Sinopsis Gangaa episode 86 by MeyshaLestari. Gangaa bertanya pada pak guru apakah dia sudah siap memberinya ujian masuk? Pak Tiwari menggeleng. Gangaa berkata kalau dirinya sudah menyelesaikan semua pelajaran, “aku tidak meninggalkan satupun ..” pak Tiwari memberitahu Nitu kalau gangaa telah melakukan yang terbaik tapi sekolah Sagar adalah sekolah terbaik di kota, “anda tahu belajar komputer juga penting. Dia harus belajar fungsi setiap tombol di komputer. Gangaa juga harus belajar komputer dan itu akan membutuhkan waktu sekitar 1 minggu.” Gangaa tidak takut belajar apapun, “sagar juga mempelajarinya, mengapa aku tidak?” Niru tersenyum bangga. Dia berangkat ke pengadilan. Sagar mengawasi Gangaa dan Gangaa menyadarinya.
Pagi harinya, Madhvi menawari Gangaa susu ketika dia sedang belajar. Gangaa ingin melakukan Snan di sungai Gangaa dulu. Saat berjalan pulang Gangaa masih sibuk menghapal perhitungan. Nenek terganggu karenanya.
Ramayana Path di lakukan di rumah. Sudha dan Pishi Ma juga datang. Omkar menatap Sudha yang duduk disampingnya. Omkar meletakan tanganya di atas tangan sudah seolah-olah itu terjadi tanpa sengaja. Sudah kesal karenanya. Pemujaan pu di mulai.
Pak Tiwari tiba di rumah Chaturvedi denga bantuan tongkat. Gangaa sedang menghapal tabel 15. Tiwari tersenyum melihatnya. Gangaa menunjuk jam dan berkata kalau pak Tiwari telat 5 menit. Pak Tiwari tahu kalau Gangaa pasti akan menunggunya. Gangaa berkata kalau dirinya bahkan tidak ikut pemujaan. Dengan antusias dia menunjukan PRnya pada pak Tiwari, “Saya tidak mengerti beberapa penujlahan. Saya sudah ngantuk, makanya tidak kukerjakan. Saya akan mengerjakan sesegera mungkin.” tapi pak Tiwari punya pikiran laijn, dia mengeluarkan laptopnya dan mengajari Gangaa bagaimana menggunakannya. Gangaa menyebutnya kota ajaib, tapi pak Tiwari membetulkan dengan menyebutanya Laptop. gangaa terlihat kesulitan mengoperasikannya, tapi pak Tiwari menjelaskannya sekali lagi, “kau akan mengerti kalau berlatih.” Gangaa berkata kalau dirinya tdiak punya laptop. Tiwari menawarkan untuk membawa laptonya setiap hari. Gangaa tersenyum senang. Dia bertanya apakah menggunakan laptop sangat penting untuk tesnya, “kita hanya punya sedikit waktu, bagaimana saya bisa belajar?” Pak Tiwari meyakinkan Gangaa bahwa dia pasti bisa. Setelah itu pak Tiwari pamit pulang. Gangaa menjadi tegang, “bagaimana aku akan bisa masuk di sekolah Sagar kalau aku tidak berlatih apa yang pak guru ajarkan? Aku harus berlatih menggunakan Laptop Sagar.” Gangaa coba mengingat tapi terlupa dua hal atau lebih, “pokoknya kau harus berlatih. Guru hanya datang satu jam. Lalu apa yang akan kuperlajari pada jam-jam yang lain? Sagar juga punya laptop yang sama. Aku akan menggunakannya. Itu akan membantuku.”
Yash menunggu Sagar di kamarnya. Gangaa masuk untuk mencari Sagar dia bertanya dalam bahasa ingris, tapi salah mengucapkannya meski ejaannya benar. Mendengar iru Yash marah, karena Gangaa belajar dengan cepat. yash dengan kesal mendorong Gangaa hingga jatuh. Sagar datang dan melihatnya. Sagar memarahi Yash karena mendorong Gangaa. Sagar kemudian membantu Gangaa berdiri. Sikunya terluka, “kau tidak apa-apa?” yash menyebut Gangaa gila, “dia ingin pinjam laptop mu.” Sagar mengingatkan Yash agar tidak ikut campur dalam urusannya. Sagar kemudian berbalik menatap Gangaa, “kenapa kau ingin pinjam laptopku?” Gangaa menjawab kalau dirinya ingin berkatih. Sagar tidak mau meminjamkannya pada Gangaa kalau tidak Yash pasti akan meminjam juga. Sagar berpikir, “dan lagi akau sedang marah padanya, mengapa aku harus meminjamkannya?” Ganga mengulang permintaanya dan berjanji akan menjaganya dengan baik. Tapi Sagar tetap menolak, “ini sangat mahal…” Kedua anak itu bertengkar. Gangaa protes, “lalu kenapa kau menolongku? Kau bisa saja membiarkan aku jatuh di tanah.” Sagar setuju untuk tidak menolong Gangaa di masa depan. Gangaa dengan kesal berkata kalau dirinya juga bisa bangun sendiri. Sagar dengan kesal mengajak Yash bermain. Yash senang karena menyangkah Sagar akan meminjamkan laptop padanya karena dia tahu bagaimana akan menggunakannya. Tapi Sagar melarangnya. Keduanya lalu pergi keluar untuk bermain.
yash memutuskan untuk memberi Sagar pelajaran. Dia pura-pura masuk kedalam dengan alasan ingin minum air.
Gangaa duduk bersama nenek didepan pemujaan. Yash naik ke atas dan masuk kekamar Sagar. Yash melakukan sesuatu pada laptop Sagar. Guman Yash, “Sagar sangat sombong karena ayahnya membelikan dia laptop.”
Gangaa dengans epenuh hati memohon ampun pada tuhan, “aku sangat suka melakukan puja, tapi aku harus belajar.” Gangaa melirik nenek yang matanya terpejam. Gangaa hendak pergi keatas ketika Mehri menghentikannya. Mehri berkata, “nenek bilang har ini tidak belajar, tolong antarkan minuman ini pada Sagar.” Prabha memanggil Yash,. Yash berlari turun.
Gangaa masuk kekamar Sagar, tapi dia tak ada di dalam kamarnya. Dia melihat laptop dan tersenyum. Gangaa hendak menyentuh laptop itu tapi ingat kalau Sagar pasti tidak akan suka. Gangaa mengurungkanniatnya, “aku tidak akan menyentuh barang Sagar tak bertanya dulu padanya. Tapi aku tidak bisa mengerjakan pekerjaanku tanpa menggunakannya.” Gangaa kemudian mengambil kertas dan mengambar tata letak Keyboard dan segala pernak perniknya. Yash datang danmarah melihat Gangaa ada di kamar Sagar. Gangaa memberitahu Yash kalau dirinya hanya mengantarakan susu untuk Sagar. Sekali lagi Yash menyebut Gangaa pencuri. Gangaa terpaksa pergi dari sana. Dia belum selesai menggambar keyboard tapi sudah hampir selesai.
Nenek melihat Gangaa dan menegurnya, “kau darimana saja?” Nenek berkata kalau dirinya tidak masalah karena Gangaa membantu mehri dan tidak belajar. Gangaa tersenyum membayangkan abjad dari keyboar yang di gambarnya terbayang-bayang di benaknta. Gangaa menyembunyikan kertas itu di belakang punggungnya agar tidak di lihat nenek. Nenek menjadi curiga, tapi Gangaa sangat pandai membuat alasan. Gangaa berkata dalam hati, “sungguh ide yangs angat bagus. AKu bahkan tidak perlu menyentuh laptop sagar dan pekerjaanku selesai.”
Yash sedang bemain dangan laptop Sagar. Dia sangat bersemangat. Tiba-tiba sesuatu muncul dan laptop itu mati dengan sendirinya. Yash menjadi panik, “apakah aku melakukan sesuatu yang salah? Sagar pasti akan marah kalau sesuatu terjadi pada laptopnya. Sagar masuk kedalam rumah dan langsung pergi ke kamarnya. yash terus mencoba menghidupkan laptop itu dengan sia-sia. Sagar tiba di kamarnya.
Pemujaan berakhir. Gangaa ingin melakukan arti, “aku akan memohon pada tuhan agar di beri kelancaranb dalam mengerjakan soal-soal ujian.” SInopsis Gangaa episode 87 by Meysha Lestari.