Sinopsis Gangaa episode 95 by Meysha Lestari. Nenek selesai melakukan puja. Prabha menungguinya dengan wajah masih di selimuti rasa heran atas keputusan nenek. Nenek berbalik menatap prabha dan berkata, “aku tahu apa yang kau pikirkan. Aku tahu sangat sulit bagi semua orang untuk memahami keputusanku. Tapi apa lagi yang bisa ku lakukan? Jika aku tidak setuju maka Niu pasti akan bertengkar denganku. Akan ada perdebatan dan aku akan menjadi orang jahat di mata semua orang.” Prabha tertegun, “bibi mengalah agar tidak terlihat buruk di mata semua orang?” Nenek mengelak, “tuhan telah berpihak padaku dengan jempol Gangaa yang terluka. Dokter berkata dia tdiak akan bisa menulis. Lalu mengapa aku masih menentangnya? Dengan cara ini aku masih bisa memenangkan kepercayaan Niru. AKu telah memukul dua burung dengan satu bola. Gangaa pasti akan gagal. Niru dan harapanku pun terkabul.” Prabha tercengah tak menyangkah kalau nenek begitu cerdis. DIa cepat-cepat menyentuh kaki nenek dan memujinya, “bibi sangat pintar. Siapa bilang hanya orang yang berpendidikan saja yang pintar? Mereka tidak ada apa-apanya di bandingkan bibi…” nenek menyuruh Prabha berhenti bicara, “belajar keras Gangaa, semua persiapan yang di lakukannya, aku sudah tahu hasilnya. Gadis ini tidak akan lulus ujian.”
Gangaa bermain hujan-hujan, “aku akan lulus ujian. Hujan ini merupakan restu dari Tuhan dan ayah. AKu janji aku akan belajar keras dan sekolah di sekolah sagar.” Gangaa membayangkan dirinya memakai seragam sekolah. Madhvi dan Niru memujinya dan berkata kalau seragam itu sangat cocok untukgangaa. Sagar datang dan mereka berdua berangakat ke sekolah bersama. Niru dan Madhvi melambaikan tanganya. Bayangan Gangaa berakhir.
Gangaa masih terbawa khayalannya dan masih melambaikan tangan ketika Sagar memanggilnya, “kau berkhayal lagi? Kau tidak akan lulus hanya dengan berkhayal.” Gangaa yakin kalau dirinya pasti akan lulus, “impianku akan menjadi nyata.” Sagar menanyakan satu pertanyaa pada Gangaa. Gangaa butuh waktu lama untuk menjawabnya. Sagar berkata kalau Gangaa akan gagal kalau butuh waktu lama untuk menjawab pertanyaa, “kau harus cepat.” Gangaa bertanya, “bagaimana ini bisa menjadi masalah bagimu apakah aku lulus atau gagal dalam ujian?” Apakah kau mulai mengkkhawatirkan aku? Kau bahkan tak pernah punya pikiranyang baik tentang aku. AKu telah membantumu dalam banyak hal, kompetisi layang-layang, drama dan semuanya tapi kau masih mengatakn hal buruk tentangku. kau sangat egois. Kau hanya memikirkan dirimu sendiri.” Sagar menyangkal, “aku memikirmu juga. AKu tahu kau tak kan lulus. Kau terluka cukup parah. Pernahkan kau berpikir bagaimana kau akan menulis?” Gangaa menarik tanganya, “aku akan menulis.” Sagar berkata kalau Gangaa baru akan merasa sakit saat dia menulis. Gangaa berkata kalau dirinya tak punya pilihan lain selain lulus ujian, takpeduli apakah Sagar percaya padanya atau tidak, “Tak perlu mendukungku, tapi aku akan menunjukan padaku kalau aku bisa. Sangat penting bagiku untuk lulis dalam ujian ini.” Sagar menyebut Gangaa bandel. Gangaa tidak tahu bahwa tidak mungkin baginya untuk menuli sdnegan luka seperti itu, “dia bahkan tidak akan meminta bantuanku.” Gangaa menasang wajah marah dan masuk kedalam rumah.
Esok harinya, Gangaa sedang melakukan puja ketika Omkar menghentikannya. Omkar menekan Gangaa di dinding dan bertanya, “apakah kau mengatakan apa yang terjadi kemarin pada semua orang?” Niru pergi kemobil dan madhvi menjemput Gangaa. Omkar mengancam Gangaa, “aku akan membuangmu dari rumah ini kalau kau bercerita pada orang lain. Kau tahu nenek sangat mempercayaiku. Cukup dengan segala yang terjadi di rumah ini. Kau akan tahu apa artinya hidup kalau kau dibuang dari rumah ini!” Madhvi melihat apa yang di lakukan Omkar pada Gangaa dan bertanya dengans uara keras, “kakak ipar, apa yang kau lakukan?” Omkar dan Gangaa menatap Madhvi. Madhvi bertanya pada Gangaa apa yang terjadi. Omkar berbohong dengan mengatakan kalau dirinya hanya mengucapkan selamat semoga Gangaa sukses denga nujiannya, “dia telah belajar dengans angat keras.” Omkar mengingatkan Gangaa agar mendengar nasehatnya.Madhvi mengajak gangaa pergi, “kita harus bertemu kepala sekolah.” Sebelum melangkah pergi, Madhvi masih menatap omkar dengan tatapan curiga.
Setiba di luar, Madhvi bertanya pada Gangaa apa yang di katakan Omkar, “jangan takut! Kau boleh percaya pada tuan.” Gangaa menceritakan semua yang di lihatnya di kuil, tentang Sudha yang menampar Omkar, “menantu nenek bilang agar aku tidak mengatakan semua ini pada siapapun. Apakah bibi Sudha bertengkar dengan menantu nenek?” Madhvi juga bingung, “mengapa bibi Sudha menampar kakakk ipar? Apa yang telah terjadi pada mereka?” Madhvi kemudian menyuruh gangaa melupakannya dan fokus pada ujiannya, “jangan katakan ini pada siapapun termasuk ayahmu. Aku akan memberitahu dia pada waktu yang tepat.” Mobil keluar dari rumah ddengan madhvi dan gangaa di dalamnya.
Madhvi, Niru dan Gangaa masuk ke kantor kepala Sekolah. Kepala sekolah berkata kalau dirinya tidak bisa menunda ujian hanya karena satu anak. Niru bertanya kalau ada alternatif lain, “dia telah belajar keras dan siap mengerjakan ujian.” Kepala sekolah menyarankan agar mencarikan orang yang bisa membantunya menulis jawaban. Niu dan madhvi terlihat gembira. Gangaa binggung, “bagaimana mungkin orang lain menuliskan jawabannya untukku? AKu telah belajar menjawab semua soal.” Niru menjelaskan bahwa Gangaa akan memberitahu jawabannya pada pembantunya dan dia yang akan menuliskan jawaban itu untuk gangaa. Nitu mengucapkan terima kasih pada akepala sekolah dan menyerankan agar menyuruh seorang guru untuk mengawasi gangaa untuk memeriksa bahwa jawaban yang di tulis oleh pembantunya adalah jawaban yang di berikan oleh Gangaa. Kepala sekolah setuju. Gangaa masih bingung.
Dristhi mendengar Gangaa menghapal. gangaa lupa nama ibukota India. Dristhi membantunya. Gangaa berkata bahwa dirinya harus belajar keras agar bisa sekolah di sekolah Sagar. Yash mendengarnya dan marah. Dia melempar bola kearah Gangaa, “kau akan sekolah di sekolah kami?” Gangaa mengangguk, “aku sekolah di sekolahmu.” Yash memanggilnya pelayan, “gadis sepertimu tidak bisa boleh sekolah disekolah kami.” Dristhi membentak Yash karena berkata begitu pada Gangaa, “jangan menyebut dia pelayan lagi!” Gangaa menyahut, “tidak masalah kau memanggilu pelayan, aku tidak akan menjadi pelayan hanya karena kau memanggilku begitu. AKu akan masuk sekolah di sekolahmu saja.” Yash merebut buku gangaa, “kau bisa masuk kalau kau belajar.” Yash kemudian membawa kabur buku Gangaa. Gangaa mengejarnya. Keduanya berebut buku di tepi tangga. Gangaa berhasil merebut bukunya, yash terpeleset dan jatuh dari tangga. yash berteriak memanggil ibunya. Semua orang datang.
Yash menyalahkan Gangaa. Gangaa mengatakan yang sebenarnya. tapi Prabha tidak percaya. Dristhi membela Gangaa, “Gangaa sedang belajar, Yash mengganggunya tanpa alasan dan merebut bukunya. Gangaa lalu mengambil buku itu kembali dan Yash terjatuh.” Prabha tidak percaya dan masih menyalahkan Gangaa. Madhvi meminta agar mereka memeriksa kondisi Yash terlebih dahulu, “aku akan mengoleskan kunyit di lukanya.” Prabha ingin Maadhvi memarahi gangaa terlebih dahulu, “dia sengaja mendorong anakku! Kau akan menentang keponakanmu sendiri demi gadis asing itu? Ini salah!” Dristhi pergi untuk mengambil kota P3k. Nenek bertanya pada Gangaa mmengapa dia mengejar Yash saat dia membawa kabur bukunya? Aapakah kau bsia menulis dengan jempol terluka seperti itu?” Niru memberitahu nenek kalau ada perkembangan baru, “gangaa tidak perlu menulis. Dia akan dibantu oleh penulis proxy yang akan membantunya menulis jawaban. Aku tahu siapa yang akan membantunya..”
Niru bertanya pada Sagar apakah dia mau menolong temannya? Nenek terlihat tegang, “aku telah membawa masalah untuk diriku sendiri. Kuharap Sagar akan mmenolak untuk membantu Gangaa.” Sagar tidak segera menjawab, dia terlihat berpikir keras… Sinopsis Gangaa episode 96 by Meysha Lestari