia akan membuktikan siapa yangs alah dan benar.” Yash kesal mendengar nasehat Gangaa.
Gangga berguman pada dirinya sendiri, “dia menyebut aku pembohong? Padahal mereka semua berbohong saat bermain. Mereka malah menyebut aku pembohong!” Pelayan memberitahu Gangaa kalau pembohong akan menyebut orang lain berbohong. Gangaa menjelaskan pada pelayan kalau dirinya tdiak pernah berbohong. Pelayan tidak mengubrisnya, dia bernajak pergi. Gangaa memikirkan kata-kata pelayan, “ini artinya orang jahat menganggap orang lain jahat. Sekarang aku tahu apa yang harus aku tulis.” Dengan lancar Gangaa menulis karangannya.
Niranjan membawa hadiah untuk semua orang dari Allahabad. Mereka semua tertawa senang karena bias berbahasa ingris sekarang sebab Omkar sedang tidak bersama mereka. Yash dan Sagar mintah tambah coklat. Yash berbohong dengan mengatakan dirinya hanya mendapatkan 2 coklat. Niru mengatakan kalau dirinya telah menghitung semuanya sehingga dia akan tahu kalau ada yang berbohong atau tidak. Gangaa datang. Niru memberinya coklat. Nenek coba untuk mengatakan sesuatu, tapi Gangaa mendahuluinya, “aku tahu, aku tidak boleh makan apapun setelah matahari terbenam.” Niru senang mendengarnya, “Gangaa ingat semua yang ibu katakan.” Prabha menyindir Gangaa karena pandai bicara. Yash mengingatkan Niru tentang tugas menulis yang di berikannya pada Gangaa. Niru mengambil buku catatan Gangaa dan menyuruhnya membacakan karangan itu. Gangaa memulainya…
“Nenek, sangat jahat dan pemarah. Dia selalu memarahi aku.. ~semua orang terhenyak~ Sagar juga sangat terlalu. Nyonya tidak perduli pada orang lain, dia tetap diam bahkan setelah mendengar orang bicara. kak Pulkit gila. Dia hanya perdulii pada dirinya sendiri..“
Mendengar itu Prabha memanasi nenek, “coba dengar dia menyebutmu penyihir.” Nenek marah dan membentak Gangaa, “itu yang kau pikirkan pada orang-orang yang memberimu tumpangan?” Sagar ikut protes, tapi Niranjan menyuruh mereka diam. Kata Niranjan pada Gangaa, “apakah ada yang lain yang kau tulis?” Dia mengambil buku catatan dari tangan Gangaa. nenek menyesal karena telah membiarkan Niranjan mengajak Gangaa tinggal di rumah mereka.
Niranjan melanjutkan bacaannya, “..ini yang di pikirkann Yash… ” Semua orang menatap Yash, Yash menjadi tegang. Lanjut Niru, “bapakku selalu mengatakan bahwa orang berpikir dengan cara mereka. Pelayan juga mengatakan kalau seorang pembohong akan melihat orang lain sebagai pembohong juga. Karena itulah aku tidak mendengarkan Yash. Sebelumnya aKu hanya punya seorang ayah tapi dia juga pergi pada tuhan. Lalu sekarang aku punya keluarga yang lebih besar. Ada Tuan, Nyonya, Sagar, kak Pulkit, Nenek, Koki dan pelayan. Nenek sangat ketat, kadang-kadang marah, tapi dia sangat menyukai kelapa. ~Nenek terkejut mendengarnya~ Sagar sangat bandel tapi hatinya baik. Dia mengatakan apapun yang ada di hatinya. Sagar pikir aku berbohong. Tidak masalah. AKu tahu bahwa aku mengatakan yang sebenarnya!”
Niranjan menatap Sagar sebentar lalu melanjutkan bacaanya lagi, “Sagar tidak egois. Dia menjadi marah setiap saat bahkan jika hal itu tidak punya konsekuensi. Dia sangat mencintai nyonya dan tuan, seperti aku mencintai bapakku. Nyonya sangat baik. Dia juga sangat cantik. AKu pernah bertanya pada tuhan apakah ibuku juga seperti dia? Apakah dia mencintaiku begini besar?“ Nenek meneteskan airmata, semua orang terharu. Niru melanjutkan, “aku satu-satunya anak bapakku, tapi jika aku punya seorang kakak maka dia pasti akan seperti Kak Pulkit..” selaanjutnya… Sinopsis Gangaa episode 83 by Meysha Lestari