Sinopsis Gangaa episode 83 by @MeyshaLestari. Niranjan terus membacakan karangan Gangaa. Katanya, “kak Pulkit bicara begitu manis padaku. Dia banyak menolongku. Maharaj Ji (koki) juga banyak membantuku. Dia memberiku makanan dan mengusap airmataku saat aku menangis. Hanya satu hal yang salah tentang dia, dia berkumur sangat keras di pagi hari dan langsung lari ke kamar mandi. Dia tidak bisa mengontrolnya. ~semua orang tersenyum~ AKu juga suka kak Mehry. Dia lucu dan suka terlihat cantik. Di amelakukan pekerjaanya danbicara tanpa henti. Dia mengajariku cara mencuci baju dengan beanr. Tuanku sangat lurus dan jujur. Aku bertemu denganya di ghaat di hari bapakku meninggal. Aku pasti sudah tercebur ke sungai Gangaa kalau tuan tidak menolongku. Dia menyelamatkan aku. Dia membawaku kerumahnya. Aku punya keluarga baru. Bapak selalu berkata kalau dia akan selalu bersamaku. Aku sangat marah ketika dia pergi meninggalkan aku. Ku pikir dia berbohong. Dia tidak bersamaku. tapi kemudian aku sadar, bapak datang lagi dalamwujud Tuan. ~ Semua menangis hari~ tuan menjagaku dengan baik. Dia mengajariku hal-hal yang baik seperti bapak pernah mengajariku. Aku akan menjadi seperti Tuan kalau aku besar nanti. AKu akan terkenal. Aku akan menolong semua orang. Aku tidak akan membuat Tuan marah karena aku merasa sedih jika itu terjadi. Aku merasa seperti ingin menangis.” Niranjan berhenti membaca untuk mengusap airmatanya. begitu pula yang mendengarkan. Niru melanjutkan, “yash bilang keluarga ini bukan keluargaku. tapi aku tahu keluarga ini memang benar-benar keluargaku. Tuan ada untuk menggantikan tempat bapakku. Ada nyonya yang menjadi ibuku. Sekarang ini rumahku. Aku akan selalu tinggal di sini bersama mereka.” Setelah Niranjan membaca, Gangaa bertanya, “bentulkan Tuan? Apakah ada yang akan memintaku pergi dari rumah ini?” Niranjan membuka lenganya. Gangaa dengan gembira bergega smemberinya pelukan hangat. Semua orang terharu , termasuk Prabha.
Nenek terkejut karena anak sekecil Gangaa bisa menulis karangan yang panjang seperti itu. Prabha berpikir gangaa mungkin menontonya dari film atau Tv. Yash kesal karena namanya di sebut-sebut. Gangaa sekali lagi membalas dengan mengatakan kalau dirinya tidak pernah bohong. Niranjan memberinya nilai, “kau bicara sangat baik tapi cara menulismu salah. tata bahasanya buruk. Pekerjaan ini tiak rapi. Anak-anak akan mendapat nilai untuk tulisan yang bagus juga. Kau telah menulis segala sesuatuny adenganbaik. Kau mengekspresikan dirimu dengan cukup baik..” Gangaa senang karena dia lulus ujian. Gangaa tersenyum lebar.
Nenek hendak pergi tidur. Babli mengucapkan selamat pada Gangaa lalu mengucapkan selamat pada semua orang dan pergi. Niru mengingatkan Gangaa kalau mulai sekarang dia harus belajar keras. Ratan dan keluarganya pulang. Sagar membuang muka ketika Gangaa menatapnya. Madvi memuji Gangaa atas karanganya. Niru kemudian menyuruh Gangaa pergi tidur, “siap-siap besok pagi. Kita harus pergi kesuatu tempat. Kau pasti akan menyukainya. Itu hadiah untukmu dariku. Kau behak mendapatkannya.” Sagar terunduk. Niru melihat nya. Dia berkata pada Sagar, “kau juga berhak mendapat hadiah karena nilaimu bagus.” Sagar mendapat hadiah Laptop. Pulkit menatap semuanya dengan hati sedih. Madhvi menyadari itu tapi tak bisa berbuat apa-apa. Sagar bergegas membawa laptopnya kedalam rumah. Gangaa pergi ke kamarnya. Pulkit juga beranjak ke lantai atas. Nenek berteriak memanggil Madhvi, madhvi bergegas menemuinya.
Malanya, madhvi termenung. Dia memikirkan ucapan Babli dan Gangga tentang Onkar. Niru memanggil Madhvi tapi Madhvi tak mendengarnya. Niru menarik madhvi keluar dari lamunannya dengan berkata, “aku merasa tenang setelah sekian lama. Akhirnya segelanya telah kembali pada tempatnya masing-masing demi kebaikan. Besok pertunangan Drishti. Gangaa juga memutuskan untuk sekolah. Apa yang di katakan orang-orang benar, waktu berlalu dan segalanya menjadi baik-baik saja. Kita semua diliputi ketegangan selama beberapa hari. Akhirnya semua masalah berakhir.” Niri menyadari ketagangan Madhvi danbertanya. Madhvi memutuskan untuk tidak mengatakan apa-apa karena tak ingin membuat dia tegang dan lagi diriny atak punya bukti yang menentang Omkar. Akhirnya Madhvi hanya bisa berkata, “aku bahagia kalau kau bahagia.”
Besok harinya, nenek membangunkan Gangaa. Gangaa senang karena nenek akan mengajaknya setelah berhari-hari. Dengan lugu Gangaa bertanya, “nenek tidak marah padaku lagi?” Nenek ingat dengan karangan Gangaa dan berkaata, “aku bukan musuhmu. Aku hanya ingin kau mengikuti peraturan.” Gangaa cepat-cepat bangun. nenek berkata kalau janda harus mani di sungai Gangaa setiap pagi. Ayo kita pergi.” Nenek menyerahkan timbanya pada Gangaa.
Niru sedang melakukan Yoga. nenek kaget melihat dia bangun aawal. Niru beralasan kalau Yoga sangat baik untuk menjaga kesehatan, “ibu yang mengatakan itu kan?” Nenek mengangguk, “ayahmu selalu melakukan itu. Ajari Sagar dan Pulkit juga.” Nenek dan gangaa hendak pergi, tapi Niru menghentikan Gangaa. Karena dia harus pergi denganya. Nenek akhirnya pergi sendiri. Niru tidak memberitahu Gangaa kemana mereka akan pergi. Di ahanya menyuruh Gangaa bersiap. Setelah itu dia melanjutkan Yoganya.
Ternyata Niru mengajak gangaa ke sekolah. Gangaa melihat ruang kepala sekolah. Dia ingat bagaimana anak-anak mengejeknya, “aku pernah datang kesini sebagai teman Sagar dan mereka mengejekku. Sekarang aku akan sekolah di sini!” Niru menyerahkan formulir pendaftaran. Gangaa merasa takjub karena Niranjan akan membuat dia sekolah di sekolah Sagar. Gangaa berpikir kalau Niranjan berlebihan padanya. Dalam hati Gangaa berjanji kalau dirimya akan belajar keras.
Kepala sekolah masuk, dia menatap Gangaa dari ujung kaki hingga ujung kepala. Niru berdiri memberi hormat dan menyuruh Gangaa mengikutinya. Kepala sekolah berkata, “saya pikir saya tidak akan bisa membantu anda..” Gangaa sedih mendengarnya… Sinopsis Gangaa episode 84 by Meysha Lestari