Sinopsis Gangaa epsiode 118 by Meysha Lestari. Paman Peon sedang membersihkan sekolah ketika Bulbul dan temannya membuang kulit pisang seenaknya. paman peon memarahi Bulbul, “buang sampah pada tempatnya!” Bulbu balas membentak, “urus saja urusanmu sendiri, kau kan cuma penjaga! AKu akan membuang sampah di manapun aku ingin membuangnya.” Gangaa menegur Bulbul karena bicara seperti itu pada orang yang lebih tua. Gangaa kemudian mengambil sapu dan membantu paman Peon. Bulbu mengejek Gangaa dengan berkata kalau itu adalah pekerjaan yang cocok untuk gangaa. Dia menyuruh Gangaa menyapu dengan benar. Kepala sekolah tiba dan melihat Gangaa menyapu. Kepala sekolah berpikir, “dia berbeda dari anak-anak yang lain. Ada sesuatu yang membuatnya berbeda.” Kepala sekolah memuji gangaa karena kerjaanya bagus, “ini akan membatu menjaga agar penyakit tidak datang!” Bulbu tidak senang melihat gangaa di puji kepala sekolah. Para siswa memberi salam pada kepala sekolah. Kepala sekolah kemudian membantu Gangaa dan paman Peon membersihkan sekolah. Para guru dan murid lain terkejut. mau tidak mau akhirnya mereka juga ikut-ikutan membantu paman Peon.
Gangaa bertanya pada kepala sekolah di mana bendera akan di letakan? Kepala sekolah memberitahu Gangaa dan memujinya, “kau gadis yang pintar.” Para siswa berkumpul untuk ibadah pagi. Bulbu memutuskan untuk melakukan sesuatu pada Gangaa, “dia telah mengguna-gunai ibu kepala ..”
Chandar menunjukn video game terbarunya pada yash, “ayahku baru saja membelikannya untukku. INi punya permainan terakhir.” Anak-anak yang lain bicara tentang kompetisi dan persiapa yang telah mereka lakukan. Sagar memanggil Yash. Yash memberitahu Sagar kalau ibunya telah membelikan semua yang dia butuhkan untuk proyeknya, “semua orang akan terkagum-kagum melihatnya ..”
Guru masuk kekelas, anak-anak mengucapkan salam. Guru mulai mengajar tapi Sagar tak bisa berkosentrasi karena Chandar sedang bermain game. Sagar meminta Chandra untuk fokus pada pelajaran. Tapi Chandar malah menganggap Sagar iri, “akutidak akan berhenti bermain. kau boleh lapor pada guru kalau kau mau!” Sagar kemudian melaporkan Chandar pad aguru. Guru memarahi Chandar dan mengambil videogamenya. Chandar melotot marah pada Sagar.
Bulbu dan teman-temannya membuat rencana untuk menggangu Gangaa, “janda itu haru slewat jalan yang di rencanakan saja dan tidak boleh melihat apapun. Kita harus lebihberhati-hati. Aku akan memberinya pelajaran yangs angat bagus hari ini!”
Niru menyarankan Dristhu agar melanjutkan sekolahnya, “kau akan merasa lebih baik ketika pergi ke kolej dan bertemu teman baru. Kau akan menjadi wanita yang mandiri. Kau akan mendapatkan banyak pilihan karir nantinya.” Madhvi juga mengatakan hal yang sama, “kami juga memikirkan hal yang sama untuk Gangaa. Di asangat berdedikasi dan memiliki keinginan yang kuat untuk melakukan sesuatu.” Niru mengangguk, “aku punya harapan yang besar pada kedua gadis ini.”
Nenek mengingatkan Madhvi agar mengingatkan Pulkit bahw adia harus membawakan Bhagvad Gitanya.
Pulkit dan teman wanitanya yang adalah anak MLA saling lirik saat mereka sedang bciara dengan gangnya masing-masing. Si gasi kemudian meninggalkan sebuahbuku untu Pulkit di teras. Pulkit mengambil buku itu dan meninggalkan bukunya. Si gadis kemudian kembali untuk mengambil buku Pulkit. Keduanya lalu membaca surat cinta yang mereka terima.
Gangaa selesai makan siang dan peri untuk mencuci tangan. Salah satu temanbulbul memberitahu Gangaa kalau Reena memanggilnya di dekat ayunan. Gangaa bergegas pergi ke sana. Dia memanggil Reena tapi tidak melihat dia ada di sana. Bulbul dan teman-temannya telah bersembunyi di balik pohon dari dua arah yang belawanan. Mereka memberi isyarat lalu menarik tali secara serentak. Gangaa tersandung dan jatuh tertelungkup di lumpur. Bajunya kotor dan penuh lumpur. Bulbul dan teman-temannya keluar dari persembunyiannya sambil tertawa mengejek Gangaa. Gangaa berhasil bangkit Anak=anak mengejeknya. Gangaa tahu bahwa Bulbul yang merencanakannya. Gangaa hendak membalasnya, tapi dia ingat kata-kata madhvi. Bilbu bertanya apakah Gangaa akan memukulnya?” Gangaa menyangkal, “aku akan menjadikan kau sebagai temanku.” Gangaa berlari kearah Bulbu dan memeluknya. Bulbul binggung. teman-temannya berlari menghindar. Bulbu coba melepaskan pelukan Gangaa, tapi Gangaa belum ingin melepasnya. Kata Gangaa, “kita kan teman. AKu tak akan memukulmu.” Bulbu mengancam Gangaa agar menjauh darinya, tapi Gangaa tidak berminat untuk melepaskan Bulbul.
Dengan baju belepotan lumpur, Bulbul melapor pada Guwanti bahwa gangaa telah membuat bajunya kotor. Guwanti menanyai Gangaa, “orang yang melemparkan lumpur pada orang lain akan kotor sendiri.” Gangaa menjawab kalau tak ada orang yang melakukan itu, “Bulbu adalah temanku. Kami bermain lalu jatauh di lumpur.” Guwanti mengusir mereka dari kelas lalu bertanya pad Reena tentang acara Tv.
Di luar, Gangaa memberitahu Bulbul kalau dirinya bisa saja melaporkan perbuatan Bulbul pada guru atau komplen pada kepala sekolah, “tapi itu tidak akan menghasilkan apa-apa. Kau tak akan berubah. Aku juga akan menjadi seperti dirimu. Nyonya berkata seseorang tidak harus meninggalkan sifat baik dalam dirinya hanya karena seseorang mengajak aku bekelahi denganya. Kau boleh menyulitkanku atau mengganguku kalau kau mau. Tapi aku tidak akan melayanimu.” Bulbu tidak berminat mendengar ocehan Gangaa, “aku lebih besar darimu. Kau akan menyesal karena telah menjadi musuhku.” Gangaa menjelaskan kalau dirinya bicara tentang persahabatan, “kau bicara tentang permusuhan. Kau juga seperi aku. Kita sama-sama anak perempuan. hanya saja ukiranamu lebih besar sementara aku memiliki keinginan yang kuat. AKu tak pernah menyerah!” Sinopsis Gangaa episode 119 by Meysha Lestari